Nikah Muda

Sepertinya Naina baru beberapa saat tidur kembali setelah ia terbangun tadi jam 04.30 untuk melakukan sholat subuh. Hari ini ia bisa bersantai, karena setelah kemarin acara piknik bersama. Sekolah akhir pekan yang biasanya diadakan komunitasnya tengah libur.

Diliriknya jam diatas nakasnya. Jam 08.10 WIB. artinya baru tertidur empat puluh menit yang lalu. biasanya mamanya akan membangunkannya jam 10. Tapi tumben sekali Mama Alya sudah mengetuk pintu kamar.

"Ya, Ma. Masuk saja. pintunya tidak Naina kunci kok" Naina masih duduk di tepi ranjangnya saat Mama Alya masuk.

"Naina. keluar dulu sayang. Itu ada Mas Nicho, Om Abra sama tante Diana. katanya Naina kemarin nangis pengen kue lapis. itu langsung Tante Diana buatkan. dianter kesini sekalian malah". Mama Alya membantu Naina membereskan tempat tidurnya selagi Naina berganti baju

"Ya ampun. Naina jadi malu, ma. Naina kemarin memang nangis. habisnya Bang Billy rese sih! tapi Naina jadi nggak enak kalau sampai dibuatin terus dianter kesini". Kini Naina tengah mengadu ke Mamanya karena ia benar-benar jadi sungkan dengan keluarga Nicho.

Sebenernya bukan hal aneh jika tante Diana atau Om Abra berkunjung kerumahnya. karena memang Mama Alya, Tante Diana, Mami Laura dan Bunda Bang Billy itu bersahabat. Dan dari itulah awal mula persahabatan Naina dan lainnya tercipta. Saking seringnya dipaksa ikut kumpul bersama mamanya.

Tapi hari ini yang sedikit aneh adalah karena tumben sekali seorang Nicholas ikut berkunjung kerumahnya. semenjak Nicho pindah tiga tahun lalu, dia sama sekali tidak pernah ikut serta orang tuanya berkunjung ke rumah Naina, kecuali jika itu acara arisan para Mama yang tentunya ada Billy dan Laura juga.

.

.

"Assalamu'alaikum. pagi tan? Om? Mas Nicho?" sapa Naina satu persatu. Dan untuk Tante Diana tentunya ditambah cipika-cipiki.

"Loh. Kok cuma Tante saja yang dicium pipinya. Ini Om sama Mas Nicho belum dicium". Masih pagi, tapi Om Abra sudah semangat menggoda Naina.

"Sini deh. biar aku saja yang mewakili Naina. Ada kumis sama jenggot tipisnya malah enak lhoh. Ada geli-gelinya dikit. Sensasinya lebih dapet." Papa Ali pun tak mau kalah menggoda tamunya pagi ini.

Membayangkan bagaimana papanya cipika-cipiki dengan Om Abra dan Mas Nicho saja sudah membuat Naina geli dan cekikikan sendiri.

"Waduh. Kalau dicium mantan perjaka, makasih deh. libur dulu. takutnya nanti malam nggak bisa tidur gara-gara terlalu membekas ciumnya." Om Abra sengaja menyingkir sembari membawa secangkir teh dan sepiring pisang madu yang disajikan mama Naina.

"Itu Bapak Abra yang gagah seperti Gatotkaca sepertinya sengaja menyingkir bukan karena takut dicium mantan perjaka. Tapi karena mau menguasai pisang goreng madu buatan istriku tercinta ya?" Goda Papa Ali sembari ikut meninggalkan ruang tamu untuk mengikuti tamunya menuju teras.

Yang tertinggal di ruang tamu tidak mau ikut menimpali. Bisa-bisa percakapan itu tidak ada akhirnya. karena semua yang ada memang hobby nya bercanda. Kecuali Mama Alya dan Nicho tentunya.

"Naina sayang. Ini kue lapis pandan special untuk Naina. Tapi janji! Naina jangan nangis lagi ya sayang. takutnya nanti Mama kamu tambah kaya karena dapat banyak mutiara". Goda Mami Nicho sembari memberikan sekotak kue lapisnya.

"Iya tante. Terimakasih ya tan. Naina jadi nggak enak sudah merepotkan tante. Habisnya kue lapisnya enak tan. Naina kan jadi posesif sama kue lapisnya. Naina janji nggak nangis gara-gara kue lapis tan. takutnya nanti air matanya jatuh ke kaki Naina terus Naina jadi putri duyung. hehee" Naina tak mau kalah tunjuk aksi menggoda Mama Nicho.

Sedangkan dikursi samping Naina. Nicho tengah tertawa tanpa suara karena melihat interaksi Naina dan Mamanya. Nicho jadi membayangkan jika sosok Naina berada diantara keluarganya. Tapi Mungkin yang Nicho bayangkan adalah posisi Naina menjadi adik perempuannya.

"Kalian ini, kalau dilanjutin. Ada aja bahan bercandanya. lama-lama Aku suruh ikut audisi sekalian deh. berempat pas tuh sama para mantan perjaka yang diteras. Nanti aku sama Nicho yang vote kalian deh" Mama Naina hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jangan lah. belum kuat mentalnya kalau sampai terkenal. Takut dihujat gara-gara banyak yang iri sama kecantikan kita. Iya nggak nay?" Tidak mau berjuang sendiri. Mama Diana pun mengajak Naina untuk menjadi sekutunya.

"Kalau Naina sih nggak papa tan, kalau sampai dihujat. Yang penting uang Naina bertambah dan siapa tahu dosa Naina berkurang. hihi" Naina cekikikan sembari menunjukkan gigi putih yang rata.

"Ya bener juga ya, Nay. Pinter mengambil peluang kamu, sayang. Pasti beruntung laki-laki yang dapatin kamu. Sudah cantik, pintar, insyaallah sholehah juga", ucap Mami Nicho yang sudah mendekati Naina sembari memeluknya.

"Aamiin. semoga saja ya, tante. Tapi Naina belum sebaik itu, tan. Minto do'anya ya tan. semoga Naina bisa semakin lebih baik", jawab Naina semakin mengeratkan pelukan dengan Mami Nicho

"Pasti tante do'akan sayang. Oh ya... Nicho? kenalin Naina dengan teman kamu dong, sayang. Tapi cari yang kualifikasinya paling oke. Jangan yang sembarangan." Akhirnya Nicho yang sedari tadi menjadi obat nyamuk, mulai dianggap juga keberadaannya.

Meskipun akhirnya keberadaannya dianggap. Tapi sekalinya mamanya berbicara. Topik pembicaraannya justru membuat Nicho kurang nyaman. Entah alasannya apa. Mungkin karena ia malas menjadi mak comblang.

"Nggak usah, nak Nicho. lagian Naina masih kelas X. Sepertinya belum perlu. Soalnya Naina itu malas berpacaran. Maunya langsung nikah", ujar Mama Naina sembari mengeluarkan beberapa belanjaan yang baru saja datang dibawa oleh ART nya yang baru datang dari pasar.

Sebenernya hari minggu ART Keluarga Naina yaitu Mbok Darmi libur. Tapi beliau hanya datang untuk mengantarkan belanjaan titipan Mama Alya.

"Berarti masa lama dong Tante. Kan Naina nanti masih kuliah terus kerja tan." Nicho yang sedari tadi diam, mulai ikut berbicara karena penasaran dengan ucapan Mama Naina.

"Ya Insyaallah nggak lama, nak. Soalnya Naina itukan cita-citanya nikah muda. Pengennya lulus SMA langsung nikah", kata Mama Naina santai.

"Mamaaaaa... Ya Allah. Mama ih. Ini pelanggaran lhoh. karena sudah menyebar rahasia besar" Naina kini menutup mukanya dengan bantal sofa. Ia malu karena cita-cita yang dianggapnya rahasia dan hanya diceritakan kepada keluarganya kini justru disebarkan oleh Mamanya. Ya walaupun hanya kepada Nicho dan Tante Diana.

Pikiran Naina dengan cepat melayang jauh. Ia membayangkan jika Nicho akan menceritakan cita-citanya itu kepada Laura dan Billy. Dan bisa jadi Billy akan menyebarkan berita kepada teman-teman sekolahnya.

Sebenarnya bukan hal yang memalukan karena punya cita-cita menikah muda apalagi setelah lulus SMA. Tapi bagi kebanyakan orang itu akan terdengar aneh. Apalagi Naina sering mengejek teman-temannya. Bisa-bisa hal itu menjadi bahan ejekan teman-temannya kepadanya untuk membalas kelakuan Naina.

Karena takut hal yang dibayangkannya menjadi kenyataan. Naina pun harus segera mengambil tindakan. Sepertinya bernegosiasi dengan Nicho agar menutup mulutnya adalah solusi yang tepat.

"Teruntuk Mamaku yang cantik. terimakasih untuk kebaikan hatinya sampai dengan lugasnya menceritakan rahasia Naina. Dan Teruntuk Tante Diana yang baik hatinya. Izinkan Naina meminjam anak laki-laki nya. Hanya sebentar saja. Insyaallah Naina kembalikan dalam keadaan utuh tanpa lecet sedikitpun". Naina yang masih gugup dengan bayangannya. masih sempat bercanda sembari menarik tangan Nicho ke perpustakaan mini yang ada dirumahnya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Hai? Salam kenal, ヾ(^-^)ノ

Selamat datang di Novel pertamaku. Bantu tinggalkan jejak untuk mentransfer energi positif kalian kepadaku ya🌻

Naina cantik, entah siapa yang punya!

Untuk readersku tercinta. ditunggu like dan komennya ya.

Terpopuler

Comments

Ida Dida Sendawa

Ida Dida Sendawa

Semangattt .. semoga karya pertamanya menjadi inspirasi untuk melahirkan karya² berikutnya. serta semakin diminati banyak pembaca/Heart//Heart/

2024-03-05

0

Ida Dida Sendawa

Ida Dida Sendawa

semangattttt... semoga semakin dikenal & semakin banyak karya² yg inspiratif

2024-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!