"kau dari mana!!" suara dingin yang membuat bulu kuduk Lena sampai bangun semua, suasana menjadi sangat dingin sekarang. Lena tau siapa pemilik suara bariton dan dingin ini. "enak ya, main sama cowok dan tidak memikirkan suaminya sedang sakit!!"
Gracio membawa Lena masuk kedalam kamar dan langsung mengunci pintu kamarnya. gadis itu mulai takut dan bisa dilihat wajahnya sangat pucat sekarang ini. Lena berusaha untuk tidak berbicara apa-apa karna melihat raut wajah Gracio yang sangat tidak memungkinkan diajak bicara. " jelaskan kau dari mana?" ucap Gracio sambil melempar tubuh Lena ke kasur begitu saja, namun wajahnya tampak merah padam.
"aku..aku dari luar" ucap Lena. astaga siapapun pasti tau jika dirinya dari luar. memagnya Gracio tuduh dia dari planet lain apah?. "saya tau kau dari luar, tapi dari mana?, bersama siapa tadi?" ucap Gracio semakin memuncak. dia kesal melihat sikap polos dari gadis bodoh didepannya ini. ingin rasanya Gracio melempar tubuh mungilnya ini dari jendela kamarnya. " aku baru pulang bekerja" ucap Lena berbohong.
seperti tidak terima dirinya dibohongi oleh gadis itu, Gracio langsung memegang pipi Lena kasar dan menatap gadis itu dengan tatapan tajam. " kau berani berbohong padaku!!" ucap Gracio tanpa melepaskan cengkramannya pada pipi Lena. gadis itu meringis kesakitan dan memegang tangan Gracio, memohon untuk diampuni, namun sepertinya pria kejam ini tidak peduli dengan rasa sakit Lena.
"sa..sakit tuan.. tolong lepaskan aku" ucap Lena terbata. dia baru melihat Gracio sekejam ini bahkan dirinya merasa kebohongannya bukan sesuatu yang besar, toh juga dulu pria ini yang bilang untuk tidak perlu mengurus pribadi yang lain. "kau masih berani membohongiku!!" ucap Gracio dan melepaskan pipi Lena kasar, pria itu menatap Lena dengan sorot mata yang begitu tajam dan dingin.
"saya baru jalan dengan teman kerja saya" ucap Lena. dia tidak berani menatap Gracio lagi, tubuhnya gemetaran dan juga matanya berkaca-kaca ingin menangis. jika dulu yang membuat dirinya menangis adalah perlakukan dari mama tirinya, namun sekarang adalah suaminya. dia baru tau sosok lain didalam diri pria dingin ini, sangat kejam dan tidak peduli dengan siapa dia berurusan.
"cepat siapkan air hangat untukku mandi, jangan cuma bisanya main dengan lelaki lain!" ucap Gracio dan menarik Lena untuk masuk kedalam kamar mandi. gadis itu menangis kala mendengar ucapan menyakitkan dari pria dingin itu. dia tau bahwa apa yang dikatakan oleh Gracio barusan adalah sindirian untuknya, namun Lena tidak bisa membalas ucapannya itu dan hanya bisa memendam sendiri.
"sudah tuan, anda bisa mandi sekarang" ucap Lena keluar dari kamar mandi dengan tertunduk, tidak ingin menatap Gracio lagui. " hemmm.. tinggalkan saya sendiri" ucap Gracio sambil meletakkan ponselnya di nakas. dia berjalan menuju kamar mandi dan sudah tersedia air hangat di dalam bath up. pria itu langsung melepaskan pakaiannya dan memilih untuk merendam disana. luka jahitan yang ada di perutnya sudah mengering karna dokter yang merawatnya sangat memperhatikan Gracio.
Lena masuk kedalam kamarnya dan tidak lupa mengunci kamar itu. dia takut jika pria dingin itu kembali lagi dan menyakiti dirinya. ucapannya tadi saja sudah cukup membuat Lena sakit hati. gadis itu menangis diatas kasurnya dan meratapi takdir yang tidak pernah baik untuknya. entah kenapa pikirannya kembali kepada masalalu dimana drinya masih punya mama kandungnya sebelum meninggalkan Lena bersama papa dan mama tirinya
"ma... aku sepertinya tidak kuat jika harus seperti ini, aku terlalu kuat untuk menjalani semuanya sendiri.kenapa mama harus meninggalkan Lena sih ma" ucapan demi ucapan keluar dari mulut Lena, ia meratapi nasibnya yang begitu malang. ditinggalkan mama kandungnya saat dirinya sangat membutuhkan sosok mama disampingnya dan bahkan disiksa mati-matian oleh mama tiri dan saudara tirinya, pun dengan ayah kandungnya sendiri.
Lena sampai ketiduran dengan posisi yang masih menangis, sedangkan ponselnya sejak tadi bergetar karna Faiz terus menghubungi dirinya untuk memastikan gadis itu sampai kerumahnya dengan selamat. namun panggilan Faiz sama sekali tidak ada jawaban dari Lena. gadis itu terlalu lelah untuk menghadapi semua kehidupannya dan sampai dititik yang begitu muak dengan semuanya.
pagi harinya, Lena seperti biasa langsung turun kebawah untuk menyiapkan sarapan. karna Gracio sudah berada disini dan Lena tidak pernah lupa dengan tugasnya, meski pria itu terkesan kejam dan dingin namun Lena tetap bersikap layaknya seorang istri yang melayani suaminya. Lena sadar diri karna bagaimana pun juga dirinya sudah terikat sah dengan Gracio.
tanpa menunggu pria itu turun, Lena akhirnya selesai berkutat dengan bahan dapur dan memilih untuk naik keatas. dia akan melanjutkan skripsinya dan hari ini memilih untuk tidak pergi bekerja. dia ingin fokus pada skripsinya agar cepat selesai, Lena ingin satu-satu mengerjakannya dulu. sedangkan dibawah, Gracio sudah turun dan melihat sarapan telah tersaji diatas meja, juga dengan secangkir kopi untuknya.
Gracio melihat sekitarnya, namun ternyata gadis bodohnya tidak berada disana. pria itu langsung duduk dan menikmati sarapannya, hari ini jadwal dirinya pergi ke kantor karna Sean sekretarisnya cukup kewalahan mengurus perusahaan mereka yang sedang mengerjakan beberapa proyek pembangunan. " Sean jemput aku dirumah 15 menit lagi" ucap Gracio mengirimkan pesan kepada sekretarisnya itu.
luka tembak yang ada diperutnya sudah sembuh, cukup untuk dirinya istrirahat saja dirumah dan akan sembuh total kata dokter pribadi Gracio. dan benar saja dalam waktu 15 menit Sean sudah berada dirumahnya. Gracio langsung saja naik ke mobil dan merasa meluncur ke perusahaaan. Lena yang melihat hal itu hanya diam menatap kepergian suaminya, sungguh hatinya saat ini masih sakit dengan perkataan Gracio malam tadi.
dikantor, Gracio langsung masuk kedalam ruangannya dan sudah ada berkas-berkas membosankan menunggu dirinya disana. ia membuka jas miliknya dan menggantungnya ditempat. Gracio duduk dan mengecek satu persatu berkas diatas mejanya sambil menanda tanganinya. cukup banyak pekerjaan yang harus dia hendle sendiri dan tidak bisa melibatkan Sean didalam hal ini, karna sekretarsinya itu juga sangat sibuk belakangan ini.
"Sean.. kenapa perusahaan YY ini tidak ada laporan keuangan selama dua bulan?, kau sudah cek semua data perusahaan mereka?" tanya Gracio lewat telfon kepada sekretarisnya itu. "sudah tuan, perusahaan itu mengalami penurunan demand sejak 2 bulan yang lalu dan mereka sedang berusaha untuk mendapatkan pasar lagi tuan" jawab Sean memberikan grafik penurunan demand terhadap perusahaan YY yang sedang bekerjasama dengan mereka.
"apa mereka sudah pernah membuat sesuatu yang menarik pasar?, seharusnya CEO mereka bisa bijak mengatasi hal ini, jangan sampai berlarut dan malah makan waktu terlalu lama. jika begini terus menerus perusahaan ini akan mengalami kebangkrutan" ucap Gracio, ia cukup tau dibidang ini jika demand perusahaan sudah menurun seharusnya pihak perusahaan dengan cepat mengatasinya, jika tidak akan menimbulkan kebangkrutan
"sudah saya katakan dan kasih saran kemarin tuan, namun CEO perusahaan itu katanya juga menghilang sejak ada insiden yang terjadi diperusahaan mereka" jawab Sean. dia juga memberitahu beberapa kendala perusahaan yang sedang terkendala dengan beberapa masalah yang sedang mengalami penurunan pendapatan akhir-akhir ini.
~fid.ndr
~Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Elfristiani Nduru
dua kali scrol selesai bacanya😥double up thor
2024-03-19
0