BAB 20

Lena yang ikut bersama Dea kebelakang sudah tau apa tujuan mama tirinya itu mengajaknya menjauh dari suaminya, tidak mungkin Dea mengatakan dirinya rindu atau sesuatu yang baik untuk Lena. tentunya sesuatu yang tidak ingin didengar oleh Lena yang akan dikatakan wanita ini. "Lena.. mama tau kau selama dirumah tuan Gracio bahagia tapi kau harus ingat juga jasa kami yang sudah membesarkan kau" ucap Dea melepaskan tangan Lena.

"maksud mama apa?," Lena seolah tak paham dengan perkataan Lena. " kau jangan sok polos dan sok tidak tau" ucap Dea ketus dan mendorong bahu Lena kasar. "kau tau perusahaan papamu sudah mau bangkrut kan, jadi kau harus bicara dengan suamimu untuk kasih suntikan dana pada perusahaan papamu" ucap Dea melotot, Lena hanya diam tidak ada suara yang dia keluarkan.

"kau dnegar tidak!, kau harus balas jasa kami sebagai orangtua yang sudah membesarkan kau selama ini. jangan mentang-mentang menikah dnegan orang kaya kau melupakan kami" ucap Dean dengan angkuh, wajahnya sangat tidak bersahabat dengan Lena. "itu urusan papa dan Gracio saja, aku tidak perllu ikut campur" ucap Lena dengan lembut, ia malas jika berurusan terkait perusahaan yang dia saja tidak pernah tau apa-apa.

"kau jangan seperti itu Lena.. heh, kau harus ingat jika papa mu bangkrut dia tidak akan ada lagi tempat tinggal" ucap Dea dengan tajam. " mama kan bisa bicara sama Gracio atau papa saja yang bicara" ucap Lena. ia sangat malas dan enggan untuk membujuk Gracio. "kau..dasar anak tidak tau diri" ucap Dea dan menarik rambut Lena dengan kasar, ia menjambak rambut Lena dan mendorong tubuh Lena

"kauu.... jangan mentang-mmentang sudah tidak tinggal dirumah ini kau bisa bicara seenaknya. kau harus bujuk Gracio untuk memberikan suntikan itu pada perusahaan papamu!!" ucap Dea setengah berteriak didepan wajah lena. dengan menahan sakit Lena hanya diam. "kau mau tidak anak sial!!" ucap Dea semakin keras lagi melihat tidak ada jawaban dari Lena.

"jangan pernah lupa jika kau anak yang tidak diinginkan dirumah ini, kau hanya anak dari seorang wanita malam yang merebut calon suamiku dulu" ucap Dea semakin membuat Lena tertampar dengan kata-kata itu. "kau harus berhasil membujuk suamimu, kalau tidak kau akan tau akibatnya" ucap Dea dan kembali mendorong tubuh Lena kebelakang sampai jatuh ke lantai.

Lena hanya diam, dia bahkan tidak berkutik sedikitpun. rasa sakit yang ada ditubuhnya tidak dia rasakan, hatinya tterlalu sakit dan bahkan rasa sakit itu sampai tidak bisa diucapkan lagi. mendengar Dea membawa-bawa mama kandungnya membuat Lena langsung merasa luka hatinya kembali menganga. hampir lima menit Lena hanya duduk dilantai dan barulah dia menyentuh kepalanya.

sakit,namun hatinya jauh lebih sakit. terlalu sering merasakan hal seperti ini ditubuhnya sampai tidak merasakan sakit itu lagi namun hatinya yang sekarang begitu terluka. Lena memperbaiki penampilannya dan melihat rambutnya yang tercabut karna Dea sempat menarik dan menjambaknya. "kenapa harus menangis Na.. ini sudah biasa kau rasakan bukan?" ucap Lena pada dirinya sendiri.

ia merapikan pakaiannya dan kembali ke ruang tamu dengan tersenyum. Gracio yang melihat hal itu hanya menatap wanitanya dengan tatapan beda, ia merasa istrinya tidak baik-baik saja setelah bicara dengan mama mertuanya. "pa.. apa ada hal lain yang mau dibicarakan lagi?" tanya Lena. dia tidak mau lama-lama dirumah ini apalagi akan bertemu dnegan adik tirinya yang sangat penuh drama.

"tidak ada.. tadinya papa ingin bicara banyak pada suamimu dan kamu, tapi kelihatannya kalian buru-buru jadi papa sudahi saja pembicaraan kita disini" ucap Gracio. padahal bukan karna itu namun karna istrinya sudah bicara terkait permintaan mereka dan memaksa Lena bicara pada suaminya untuk membantu perusahaan yang sedanng kesulitan sekarang. "kalau begitu kami pulang pa" ucap Lena.

Liamus hanya mengangguk dan berdiri ketika Lena dan Gracio melangkah keluar. dia bisa melihat raut wajah Lena yang semakin hari semakin mirip dengan Kinara, mantan istrinya yang terpaksa dia nikahi dulu karna wanita itu hamil anaknya. mau tak mau Liamus harus bertanggung jawab dan melepaskan Dea yang saat itu masih menjadi kekasihnya, dia menikahi Kinara  hanya sampai wanita itu melahirkan.

setelah itu Liamus kembali berhubungan dengan Dea sampai wanita itu hamil dan menceraikan Kinara bahkan sebelum bercerai saja Liamus sudah sering membuat Kinara merasakan sakit hati dan selalu diabaikan oleh Liamus. begitulah mengapa Liamus sangat benci dengan Lena karna menurutnya wajah Lena mengingatkan dirinya pada masalalunnya yang sekarang entah kemana.

selama perjalanan pulang kerumah, Lena hanya diam. dimobil itu tidak ada suara apapun selain melodi musik yang mengiring sampai mereka kerumah. Lena langsung masuk kedalam rumah dan naik ke kamarnya, disusul oleh Gracio yang merasakan ada yang berbeda dengan istrinya itu. keduanya sedang berada dikamar Lena dengan wanita itu merebahkan tubuhnya diranjang.

Gracio mengambil ponselnya dan menghubungi Sean untuk mencari tau sesuatu yang sangat ia ingin tau. tentang hubungan Lena dengan keluarganya dan juga selama dia tingal dirumah itu. "hallo Sean, aku minta data keluara Lena dan semua hal yang menyangkut tentang Lena" ucap Gracio. entah kenapa dia merasa tertarik dengan kehidupan Lena sebelum mereka bertemu.

"baik tuan, nanti saya kirimkan. oh ya,, saya dapat info dari Marcel bahwa Mark mulai memberontak dan bahkan kemarin mencoba untuk kabur dari penjara markas kita" ucap Sean memberitahu. setelah kejadian kemarin dari Milan memang Gracio belum sempat menemui bahkan menanyakan kabar Xander dan Mark, musuh mereka yang sudah diamankan oleh Gracio seminggu yang lalu.

"nanti aku akan hubungi Marcel agar dia membawa mereka berdua ke Indonesia saja. setelah pembangunan markas bawah tanah kita selesai" ucap Gracio. Sean mengangguk paham dan langsung mengerjakan apa yang disuruh oleh gracio, mencari tau tentang keluarga Lena dan juga bagaimana kehidupan wanita itu dulu sebelum meikah dengan tuannya, mendengar hal itu saja Sean sudah senang.

akhirnya Gracio mulai tertarik membahas tentang Lena,selama ini ia bisa melihat Lena yang tidak pernah melupakan Gracio, selalu menyediakan kebutuhan Gracio bahkan selalu memperhatikan hal-hal kecil tentang pria itu. memang Lena hanya gadis yang umurnya pun baru menginjak 21 tahun yang seharusnya masih menikmati masa-masa kuliahnya, namun diperhadapkan dengan pernikahan paksa dan juga dituntut mandiri.

dikamar Leba, Gracio kembali duduk dan melihat wanita itu. tatapan kosong Lena masih menerawang lanngit-langit kamar membuat Gracio heran, entah apa yang membuat wanita itu seperti ini. " kau kenapa?" tanya Gracio sambil bersender diranjang, menatap wajah Lena yang terlihat kelelahan. "tidak ada,, hanya memikirkan bagaimana hidupku setelah kita bercerai" jawab Lena sekenanya.

"kenapa memikirkan hal itu, masih sangat lama" ucap Gracio tidak suka. bisa-bisanya wanita didepannya ini berkata tentang perceraian, padahal pernikahan mereka saja baru dua minggu. "karna aku berfikir jika kau sudah menemukan wanita yang kau cintai maka tidak butuh aku lagi" jawab Lena, masih menatap keatas dengan tatapan kosong namun matanya mulai berkaca-kaca.

"aku tidak akan menceraikanmu dan jangan pernah berfikir seperti itu lagi!!" ucap Gracio tidak suka. "kenapa tidak.. kan kau sudah ada kekasih yang mencintaimu dan kau pun demikian, kurasa kalian sebaiknya menikah saja biar tidak dosa jika kau bawa kerumah ini" ucap Lena mengalihkan tatapannya kearah Gracio, sedangkan pria itu hanya diam tanpa membalas tatapan Lena.

"aku akan memikirkan saranmu itu" ucap Gracio. niatnya untuk membuat Lena cemburu dengan kedekatannya dengan Celin malah wanita ini menyuruh dirinya menikahi Celin. "baguslah kalau begitu, dengan kau menikah aku akan lepas dan hidup bebas setelah itu" ucap Lena dengan tersenyum, membayangkannya saja dia sudah sangat bahagia. "dan menikah dengan pria itu , begitukan maksudmu!" ucap Gracio dengan nada mengejek.

"pria mana?" ucap Lena tidak paham. "jangan pura-pura bodoh, kau pikir aku tidak tau kau selalu jalan dengan pria itu, apa jangan-jangan itu kekasihmu" ucap Gracio semakin tidak mau kalah. "Faiz.. ohh dia bukan kekasihku tapi calon kekasihku setelah cerai darimu" ucap Lena dengan santai, namun tidak dengan Gracio. raut wajah pria itu langsung dingin dan rahangnya mengeras.

"jangan macam-macam selagi kau masih istriku, Alena Grenata!!!" Gracio sengaja menekan nama Lena dan menucakan nama panjang Lena. "heii.. kenapa kau melarangnya, aku saja tidak larang kau dekat dengan wanita manapun" ucap Lena kesal. bisa-bisanya pria ini terlalu mengatur kehidupannya.

"karna aku yang berkuasa disini, kau hanya wanita yang aku beli dari keluargamu. hakku atasmu adalah penuh dan kau tidak bisa lepas begitu saja, camkan itu!!" ucap Gracio dengan aura yang snagat dingin dan mulai terlihhat sisi kejamnya. dia langsung beranjak dari ranjang Lena dan memilih keluar dari kamar itu. jika berlama-lama dengan Lena, Gracio tidak yakin masih bisa berfikir jernih meladeni wanita itu.

~fid.ndr

~Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!