Mobil yang di tumpangi Fang Quin zu dan sekretaris Lin pada akhirnya tiba di Bar pinggir danau, Fang Quin zu cukup terkesan dengan suasana menyenangkan saat berada di pinggir danau malam hari.
"Presiden Fang ayo kita masuk ke Bar itu, selain bisa menikmati alunan musik klasik kita juga bisa melihat keindahan danau di malam hari dengan taburan bintang yang gemerlap dari sana," ucap sekretaris Lin.
Fang Quin zu menganggukan kepalanya, dan tak lama kemudian mereka berdua kini telah menuju ke Bar pinggir danau.
Suasana di dalam Bar begitu sangat menyenangkan, banyak sekali pasangan muda mudi yang datang untuk menghabiskan malam.
Setelah mencari tempat duduk, sekretaris Lin kemudian memesan beberapa makanan ringan dan minuman non alkohol, Fang Quin zu yang merasa senang dengan suasana Bar terus aja mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, untuk melihat para pengunjung yang datang hingga pada akhirnya pandangan matanya jatuh ke pada seorang pemuda yang sangat dikenalnya.
"Zen Long..., ternyata dia juga berada di sini, tapi mengapa dia memesan banyak sekali minuman beralkohol?" tanya Fang Quin zu dalam hati setelah melihat banyak botol minuman kosong yang berada di meja Zen Long.
Fang Quin zu baru menyadari jika permasalahan tadi siang telah membuat Zen Long merasa kecewa, hingga pada akhirnya dia melampiaskan kekesalannya itu dengan meminum minuman keras.
"Apakah Zen Long benar-benar mencintaiku?, seharusnya aku tak sekeras itu padanya biar bagaimanapun Zen Long adalah ayah dari anak yang ku kandung, dan seharusnya aku bisa memulai hidup baru dengannya dengan membuka lembaran baru dan berusaha mencintainya secara utuh, bukankah selama ini Zen Long telah baik padaku dan telah menunjukkan kasih sayangnya padaku dan anak yang ada di perutku ini".
"Ada baiknya aku menemui Zen Long dan menjelaskan padanya jika aku dan Yun Hao sudah tak memiliki hubungan apa apa lagi, hubungan itu hanya ada di masa lalu dan di masa sekarang ini aku harus memilih pemuda yang terbaik yang akan menemaniku di masa depan baik suka maupun duka," pikir Fang Quin zu.
Sekretaris Lin yang melihat presiden Fang akan menuju kearah Zen Long segera mencegahnya, karena saat ini seorang wanita cantik telah duduk di dekat Zen Long.
Rasa cemburu seketika itu mencuat dari hati Fang Quin zu saat melihat wanita cantik itu bersikap manja pada Zen Long, dan betapa terkejutnya Fang Quin zu saat mengetahui jika wanita yang saat ini bersama dengan suaminya adalah wanita tercantik di kota Dakxia, yang memiliki kekayaan berlimpah.
"Sekretaris Lin, bukankah yang tengah bersama Zen Long adalah Shen Rui, mengapa mereka berdua begitu sangat akrab?" tanya Fang Quin zu dengan tanpa berkedip menatap kearah Zen Long dan Shen Rui.
"Benar presiden Fang, wanita itu adalah Shen Rui," jawab sekretaris Lin.
Fang Quin zu yang telah dipenuhi rasa cemburu kemudian bangkit berdiri dan menuju kearah meja Zen Long.
Zen Long sangat terkejut mengetahui istrinya juga berada di Bar pinggir danau, namun Zen Long dengan segera membuang rasa keterkejutan nya itu, mengingat Fang Quin zu siang tadi telah mengusirnya di depan selingkuhannya.
"Zen Long ayo kita pulang!" ucap Fang Quin zu dengan penekanan di dalam pengucapannya.
Sebelum Zen Long menjawab, Shen Rui telah terlebih dahulu menimpali.
"Zen Long tengah bersamaku, ada baiknya anda tak mengganggu karena anda tak di undang di sini," ucap Shen Rui dengan ketus.
"Nona Shen, Zen Long adalah suamiku dan aku berhak menyuruhnya pulang bersamaku," jawab Fang Quin zu juga dengan status.
"Kau masih menganggapnya suami?, Ha..., ha..., ha..., Nona Fang seharusnya kau sadar diri dengan semua yang telah kau lakukan pada Zen Long, kau begitu meremehkan nya dan tak menganggapnya sebagai seorang suami, seharusnya kau bangga memiliki suami Zen Long, di mataku dia adalah laki-laki sempurna dengan berbagai macam kelebihan yang dimilikinya, namun kau malah menyia-nyiakannya dan bahkan kau lebih memilih selingkuhan mu dengan mengusirnya pergi, tapi nona Fang jangan khawatir jika kau tak lagi menginginkannya maka aku siap untuk menggantikan posisimu saat ini, dan aku pastikan Zen Long akan menjadi laki-laki yang memiliki martabat bukan laki-laki yang tak dianggap seperti yang telah kau lakukan padanya," ucap Shen Rui dengan keseriusan di wajahnya.
Fang Quin zu tak bisa berkata apa-apa lagi, dia benar-benar sangat terkejut mengapa peristiwa tadi siang bisa sampai ke telinga Nona Shen Rui.
Keterkejutan Fang Quin zu juga dialami Zen Long, karena sebenarnya Zen Long tak pernah menceritakan masalah nya kepada Shen Rui, dan dia hanya menceritakan masalah nya kepada para pemuda yang menemaninya minum untuk sedikit melepaskan bebannya di dalam hatinya, hingga Zen Long menyadari jika para pemuda yang tadinya menemani minum adalah suruhan Shen Rui.
"Zen Long kita pulang," ucap Fang Quin zu dengan menarik tangan Zen Long.
Sebenarnya Zen Long tak ingin pergi bersama Fang Quin zu, namun mengingat di dalam perut Fang Quin zu ada janin dari benihnya, membuat Zen Long tak menolak ajakan Fang Quin zu karena Zen Long tak ingin permasalahan yang terjadi akan mempengaruhi janin yang ada di dalam kandungan Fang Quin zu.
"Shen Rui terima kasih kau telah menemaniku, untuk saat ini aku akan pergi bersama Fang Quin zu dan ku harap kau bisa memaklumi nya," ucap Zen Long.
Walaupun dihati Shen Rui begitu sangat kesal mengetahui Zen Long masih memilih Fang Quin zu, namun keadaan ini tak bisa membuatnya banyak berbicara mengingat Zen Long dan Fang Quin zu adalah pasangan suami istri yang sah yang diakui negara.
"Zen Long aku masih memberikan penawaran padamu untuk menjadi suami, jika Nona Fang Quin zu masih menyia-nyiakan dirimu maka bercerai lah dan datanglah padaku, aku akan menjadikanmu laki-laki yang memiliki kehormatan, kuasa dan kekayaan berlimpah, karena aku takkan pernah menyia-nyiakan mu di dalam hidup ini," ucap Fang Quin zu.
"Terimakasih atas tawaran mu, aku pamit dulu," jawab Zen Long kemudian pergi bersama Fang Quin zu meninggalkan Shen Rui.
"Quin zu biarkan sekretaris Lin yang membawa mobilmu, biar kau ikut aku di mobilku," ucap Zen Long.
Fang Quin zu sangat bingung dengan perkataan Zen Long, karena sebelumnya Fang Quin zu sama sekali tak pernah mengetahui jika suaminya telah memiliki mobil.
Fang Quin zu hanya menganggukkan kepalanya kemudian memberikan kunci mobilnya kepada sekretaris Lin, lalu Fang Quin zu berjalan beriringan dengan Zen Long untuk menuju ke mobil Zen Long.
Betapa terkejutnya Fang Quin zu saat melihat mobil sport limited edition berada di hadapannya, yang diakui Zen Long adalah mobilnya.
"Ini mobilmu?" tanya Fang Quin zu.
"Benar.." jawab Zen Long.
Fang Quin zu kini terdiam dan tak berkata-kata lagi, karena di dalam pikirannya saat ini telah berkecamuk masalah baru mengenai mobil sport yang ditumpanginya saat ini.
"Aku sangat yakin mobil ini pasti pemberian dari Shen Rui karena Zen Long takkan mungkin memiliki uang untuk membeli mobil sport mahal seperti ini," batin Fang Quin zu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Reogkhentir
Sudah jangan diperpanjang madah yang ada Quin, jika kau tak ingin kehilangan Zen Long selamanya......
2024-04-25
0
Humaira
zen long udah kayak piala bergilir yang di kelilingi oleh cewek2 arogan...🙄
semoga permaisuri hati zen adalah cewek sederhana yang lembut, tulus, berbudi luhur...🙈🙈
2024-04-25
1
rido azza
lnjut
2024-04-25
1