Antara nyaman dan cinta

Shen Rui cukup terkejut mendengar Zen Long telah memiliki istri, ada rasa kecewa di dalam hatinya mengetahui hal itu karena sebenarnya Shen Rui mulai tumbuh benih cinta di dalam hatinya terhadap Zen Long, walaupun Zen Long tak memiliki posisi kekayaan yang mampu untuk bersaing dengan para pemuda yang menginginkan Shen Rui, namun Shen Rui sangat mengagumi Zen Long yang memiliki bakat sangat luar biasa.

"Sungguh sangat beruntung wanita yang telah menjadi istrimu, memang keberuntungan tak memihak kepadaku karena menyukai laki-laki yang telah memiliki seorang istri, namun aku takkan pernah mempermasalahkan hal itu asalkan istri mu selalu menyayangimu sepenuh hati," batin Shen Rui.

Shen Rui kemudian mengeluarkan kartu ATM dan memberikannya kepada Shen Long beserta kunci mobil sport yang dia milikinya.

"Aku ingin kau menerimanya sebagai tanda pertemanan kita, Jika kau tak ingin menerimanya maka jangan salahkan aku jika aku kelak akan merusak rumah tangga mu karena aku sebenarnya telah jatuh hati kepadamu," ucap Shen Rui dengan keseriusan di wajahnya.

Shen Long kali ini yang terkejut, dia tak menyangka wanita terkaya dan tercantik di kota Dakxia setelah jatuh hati kepadanya, yang membuat Zen Long mau tak mau harus menerima pemberian Shen Rui, agar Shen Rui berhenti pada keinginannya untuk menyukai Zen Long.

Walaupun berat hati Zen Long pada akhirnya menerima kartu ATM beserta dengan kunci mobil sport milik Shen Rui.

"Terimakasih karena kau telah memberikanku hadiah semahal ini, Shen Rui aku akan segera pergi dan ada baiknya kau beserta kakekmu segera menyelidiki siapa anggota keluarga Shen yang menginginkan kematian kakekmu," ucap Zen Long.

"Aku pasti akan menyelidikinya karena aku takkan pernah tinggal diam setelah bertahun-tahun melihat kakekku menderita akibat perilaku anggota keluarga Shen, dan aku pastikan akan segera menangkap dan memberikan hukuman setimpal padanya untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan kepada kakek ku," jawab Shen Rui.

Zen Long menganggukan kepalanya kemudian berjalan menaiki mobil sport mewah yang telah menjadi miliknya.

Shen Rui yang melihat hal itu kemudian berkata. "Kode pin kartu ATM yang kuberikan akan kuserahkan pada mu besok lewat orang yang ku suruh bersama surat-surat mobil yang telah menjadi milikmu," ucap Shen Rui.

Zen Long menganggukkan kepalanya kemudian mulai menjalankan mobil mewah yang di tumpanginya, untuk menuju ke rumah mewah milik Fang Quin zu.

Zen Long tiba di rumah pas jam 07.00 pagi, dan tentu saja Fang Quin zu yang berada di dalam rumah seketika itu juga memasang wajah masam, karena tak seperti biasanya dia melihat Zen Long pulang sepagi itu.

"Dari mana saja kau?" tanya Fang Quin zu.

"Maafkan aku karena aku tak mengabarkan kepadamu jika aku akan pulang pagi hari," jawab Zen Long.

Fang Quin zu yang merasa curiga dengan apa saja yang dilakukan Zen Long di malam hari, kemudian mendekat ke arah Zen Long dan seketika itu juga mencium aroma wangi parfum wanita yang langsung merasuk ke dalam hidungnya, hingga amarah kini berkecamuk di hati Fang Quin zu.

"Saat ini statusmu adalah suamiku dan aku tak ingin di luar sana akan ada orang yang bertanya mengapa suamiku selingkuh?, Zen Long jika kau ingin bersama wanita lain seharusnya kau tunggu sampai anak ini lahir, bukan dengan sembunyi-sembunyi kau melakukan perselingkuhan di luar sana," ucap Fang Quin zu dengan penekanan di perkataannya.

"Istriku kau salah paham kepadaku, aku tak pernah melakukan sesuatu hal seperti yang kau tuduhkan padaku," jawab Zen Long membela diri.

Fang Quin zu segera mengangkat tangan ke atas sehingga Zen Long seketika itu juga menghentikan perkataannya.

Fang Quin zu kemudian melangkah ke arah sofa dan meraih tas mewahnya dengan tujuan berangkat ke kantor, tanpa menggubris keberadaan Zen Long.

Zen Long segera meraih tangan Fang Quin zu kemudian berkata. "Ada baiknya kau sarapan dulu aku akan membuatkan roti bakar dan susu agar janin yang ada di dalam kandunganmu cukup mendapatkan nutrisi dari makanan yang dimakan ibunya," ucap Zen Long.

Fang Quin zu yang saat ini tengah marah dengan cepat menghentakkan tangannya hingga genggaman tangan Zen Long terlepas dari tangan nya .

"Kau tak usah sok perhatian terhadapku, ada baiknya kau memperhatikan wanita yang kau kencani tadi malam," jawab Fang Quin zu kemudian melangkah pergi meninggalkan Zen Long.

Setelah Fang Quin zu hilang dari pandangan matanya Zen Long kemudian berkata. "Begitu sangat sulit bagi dirimu bisa percaya padaku, Fang Quin zu walaupun banyak wanita yang ada di sekitar ku aku tetap ingin bersamamu, karena kau merupakan wanita yang kupilih yang telah mengandung anak ku," ucap Zen Long dalam hati.

"Sementara itu di kantornya yang besar, tampak Fang Quin zu masih sangat kesal karena Zen Long telah bermain api di luar sana dengan wanita lain, dan hal itu sangat membuat hati Fang Quin zu gelisah.

"Zen Long kau benar-benar pemuda yang tak tahu diri, syukur-syukur aku telah menampung mu tapi kau malah selingkuh di luar sana".

"Ah .., Mengapa juga aku terus memikirkannya bukankah hal itu akan membuat perasaanku menjadi tak bisa melupakannya jika suatu hari nanti perceraian terjadi, yang terpenting bagiku saat ini adalah anak di dalam kandunganku bisa lahir ke dunia dengan selamat, dan aku akan membesarkannya dengan sebaik mungkin walaupun tanpa kehadiran seorang ayah di sisinya," ucap Fang Quin zu.

Tiba tiba ketukan pintu terdengar dan tak lama kemudian seorang wanita cantik muncul yang merupakan sekretaris Fang Quin zu.

"Presiden Fang ada seorang pemuda yang mencarimu, apakah kau ingin bertemu dengannya?" tanya sang sekretaris.

"Aku tak ingin menemui siapapun hari ini, Sekertaris Lin suruh saja dia pergi," perintah Fang Quin zu.

"Tapi presiden Fang, pemuda itu sangat ingin menemuimu, pemuda itu berkata bahwa dia adalah cinta masa lalu presiden Fang, pemuda itu bernama Tuan Yun Hao," ucap sekretaris Lin.

Fang Quin zu sangat terkejut mendengar nama pemuda yang disebutkan sekretarisnya, pemuda yang dahulu pernah dicintai dengan sepenuh hati hingga tiba-tiba saja dia menghilang bagai ditelan bumi, dan muncul kembali untuk menemuinya setelah 3 tahun berlalu.

Sesaat Fang Quin zu menarik nafas dalam-dalam untuk melepaskan ketegangan di dalam hatinya, sampai akhirnya dia berkata.

"Bawa pemuda itu untuk bertemu denganku," ucap Fang Quin zu.

"Baik presiden Fang," jawab sekretaris Lin kemudian berlalu dari hadapan Fang Quin zu.

Fang Quin zu kemudian sedikit merias wajahnya agar semakin terlihat cantik, karena yang akan bertemu dengannya merupakan cinta masa lalunya.

Pintu pun diketuk dari luar, tampak sosok pemuda tampan dengan setelan jas memasuki ruangan Fang Quin zu.

"Lama kita tak bertemu bagaimana kabarmu saat ini?" tanya Yun Hao sambil mengulurkan tangannya di hadapan Fang Quin zu.

"Seperti kau lihat aku baik-baik saja," jawab Fang Quin zu tanpa sedikitpun menghiraukan uluran tangan dari Yun Hao.

"Yun Hao mengapa tiba-tiba saja kau datang menemuiku?" tanya Fang Quin zu.

"Ha.., ha .., ha .., Fang Quin zu Setelah 3 tahun kita tak bertemu dan juga kehilangan kontak dengan mu, masih saja kau menanyakan mengapa aku ingin menemui?".

"Fang Quin zu aku telah lama merindukanmu dan baru hari ini aku bisa bertemu dengan secara langsung setelah keluargamu tak menerima ku waktu itu," ucap Yun Hao.

"Apa maksud mu dengan berkata seperti itu?" tanya Fang Quin zu.

"Aku pernah datang ke rumahmu untuk mengutarakan keinginanku melamar mu di depan kedua orang tuamu, saat itu bukan kebaikan yang kudapat kan malah sebaliknya hinaan dan cacian yang ku terima karena keberadaan ku yang merupakan orang tak mampu".

"Saat itu aku berkecil hati dan berusaha semampuku untuk bisa menjadi orang yang sukses seperti sekarang ini, dan setelah aku sukses aku datang kembali untuk menemuimu karena selama ini aku tak bisa untuk melupakanmu," jawab Yun Hao kemudian meraih tangan Fang Quin zu.

Fang Quin zu tak menolak saat Yun Hao memegang tangannya, karena masalah menghilangnya Yun Hao di masa lalu saat ini telah terpecahkan.

"Yun Hao maafkan aku karena aku saat ini telah menikah dan telah mengandung anak dari suamiku, dan tentu saja aku tak bisa untuk bersama lagi," ucap Fang Quin zu.

"Aku tau kau telah mengandung anak Zen Long dan aku tahu kehamilanmu tidak kau inginkan karena hal itu adalah kecelakaan, selama ini aku telah mencari informasi banyak tentang dirimu yang tak diketahui banyak orang, termasuk kau dan Zen Long yang sampai saat ini masih tidur terpisah".

"Fang Quin zu aku masih mencintaimu seperti dulu dan tak ingin hatiku diisi oleh wanita lain selain dirimu. Jika kau berkenan aku akan menjadi ayah dari anak yang kau kandung, dan aku akan menganggapnya sebagai anakku sendiri asalkan kau mau bersamaku," pinta Yun Hao.

Fang Quin zu tak bisa berkata-kata, saat ini hatinya tengah diisi kebimbangan dengan tawaran Yun Hao kepadanya.

Fang Quin zu harus mengakui jika hatinya masih mencintai Yun Hao, akan tetapi hatinya juga tak bisa berbohong jika dirinya telah nyaman bersama Zen Long yang sangat penuh perhatian kepadanya, yang membuat Fang Quin zu tak bisa memilih diantara keduanya.

Yun Hao yang melihat ada kebimbangan di hati Fang Quin zu, segera menarik tangan Fang Quin zu hingga Fang Quin zu jatuh ke dalam pelukan nya.

Fang Quin zu sama sekali tak bisa menolak pelukan hangat dari Yun Hao, karena memang pemuda itu masih sangat dicintainya.

Sementara itu sekretaris Lin dikejutkan dengan kehadiran Zen Long yang diketahui adalah suami Fang Quin zu di dalam kantor, dan buru-buru sekretaris Lin menahannya Zen Long agar tak menuju ke ruangan Fang Quin zu mengingat di sana ada seorang pemuda yang tengah bersamanya.

"Maaf tuan Zen Long anda belum bisa pergi ke kamar presiden Fang, mengingat saat ini presiden Fang tegah membicarakan hal penting dengan seorang klien, dan kuharap tuan Zen Long bisa mengerti," ucap sekretaris Lin.

Zen Long yang sebelumnya merupakan seorang pebisnis, dapat melihat dan membaca gerak-gerik lawan bisnisnya nya yang tengah berbohong, dan tentu saja Zen Long dapat mengetahui gerak-gerik sekretaris Lin yang tengah berbohong kepadanya, yang tentu saja membuat Zen Long bertanya-tanya siapa sebenarnya yang ditemui oleh istrinya di dalam ruangan kerjanya.

"Jika begitu aku akan menunggu di ruang tunggu, dan tolong kabari aku jika istriku sudah bisa kutemui karena aku akan membawakan sarapan baginya," ucap Zen Long yang di anggukkan kepala oleh sekretaris Lin.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Harri Purnomo Servis Kamera

Harri Purnomo Servis Kamera

👍👍

2024-04-22

1

Reogkhentir

Reogkhentir

Hati hati saja kau Yun Hao karena jika bertemu Zen Long......... karena Zen Long bisa membaca gerak gerik mu yang hanya akan memanfaatkan Fang Quin Zu untuk merampas seluruh kekayaannya karena sakit hati dihina oleh ayah Fang Quin zu

2024-04-22

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!