PRIA PEDOFIL MENJIJIKKAN
Bregg! Irie melambai ke arah mobil putih yang mulai melaju, ditemani oleh Puput yang sudah memasang wajah sedihnya seraya melambaikan kedua tangannya.
“Dahh! NYONYA.... AKU AKAN MERINDUKANMU!!” teriak Puput dengan sangat lantang sampai-sampai Irie yang berada di sebelahnya refleks menutup telinga kirinya.
Mobil Jolie sudah menjauh pergi, sementara dari arah pintu rumah, terlihat Alina yang menangis diam melihat kepergian neneknya. Salah satu wanita yang sudah merawatnya semenjak ibunya meninggal. Sekarang neneknya pergi meninggalkan rumah Vernandez, kini dia akan tinggal bersama wanita asing yang entah bagaimana sifat dan sikapnya? Alina tidak tahu.
“Nah, sekarang... Aku akan menjadi pelayan mu Nyonya Irie!” ucap Puput yang kini berjalan berdampingan dengan Irie menuju ke rumah.
“Dan seorang teman!” lanjut Irie tak tak ingin terlalu menganggap sesiapapun menjadi pembantunya. Mendengar itu, Irie tersenyum penuh kesyukuran, karena setidaknya dia punya teman di rumah besar itu.
Ketika sampai ke pintu, kedua wanita tadi melihat Alina yang berdiri di ambang pintu. sudah tidak terlihat jejak air matanya, gaya sorotan kebencian yang ada di mata gadis itu.
Puput yang tahu bagaimana sikap dan sifat nyonya mudanya itu, hanya bisa diam memandangi Alina dan Irie bergantian. Menjadi seorang ibu bukanlah mudah, apalagi memiliki seorang anak, entah itu kecil ataupun besar mereka sama saja.
“Kau mau— ”
Tak ingin mendengarkan Irie, Alina langsung bergegas pergi begitu saja. Senyuman Irie perlahan menjadi senyuman tipis, lalu berbalik menatap punggung gadis cantik tadi.
“BERHATI-HATILAH DI JALAN!” teriak Irie mengejutkan Puput. Dengan tabah dan penuh sabar, Irie mencoba menjadi ibu sambung yang baik, meski dia belum sepenuhnya di terima.
“Cih.” Alina tak peduli dengan suara Irie. Dia menyeringai tak percaya dengan ibu sambungnya itu.
“Bukankah sikap nyonya muda tidak sopan, kenapa Anda tidak marah?!” tanya Puput sedikit sungkan.
“Untuk apa marah? Itu hal yang wajar untuk Alina. Dia mencoba beradaptasi denganku, jadi kami akan membuat awalan kami sendiri!” jelas Irie yang masih tersenyum. Melihat senyuman Irie saja Puput sudah menebaknya, bahwa wanita di depannya itu bukanlah wanita cengeng.
Bahkan mendiang istri pertama Arky saja tidak seperti Irie. Wanita bernama Saffron itu terkadang juga sedikit membuat Puput jengkel dengan banyak aturan kesehatan yang dia berikan.
...***...
“Maaf tuan Arky, mungkin pembicaraan ini sedikit pribadi tapi... Beritanya sudah menyebar.” Ujar seorang pria tua yang merupakan klien kerja Arky. Setelah selesai meeting, pria tua itu tak langsung kunjung pergi, melainkan berkunjung ke ruangan Arky.
“Tentu. Silahkan.” Balas Arky meminta kliennya untuk melanjutkan ucapannya.
“Saya dengar Anda sudah menikah. Apakah pernikahan Anda tertutup sehingga Anda tidak mengundang kami?!” canda pria tua yang tersenyum lebar.
Sambil sibuk menyusun berkas-berkasnya, Arky nampak santai dan tidak begitu menyukai pembicaraan ini. “Pernikahannya mendadak, jadi tidak sempat membuat undangan.” Jawab Arky yang matanya fokus ke berkas.
Sudah jelas sekali kalau pria itu berbohong. Dia bisa membuat undangan dalam waktu singkat, semuanya hanya tergantung uang, tapi Arky memang sengaja tidak melakukannya karena memang dia tidak setuju dengan pernikahan keduanya.
Tak hanya itu saja, berita mengenai istri baru Arky yang masih muda juga menjadi topik panasnya. Apalagi jarak usia istri barunya dengan putrinya hanya selisih 2 tahun saja.
“Ada yang ingin Anda tanyakan lagi?” tatap tajam sang Arky membuat pria tua tadi menggeleng dan akhirnya memilih pamit sebelum sesuatu terjadi di sana.
...***...
Lewat tengah hari. Karena sudah mendapatkan sebuah cek uang untuk hutang, akhirnya Irie pun mendatangi sebuah rumah mewah milik tuan Pildo. Banyak yang mengatakan bahwa dia adalah seorang juragan baru bara yang cukup mahal, namun juga seorang pedofil pecinta wanita, apalagi diusianya yang sudah menginjak 50 tahun.
Irie menarik napas dalam-dalam sebelum dia masuk ke dalam rumah tersebut.
“Tolong tunggu sebentar!” pinta Irie kepada sang sopirnya.
“Baik Nyonya.”
Setelah itu dia mulai melangkah ke rumah itu, niat nya hanyalah memberikan cek ini dengan tuntas. Arky sudah menuliskan nominalnya, namun ada yang mengganjal ketika Irie baru sadar bahwa suaminya tahu nominal hutangnya.
Tapi bukan saatnya memikirkan itu. Irie melihat ke kedua penjaga yang nampak fokus tanpa bergerak, membukakan pintunya lebar-lebar dan menyuruhnya masuk.
Berada di sana saja sudah membuat Irie merinding. Dua debt colector yang biasa menemui Irie juga berdiri di sana bersama sosok pria tua bernama Pildo yang duduk di sofa singel dengan tapi koboi juga perhiasan di leher dan jari tangannya.
“Maaf, saya datang— ”
“Duduklah dulu, tidak sopan jika sedang membicarakan masalah uang sambil berdiri. Kenapa terburu-buru!” ujar Pildo dengan senyuman liciknya.
Tak ingin membuang banyak waktu Irie mengikuti arahannya dengan duduk di sofa lainnya yang berhadapan dengan Pildo saat ini.
Dari atas sampai bawa lalu ke atas lagi, pria tua itu nampak sekali memperhatikan detail tubuh Irie. -‘Terkutuk lah pria seperti mu. Dasar tua mesum.’ Maki Irie dalam hati saat dia tahu apa yang sedang Pildo lakukan saat ini.
“Saya ingin memberikan cek dan melunasi hutang.” Ucap Irie langsung ke inti permasalahannya.
“Hahhhh~~ Ck. Bagaimana ya...”
Irie berkerut alis, perasaannya mulai tak enak dengan perkataan Pildo barusan. Apa yang sebenarnya pria itu ingin katakan?
“Sebenarnya aku punya solusi untuk semua ini. Bagaimana jika kau tinggal di sini dengan gratis dan aku akan melupakan hutangmu!” solusi yang tidak masuk akal.
Irie tersenyum remang kaku berubah menjadi keseriusan. Wanita itu beranjak dari duduknya, meletakkan cek di atas meja dengan sedikit menggebrak meja.
“Aku datang ingin melunasi hutangnya. Bukan bernegosiasi denganmu, lagipula bukan aku yanga berhutang.” Ketus Irie dengan berani. Tentu saja semua pria termasuk Pildo cukup kaget melihatnya.
“Haissss..” Dan kini Pildo mengumpat pelan tak terdengar.
“Dan iya. Lebih baik jaga ucapan, Anda sudah tua ada baiknya bersikap baik sebelum ajal menjemput.” Lanjut Irie yang langsung pergi dari rumah itu. Bukankah itu sudah balasan yang cukup.
Pildo tertegun dengan senyuman miringnya. Pria itu melihat ke arah cek yang tergeletak di atas meja. “Bawa sini cek itu.” Pintanya kepada salah satu debt colector di sana.
Debt colector itu menyerahkan cek Irie dan diberikannya kepada sang bos. Seketika Pildo merobeknya menjadi dua sehingga membuat bawahannya terkejut akan pemandangan tersebut. Sejak kapan bosnya tidak butuh uang sebanyak itu lagi.
“Aku tidak perlu cek ini, dan kau awasi saja wanita itu.” Ucap Pildo tak main-main. Dia merasa harga dirinya runtuh hanya dengan ucapan Irie saja. Tak seorang pun yang berani berkata seperti itu, apalagi seseorang yang sudah berhutang kepadanya.
Sementara itu, di luar rumah Pildo, Irie menatap rumah tersebut dengan wajah marah dan kesalnya. Tak ada hentinya dia merutuki pria tua tadi yang sangat menjengkelkan, rasanya dia ingin meledak seketika.
“Dasar tidak tahu malu.” Ucap Irie yang sudah tahu apa kemauan si pria pedofil tadi.
Tak ingin berlama-lama, dia pun segera masuk ke dalam mobil dan harus memikirkan cara lainnya agar bisa mengobrol dengan sang anak tirinya yang masih angkuh. Sungguh melelahkan.
Rupanya, menjadi istri orang kaya tidaklah seenak yang dia pikirkan selama ini.
...°°°...
Hai guyss!!!! Maaf banget ya, cerita Married via Audition saya hiatuskan dulu, lagi bingung. Kalo udah fresh lagi, saya bakalan update.
Don't forget tinggalkan jejak semangatnya karena itu sangat membantu penulis 😁
Vote ☑️
Like ☑️
Coment ☑️
Rate 🌟 ☑️
Favorit ☑️
Thanks and See Ya ^•^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
HNF G
viral, arky dpt daun muda🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😝
2024-11-14
1
Bzaa
semangat irie 💪
2024-07-16
1
Anthy rafifah Anthy gladis
𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘢 𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘱𝘢𝘥𝘩𝘢𝘭 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘯𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘭𝘰𝘩
2024-03-19
1