Bab 7

setelah beberapa lama kemudian makanan yg sudah di bawa oleh pelayan sudah siap dan tertata rapih di atas meja

"hormat hamba yg mulia pangeran yg mulia putri,makanan sudah siap" lapor pelayan itu

"baiklah,sekarang kau tunggu di luar"

lu tinyu menatap sekilas ke arah sinyya

"makanlah,jika kau lapar"

"baiklah kalau begitu aku tidak akan sungkan" dengan semangat empat lima ia berjalan,duduk di depan meja yg sudah tertata rapih macam macam makanan

lu tinyu hanya tersenyum menatap sinyya yg begitu lahap memakan makanan nya

"apwakah kaw twidwak ingwin ikwut mwakan?" tanya yu sinyya menatap ke arah lu tinyu dengan mulut yg masih terisi penuh oleh makanan

lu tinyu mendengus menatap yu sinyya,yang tidak ada anggun-anggun nya saat sedang makan,dimana itikat nya sebagai seorang putri?, seperti nya dia akan percaya jika ada orang yang berbicara bahwa sinyya adalah seorang babi,lihat saja cara makannya,sangat begitu jelek,tapi sepertinya dia juga tidak terlalu tidak menyukainya

"hmm aku tidak lapar,kau saja yg habiskan makanan mu" jawab lu tinyu, memalingkan wajahnya takut ketahuan oleh sinyya bahwa dia terus menatap sinyya sedari tadi saat tengah makan

kruyuuuk~

perut pangeran lu tinyu bersuara yg membuat pipinya seketika merona karena malu

"apakah benar kau tak mau makan?"tanya sinyya kembali berniat menggoda lu tinyu

ia memakan makanannya dengan ekspresi yg dia buat buat seperti memakan makanan yg begitu enak

"emmm,,,ini enak sekali loh,bener kau tidak mau mencobanya" goda sinyya melihat lu tinyu dengan sebelah matanya

lu tinyu menelan ludahnya kasar, melihat tingkah yu sinyya yg menggoda nya

"baiklah suapi aku" ucap lu tinyu datar sambil memalingkan wajah

"kau kan bisa makan sendiri kenapa minta aku suapi?,yg sakit kan cuma kaki bukan nya tangan" ucap yu sinyya memicingkan matanya menatap aneh ke arah lu tinyu

"heyy..apakah kau bodoh" seru lu tinyu menatap yu sinyya "lihat aku hanya bisa berbaring di sini,dan kau kan sudah berjanji akan merawat ku sampai sembuh,maka suapi aku,aku begini juga karena mu" lanjut lu tinyu menegaskan

"hempp,alasan bilang saja mau modus" ucap yu sinyya tapi tak ayal ia pun mengambil makanan lu tinyu dan menyuapinya dengan tangan

lu tinyu menautkan alisnya menatap ta paham perkataan yu sinyya

"apa itu modus?"tanya nya setelah mendapatkan suapan dari sinyya

"modus itu artinya ganteng"jawab yu sinyya acuh

"hemm,kau benar aku memang modus"ujar lu tinyu lagi setelah mendapatkan suapan kembali dari sinyya

sinyya terkekeh mendengar nya

"ya kau memang modus"balas sinyya "sekarang aaa kembali habis kan makanan mu agar aku bisa cepat pulang dan istirahat di paviliun ku"

"hemm" gumam lu tinyu dengan menerima kembali suapan demi suapan dari yu sinyya

"aku sudah kenyang"

sinyya mengambil gelas dan menuangkan air kedalam nya

"minum dulu" sinyya memberikan segelas air kepada lu tinyu,lalu menyimpannya kembali ke meja untuk di rapihkan pelayan nanti

"baiklah karena sudah selesai, kalau begitu aku juga akan kembali ke paviliun ku,agar tidak mengganggu waktu istirahat mu" ucap sinyya seraya tersenyum,menunduk hormat lalu berlalu pergi menuju pintu keluar kamar lu tinyu

"hmm,tapi ingat kau besok harus kembali kemari untuk merawat ku sampai benar-benar sembuh" seru lu tinyu seraya menarik selimutnya menutupi tubuh

"baik tuan hamba akan menuruti kemauan tuan" jawab yu sinyya setengah berteriak dengan nada mengejek lalu melanjutkan langkahnya, membuka pintu hingga benar-benar pergi keluar dari kamar lu tinyu

melihat punggung sinyya yg sudah berjalan pergi keluar,meninggal kan kamarnya ,lu tinyu tersenyum tipis

sungguh manis;batin Lu tinyu

"jika saja kau bukan anak dari perdana mentri yu suji mungkin aku sudah mencintai,menyayangi,dan memperlakukan mu dengan baik" gumam lu tinyu lirih

"ah sudah lah kenapa aku jadi memikirkan wanita bodoh itu,mengingat akan ayahnya, aku menjadi emosi,sudahlah lebih baik aku tidur" dan menutup matanya untuk istirahat

___________

"lelah sekali aku hari ini karena seharian telah merawat cecunguk itu,dan parahnya lagi aku kehilangan ciuman pertamaku,rugi bandar dong" gerutu yu sinyya seraya menghempaskan tubuh nya ke atas kasur empuknya

ia menerawang memperhatikan atap-atap kamar nya

"sepertinya aku harus cepat cepat mencari bukti,bahwa ayah pemilik tubuh ini bukan orang yg membunuh ibunda para suamiku,ya walaupun aku tidak begitu yakin bahwa ayahnya yu sinyya yg asli benar-benar bukan pembunuhnya,tapi aku akan mencoba menyelidiki nya terlebih dahulu, agar yu sinyya tenang,lalu mengubah sifat ayahnya kembali seperti dulu menyayangi si pemilik tubuh asli, agar impian nya si pemilik tubuh ini tercapai dan para pangeran tidak mencoba membunuhku karena sekarangkan aku yg mengambil alih tubuh ini,kalau mati dua kali,terus matinya karena di bully 4 pangeran kan gak lucu" gumam sinyya dia pun memutuskan untuk tidur dan mengistirahatkan badannya karena hari ini dia sudah sangat penat akibat terus berdebat dan merawat lu tinyu sepanjang hari

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2023-03-08

0

Ruruana Lia

Ruruana Lia

up min

2021-09-06

0

aflanufi

aflanufi

aku udah pernah baca.
tapi berhubung lupa sampai mana akhirnya baca ulang lagi. Tetep aja asyik 😁

2021-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!