BAB 8

Sean akhirnya mengalah dan pulang ke Indonesia lebih awal dari pada Grcaio. sedangkan pria itu sedang sibuk mencari tau dimana Xaven berada sekarang, dia harus menemukan pria itu sebelum dirinya pulang ke Indonesia agar tidak ada lagi yang mengusik hidupnya setelah ini, Gracio tidak ingin terus menerus dalam situasi ini dan selalu ada saja musuh yang mengintai dirinya.

"katakan pada Marcel dan Mark malam ini kita akan bergerak ke markas mereka, aku sudah menemukan dimana mereka" ucap Gracio, namun dibalik itupun dia suda tau bahwa salah satu dari anak buahnya sudah mengkhianati dirinya dan bekerjasama dengan Xaven, bahkan berani membocorkan data pengiriman mereka dan juga memberitahu apa yang selama ini terjadi di markas besar mereka

tentu saja hal ini membuat Gracio murka dan ingin sekali menghabisi nyawa orang yang menghianatinya, namun dia tidak ingin melakukan hal itu dengan gegabah. dia ingin tau seberapa jauh pengkhianat itu membocorkan rahasia mereka dan juga mengikuti Xaven. Gracio sudah menyiapkan beberapa rencana jika benar Mark mengkhianati mereka.

" jangan lupa kalau malam ini kita fokuskan untuk menangkap Xevn saja, jangan sampai dia lolos begitu saja" ucap Gracio kepada anak buahnya. mereka semua mengerti dan mengangguk dengan apa yang dikatakan Gracio. selama ini mereka tidak pernah melihat Gracio sedingin dan semurka ini. bahkan saat kematian papa angkatnya yang berarti bos mereka dulu, Gracio tidak semurka ini hnya kesedihan yang menyelimuti dirinya.

namun melihat kondisi seperti ini, mereka semakin yakin jika bos mereka saat ini benar-benar sudah berada dipuncak marah yang luar biasa, "semuanya bersiap dan jangan lupa membawa senjata terbaru yang kita punya. sisi A akan bergerak dan berjaga dipintu depan,sisi B akan ikut aku untuk bergerak dibagian belakang markas. dan sisi C akan berjaga digedung terdekat markas mereka, awasi pergerakan mereka dan jangan sampai lengah"

"Mark ikut denganku, dan Marcel ikut bersama sisi C" Gracio memberitahu semua apa yang akan mereka lakukan selama disana, namun matanya menangkap Mark yang sibuk dengan ponselnya. Gracio hanya menatap diam. " segera bergerak, dan jangan sampe ada yang tertinggal sedikit pun" ucap Grcaio dan mengambil sentaja yang selalu dia gunakan, dia juga sudah memberitahu pada Marcel apa yang akan dilakukan pria itu selama disana.

Xaven yang menerima informasi dari Mark langsung terkejut, pasalnya dia tidak berekspetasi bahwa Grcaio akan menyerang mereka dengan tiba-tiba. pria itu langsung mengemasi barangnya dan berencana akan kabur dari sana untuk mencari tempat yang lebih aman. namun ternyata Gracio lebih dulu menempatkan beberapa jebakan untuk mereka, demi mengulur waktu kepergian Xaven dan anak buahnya.

setibanya disana, Gracio melihat Xaven yang sudah berkeringat karna harus meladeni jebakan Gracio. " akhrinya kita bertemu lagi, Xaven" ucap Gracio sambil tersenyum dingin menatap musuhnya. "hahahha.. aku tidak menyangka jika kau akan mendatangiku secepat ini" jawab Xaven tenang, namun dalam hatinya dia sudah merutuki kebodohan dirinya sendiri.

"ya.. kau benar, aku pun tidak menyangka jika orang yang dulu ku anggap sudah mati  ternyata bisa hidup dan bahkan mengajak anak buahku bekerjasama" ucap Gracio sambil menatap Mark yang berada disampingnya. sementara yang ditatap hanya diam tanpa suara, tubuhnya bergetar dan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. entahlah setelah ini Gracio melakukan apa terhadapnya.

"kau selalu sombong dan mengaggap semua orang dibawahmu Gracio!!" Xaven mulai berteriak karna merasa tersingggung dengan kalimat Gracio. "kenapa harus berteriak?, apakah yang ku katakan benar?, atau mungkin anak buahku itu tidak bekerja dengan baik?" ucap Gracio. namun tiba-tiba srakk.... Mark meraba tengannya sudah dibasahi oleh darrrah segar yang mengalir.

"aaahkkkk... biadddap!!" Mark berteriak kesakitan. bahkan ternyata pergerakannya sudah dikunci oleh Gracio. tangannya yang sakit dan tubuhnya yang tidak bisa bergerak sama sekali. " hahaha... ini masih permulaan Mark, aku sudah peringatkan berapa kali kepada kalian semua" Gracio mundur dan memberikan kode pada anak buahnya.

"kau memang brengsssekk Cio.. aku sangat membencimu, kau tidak kalah sombongnya dengan pria tua itu!!" teriak Xaven dan melayangkan satu tembakan pada Gracio. untung saja Gracio langsung menghindar dan peluru itu melesat dari tubuhnya. " kenapa harus membawa papa?, apa hubungannya dengan semua ini?" tanya Gracio dengan aura dingin dan suasana kembali mencekam.

"kau sama seperti dia, kau yang sudah merebut posisiku!!... kau pantas mati bersama dengan dia!!" ucap Xaven dan berlari sambil melayangkan pisau yang sedari tadi dia pegang. Gracio sebenarnya malas meladeninya, namun terlihat jika Xaven berada pada puncak amarah yang menggebu. dengan terpaksa Gracio juga melayangkan beberapa pukulan kepada Xaven.

saat itu juga markas yang tadinya sangat tertata rapi berubah menjadi peperangan dan darrah meluap kemana-mana. tidak ada lagi waktu untuk bernafas satu sama lain, semuanya sibuk dengan musuh masing-masing dan tidak mau kalah. sedangkan Gracio masih terus beradu senjata dengan Xaven, keduanya sama-sama tidak mau kalah.

Marcel yang tadinya hanya diam mengawsi kondisi juga sedikit takut jika nanti Gracio terluka, namun dia juga tidak bisa meninggalkan tempatnya. ini misi yang sangat penting, karna jika dia meninggalkan sedikit saja maka suasana akan berubah menjadi kekalahan untuk mereka, polisi akan datang dan mungkin Gracio akan terkena kasus. Marcel sudah ditempatkan disini dan akan melakukan pekerjaaannya dengan baik.

melihat peperangan ini, pihak Xaven banyak mengalami luka-luka melihat hal itu Xaven sedikit khawatir jika dia tidak segera meninggalka tempat ini bisa jadi dia yang akan direbus oleh Gracio setelah ini. dia sudah mendengar tentang Gracio di tangan dingin selama beberapa tahun ini, tidak ada kata maaf untuk pria kejam seperti Gracio ini.

sedangkan Mark yang tidak bisa bergerak ditengah-tengah para anak buah mereka yang sibuk berperang. kondisi Mark yang saat ini sungguh memprihatinkan, bahkan dia beberapa kali terkena senjata anak buah dari Gracio maupun Xaven. entahlah apa yang akan dilakukan Gracio padanya, bagi Mark lebih baik dibunnuh langsung dari pada disiksa begini, namun dia juga tau siapa Gracio, yang tidak akan melepaskan musuhnya begitu saja.

sampai dititik dimana Xaven merasa dirinya sudah diposisi sulit bertahan dan mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. dia melemparkan bubuk membuat Gracio terlena sebentar dan itulah kesempatan Xaven untuk kabur. namun ternyata kesempatan itu pun dia tidak bisa gunakan dengan baik, Marcel yang sudah bertugas dari atas melihat hal itu dan DORRR..

satu tembakan melesat tepat di dada Xaven membuat pria itu tersungkur ditanah. peluru panas itu langsung masuk kedalam tubuh Xaven. namun pria itu nyatanya tidak ingin mati sendiri, dia mengambil pistol miliknya dari belakang baju dan DORRR...

satu peluru juga melesat tepat di perut Gracio, tidak ada yang menduga hal itu. Marcel yang melihat hal itu langsung menyuruh anak buahnya menembak Xaven sekali lagi tepat dibagian perutnya, sama seperti apa yang dia lakukan pada Gracio. sedangkan pria itu tumbang dengan darrah yang mengalir dari perutnya.

~fid.ndr

~Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!