BA 16

Faiz yang melihat hal itu hanya terdiam dan menunggu Lena untuk selesai menangis baru akan menanyakan apa yang membuat gadis itu menangis, sepertinya banyak hal yang dia simpan sendirian selama ini. Faiz tau hal itu karna selama ini Lena selalu bercerita tentang kondisinya pada Faiz, namun beberapa minggu belakangan ini Lena selalu menghindari dirinya bahkan tidak selalu merespon pesan atau telfon Faiz.

Lena menghela nafas pelan sambil menetralisir perasannya, sungguh ajakan Faiz menikah dan ungkapan cinta darii pria itu membuat Lena merasa sangat kecewa. kenapa ketika dirinya sudah sah menjadi istri dari orang lain Faiz baru memberitahu perasannya dan sekarang Lena harus menolak perasaan itu demi rumah tangganya yang tidak ada kejelasan sampai saat ini.

"maafkan aku Fa.. aku terlalu kaget mendnegar kamu suka sama aku" jawab Lena dnegan tersenyum, menatap pria itu yang seolah menanykan keadaan dirinya. "kenapa Na?, kamu kenapa, apakah selama ini ada hal yang membuat kamu sakit?, katakan Na, aku akan bantu kamu" ucap Faiz sambil merapikan anak rambut Lena yang sedikit berantakan, dia juga memberikan tissu pada gadis itu.

"tidak Fa, aku baik-baik saja selama ini. maaf aku tidak bisa menerima cintamu. kamu pantas mendapat gadis lain yang lebih baik dari aku Fa" ucap Lena tersenyum. namun Faiz langsung menggeleng dan meraih tangan Lena. " tidak Na, aku hanya ingin menikahimu tidak dengan wanita lain" ucap Faiz masih menatap bahkan tangannya terulur mengelus pipi Lena yang baru menangis itu.

"Fa.. aku.. akuu sudah.. Fa.. aku sudah menikah sekarang" ucap Lena dengan suara tertahan dan bergetar. snagat sulit untuknya memberitahu hal ini pada Faiz. ia juga dulu berharap ada harapan untuknya dekat bahkan menikah dnegan Faiz. melihat sikap pria itu selama ini padanya membuat Lena semakin luluh dan juga semakin jatuh cinta pada pria itu, namun takdir berkata lain. dia menikah dnegan Gracio, pria dingin dan kejam.

"apa.. jangan bercanda Na. aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan kamu" ucap Faiz sambil emnatap gadis itu. namun Lena membalas tatapannya, seolah mengatakan apa yang barusan dia bilang adalah kebenaran, bukan bercanda atau hanya mmebuat pria itu menyerah padanya. " apa kamu lihat ada kebohongan dimataku Fa?, apa aku pembohong selama ini?' tanya Lena dengan lembut,tak ingin membuat dirinya kembali menangis.

"Na.. katakan.. katakan siapa pria yang menikahi?, kenapa kamu tidak beritahu aku Na. apakah kamu tidak pernah mengangggap aku disisi mu?' tanya Faiz dengan suara yang mulai melemah, sungguh hatinya snagat sakit kala mendengar kabar itu. Lena yang selama ini dia tunggu untuk saat yang tepat mengungkapkan perasannya namun ternyata dia di dahului pria lain.

"maafkan aku Fa.. aku menikah atas paksaan papa. aku bahkan tidak mengenal pria itu, dihari aku pulang lebih cepat hari itu juga papa mengenalkan ku dengan pria itu dan langsung membawaku ke rumahnya" ucap Lena. dia menceritakan apa yang terjadi selama beberapa hari ini hingga pernikahannya dengan Gracio. "apa kamu bahagia Na?" tanya Faiz menatap netra yang menunduk sendu.

"itu pertanyaan yang sangat konyol Fa, siapa yang akan bahagia dengan pernikahan kontrak dan paksaan begini. tapi aku akan bertahan Fa, pernikahan ini bukan main-main bahkan sangat skral dan krusial. aku tidak ingin hanya merasa disakiti akan menghancurkan pernikahan ini, aku akan pergi jika dia yang memintaku" ucap Lnea dengan tersenyum, meski dirinya belum bisa menerima dengan tulus namun tidak akan mengkhianati pernikahan mereka.

"katakan jika suatu saat nanti kamu sudah lelah dan menyerah dengan pria itu, aku akan tetap menunggu kamu Na" ucap Faiz sambil memeluk Lena, wanita pertama yang mengisi hatinya sekaligus yang membuat hatinya juga sakit, namun keputusan Lena yang memilih bertahan juga tidak bisa Faiz larang, balik lagi pada gadis itu yang dengan sendirinya memilih bertahan.

***

ditempat lain, Gracio baru sampai di hotel tempatnya akan bekerja selama dua atau tiga hari kedepan. pria itu langsung membersihkan tubuhnya di kamar, karna Sean tidak ada disana jadi semuanya di urus oleh Gracio sendiri. dia juga memesan makan malam diantar ke kamarnya malam ini, tak lupa dia menyuruh Sean mencarikan wanita yang bisa menemaninya malam ini untuk dibawa ke hotel.

"malam tuan, saya di suruh tuan Sean untuk menemani anda" ucap wanita yang baru datang dan berdiri di depan pintu kamar Gracio. pria itu mengangguk dan menyuruh wanita itu masuk. "kau pasti sudah diberitahu Seana apa yang akan kau lakukan selama disini" ucap Gracio dan wanita itu mengangguk paham, sebelum kesini Sean lebih dulu memberitahu apa yang akan dilakukan selama bersama Gracio.

"baiklah kalau begitu kau lakukan tugasmu" ucap Gracio dan membawa wanita itu masuk kedalam dan langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang, wanita itu langsung saja melakukan apa yang akan dia lakukan. dia pelan tapi pasti mulai melancarkan aksinya dan membuat Gracio menikmati setiap sentuhan dari wanita itu, wanita mulai membuka satu perstau pakaian yang melekat pada tubuh Gracio.

saat itu juga senjata pamungkas Gracio sudah snagat siap untuk dipuaskan, wanita itu tidak tinggal diam dan langsung memainkan perannya memuaskan Gracio malam ini, sampai hampir 2 jam barulah Gracio mencapai puncak kenikmatannya dan langsung membersihkan tubuhnya di kamar mandi, begitu juga wanita yang bersamanya itu, dia langsung memungut pakaiannya yang berceceran dilantai.

"siapa namamu?" tanya Gracio saat dirinya keluar dansudah rapi. "nama saya Celin tuan" ucap wanita itu. Celin sudah mengenakan bajunya dan sudah rapi. " Celin, kau sudah bisa keluar dan besok datang lagi kesini" ucap Gracio. wanita itu tampak kesal namun ia berusaha membuat raut wajahnya seperti biasa, padahal dalam hatinya kesal karna dia sudah membayangkan dirinya akan tidur dengan Gracio malam ini.

tak menyangka pria itu justru menguusir dirinya secara tidak lansung, benar yang dikatakan berapa temannya yang pernah melayani Gracio, kalau pria itu tidak suka tidur dengan wanita bahkan menyentuh wanita itu saja dia tidak mau. "baik tuan, selamat istirahat tuan" ucap Celin dan langsung keluar dari kamar Gracio. pria itu kembali merebahkan tubuhnya dan melihat ponselnya.

ia teringat pada Lena, gadis yang dia tinggalin dirumahnya entah apa yang dilakukan wanita itu disana. kalau saja Gracio dirumah sudah pasti yang melayani dirinya adalah Lena, mana mau dia menyewa wanita lain seperti malam ini. "astaga aku pikir ketika aku keluar dia akan mengurung diri dirumah, dasar wanita jalang" ucap Gracio, ia melihat foto yang dikirmkan Sean padanya. Lena bersama dengan pria yang tidak asing baginua.

"sepertinya dugaanku tidak salah pada wanita ini, kemarin dia bilang tidak ada hubungan dengan pria ini tapi hari ini dia bahkan duduk sambil berpelukan dengan pria ini, wanita jalang dan hanya manis dimulut saja" ucap Gracio melemparkan ponselnya begitu saja diatas ranjang. dia mulai memejamkan matanya, berfikir akan memberikan pelajaran pada Lena jika dia pulang dari kota ini.

sementara dirumah, Lena baru saja sampai dan melihat ada Sean dirumah itu. "ada apa kak?, kenapa kaka disini, Gracio tidak pulang katanya" ucap Lena pada Sean. "tidak, aku tau tidak ada Gracio disini dan kedatanganku bukan untuk bertemu dengan Gracio tapi untuk melihat mu disini" ucap Sean, dia memberikan sesuatu pada Lena. "apa ini kak?" tanya Lena sambil melihat bungkusan itu.

"aku tau kamu dari luar, tapi aku tadi melihat penjual ini dan berniat membelinya untukmu" ucap Sean sambil tersenyum. Lena hanya diam dan meliat isi bungkusan itu, dia lalu pergi ke dapur dan membuatkan teh pada Sean, sudah pasti pria itu baru saja pulang dari kantornya karna Gracio tidak ada disini jadinya Sean yang mengambil alih perusahaan.

~fid.ndr

~Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!