Alvaro Aden Gaza 8

“memang kak Daneil yang paling tau.” Batin Moana.

Alvaro yang mendengar semakin kesal.

“apa masih lama sampai rumah?” tanya Alvaro.

“bentar lagi ada apa?” tanya Moana melihat ekspersi Alvaro seperti hendak membunuh seeorang.

“tidak ada.” Jawab Alvaro kesal.

“apa kau sangat menyukai Danile?” batin Alvaro.

“apa kau menikah denganku karena merasa kasihan?” tanya Alvaro di dalam hatinya.

Pandangan Alvaro menunduk rasa amarah dan cemburunya semakin mengebu hingga suasana di dalam mobil terasa mencengkram.

Sesampainya di rumah Alvaro segera mandi di kamar Sona. begitu dengan Moana.

Setelah Alvaro selesai mandi dia pergi ke kamar Moana. Moana sedang duduk di ranjang.

“sudah selesai. Kemarilah.” Ucap Moana meminta Alvaro mendekat.

“ada apa?” tanya Alvaro.

“hari ini waktunya melepas jahitanmu. Aku hampir lupa. Kemarilah segera.” Moana mengambil peralatannya.

“oh.” Alvaro kemudian berbaring di sebelah Moana.

Moana kemudian membuka baju Alvaro dan mulai mengelap dengan alkohol tepi tepi luka Alvaro.

“apa perih?” tanya Moana.

Alvaro hanya mengelengkan kepalanga mengisyaratkan tidak.

“mungkin ini sedikit sakit tahan sebentar ya.” Ucap Moana.

Moana kemudian mengambil gunting kecil memotong bagian ujung dan menarik benang dari luka Alvaro.

Alvaro mendesah karena rasanya sedikit ngili.

“seharunya aku memakai benang rumah sakit jadi tidak perlu melepasnya.” Guman Moana.

“sudah selesai.” Ucap Moana mengelap darah yang keluar dari bekas jahitan. Sambil meniup pelan.

“ada apa?” tanya Moana yang terkejut karena Alvaro menariknya. Sehingga posisi Moana sekarang berada di atas tubuh Alvaro.

Nafas mereka saling berdekatan Alvaro berulang kali menelan air liurnya.

Tanpa aba aba dan pemberitahuan Alvaro memegang leher belakang Moana dan menarik mendekat. Alvaro mencium bibir Moana. Awalnya Moana tidak menolak namun.

“tunggu dia masih kecil.” Batin Moana. Moana segera melepaskan ciuman Alvaro.

“kamu masih kecil jangan belajar yang aneh aneh.” Ucap Moana bangun dari tubuh Alvaro.

“siapa bilang aku masih kecil.” Jawab Alvaro dengan kesal.

“kamu lah.” Ucap Moana ambil merapikan pakainnya yang tidak sengaja terbuka.

“aku sudah besar.” Ucap Alvaro menarik Moana kembali. Sekarang Moana berada di bawah Alvaro.

“apa yang mau kamu lakuka?” tanya Moana sedikit tertekan.

“melakukan yang seharusnya di lakukan pegantin baru.” Jawab Alvaro.

“tapi kam....” Moana belum selesai dengan ucapannya.

Alvaro langsung membungkap mulut Moana dengan ciumannya. Mereka berdua terengah enggah.

“tunggu.” Ucap Moana menahan Alvaro dengan nafas tidak beraturan.

“apa kau benar sudah dewasa?” tanya Moana memastikan.

“tentu jika kamu tidak percaya maka akan ku buktikan.” Jelas Alvaro.

Merekapun melakukannya....

Di pagi hari.

Alvaro menatap Moana yang berada di pelukannya.

“apa sudah puas menatapku?” tanya Moana sambil membuka mata perlahan.

“belum.” Ucap Alvaro mencium bibir Moana.

“ih aku belum sikat gigi.” Ucap Moana menutup mulutnya dengan tangan.

“tidak masalah.” Jawab Alvaro. Sambil mendekap lebih erat Moana.

“Aden.” Panggil Moana dengan lembut.

“kenapa kamu memanggil dengan nama itu?” tanya Alvaro.

“hanya ingin.” Jawab Moana.

“Alle.” Panggil Alvaro balik kepada Moana.

“ih kamu ya.” Ucap Moana malu.

“Aden apa kamu mengingat sesuatu?” tanya Moana.

“tidak. Hanya saja aku bukan anak sembilan tahun lagi.” Ucap Alvaro.

“lalu apa rencanamu?” tanya Moana.

“aku akan mencari pekerjaan dan membiayaimu. Jadi kamu tidak perlu bekerja lagi cukup lahirkan banyak anak buatku.” Ucap Alvaro.

Moana hanya tersenyum.

Setelah selesai sarapan Moana mendapat pesan dari rumah sakit kalau dia sudah di izinkan masuk kembali.

“yess akhirnya.” Ucap Moana bahagia.

“ada apa?” tanya Alvaro.

“aku boleh masuk kerja.” Ucap Moana bahagia.

“kapan?” tanya Alvaro.

“besok.” Jawab Moana.

“aku hari ini akan cari kerja. Kamu di rumah aja jangan kemana – mana.” Pesan Alvaro.

“baik suamiku.” Ucap Moana sambil mencium pipi Alvaro.

“kurang masak Cuma sebentar.” Rengek Alvaro.

“udah lah. Oh iya sejak kapan kamu ingat?” tanya Moana.

“setelah pergi ke pasar malam.” Jawab Alvaro.

“ha? Udah selama itu dan kamu baru bilang?” Moana wajahnya langsung berubah ekspresi.

“hehe, nanti kalau bilang aku tidak kamu izinkan tidur denganmu.” Ucap Alvaro malu malu.

“tapi beberapa hari lalu kamu tidur di kamar sebelah?” tanya Moana sambil menatap Alvaro.

“ya karena......... ah sudah lahm toh sekarang juga sudah sah.” Ucap Alvaro malu malu.

“sudah aku mau cari kerja dulu sayangku baik baik di rumah ya.” Ucap Alvaro mencium kening istrinya.

Alvaro pergi ke kamar untuk berganti pakaian. Sambil menatap dirinya di kaca almari.

“ternyata seperti ini rasanya di cintai.” Guman Alvaro sambil mengancingkan kancing baju.

“aku berangkat dulu.” Ucap Alvaro berpamitan pada Moana.

“kamu benar cari kerja sendiri kamuu belum ingat apa apa?.” Ucap Moana.

“iya aku akan berusaha menjadi suami yang baik.” Jawab Alvaro.

“baiklah kalau begitu.” Moana mencium pipi Alvaro dan Alvaro mencium bibir Moana.

“sampai jumpa.” Ucap Alvaro

“hati – hati.” Ucap Moana melambaikan tangan.

Satu bulan telah berlalu.

Alvaro sekarang bekerj sebagai model di sebuah pemotretan. Terlihat Alvaro yang tidak begitunyaman berada di dekat para model wanita.

“bagus. Lebih dekat lagi.” Ucap potografer.

“Al lebih dekat lagi coba supaya ada kesan romatis.” Ucap si potografer.

“saya tidak bisa.” Ucap Alvaro pergi.

“bagaiaman ini?” tanya produsen.

“sudah – sudah jangan terlalu di paksa. Kita susah dapat model seperti dia dengan gaji yang rendah. Jika dia sampai berhenti masajalah kita akan menurun.” Tambah produeses.

“Al bagaiamana kalau begini.” Potografer memberi kain kepada Alvaro agar tidak langsung menyentuh kulit model wanita.

“ummm.” Alvaro setuju.

Alvaro kembali melakukan pemotretan.

“seperti biasah wajah harus blur.” Ucap Alvaro kepada produsen.

“tentu saja, sesuai keinginan. Ini adalah daya tarik dari majalah kita, model misterius.” Ucap produsen.

Di malam hari.

Moana baru pulang dari rumah sakit. Alvaro yang di dapur sedang memasak beberapa hidangan kesukaan Moana.

“sudah pulang ya.” Ucap Alvaro melihat Moana yang baru masuk rumah.

“ummm.” Jawab Moana memeluk Alvaro dari belakang.

“cuci tangan habis itu makan.” Alvaro membalik badannya menghadap Moana.

“masak apa hari ini?” tanya Moana.

“masak makanan.” Ucap Alvaro sambil mendorong Moana pergi ke wastafel untuk cuci tangan.

Di meja makan.

“bagaimana hari ini?” tanya Alvaro melihat wajah istrinya yang lelah.

“seperti biasa.” Jawab Moana.

“bagiaman dengan kamu hari ini? Apa banyak pemotretan?” tanya Moana.

Alvaro kemudian mengambil laptop dan menujukkan kepada Moana.

“lihat hari ini tidak begitu bagus.” Kelua Alvaro.

“wah bagis ini.” Ucap Moana melihat foto Alvaro dengan model wanita yang terlihat mesra.

“apa mereka menyentuhku.” Keluh Alvaro kesal.

“tidak masalah.” Goda Moana.

“apa kamu tidak cemburu?” tanya Alvaro sambil melihat wajah Moana.

“tentu saja tidak. Apa suamiku ini akan selingkuh dariku?” Moana bertanya kembali.

“tentu saja hanya kamu yang aku cinta.” Jawab Alvaro mencium Moana.

“apa kamu benar tidak cemburu?” tanya Alvaro dengan nada kesal. Berharap Moana merasa cemburu.

“bagaimana aku tidak cemburu. Sekarang kamu di kelilingi wanita cantik.” Batin Moana

“tidak buat apa asal kamu setia aku tidak masalah.” Jawab Moana.

Alvaro tersenyum mendengar suara hati Moana.

“katakan kalau kamu cemburu maka aku akan mencari pekerjaan lain.” Ucap Alvaro.

“tidak tidak menurutku ini lumayan nanti kalau sudah dapat pekerjaan baru , baru keluar dari sini.” Jelas Moana.

“kenaa kau tidak mengatakan kekhawatiranmu kepadaku?” batin Alvaro, menatap Moana yang sedang makan.

Di rumah kediama Gaza.

“tuan lihatla. Ini seperti tuan muda ke dua.” Ucap asisten tuan Arsan.

“di mana ini?” tanya Arsan kepada asistennya.

“sepertinya majalah kecil yang tidak terlalu terkenal tapi sepertinya masih dalam lingkup perusahaan yang tuan investasi.” Jelas asisten.

“cepat cari.” Pinta tuan Arsan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!