Masih perawan

Zen Long membuka paksa pintu kamar yang terkunci dari dalam, hingga pada akhirnya pintu itupun terbuka akibat kekuatan tendangan yang di lakukan Zen Long.

Handycam di atas meja saat ini tengah merekam adegan di mana Fang Quin zu secara brutal berusaha melepaskan pakaian Ming Chan agar bisa melakukan hubungan badan dengan nya, dan tampak Fang Quin zu seperti mendominasi semua kegiatannya di atas rajang karena sebenarnya Fang Quin zu telah terpengaruh obat perangsang yang memiliki efek kuat, sehingga Fang Quin zu sama sekali tak sabar dengan apa yang dilakukan nya.

Ming Chan begitu sangat terkejut mengetahui pintu kamar yang terkunci telah terbuka dengan paksa, melihat seseorang masuk ke dalam kamarnya dengan cepat diapun mendorong tubuh Fang Quin zu yang berada di atas nya untuk menyambut datangnya tamu yang tak di undang.

"Berani sekali kau datang mengganggu urusan ku..!!, manusia sampah aku takkan pernah mengampuni mu!!" bentak Ming Chan yang langsung menyerang ke arah Zen Long dengan tinju tangan kanan nya.

Berbekal kekuatan simbol naga emperor ditubuhnya dengan mudah Zen Long dapat menepis serangan yang dilakukan Ming Chan padanya, dan membalikkan keadaan dengan sebuah hantaman tinju yang sangat telak mengenai dada Ming Chan, hingga membuat Ming Chan tersungkur ke tanah dengan keras.

Sambil memegang dadanya yang terasa sakit, Ming Chan kemudian berteriak lantang agar teriakannya dapat didengar oleh seluruh anggotanya, dan benar saja hanya beberapa detik saja seluruh anggota yang berada di dalam gudang tua bergegas berlarian menuju ke arah suara teriakan Ming Chan yang memanggil mereka semua.

Tawa kecil saat ini telah menghiasi wajah Ming Chan saat mengetahui anggotanya telah berkumpul di belakangnya. Dengan sombong Ming Chan pun berkata.

"Tamatlah riwayatmu bocah sampah karena aku bukanlah seseorang yang mudah memaafkan, dan untuk itu ada baiknya kau segera aku lenyapkan!!" teriak Ming Chan dengan suara yang dipenuhi rasa kebencian yang teramat dalam.

Seluruh anggota kelompok Ming Chan saat ini telah mengurung keberadaan Zen Long dari berbagai arah, dan di tangan mereka masing-masing telah menggenggam benda tumpul untuk meremukkan tubuh Zen Long.

Dengan sekali perintah dari Ming Chan seluruh kelompoknya pada akhirnya menyerang kearah Zen Long dengan brutal, namun apa yang terjadi di luar dugaan Ming Chan pemuda yang diremehkan nya berhasil menghabisi anggota kelompok nya dalam sekejap, hingga Ming Chan hanya bisa mundur ke belakang dengan lutut yang bergetar saat melihat Zen Long telah berjalan menuju ke arahnya.

"Kau jangan coba-coba untuk melukaiku karena aku merupakan putra dari kelompok besar harimau hitam, yang menguasai seluruh kota Dakxia," ancam Ming Chan.

"Aku tak perduli kau merupakan putra siapa yang aku tahu kau telah melakukan hal buruk yang dapat menghancurkan masa depan seorang gadis, dan kau pun juga telah menghina ku dan bahkan kau akan membunuh ku dengan seluruh anggota kelompokmu".

"Aku adalah orang yang sama sepertimu yang tak mudah memaafkan, dan untuk itu ada baiknya kau segera ku lenyapkan agar tak akan ada lagi malapetaka bagi para gadis setelah kematian mu," jawab Zen Long.

Setelah berkata seperti itu dengan sebuah tendangan, Zen Long pada akhirnya menghabisi hidup putra kelompok harimau hitam.

Setelah tak ada lagi kekacauan yang terjadi di dalam kamar itu, Zen Long segera menghampiri Fang Quin zu untuk melihat keadaannya.

Namun tanpa diduga oleh Zen Long wanita cantik itu malah memeluknya dan melemparkannya ke atas tempat tidur, hingga pada akhirnya Fang Quin zu saat ini benar-benar telah berada di atas tubuh Zen Long untuk melakukan aksinya.

Zen Long berusaha untuk menahan aksi Fang Quin zu kepadanya, hingga sebuah totokan membuat Fang Quin zu tak berdaya.

Zen Long berusaha memeriksa keadaan Fang Quin zu yang benar-benar dalam keadaan terpuruk akibat obat perangsang yang telah di minumnya, hingga pada akhirnya Zen Long mengetahui jika obat perangsang yang di minum oleh Fang Quin zu merupakan obat impor yang memiliki efek penekanan pada jantung, dan jika Fang Quin zu tak dapat melampiaskan hasrat nafsunya maka dalam waktu tak kurang dari setengah jam Fang Quin zu akan segera mati.

"Aku tak bisa membiarkan wanita ini mati, dan aku berharap setelah semua yang terjadi pada kita berdua kau tak menyalahkan ku karena sebenarnya aku melakukan semua ini hanya untuk menyelamatkan hidup mu dari kematian," ucap Zen Long.

Zen Long pada akhirnya melepaskan totokan di tubuh Fang Quin zu yang membuat wanita cantik itu seketika bereaksi kembali menyerang ke arah Zen Long dengan ciuman panasnya. Kali ini Zen Long sama sekali tak menahan Fang Quin zu hingga pergumulan pun terjadi di antara merdeka berdua.

Zen Long terbangun di pagi hari dengan masih merasakan rasa lelah akibat melakukan hubungan badan dengan wanita cantik yang masih tertidur lelap di sisinya, Zen Long tak menyangka jika wanita cantik yang tertidur lelap di sisinya telah membuatnya berkali-kali mendapatkan kepuasan batin, hingga Zen Long merasa kewalahan dalam menghadapinya.

Zen Long kemudian meraih pakaian yang tergeletak di lantai dan berencana untuk segera meninggalkan kamar itu. Namun yang terjadi wanita yang tadinya tertidur lelap kini terbangun dengan tatapan tajam yang menghujam ke arah Zen Long.

"Kau ....!!, berani sekali kau melakukan hal buruk padaku!!, keluarga Fang tak akan tinggal diam setelah kau menodai Putri tertuanya, dan kupastikan kau akan dilenyapkan dari kota Dakxia," teriak Fang Quin zu dengan amarah yang meluap-luap.

"Nona..., kita memang telah melakukan hubungan badan layaknya suami istri namun aku melakukannya demi untuk menyelamatkan kehidupanmu dari kematian, obat bius yang kau minum telah membuatmu menjadi maniak yang haus akan sex, dan jika dalam setengah jam kau tak melakukan hubungan badan maka saat itu kau akan mati dengan seluruh pembuluh darah di tubuh mu pecah.

"Nona sebenarnya yang dirugikan adalah diriku karena aku telah membantumu melenyapkan seluruh orang-orang yang telah menculik mu, namun apa yang terjadi kau malah memperkosa diriku berkali-kali hingga pada akhirnya aku harus menanggung rasa sakit dan rasa lelah akibat ulahmu itu, seharusnya kau peduli denganku dengan berterima kasih atas semua yang telah kulakukan padamu," jawab Zen Long.

Fang Quin zu semakin bertambah kesal setelah mendengar perkataan Zen Long yang sama sekali tak memiliki rasa tanggung jawab, hingga pada akhirnya dia pun segera meraih pakaian yang tergeletak di lantai kamar dan memakainya, setelah itu dia pun berlalu meninggalkan ruangan kamar tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya, dengan melewati belasan mayat yang tergeletak di lantai ruangan.

Zen Long hanya bisa menarik nafas dalam-dalam saat mengetahui wanita yang diketahui bernama Fang Quin zu, telah pergi meninggalkannya.

Zen Long tiba-tiba di kejutkan dengan bercak darah di atas seprei putih di tempat tidur, yang Zen Long tau jika bercak darah itu merupakan bercak darah keperawanan milik Fang Quin zu yang telah direnggut kesuciannya.

"Aku merasa bersalah karena telah merenggut kesucian mu, dan untuk itu jika di masa depan kita bertemu kembali maka aku akan memberikan kompensasi besar atas kejadian ini," pikir Zen Long kemudian pergi meninggalkan ruangan kamar itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Humaira

Humaira

nikahnya sama li yanyi, tapi mp nya sama fang quin zu...😳

piye iki...🙈🙈

2024-04-07

1

Reogkhentir

Reogkhentir

Sebuah keberuntungan atau keburukan yang akan terjadi setelah ini..........karena telah menyinggung anak orang terkuat di kota ini........ akankah berimbas pada perusahan serta keluarga dari istrinya.............

2024-04-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!