Alvaro Aden Gaza 11

“nenek anda menakutiku.” Ucap sang cucu.

“terima kasih sudah menolong nenek saya.” Ucap si cucu kepada Alvaro.

“tidak masalah lain kali perhatina.” Ucap Alvaro.

“permisi.” Ucap petugas ambulan datang.

“nenek ini alergi dan sudah meminum obatnya hanya perlu pemeriksaan lain.” Ucap Alvaro.

“tuan lagi ternyata.” Ucap petugas ambulan.

“terima kasih telah membantu.” Ucap sang cucu.

Si nenek pun pergi ke rumah sakit bersama ambulan di temani sang cucu.

“apa kamu dokter?” tanya menejer kepada Alvaro.

“bukan hanya tau sedikit.” Jawab Alvaro.

“tidak salah merekrut kamu.” Ucap menejer.

“saya yang berterima kasih telah menerima saya.” Ucap manajer.

“kalau baegitu kamu mau apa akan saya kabulkan .” ucap Menejer.

“apa saya boleh cuti hari ini?.” Tanya Alvaro sedikit takut.

“oh kamu mau cuti apa ada acara?” tanya menejer.

“iya hari ini istri saya cuti jadi saya ingin menemaninya. Tapi karena saya baru dua hari bekerja jadi saya malu mau minta cuti.” Jelas Alvaro.

“kamu sudah meikah?” tanya menejer.

“sudah baru jalan dua bulan.” Jelas Alvaro.

“saya kira kamu masih bujang.” Ucap menejer sambil bergurau.

“kamu saya izinkan cuti tapi Cuma hari ini besok masuk seperti biasa.” Ucap menejer.

“terima kasih boss.” Alvaro kemudian berpamiatan pulang.

“mau kemana?” tanya koki yang melihat Alvaro berganti pakaian.

“ambil cuti.” Jawab Alvaro.

“baiklah hati – hati di jalan.” Ucap koki.

“iya terima kasih.” Jawab Alvaro.

Alvaro pulang dengan naik bus. Sesampainya di rumah Alvaro segera mandi. Setelah seleai mandi Alvaro tidur di dekat Moana yang masih terlelap.

“umm kamu kok udah pulang.” Ucap Moana terbangun karena Alvaro membuat ranjang mereka bergerak.

“kamu terbangun karenaku? Maaf aku membangunkanmu.” Ucap Alvaro.

“tidak. Aku sudah tidur dari tadi.” Jelas Moana memeluk Alvaro.

“oh iya kok udah pulang?” tanya Moana kembali.

“aku ambil cuti setengah hari supaya bisa menemani kamu.” Ucap Alvaro.

“apa bossmu tidak akan marah?” tanya Moana.

“tidak dia sudah mengizinkan.” Ucap Alvaro.

“oh iya aku mau bercerita sesuatu.” Ucap Alvaro.

“katakan.” Moana melihat Alvaro dengan senyuman.

“akhir akhir ini aku merasa seperti dokter.” Ucap Alvaro.

“maksudnya?” Moana bingung.

Alvaro menceritakan kejadian si kakek yang pingsan pinggir jalan dan nenek yang di restoran.

“tapi anehnya aku bisa membaca nadi.” Ucap Alvaro

“benarkah. Coba.” Moana menyerahkan tangannya untuk di periksa.

Alvaro pun memeriksa Moana.

“kenapa jantungku berdegup kencang padahal kita sudah lama bersama kenapa setiap dengannya perasaanku tak karuan.” Batin Moana wajahnya mulai memerah karena malu.

“karena kamu mencintaiku.” Ucap Alvaro mendengar suara hati Moana.

“apa an sih.” Ucap Moana karena mendengar ucapan Alvaro.

“sudah sudah. Bagaimana keadaku.” Ucap Moana.

“sepertinya hari ini hari yang tepat untuk kita.....” ucap Alvaro mencium Moana.

“apa katakan.” Ucap Moana mendorong Alvaro.

“bikin adek.” Alvaro menarik selimut dan masuk kedalam selimut bersama Moana.

“ahhh Alvaro.” Ucap Moana malu malu.

Suara bel rumah.

“siapa yang datang?” tanya Alvaro.

“entahlah biar ku lihat.” Ucap Moana bangun dari kursi sofa.

Alvaro dan Moana sedang menonton film di ruang tengah.

“kak Sona.” Ucap Moana.

Mendengar bahwa kak Sona datang Alvaro segera berdiri dan menyambut kakak iparnya.

“kak Sona silakan duduk.” Ucap Alvaro mempersilakan Sona duduk. Kemudian Alvaro pergi ke dapur untuk mengambi minum.

“bagaimana suami kamu apa dia sudah kembali ingatanya?” tanya Sona.

“belum kak.” Jawab Moana.

“tapi aku lebih suka seperti ini kak, meski dia lupa ingatan tapi dia sangat menyayangiku.” Tambah Moana ambil tersenyum.

“kamu ini. Asal kamu bahagia kakak juga bahagia. Kakak mencari informasi dia tapi kakak tidak menemukan apa – apa.” Jelas Sona.

“sudah kak, tidak usah di fikirkan sekarang aku hanya ingin menikmati hari – hariku dengan suamiku.” Ucap Moana melihat Alvaro yang berjalan mendekat dan menyajikan minum untuk kakak ipar dan istrinya.

“apa yang kalian bicarakan?” tanya Alvaro.

“tidak ada hanya bertany kapan kalian akan memberi kakak keponakan.” Goda Sona.

“sedang proses kak.” Jawab Alvaro.

“ih kamu apaan sih.” Moana mencubit Alvaro.

“oh iya kakak kemari mau main apa ada urusan?” tanya Moana.

“sebenarnya bukan apa – apa hanya merindukan kalian.” Ucap Sona.

“kalau begitu kakak di sini sekalian makan malam aja ya.” Ucap Moana.

“apa kamu yang akan masak?” tanya Sona.

“aku yang masak kak.” Jawab Alvaro sepontan.

Makan malam pun berlangsung.

“ini makanan yang Alvaro masak rasanya enak.” Ucap Moana memberikan kepada Sona.

“kakak tenang jika kamu bisa bahagia.” Batin Sona melihat Moana dan Aivaro sangat harmonis.

Alvaro tersenyum mendengar suara hati kakak iparnya.

“aku berjanji akan menjaga dan menyayangi Moana. Jika aku melangar janjiku maka aku tidak akan mendapat keturunan kecuali denagan Moana.” Batin Alvaro.

“kalau begitu kakak pamit dulu. Kalau ada apa – apa hubungi kakak.” Ucap Sona pada kedua adiknya.

“iya kak, tenang aja aku akan menjaga Moana.” Jawab Alvaro.

“hari ini aku sangat senang seharian bersamamu.” Ucap Alvaro memeluk Moana.

“aku juga.”jawab Moana.

“kalua begitu kita istirahat besok kamu berangkat pagi.” Ucap Alvaro menggendong Moana menuju kamar mereka.

Di pagi hari seperti biasa Alvaro menyiapkan sarapan dan Moana membantu dengan cara menata piring dan sendok garbu di meja makan.

“oh iya nanti pulang jam berapa?” tanya Moana kepada suaminya.

“seperti biasah jam 5.” Jawab Alvaro.

“aku pulang jam 4 jadi bagaimana kalau nanti kita ke studio foto.” Ajak Moana.

“baiklah. Apa yang kau mau aku akan lakukan semuanya.” Ucap Alvaro sambil menyajikan hidangan.

Di restoran Alvaro mengambil pesanan dan mengantar ke pembeli satu demi satu.

Di rumah sakit Moana memeriksa semua pasiennya.

Alvaro duduk di tepi danau menatap keluarga kecil yaitu orang tua dan dua anak mereka sedang bermain bersama. Alvaro tersenyum dia membayangkan betapa bahaianya dia jika dia juga memiliki seorang anak bersama Moana.

Sepulang dari rumah sakit Moana seger pergi ke restoran Alvaro bekerja. Moana masuk dan memesan makanan di restoran ini.

Alvaro yang masih di luar mengantar makanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!