Chapter 20

ANAK pemimpin RE-STARK?

Finn melongo, serasa ingin merosotkan bahu. Dia tidak menyangka, sekaligus terkejut akan apa yang baru saja keluar dari mulut Goldy. Finn mundur beberapa langkah, mengamati mereka berempat dengan wajah tenang.

"Kau yakin Frey baik?" tanya Finn sambil melipat kedua tangan di depan dada.

"Dia memang ingin melindungimu. Tapi, aku seperti merasa aneh. Dia ini, seperti tidak memiliki enosi lain. Dia ini, tidak seperti manusia pada umumnya."

Finn tidak memberikan tanggapan. Dia menatap Frey yang tengah menyeringai lebar, menampakkan deretan gigi taringnya yang sedikit panjang. Untuk sejenak, Finn mengamati gigi taring itu dengan alis terangkat.

"Masa sih, dia vampir? Kayak, nggak mungkin aja. Vampir kok punya ekor kalajengking," gumam Finn.

Goldy lebih dulu meraih katana dari balik punggung, kemudian mengayunkannya ke samping kanan dan kiri. Sementara Briel bersiap dengan kepalan di kedua tangan, dan Deon sudah siap dengan beberapa kertas berukuran kartu di tangannya—yang terdapat tulisan aneh, sulit diterjemahkan dalam bahasa manusia.

Finn menatap Vernon dengan alis terangkat, menunggu pria itu mengeluarkan kemampuannya. Namun, dia hanya fokus dengan rokok di bibir, tanpa mempedulikan Frey, atau bahkan Deon, Goldy dan juga Briel.

Deon tersenyum miring, sebelum melempar satu kertas ke depan. Frey memasang ekor kalajengking di hadapannya, menahan ledakan dari kertas yang nyaris menghantam dirinya. Namun, dia lengah karena kini Goldy dan Briel melesat maju secara bersamaan.

Frey melompat mundur, menangkis tiap ayunan bilah katana Goldy dan pukulan Briel dengan ekor kalajengking—yang menurut Finn terbuat dari besi kuat. Finn sampai melongo, tidak menyangka Frey akan sekuat ini.

Deon berdecih. "Ledakan yang gue buat sia-sia aja. Kalau gini jadi kurang seru."

Deon mengeluarkan lebih banyak kertas—yang entah berasal dari mana. Dia kemudian memejamkan mata dengan mulut komat-kamit, sampai tiap kertas muncul tulisan aneh yang sulit diterjemahkan. Deon langsung membuka mata, kemudian melempar beberapa kertas ke arah Frey.

Goldy dan Briel spontan melompat mundur. Beberapa kertas membuat ledakan, juga puluhan pisau dan anak panah yang melesat menghantam Frey. Namun, pemuda itu lebih cepat menghindar, memasang ekor kalajengking untuk menjadi tameng.

Briel berdecak. "Ekor aneh itu sangat menganggu. Kita akan kesulitan menyentuhnya!"

"Kalau kalian tidak bisa, maka aku yang akan maju!"

Briel dan Goldy spontan menoleh, menatap Vernon yang berada di depan dari mereka dengan wajah terkejut. Pria itu mengambil satu batang rokok lagi, kemudian mengapitnya dengan jari telunjuk dan tengah, setelah menyalakannya dengan korek api.

"Aku akan menunjukkan sesuatu yang menarik," kata Vernon tersenyum penuh arti pada Frey.

Frey mengerutkan kening, namun tidak menghilangkan wajah tenang dan ekor kalajengking, yang masih menjadi tameng di hadapannya.

Finn menyenderkan punggung ke dinding dengan tangan bersedekap. "Mari kita lihat, bagaimana si Es Campur bergerak. Dia juga, sepertinya juga akan menggunakan kekuatan itu."

"Biar kuberitahu tentang dia."

Finn spontan menaikkan sebelah alis, sebelum memejamkan mata dan masuk ke dunia alam bawah sadarnya. Dia kini sudah berdiri di hadapan Daghara yang menatapnya dengan wajah tenang.

"Dia menggunakan kekuatan iblis," kata Daghara dengan santai.

Finn membulatkan mata. "Gimana caranya itu?"

Daghara tertawa pelan. "Dengan membuat kontrak. Tapi, semua itu tidaklah gratis. Jika kau perhatikan lagi, anggota RE-STARK ini banyak dengan fisik tidak lengkap. Jika kau mengerti, mereka pasti juga membuat kontrak dengan iblis."

Finn jadi teringat Darian dengan penutup di sebelah mata. Mungkin saja, dia mengorbankan sebelah matanya. Dan juga, Letnan jordan dengan tangan satunya terbuat dari mesin. Namun, Finn tidak melihat adanya yang cacat dari tubuh Vernon.

"Apa benar Es Campur itu menggunakan kekuatan iblis? Kalau iya, aku nggak ada ngeliat dia cacat fisik?"

"Kau hanya belum tahu saja, bocah. Lebih baik, kau berhati-hati saja dengan orang-orang seperti Vernon itu."

Finn mengangguk. "Aku akan melihat, bagaimana mereka akan bertarung."

Daghara tersenyum penuh arti. "Kau sedikit terlambat, Finn."

Finn spontan langsung kembali dan membuka mata. Dia melongo, saat tubuh Goldy terjatuh menimpa tubuh Vernon. Sementara Deon terduduk di tanah dengan darah merembes di wajah.

"Briel?" Finn celingak-celinguk mencari keberadaan wanita itu, namun tidak ada di sekitar sini.

Finn menatap Frey yang nampak dengan napas terengah. Ekor kalajengking pemuda itu hampir hancur, dengan banyak retakan di sekitar ekor besi itu. Dia maju beberapa langkah, berdiri membelakangi Goldy dan juga Vernon.

Finn menoleh, menatap Vernon dengan alis terangkat. "Es Campur, lo tadi ngapain aja sampe kalah gitu?"

Vernon berdecak sambil menendang tubuh Goldy menjauh darinya. Dia berdiri, kemudian mengambil satu batang rokok lagi dan menyalakannya.

"Tadi itu hanya awal saja. Aku, hanya ingin tahu, seberapa kuat kau menahan ilusi yang baru saja kubuat."

Ilusi? Finn mengerutkan kening. Sungguh, dia tidak akan mengerti, sekalipun Vernon menjelaskannya panjang kali lebar. Dia hanya diam dengan tangan masuk saku celana.

Vernon menyesap rokoknya, kemudian membuka mulut. Embusan asap langsung menguar, dan anehnya sangat banyak hingga mengelilingi dan menutupi tubuh Frey. Asap itu muncul hanya beberapa detik saja.

Namun, begitu asap menghilang, Finn terkejut saat tubuh Frey ambruk ke tanah dengan napas terengah. Pemuda itu memegangi dadanya dengan keringat membasahi wajah.

Finn spontan mengguncang punggung Vernon. "Ya itu nggak adil lah, goblok. Gue aja udah sesak napas kena tuh asap rokok. Lah ini, kena sebanyak itu?"

"Bocah, itu bukan asap biasa. Frey pasti terkena ilusi yang Vernon buat. Aku jadi penasaran, jika batang nikotin itu adalah sesuatu."

Finn berdecak. "Kalau gitu, gue harus lindungin temen gue. Setidaknya, dia harus buatin obat penawar buat mereka yang terkena racunnya."

Finn dengan cepat berlari dan berdiri di hadapan Frey menjadi tameng. Pemuda itu menatap Vernon dengan wajah tenang dan tangan masuk saku celana.

"Lawan gue, Es Campur! Gue penasaran sama kemampuan lo!"

Frey terbatuk, menatap punggung tegap Finn dengan wajah suram. "Lo jangan gegabah, Finn. Lo nggak akan bisa lawan dia."

Finn terkekeh. "Lo jangan remehin gue, ya! Gini-gini juga gue pinter and berakhlak ilmuwan!"

"Bocah, Berhati-hatilah dengan ilusinya. Kau memang hanya terkena ilusinya beberapa detik saja. Tapi, aslinya, kau akan mengalami ini dengan fase yang panjang."

Finn berdecak. "Apa ada cara lain buat nggak kena ilusinya?"

"Aku akan membantu dengan aliran tubuhku."

Finn sempat mengangkat alis, namun kemudian mengangguk. "OKEY, Gass!"

Vernon menarik napas pelan. "Jika aku melawanmu, dia pasti akan marah dan mengamuk. Bisa saja aku akan mat! nanti."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!