"Mbak, kamu memangnya ada hubungan apa sama Mas Iyan?" tanya Zaki pada kakaknya yang sedang memasukkan baju-baju ke dalam tas plastik berlogo toko online shop nya.
"Nggak ada, baru ketemu juga tadi." kata Raina cuek
"Tapi kelihatannya dia gak begitu loh mbak?" kata Zaki
"Mbak nggak ada minat buat mikir itu dulu. Saat ini mbak mau fokus kuliah sama usaha mbak dulu. Juga fokus sama kalian keluarga mbak yang paling mbak sayang." kata Raina lagi.
"Tapi mbak, ada pepatah witing tresno jalaran soko kulino. Gimana kalau lama-lama malah kalian jatuh cinta." kata Zaki
"Cih, pepatah apa itu. Mbak mau yang menikah hampir tujuh tahun. Bukan lagi biasa dan jatuh cinta. Malahan mulai bosan dan selingkuh itu si Bayu. Udahlah Zaki, mbak nggak ada waktu buat mikir yang begituan." kata Raina kemudian memotret orderan yang sudah dia siapkan untuk diantar besok untuk dipostingnya di media sosial miliknya.
"Kalau aku sih yang penting mbak bahagia dan nggak salah pilih laki-laki seperti dulu." kata Zaki sambil memainkan game di ponselnya.
"Aman, justru kamu itu yang bahaya. Kenapa belum ada cewek yang dikenalkan ke ibu? Gak mungkin kan kalau kamu gak laku." ledek Raina.
"Ck, yang mau sih banyak mbak. Yang tulus menerima aku dan keluarga kita yang susah. Nanti lah kalau soal aku mbak, yang penting ibu, mbak dan Zahra dulu. Itu pesan ayah sebelum beliau sakit." kata Zaki dengan sendu.
Ayahnya adalah laki-laki yang sangat menyayangi keluarga. Bahkan sangat mengutamakan keluarganya dibandingkan dirinya.
Zaki ingat saat dulu ayahnya masih belum bisa membelikannya sepeda motor baru. Ayah menukar motor lamanya dengan motor baru untuk Zaki.
Sedangkan ayah setiap hari meminta ibu mengantarnya ke kantor sebelum mengantar Zahra ke sekolah.
Pengorbanan kedua orang tuanya itu tak akan Zaki lupakan, karena mereka tak pernah mengeluh jika berkaitan dengan anak-anaknya.
Ayahnya adalah anggota polisi berpangkat rendah, gajinya tak seberapa dibandingkan dirinya yang merupakan lulusan bintara.
Tapi ayahnya sangat menghargai instansinya, dia sangat disiplin dan bertanggung jawab. Bahkan ayahnya sempat naik pangkat yang sama dengannya sekarang dan itu beberapa tahun sebelum meninggal.
"Kamu tenang saja, mbak yang sekarang bukanlah mbak mu yang bodoh dulu. Yang mau mati demi menikah dengan. Laki-laki bre**sek. Pengalaman hidup yang mengajarkan mbak. Bahkan mbak sudah tak mau lagi menangis demi laki-laki penghianat itu. Mbak hanya menangis karena menyesal tak sempat membahagiakan ayah." kata Raina sambil mengusap matanya yang basah
"Jika bisa mengulang waktu, mbak ingin bertemu ayah dan minta ampun padanya. Mbak berdosa pada ayah, mbak udah buat ayah susah." kata Raina pada Zaki.
Selama ini, setiap malam dia menangis dalam sujud sholat malamnya. Memohon ampun pada sang pencipta. Dan juga menyesal karena tak bisa bertemu ayahnya di saat terakhir ayahnya hanya karena larangan laki-laki bren**ek.
Seandainya dulu dia melawan dan tetap pulang dia tak akan menyesal. Toh, Raina tetap diceraikan oleh Bayu dengan alasan tak bisa memberikan keturunan.
"Mbak, kepengen membuktikan kalau hidup mbak yang sekarang lebih baik dibandingkan saat mbak hidup dengan Bayu." kata Raina dengan sorot mata penuh luka.
Dia mengingat tuduhan yang disampaikan Bayu dan ibunya saat di pengadilan, hatinya cukup sakit mengingatnya.
Wanita mandul, benalu, wanita tak tahu diuntung dan kata-kata kasar lainnya.
Sudah cukup, semua hinaan itu. Saat ini dia adalah Raina yang kuat. Dan dia tak akan roboh meskipun diinjak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Ita Mariyanti
tp percaya lah Rain bpk mu msuk surga krn anak nya berbhakti sm suami
2024-10-04
0
Lilik Juhariah
emang wanita itu hrs mandiri jgn cuma menerima uang dari suami
2024-05-27
2
Mukmini Salasiyanti
Good, Raina!!!!!
2024-04-12
1