Pacar Kontrak.

Terminal 3 Bandara Soetta sudah terlihat sangat ramai. Hilir mudik penumpang meningkat akhir pekan ini. Karena faktor liburan sekolah dan menjelang Tahun baru tentunya.

Nadine, Dira dan Anin berada di gate yang sudah ditentukan. Tapi Naina masih belum terlihat juga. Setelah beberapa kali mencoba menghubungi via telepon. Yang ditunggu akhirnya datang juga.

"Itu dia... lama bener tuh bocil" Nadine melambaikan tangan, supaya Naina tahu keberadaan mereka.

"Lah? Itu siapa cowok yang sama Naina? Kak Nicho bukan sih?" tanya Anin yang berdiri diikuti oleh teman-temannya supaya bisa melihat lebih jelas.

"Gila ya mereka. Kemarin nggak habis pikir sama Laura dan pacar barunya yang anak SMA Bakti. Sekarang ditambah Kak Nicho yang sama Naina". Dira hanya menggelengkan kepalanya, bingung dengan hubungan yang penuh dengan kejutan.

"Udah gue duga sih. Kalau Kak Nicho tuh naksir sama Naina. Bahkan dari jaman masih pacaran sama Laura juga udah kelihatan. Kalau demennya sama sohib kita yang pecicilan itu." ujar Nadine yang belum berhenti menatap Naina dan Nicho yang berjalan mendekat ke arah mereka.

Pada akhirnya hal yang ditakutkan Naina terwujud. Menjadi bahan ghibahan para sahabatnya sendiri.

"Assalamu'alaikum para sahabatku yang cantik nan jomblo" sapa Naina kepada mereka semua dan melakukan tos persahabatan satu persatu.

"Wa'alaikumsalam ya sahabatku Naina yang cantik dan sudah tidak jomblo", jawab Anin asal sambil mengedipkan matanya jahil ke Nicho.

"Sotoy lu pada! Santai, Naina masih berada pada predikat jomblo seumur hidupnya", jawab Naina bangga sambil menepuk dadanya sendiri.

Nicho duduk setelah memberikan high five pada teman-teman Naina yang sepertinya bingung dengan kehadirannya.

"Ehh kak Nicho? kok bisa bareng sama Naina sih? tanpa sengaja apa memang di sengajakan?" goda Nadine pada lelaki tampan idola Sekolah itu.

"Sengaja Nad. pengen nemenin tuan putrinya Papa Ali. Takutnya kepincut si Donald Duck di Universal Studios terus nggak mau balik Jakarta." jawab Nicho asal, yang membuat sahabat Naina tertawa.

"Kak Nicho nih. Udah ganteng! bisa ngelucu lagi sekarang. Jadi makin sempurna saja kak". Dira sudah menunjukkan mode genit nya sambil hendak mencubit bahu Nicho gemas, namun ditahan oleh Naina.

"Ati-ati, Dir. Namanya juga pacar pertama. Jadi masih posesif. hahahaha". Anin segera melarikan diri ke sisi Nicho saat Naina ingin mencubitnya karena kesal dengan godaannya.

"Kalian ya! Jangan sotoy kenapa? kenapa sih pada nggak percayaan banget?" Naina duduk di seberang Nicho dan menyilangkan kedua tangannya karena sebal.

"Ya mana kita bisa percaya kalau lu sama omongan lo,Nay?Kalau lo aja tiba-tiba berangkat sama Kak Nicho. Terus koper pink kamu yang bergambar Sinchan lagi ngupil ini dibawain sama Kak Nicho juga. Mana warna baju dan celana kalian couple lagi." Anin mewakili teman-temannya menjelaskan pada Naina tentang asumsi mereka bertiga.

Naina reflek melihat apa yang dipakainya dan apa yang dipakai Nicho. Tangannya menutup mulutnya yang menganga karena kaget. Semesta bekerja diluar nalarnya.

Sedangkan Nicho yang sudah menyadari sedari hanya tersenyum simpul sembari menatap Naina yang sedang salah tingkah.

"Jadi gimana? tinggal ngaku aja susah amat, Nay. Kalian pacaran kan? hayooo!" desak Dira pada Naina yang kesabarannya selembek bubur sumsum.

Rasanya Naina capek untuk berkata jujur pada ketiga sahabatnya itu. Apalagi memang Nicho yang ikut dengannya dan baju yang couple menjadikan ia kesulitan untuk menyanggah gosip itu.

Sebenarnya bisa saja Naina mengabaikannya. Tapi para sahabatnya itu adalah tipe sahabat yang rese. dan tidak akan diam sampai mereka puas dengan jawaban yang masuk logika.

Pasti akan melelahkan jika selama liburan selalu ditanya terus menerus tentang hal yang sama.

Tiba-tiba ide konyol itu terbesit di pikiran Naina. entah bagaimana nanti respon Nicho. Yang jelas ia selamat dari desakan teman-temannya.

Mereka tidak mungkin mendesak dan bertanya kepada Nicho. Karena sahabat mereka adalah Naina. Jadi yang berhutang penjelasan ya tentu saja Naina.

"Malah bengong lagi! Ngaku aja, Kita juga nggak bakal mikir kalau kamu merebut Kak Nicho dari Laura kok. Secara Laura udah pacaran duluan sama anak basket SMA Bakti dari kapan itu". Nadine yang ceplas-ceplos mengatakan pendapatnya. Dan berakhir oleh tabokan maut yang diberikan Naina ke bibirnya.

"Iya! gue ngaku kalau gue pacaran sama Mas Nicho. Tapi pacaran kontrak. Selama di Singapore aja" kata Naina yang melirik Nicho takut.

"Uhukkkk.." Sedangkan Nicho yang tengah minum tersedak dengan ucapan Naina yang seenak jidatnya memutuskan sendiri hal itu.

"Nah gitu dong ngaku! Selamat ya Kak Nicho sudah menjadi pacar pertama Naina. Kita sebagai sahabatnya menerima kak Nicho dengan lapang dada. Karena bibit, bebet dan bobot Kak Nicho melebihi standar kita." Anin memberi selamat dan bersalaman kepada Nicho dan Naina secara bergantian. Nadine dan Dira pun dengan lucunya juga melakukan hal yang sama.

Setelah lega mendapatkan jawaban dari Naina. akhirnya mereka memutuskan segera memasuki pesawat. Setelah Pihak Bandara memberikan pengumuman kepada para penumpang pesawat yang akan mereka naiki.

"Mas Nicho butuh penjelasan dari Naina secepatnya juga", kata Nicho yang berjalan sejajar dengan Naina.

"Huaaa... Maaf ya mas Nicho. Habisnya Naina sebel sama mereka. Tanya nggak ada habisnya. Jadi pacar kontrak Naina sementara ya? Nanti Naina traktir apapun yang Mas Nicho mau". bisik Naina sambil berjinjit ke arah Nicho.

"Yang bakso saja belum dibayar. Udah nambah hutang lagi, Nay. Suka banget sih punya hutang." sungut Nicho yang sebenarnya sebal dengan imbalan murah yang Naina tawarkan.

"Hehe.. Yaudah deh! kita bicarakan nanti saja ya kakakku sayang." Naina merayu Nicho yang telah menjadi korbannya.

"Iya. Okay pacarku sayang" goda Nicho tanpa melihat ke arah Naina. Sedangkan yang digoda pipinya sudah merah merona seperti kepiting rebus ditambah saus tomat.

"Jangan protes. Itu bentuk konsekuensi karena kamu sudah menjadikan Mas Nicho pacar kontrak kamu. Okay, baby? ". tambah Nicho yang kini menaikan alisnya dan tersenyum menatap Naina yang ada disampingnya.

"Harusnya aku periksa jantung dulu sebelum naik pesawat. Setelah hampir setahun nggak naik pesawat kok jadi deg-degan gini ya" batin Naina mencoba menolak alasan lain yang lebih berlogika.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Efvi Ulyaniek

Efvi Ulyaniek

ahhhhh...so sweet

2024-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!