“kamu mau makan apa?” tanya Alvaro.
“udah kenyang.” Jawab Moana.
“kamu lagi datang bulan ya? Ini buat kamu.” Ucap Alvaro mengeluarkan permen dan coklat dalam sakunya.
“aku ga suka di sogok permen sama coklat.” Ucap Moana yang masih kesal.
Alvaro melihat sekeliling, mematikan tidak ada yang melihatnya.
“kamu.” Ucap Moana malu malu karena tiba – tiba Alvaro menciumnya.
“kalau kamu masih marah aku akan sedih.” Ucap Alvaro membujuk.
Moana kemudian mengambil permen dan coklat yang di beri Alvaro.
Setela pesanan datang mereka makan bersama.
“pulang jam berapa nanti?” tanya Moana.
“entahlah mungkin jam lima. Karena take a way hanya sampai jam 5.” Jawab Alvaro.
“oh.” Moana memegang gelas kosong hendak mengambil air.
Alvaro yang melihat Moana yang memegang gelas segera dia menuangkan air untuk Moana.
Setelah selesai makan Alvaro mengantar Moana pergi.
“sampai jumpa di rumah.” Ucap Alvaro.
“iya aku tunggu.” Jawab Moana.
“sekarang kalian sudah percaya kan kalau aku sudah suami orang.” Ucap Alvaro memberitau rekan kerjanya.
“iya iya. Si pamer kemesraan.” Ucap si koki.
“iya ni ah. Di sini cowok Cuma tiga. Kamu si play boy dan pak koki.” Ucap pelayan wanita.
“iya padahal kita seneng banget tau Alvaro masuk eh ternyata suami orang.” Jawab wanita yang lain.
“sudah – sudah lanjut kerja.” Ucap sang koki yang mendengar obrolan.
“boy apa ada yang di antar?” tanya Alvaro.
“ini ada dua satu tempat.” Ucap boy memberikan pesanan.
“oke akuu berangkat dulu.” Ucap Alvaro.
Satu bulan kemudian di hari Alvaro menerima gaji. Sepulang kerja Alvaro pergi ke rumah sakit Moana untuk memberikan gaji pertamanya.
Karen Moana ada operasi jadi dia pualang setelah operasi berakhir.
Alvaro menunggu di ruang tunggu pasien.
“udah selesai??” tanya Alvaro melihat Moana yang sudah kelaur dari ruangannya.
“kok kamu di sini?” tanya Moana melihat Alvaro yang berdandan rapi.
“mau kemana?” tanya Moana mendekati Alvaro.
“hari ini gaji pertamaku jadi kita berbelanja aku traktir.” Ucap Alvaro kepada istrinya.
“baiklah. Dan juga aku punya kabar gembira.” Ucap Moana sambil tersenyum.
Di sisi lain para perawat melihat Moana yang sedang dekat dekat seorang pria.
“eh dokter Moana apa itu pacarnya?” tanya perawat.
“entah aku juga baru melihat.” Jawab perawat lain.
“sejdak kapan dokter Moana menjalin hubungan.” Ucap perawat lain.
“apa yang kalian gosipkan.” Ucap Danile yang baru datang.
“tidak ada dok.” Para perawat segera membubarkan kerumunan.
Daniel melihat Moana yang keluar.
“gosip apa sih mereka.” Batin Daniel sambil mengelengkan kepalanya.
Alvaro menyetir mobil sambi memegang tangan Moana.
“apa hadiahku?”tanya Alvaro.
“ tebah.” Ucap Moana.
“apa baju?” tanya Alvaro.
“salah.” Jawab Moana.
“sudah aku tidak mau menebak.” Ucap Alvaro sedikit cemberut.
“lihat.” Moana mengeluarkan tespen dan hasil pemeriksaan kehamilan.
Alvaro segera menepikan mobilnya dan berhenti.
“apa ini?” tanya Alvaro.
“kamu terkena covid?” tanya Alvaro.
“haduh baca.” Ucap Moana ikut kesal.
“pernyataan bahwa sodari Allee Moana Rei dinyatakan positif hamil.” Alvaro membaca surat hasil pemeriksaan.
“apa ini berarti aku akan menjadi seorang ayah?” tanya Alvaro.
“umm.” Jawab Moana.
Alvaro sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah.
“hari ini apa yang kamu mau akau akan mengabulkannya.” Ucap Alvaro.
“kalau begitu aku mau makan masakan kamu.” Ucap Moana.
“tidak jadi makan di luar?” tanya Alvaro.
“tidak aku mau makan masakan kamu.” Ucap Moana.
“baiklah kalau begitu kita pulang.” Ucap Alvaro.
Alvaro segera mengendarai mobil untuk menuju rumah.
Di keiaman Gaza.
“Dana bagaiaman kabar adikmu? Apa kamu sudah mendapat kabar?” tanya papa Arsan.
“belum pa.” Jawab Dana yang juga Khawatir.
“kenapa aku sekarang menghawatirkan adikku. Harusnya aku bahagia jika dia benar – benar tidak kembali.” Batin Dana.
“ngelamun apa kamu?” tanya papa Arsan.
“tidak ada pa.” Jawab Dana kemudian dia pergi meninggalkan papanya.
Di sisi Alvaro dan Moana, mereka sudah kembali ke rumah.
Alvaro segara mandi begitu pula Moana.
Setelah Alvaro mandi dia kemudian pergi ke dapur untuk memasak makanan kesukaan istrinya.
“aku juga mau buah.” Ucap Moana mendekati Alvaro yang sedang memasak.
“baik lah. Aku akan kupaskan.” Ucap Alvaro tersenyum melihat istrinya.
“ini bawa.” Ucap Alvaro meminta Moana untuk membawa piring ke meja makan.
Sedangkan Alvaro membawa lauk untuk di sajikan.
“terima kasih sayang.” Ucap Moana sambil tersenyum bahagia.
“sama sama. Terima kasih juga hadiah yang sudah kamu berikan kepadaku.” Ucap Alvaro tersenyum sambil memegang tangan Moana.
Alvaro dan Moana pun makan bersama.
“ayo besok kita lihat bayi kita.” Ucap Alvaro.
“belum lah dia masih satu minggu masih kayak kecebong.” Ucap Moana.
“tapi dia pasti imut..” jawab Alvaro.
“belum. Dia beluma ada bentuknya sayang.” Jawab Moana.
“aaaa aku mau lihat sayang.” Rengek Alvaro.
“baiklah baiklah.” Jawab Moana, jawaban Moana langsung membuat Alvaro tersenyum.
Di malam hariAlvaro tidak melepaskan pelukannya dari Moana. Tangannya menyentuh perut Moana dan beruang kali memebelai perut Moana.
“sayang aku mau ke kamar mandi.”ucap Moana melepas pelukan suaminya.
“emm. Aku antar ya.” Ucap Alvaro yang terbangun karena tangannya di pidah dari perut Moana.
“tidak perlu.” Jawab Moana.
Tanpa banyak bicara Alvaro bangun dan mengedong Moana pergi menuju kamar mandi.
“aku bilang aku bisa sendiri kok.” Ucap Moana.
“aku bilang aku akan mengantarmu. Dan juga sekarang kamu tidak sendiri lagi kamu berdua.” Ucap Alvaro menurunkan Moana di dalam kamar mandi.
“iya iya calon papa.” Ucap Moana sambil tersenyum.
“mau aku....” ucap Alvaro.
“tidak perlu aku bisa sendiri.” Moana malu malu. Mendorong Alvaro keluar dari kamar mandi.
“baik lah baiklah.” Ucap Alvaro tersenyum melihat Moana yang wajahnya memerah karena malu.
Keesokan paginya.
“tidak kumohon jangan pergi.” Ucap Moana dalam mimpinya. Moana berminpi Alvaro pergi meninggalkannya dan anaknya. Moana memohon namun Alvaro tidak menghiraukannya.
“tidak.” Ucap Moana kemudian dia terbangun.
“untung hanya mimpi.” Batin Moana melihat Alvaro yang berada di sebelahnya.
Moana membelai wajah Alvaro.
“apa kamu akan meninggalkanku?” batin Moana melihat Alvaro yang masih terlelap.
“jika kamu pergi setidaknya beri tahu aku. Jangan tiba – tiba pergi.” Tambah Moana dalam hatinya.
Moana kemudian bangun karena hari ini dia sif pagi jadi dia segera bersiap untuk pergi kerja.
Alvaro yang baru saja bangun melihat Moana tidak ada di sisinya. Dia langsung bangun dan mencari cari Moana.
Moana keluar dari ruang ganti. Alvaro segera memeluknya.
“ada apa?” tanya Moana.
“tidak ada aku hanya ingin melukmu.” Jawab Alvaro.
“bagaiaman pun keadaannya aku tidak akan meninggalkanmu. Jika aku meningalkanmu maka saat itu aku tidak akan tertarik dengann wanita lain.” Batin Alvaro. Ternyata sebelum dia terbangun. Alvaro bermimpi bawa dia kembali ke keluarganya dan Moana meningalkannya karena keadaan keluarga Alvaro tidak merestui mereka. Mimpi Alvaro menujukkan bahwa Moana pergi bersama anak mereka dan Alvaro tidak bisa menemukan Moana dan anak mereka.
“ada apa denganmu?” tanya Moana.
“tidak ada.” Jawab Alvaro.
Setelah selesai sarapan Moana mengantar Alvaro ke tempat kerjan Alvaro.
“berarti jadwal usg baru bisa besok?” tanya Alvaro.
“iya hari ini aku tanya dokter, jadwal hari ini sudah penuh.” Jawab Moana.
“baiklah.” Ucap Alvaro lesu karena hari ini tidak jadi melihat basi kecilnya.
Setelah mengantar Alvaro, baru kemudian Moana pergi ke rumah sakit.
Di restoran.
“aku punya kabar baik.” Ucap Alvaro kepada rekan – rekannya.
“apa?” tanya sang koki.
“lihat.” Alvaro menunjukkan foto tespack Moana.
“kau akan menjadi seorang ayah.” Ucap Boy.
“benar akhirnya aku akan mempunyai seorana anak.” Jawab Alvaro bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments