"Mau kemana kamu sore-sore begini?" tanya seorang pria yang terlihat kesal melihat wanita yang sudah terlihat cantik dengan kemeja tunik berwarna salem dengan celana kain hitam dan hijab yang berwarna senada dengan celananya.
"Mau ke kampus, mas." jawab Raina dengan heran.
Rahardian seperti seorang suami yang memergoki istrinya pergi tanpa ijin.
"Kampus? Kamu kuliah?" tanyanya heran.
Raina mengangguk dan kemudian mengambil sepatu flat dan dia segera memakainya.
"Jam berapa mulai kuliahnya?" tanya Rahardian
"Jam lima mas." jawab Raina
"Rayyan mana?" tanya nya lagi.
"Di dalam sama ibu. Lagi nonton kartun tadi. Rayyan sudah mandi dan selesai makan." kata Raina, dia tak mau dianggap tak bertanggung jawab pada Rayyan yang dititipkan padanya.
"Aku yang antar kamu, ajak Rayyan sekalian." perintah Rahardian tanpa mau dibantah.
"Tapi, mas..."
"Aku yang antar dan nanti aku jemput, bahaya perempuan naik motor malam-malam. Kamu pasti pulangnya malam kan?" kata Rahardian lagi kemudian masuk ke dalam rumah untuk mengambil Rayyan.
"Kok, jadi gini sih." kata Raina lirih.
Awalnya dia ingin menikmati rasanya menjadi mahasiswa yang mandiri. Datang dengan mengendarai motor sendiri.
Dari dulu ayahnya selalu protektif, setiap hari dia diantar jemput oleh sang ayah. Sampai Zaki sekolah barulah dia bisa bebas. Ayahnya menjual motornya dan mengganti dengan yang lebih bagus sehingga Zaki dan aku bisa pulang dan pergi bersama.
Dan ternyata saat itulah kehancuranku dimulai.
Zaki tak protektif seperti ayahnya yang selalu pergi setelah Raina masuk ke dalam gerbang sekolah dan datang lebih awal untuk menjemputnya.
Zaki yang sering mengikuti kegiatan ekskul basket membuat Raina sering pulang sendiri dan bertemu dengan Bayu. Pemimpin proyek pembangunan gedung perbelanjaan tak jauh dari sekolah Raina.
Raina yang awalnya biasa saja lama-lama merasa jatuh cinta pada Bayu yang selalu perhatian padanya. Setiap hari Bayu selalu menunggu di sebuah warung tak jauh dari sekolah Raina untuk menjemput Raina pulang.
Raina begitu tergila-gila pada paras elok lelaki yang wajahnya mirip-mirip dengan artis Hengki Kurniawan. Bahkan sampai melawan kedua orang tuanya untuk merestuinya menikah di usia muda.
Bahkan Raina melupakan janji seorang pria yang selalu setia menunggunya. Mengecewakan dan menghancurkan hati seorang pria yang dulu tulus mencintainya.
Dan kini pria itu berada dihadapannya. Namun Raina tak berani mendekat, dia takut. Bahkan untuk meminta maaf pun Raina tak berani.
Raina merasa jika penghianatan yang diterimanya itu adalah karma. Karena dia menghancurkan semua orang yang mencintai dan menyayanginya dengan tulus.
Dan Raina sangat menyesal, tapi bukankah sudah terlambat untuk itu. Dan sekarang Raina hanya perlu menata kembali kehidupannya yang hancur.
Raina menatap ke arah jam tangannya. Jam tangan yang usianya sudah cukup tua. Hadiah dari pengagum rahasianya saat dia SMP. Bahkan sampai sekarang dia tak tau siapa yang memberikan jam tangan itu. Karena Pak Suroso tak pernah memberi tahukannya bahkan sampai pria tua. Itu meninggal.
Yang dia tau hanyalah, hadiah itu dari laki-laki yang merupakan siswa di SMA sebelah sekolahnya. Raina tersenyum kecil membayangkan, jika dulu banyak hadiah yang dia terima. Dan kiriman hadiah itu berhenti saat dia duduk di kelas tiga SMP.
Mungkin lelaki itu sudah lulus atau sudah bosan karena Raina tak pernah bereaksi berlebihan .
"Ngapain kamu senyum-senyum sendiri kayak begitu? Kesambet kamu?" kata Rahardian yang tiba-tiba saja sudah ada di dekat Raina.
Rahardian menggandeng Rayyan di tangan kanannya dan membawa tas ransel milik Rayyan di tangan kirinya.
"Masuk, kamu udah pamit sama ibu kan?" tanya Rahardian pada Raina.
"Sudah." sahut Raina pendek kemudian masuk ke dalam mobil yang tergolong mobil mewah ini. Tangan Rahardian berada atas kepala Raina melindungi kepala wanita biru agar tak terbentur.
Kemudian Raina memangku Rayyan di kursi penumpang itu.
"Aku bantu kamu pasang sabuk pengaman dulu." kata Rahardian yang mendekatkan tubuhnya ke Raina.
Keadaan itu membuat Raina cukup gugup. Dan tak berani bersuara. Dia memalingkan wajahnya ke arah jendela, karena menghindari tatapan Rahardian yang begitu intens.
"Sudah." kata Rahardian kemudian dengan santainya dia menghidupkan mesin mobilnya dan mengendarainya sampai ke kampus Raina.
Setelah sampai di Kampus, Raina menahan untuk tak berdecak kagum. Terlihat para mahasiswa yang masih sibuk berlalu lalang membawa map.
"Kamu pulang jam berapa?" tanya Rahardian
"Habis isya, mas. Jam tujuh tiga puluh." kata Raina.
"kalau begitu nanti aku jemput." kata Rahardian sebelum dia keluar dan membuka pintu penumpang.
"Jangan menolak, aku tak suka ditolak. Cukup dulu kamu menolak ku kali ini aku tak akan biarkan hal itu terjadi." kata Rahardian dengan tajam.
Raina hanya diam saja, tak berani berkomentar lagi. Apalagi jika Rahardian sudah membicarakan masa lalu mereka.
Jelas Raina punya kesalahan besar pada Rahardian. Terlepas dengan status mereka saat itu yang bukan siapa-siapa, tapi Rahardian sudah berjanji dan memintanya menunggu pria itu pulang dalam penugasan.
Raina turun setelah Rahardja menggendong Rayyan dari pangkuan Raina. Sama seperti saat masuk tadi, lagi-lagi tangan Rahardian seperti melindunginya agar tak terantuk bingkai pintu mobil.
"Rayyan salim dulu sama tante Iin." kata Raina mengulurkan tangannya pada Rayyan.
Rayyan mengulurkan tangannya menyambut dan mencium tangan Raina. Jika dilihat dari jauh, Raina seperti seorang wanita beranak satu yang diantar oleh suami.
"Belajar yang bener, jangan tebar pesona sama laki-laki di sana. Jangan mengulang kesalahan yang sama kayak dulu. Nanti aku jemput di sini." kata Rahardian dengan tajam.
"Apaan sih, mas. Udah, aku masuk dulu. Terima kasih atas tumpangannya mas." kata Raina segera pamit karena tak tahan dengan tatapan dan ucapan Rahardian yang kadang menyindir ataupun menyinggung kesalahan masa lalunya. Masa di benar-benar sangat bodoh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Noni Noni
positif betul si duda ini...jgn tebar persona lin..
2024-07-26
0
Sintia Dewi
duhh udh posesif aja bapak 1 ini blon ada status loh
2024-06-18
0
Sintia Dewi
rania itu rahardian udh terang2an loh ngejar km lagi mangat ayoookkk mulai dr awal bantu rayan sembuh/Drool/
2024-06-18
0