BAB 17

"kakak kenapa bisa kesini?" tanya Lena sambil mengunyah makanan yang dibawa oleh Sean. tumben sekali Sean datang kalua tidak ada Gracio dirumah itu, dan juga Lena tidak ada menyuruh Sean datang seperti waktu lalu. "tidak apa-apa, aku hanya terpikir membawa ini tadi" ucap Sean, padagal niatnya datang karna ingin memastikan Lena tidak sendirian dirumah itu.

"Gracio akan pulang besok atau lusa, bagaimana skripsimu?' tanya Sean sambil menatap gadis itu. entahlah ketika dia menatap wajah Lena dia teringat akan seseorang. "minggu depan aku sidang kak, dan kaka harus datang ya" ucap Lena mengundang Sean secara langsung. "hemm kalau aku tidak sibuk ya" ucap Sean, tidak bisa berjanji karna ia juga sedang mengurus perusahaan yang ditinggal oleh Gracio dua hari ini.

"oh ya bagaimana hubunganmu dengan Gracio, apakah semuanya baik-baik saja?' tanya Sea. setau dirinya Gracio tidak pernah bicara banyak pada Lena. "baik, seperti bisanya juga tidak ada yang menarik atau menyedihkan selama aku bisa melakukan semua tugasku dengan baik" ucap Lena. padahal dalam hatinya dia merasa sangat menyedihkan karna Gracio sudah menyentuh tubuhnya dan dengan kekerasan dan paksaan.

"baguslah, Gracio tipe pria yang dingin dan sangat datar aku takut kalian jadi tidak akan bicara walau sudah satu rumah" ucap Sean, dia juga tau seperti apa sahabat sekaligus tuannya itu. tidak satu dua tahun lagi Sean bersama Gracio, namun sudah terlalu lama dan dia sudah tau siapa Gracio dan sikapnya terhadap perempuan. " dia bersikap baik kak, walau kadang menyebalkan" ucap Lena tersenyum.

"baguslah, kalau begitu aku pulang dulu sudah malam. kamu istirahat saja" ucap Sean saat melihat makanan yang ada diatas meja hampir habis oleh Lena. "hemm.. baiklah, kakak hati-hati dijalan ya" jawab Lena smabil mengantarkan Sean sampai depan pintu, setelah itu dia kembali ke kamar untuk istirahat. Lena masih memikirkan perkataan Faiz tadi yang mengajaknya menikah

bahkan Faiz mau menunggu dirinya bercerai dari Gracio dan menikahi dirinya. Lena tidak habis pikir bahwa perasaannya akan dibalas oleh pria idamannya selama ini, sayang mereka belum berjodoh dan Lena terpaksa menikah dengan Gracio.

***

hari ini tepat tiga hari Gracio berada diluar kota dan akan pulang ke Jakarta. dia sudah menyiapkan kejutan khusus untuk Lena dengan membawa Celin ikut bersamanya, dia sudah muak dengan sikap Lena yang menurutnya hanya baik diluar saja, padahal aslinya wanita itu masih saja berhubungan dengan pria yang kemarin GRcio lihat sebagai wallpaper laptop wanita itu.

"tuan nanti saya tidur dimana?' tanya Celin saat Gracio meminta dirinya ikut. Gracio juga nyaman dengan wanita ini dan mau terus membuat Celin sebagai wanita bayaran untuknya. "nanti ikut kerumahku saja, kau akan tinggal selama aku menginginkan dirimu" ucap Gracio dengan datar. keduanya sedang bersiap untuk pergi ke bandara, Gracio sudah menyuruh Sean memesan dua tiket untuk mereka berdua.

sedangkan Lena hanya dirumah saja, dia tidak pergi kemana pun dan tidak melakukan apa-apa dirumah itu. dia berniat untuk melihat kebun yang ada dibelakang rumah sambil menyuruh pelayan untuk membantu dirinya menanami bunga yang sudah dia beli kemarin dengan bantuan pelayan dirumah. Lena dengan serius mengerjakan apa yang sedang dia pegang saat ini.

"bik, tolong bawakan bunga itu kesini ucap Lena kepada bik Inah yang menemaninya. " ini nona" ucap bik Inah sambil mennyerahkan bunga tulip yang diminta oleh Lena. " bik bagaimana kalau ini ditaroh kesana saja" ucap Lena memberikan pot bunga itu kepada bik Inah. " bisa non, lebih baik begitu non nanti kalau berbunga jadi lebih keliatan bunganya karna didepan" ucap bik Inah.

keduanya fokus menyelesaikan pekerjaan mereka. setelah itu Lena dan bik Inah kembali masuk kedalam dan membersihkan tubuh masing-masing. Lena sekaligus tidur siang dikamar karna terlalu lelah di taman belakang tadi. kira-kira jam setengah 5 sore Lena bangun dan mengedarkan pandangannya, dia melihat jam ternyata sudah sore dan langsung masuk ke kamar mandi.

sedangkan dibawah Gracio baru pulang dan membawa Celin masuk kedalam, semua pelayan terkejut melihat hal itu karna selama ini Gracio tidak pernah membawa wanita selain Lena yang diperkenalkan sebagai istri sahnya di rumah ini. "bik Inah, bawa Cein ke kamar tamu" ucap Gracio kepada bik Inah, Celin yang mendengar hal itu sedikit kesal, dia pikir akan tidur di kamar utama Gracio.

sedangkan pria itu naik ke lantai atas dan masuk ke kamarnya, dia yang masih kesal dengan Lena tidak peduli dengan wanita itu. Gracio memilih membersihkan tubuhnya lebih dulu.

Lena keluar dari kamarnya dan turun kebawah untuk makan, perutnya sudah terlalu lapar karna siang tadi tidak ada makan sama sekali. "bik masak apa makan malam?"  tanya Lena, biasanya dia yang akan memasak makan malam mereka, tapi karna sudah telat bangun jadi pelayan yang memasak makan malam mereka. "  masak makanan kesukaan tuan nona, tuan yang menyuruh"  ucap pelayan koki itu.

"tuan?, memangnya dia sudah pulang?"  tanya Lena heran, kenapa tidak ada yang memberitahu padanya kalau Gracio sudah berada dirumah itu. " iya sudah nona, tuan sudah berada dikamar" ucap pelayan koki itu dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Lena yang mendengar hal itu langsung berbalik ingin menuju ke kamar Gracio. namun alangkah terkejutnya dia melihat seorang wanita yang duduk di sofa ruang tamu yang tidak dikenali Lena siapa wanita itu.

"permisi.. anda siapa ya?" tanya Lena dengan lembut, ia mendekati wanita itu yang duduk dengan wajah arogannya seolah dia yang jadi pemilik rumah itu. " aku wanita Gracio.. kau siapa?"tanya Celin dengan raut wajah yang sombong dan angkuh. "aku istri Gracio, istri sah pemilik rumah ini. kau siapa yang datang dengan snatai disini" ucap Lena, dia tidak takut sama sekali dengan wanita seperti ini.

"ohhh istri sahnya ya... tapi kenapa Gracio lebih memilih aku dan membawaku ke rumah kalian wahai istri sah" ucap Celin sambil menyeringai licik. dia terkejut setelah tau wanita didepannya ini adalah istri sah Gracio, dia merasa bangga dengan dirinya karna Gracio membawa dirinya kerumah ini dan tentunya Gracio lebih memilih dirinya dibanding wanita yang disebut istri sahnya ini.

"kau hanya wanita simpanan untuknya, wanita pemuas nafsunya wahai tante" ucap Lena dan langsung pergi dari tempatnya. Lena kesal dan muak jika ber urusan dengan wanita yang disebut pelakor atau wanita murahan, dia marah jika melihat wnaita seperti itu, karna papanya selalu mengungkit masalah tentang mama kandungnya yang dulu bekerja di CLUB malam dan dituduh papanya sebagai wanita murahan.

Lena tidak suka dengan wanita yang mengusik rumah tangganya, dia masih bisa berfikir waras jika ber urusan dengan sikap Gracio yang dingin dan datar. namun jika pria itu yang membawa wanita murahan itu maka Lena yang akan bertindak sendiri dan akan bicara dengan Gracio. Lena masuk kedalam kamar pria itu dengan wajah yang sudah kesal dan marah.

~fid.ndr

~Next

nanti kita lanjut ya readerss.... othor up segini dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!