BAB 12

Sesampainya dirumah, Sean membawa Gracio masuk kedalam. dengan langkah yang tertatih Sean memabawa pria dingin itu masuk kedalam kamarnya, namun alangkah terkejutnya Sean melihat Lena yang juga tiba-tiba keluar dari kamar. gadis itu baru saja mau turun untuk mengambil minum didapur, Sean hanya tersenyum sambil memapah Gracio masuk ke kamarnya.

"dia mabuk ya kak?" tanya Lena sambil memegang botol minum di tangannya. " iya, tadi dia ternyata ke Club untuk minum, sepertinya dia lagi ada masalah Na. biasanya dia minum tau batasan tapi malam ini dia sampai mabuk" ucap Sean yang menutup pintu kamar Gracio dengan pelan. keduanya kembali ngobrol sampai akhrinya Sean pamit untuk pulang karna sudah larut malam.

Lena yang melihat kamar Gracio tertutup maulai membuka tangannya ingin masuk kedalam, ia kasian dengan pria itu saat Sean memberitahu pria dingin itu seperti ada masalah. Lena mulai masuk dan menatap Gracio yang sudah terbaring diatas ranjang. dengan baju kerja yang masih rapi dan sepatu yang maih tergantung di kaki Grcaio. Lena perlahan mendekat dan melepaskan sepatu Gracio pelan-pelan.

pria itu tampak tidak merasakan kehadiran Lena dan masih tetap berdiam diri, namun saat Lena ingin keluar tiba-tiba-tiba tangan Gracio menarik tubuhnya sampai jatuh keatas tubuh Gracio. Lena terkejut setengah mati, nafasnya langsung berhenti dan tidak bisa bergerak lagi. " bernafaslah bodoh, aku tidak akan membunuhmu disini" ucap Gracio sambil memperbaiki posisi mereka.

"lepaskan tuan.. saya harus kembali ke kamar" ucap Lena sambil bergerak melepaskan pelukan Gracio. namun pria itu sepetti enggan untuk melepaskannya. " malam ini tidur disini saja, saya tidak akan melakukan yang lain" ucap Gracio dan membawa Lena masuk kedalam selimut. keduanya masih dalam posisi yang sama namun Lena tidak bisa tenang, dia merutuki kebodohannya yang membantu pria ini.

Lena masih tidak bisa tidur padahal sudah hampir 30 menit posisi mereka seperti ini, pura-pura tidur saja tidak bisa. tangan Gracio terlalu erat memeluknya sampai Lena kesulitan bernafas. "tuan lepaskan sedikit, aku sulit bernafas" ucap Lena namun suaranya sangat pean. dia masih takut jika Gracio melakukan hal aneh padanya, padahal Lena sudah mati-matian untuk menghindari pria ini setelah pernikahan mereka.

"tidurlah bodoh, apa kau harus ku bantu dulu baru bisa tidur?" ucap Gracio. Lena semakin takut dan memilih untuk memejamkan matanya, mau tak mau dan bisa tak bisa dia harus tidur agar pria dingin ini tidak berkata aneh-aneh lagi padanya. keduanya tampak mulai memasuki alam mimpi mereka dan Lena pun sudah bisa terpejam dan tidur dipelukan Gracio.

pagi hari menjelang, Lena bangun lebih awal dan mendapati posisi mereka tidak berubah dari semalam. dia berusaha untuk melepaskan tangan Gracio dari perutnya namun tidak bisa, pria itu terlalu nyenyak tidur sampai Lena takut untuk membangunkannya. " tinggal ngomong saja susah, dasar bodoh"  ucap Gracio yang tau Lena grasak grusuk ingin melepaskan pelukannya.

"saya takut tuan nanti bangun" jawab Lena pelan dan langsung berlari keluar dari kamar GGracio. cukup malam tadi pria itu membuat jantungnya hampir berhenti berdetak, untuk pagi ini Lena menghindari Gracio. dia llangsung turun kebawah usai membersihkan diri di kamarnya dan memasak sarapaan. nanti siang dia akan keluar bersama Sean, pri itu berjanji akan mentraktir Lena atas makan malam selamam.

Gracio yang menatap kepergian Lena langsung tersenyum licik, dia bisa dengan mudah mendapat gadis itu, toh juga mereka sudah sah dalam hubungan suami istri. tentu saja Gracio merencanakan hal licik yang akan dilakukan pada Lena. mainan baru yang dia punya belum pernah disentuhnya sama sekali, bahkan mainannya itu membuat dirinya sampai mabuk tadi malam.

Gracio turun kebawah setelah selesai bersiap akan ke kantor. dia melihat Lena yang masih berkutat di dapur dan alngsung menghampiri gadis itu. " buatkan aku kopi" ucap Gracio menatap Lena. alangkah terkejutnya Lena mendapati pria itu sudah duduk di meja makan sambil mengambil piring dan mengisinya. astaga lama-lama Lena bisa kena penyakit jantung dirumah ini.

"baik tuan" ucap Lena dan langsung  membuatkan kopi untuk Gracio. dia langsung memberikannya tanpa menatap pria itu lagi. Lena langsung naik keatas setelah menyelesaikan tugasnya di dapur. selama dia disini pelayan yang masak di dapur sudah jarang karna Lena meminta mereka mengerjakan hal lain saja. "gados itu benar-benar ingin ku makan" ucap Gracio yang elihat kepergian Lena setengah berlari.

***

dikantor, Gracio melihat Sean yang sudah berada di kursi kerjanya. " makasih bro sudah menjemputku" ucap Gracio. dia tau semalam dia mabuk dan yang menjemput dirinya adalah Sean. " lain kali kalau mau keluar minimal bilang-bilang, aku bisa menemanimu minum" ucap Sean, keduanya sudah sangat dekat dan  bahkan kalau hanya berdua Gracio tidak akan menggunakan bahasa formal

"tidak apa, semalam aku hanya ingin bersenang-senang saja" ucap Gracio dan meninggalkan Sean begitu saja. namun setelah dirinya masuk ke ruangan, ternyata Sean juga mengikutinya sampai keruangan. " ada apa mengikutiku?, apakah ada yang mau kau sampaikan?" tanya Gracio sambil membuka jas nya dan meletakkan di tenpat gantungan biasanya.

"bagaimana hubunganmu dengan istrimu?, apakah kau sudah mulai jatuh cinta padanya?" tanya Sean sambil tersenyum penuh arti. tidak mungkin Gracio tidak jatuh cinta pada gadis seperti Lena. sudah cantik, baik hati,dan sanat ramah. tidak lupa juga gadis itu snagat pintar memasak, Sean saja sangat tertarik melihat Lena. jika saja bukan istri tuannya Sean pasti mengejar gadis itu.

"tidak!!.. jangan macam-macam Sean, aku tidak akan jatuh cinta pada gadis bodoh seperti dirinya" ucap Gracio sambil menyalakan komputer miliknya. " kau yakin?, dia sangat langkah bro, sayang kalau kau hanya menjadikannya istri kontrak dan membuangnya begitu saja" ucap Sean sambil menatap Gracio. melihat kejujuran pria itu dari sorot matanya.

"yakin sekali, lagipula dia tidak seperti gadis-gadis yang sudah pernah ku mainkan. dia bodoh dan terlihat snagat kampungan sekali" ucap Gracio sambil fokus pada komputernya. " kalau begitu berikan saja padaku, aku akan menjaga dan mencintai dia, masakannya sangat enak. aku jatuh cinta" ucap Sean, membayangkan Lena yang semalam melayani dirinya dan masakan gadis itu sangat luar biasa.

"masakan?, enak?, sejak kapan kau mencoba masakannya?, apa kau sering ke rumahku saat aku tidak ada Sean!!" ucap Gracio dengan mata melotot menatap sekretarisnya itu. Gracio akan sangat marah jika hal itu benar adanya. " tidak, hanya saja semalam saat aku ingin memberitahu dengannya kau akan pulang lama" ucap Sean menjelaskan. "lalu?" tanya Gracio, pria dingin ini tidak sabaran.

"dia sudah memasak makan malam untukmu, tapi karna kau tidak pulang jadi dia mengajakku untuk makan bersama. sayang masakannya tidak ada yang memakannya" ucap Sean, dia lantas menatap Gracio. melihat reaksi pria datar nan dingin ini seperti menyimpan sesuatu seteah mendengar penjelasannya. " kalau begitu kau kelar, jangan coba-coba mendekati dia" ucap Gracio mengusir Sean dari ruangannya.

~fid.ndr

~Next

Terpopuler

Comments

Ndr Ka

Ndr Ka

up

2024-06-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!