Mobil yang ditumpangi Fang Quin zu pada akhirnya berhenti di tengah jalan, paman Muh sengaja menghentikan mobil untuk bertanya kepada nona mudanya.
"Nona muda apakah kita akan langsung pulang ke rumah, atau ada tempat lain yang Nona muda ingin kunjungi?" tanya paman Muh.
Tampak Fang Quin zu hanya bisa terdiam tanpa sedikitpun menanggapi pertanyaan paman Muh kepadanya, paman Muh sengaja tak bertanya lagi karena dia tahu Nona mudanya saat ini tengah memikirkan sesuatu yang sangat pelik dalam pikirannya.
Tiba tiba Fang Quin zu yang tadi nya diam pada akhirnya berkata yang membuat paman Muh sangat terkejut.
"Apakah Zen Long masih tinggal di rumah paman Muh?" tanyanya.
"Iya...., Zen Long masih ada di rumah paman," jawab paman Muh.
Dengan menarik nafas dalam dalam, Fang Quin zu kemudian kembali berkata.
"Bawa aku menemui Zen Long," ucap Fang Quin zu.
Paman Muh segera menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Nona mudanya, walaupun di hati paman Muh saat ini tengah dipenuhi dengan berbagai macam tanda tanya mengapa Nona mudanya tiba-tiba saja ingin bertemu dengan Zen Long, namun semua pertanyaan itu hanya disimpan di hati teman Muh hingga pada akhirnya mobil yang ditumpangi Fang Quin zu kembali berjalan dan tujuannya kali ini adalah rumah paman Muh.
Zen Long yang telah habis membersihkan diri setelah pulang bekerja, dikejutkan dengan kehadiran paman Muh dan Fang Quin zu yang datang di waktu tengah malam.
Setelah bertemu Zen Long, Fang Quin zu kemudian mengajaknya untuk berbicara empat mata, yang membuat paman Muh segera pergi meninggalkan mereka berdua.
Zen Long dengan santai duduk di sofa sambil memandangi Fang Quin zu yang terlihat gugup saat bersamanya.
"Katakanlah apa yang kau inginkan dariku?" tanya Zen Long.
"Aku ingin kau menikah denganku karena aku telah mengandung anakmu, tapi kau jangan senang dulu karena pernikahan ini akan berakhir setelah anak di dalam kandunganku ini lahir," jawab Fang Quin zu.
Zen Long begitu sangat terkejut mengetahui wanita yang ada di hadapannya telah hamil, dan anak di dalam kandungannya merupakan anak nya sendiri.
Zen Long tentu saja sangat senang mengetahui hal itu, bagaimanapun juga dia akan segera menjadi seorang ayah dari sebuah hubungan yang tanpa kejelasan dengan Fang Quin zu.
Namun sebelum Zen Long mengiyakan perkataan Fang Quin zu, Zen Long ingin mengujinya terlebih dahulu.
"Bagaimana aku bisa percaya jika anak yang ada di dalam kandungan mu adalah anak ku?" tanya Zen Long.
Mendengar pertanyaan Zen Long tentu saja membuat Fang Quin zu naik pitam, Fang Quin zu kemudian berdiri dari duduknya dan dengan amarahnya dia pun menunjuk ke arah wajah Zen Long.
"Zen Long aku adalah wanita baik-baik sebelum Kau menghancurkan hidupku dengan merenggut kesucian ku, selama aku hidup aku hanya pernah berhubungan badan dengan seorang pemuda yaitu kamu, dengan pertanyaan mu ini kau seperti sengaja ingin lepas dari sebuah tanggung jawab dari anak yang ku kandung".
"Zen Long aku ingin menikah denganmu bukan berarti aku telah menyerahkan hidupku kepadamu, aku hanya ingin kau menjadi pendampingku agar seluruh keluargaku tak mendesak ku untuk melepaskan kamar dagang Kyoto, karena aib yang telah kau berikan padaku akan membuat keluargaku merasa malu dan tentu saja akan mempengaruhi bisnis keluarga Fang di masa depan".
"Zen Long aku ingin adanya sebuah kesepakatan di antara kita, aku ingin menjadikan mu pendamping hidupku selama aku dalam kehamilan, dan setelah anak ini lahir maka hari itu juga kita akan melakukan perceraian karena sebelumnya kita tak saling kenal dan tak memiliki perasaan satu dengan yang lainnya," ucap Fang Quin zu dengan penekanan di perkataannya.
Zen Long yang merasa dirinya hanya sebagai boneka mainan Fang Quin zu, tentu saja membuat nya berpikir untuk bisa mendapatkan anak yang berada di dalam kandungan Fang Quin zu dengan sebuah kesepakatan, yang pada akhirnya membuat Zen Long berkata.
"Aku akan menikah denganmu dan akan menuruti kemauanmu untuk bercerai setelah anak di dalam kandungan mu lahir, tapi aku juga memiliki satu persyaratan yang harus kau penuhi agar aku bisa memuluskan rencanamu di depan semua keluargamu," ucap Zen Long.
"Katakan apa syarat yang kau inginkan dariku, jika syarat itu berupa sejumlah uang maka katakanlah kepadaku berapa uang yang kau inginkan untuk menjadikanmu suami pura puraku," jawab Fang Quin zu.
"Aku tak membutuhkan uang mu karena di masa depan apapun yang kuinginkan pasti akan ada di dalam genggaman tangan ku, Aku hanya ingin meminta anak yang ada di dalam kandungan mu, biarkanlah aku yang merawat dan membesarkannya karena aku tahu kau cukup sibuk dengan pekerjaan mu, yang tentu saja akan membuatmu sangat sulit untuk menjaga seorang anak," ucap Zen Long dengan keseriusan di wajahnya.
"Tidak...!!, aku telah banyak berkorban untuk dapat melahirkan anak ini agar dia bisa hidup di dunia, jika kau ingin merampasnya dari ku lebih baik aku menggugurkannya agar tak ada dari kita berdua yang dapat memilikinya," ucap Fang Quin zu dengan penuh amarah.
Zen Long yang mendengar jawaban Fang Quin zu pada akhirnya mengalah dengan mengangkat kedua tangannya yang menandakan jika Zen Long tak ingin Fang Quin zu mengambil keputusan itu, dan dengan perlahan Zen Long mendekati Fang Quin zu dan berkata.
"Baiklah anak itu akan tetap bersamamu namun ijinkan aku untuk dapat memberikan perhatian lebih saat kau dalam masa kehamilan, semua itu demi anak yang berada di dalam kandungan mu, agar dia bisa merasakan kehangatan kasih sayang dari kedua orang tuanya sebelum dia lahir ke dunia ini, dan aku juga minta ke padamu agar kau dapat memperbolehkan aku bertemu dengannya setelah kita bercerai," ucap Zen Long.
"Aku akan memperbolehkanmu untuk bertemu dengannya jika anak ini sudah mulai mengetahui dunia namun aku tak ingin dia memanggilmu ayah di masa depan, Kau boleh memberikan perhatian lebih kepadaku demi anak yang berada di dalam kandunganku ini, namun saat kita tinggal bersama di dalam satu rumah kau tak ku izinkan untuk memasuki kamarku, apalagi dengan sengaja memasuki kamarku walau dengan alasan apapun juga," ucap Fang Quin zu.
"Baiklah, aku akan mengikuti semua peraturan yang telah kau buat," jawab Zen Long yang berharap Fang Quin zu dapat menghilangkan pemikiran untuk menggugurkan anak yang berada di dalam kandungannya.
Tiba tiba Fang Quin zu merasakan pusing yang teramat sangat di kepalanya, yang membuat Fang Quin zu pada akhirnya menjatuhkan dirinya di hadapan Zen Long.
Zen Long dengan sigap menangkap tubuh Fang Quin zu, dan segera membaringkannya di sofa untuk memeriksa keadaannya.
Setelah memeriksa keadaan Fang Quin zu, Zeng Long pada akhirnya berkata.
"Kau sangat lelah, dan juga dibebani pemikiran yang berat, aku berjanji padamu mulai hari ini aku akan menjagamu walaupun pada akhirnya kau akan menceraikan ku setelah anak kita lahir," ucap Zen Long.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Sak. Lim
lo bkaln nyesal setelah tau identitas suami lo khdpn nya
2024-04-18
2
Humaira
lagi lagi zen long hanya di manfaatkan...😏😴
sabar zen... mungkin permaisuri hatimu masih berada nun jauh di sana...😂😂😂🙈
2024-04-18
2
Reogkhentir
Batu kali terbuat dapatkan permata yang belum diolah...........
2024-04-18
2