AUDISI MENYANYI?
Vernandez Mansion
“Bagaimana Puput. Berapa banyak yang mengikuti audisinya?” tanya seorang nenek tua berpakaian rapi dan elegan dengan rambut hitam putihnya tergelung rapi. Wanita tua itu tengah duduk di sofa panjang bersama pembantu pribadinya bernama Puput. Jika kalian bertanya, mereka sedang melakukan apa? Jawabannya adalah— mencari dan mempersiapkan audisi yang wanita tua itu adakan.
“Sangat banyak Nyonya! Para wanita itu tidak sabar bertemu dengan tuan tampan!” seru wanita dengan badan berisi yang biasa di panggil Puput.
Jolie Vernandez (60), dia adalah seorang ibu dari seorang pengusaha terkenal se-Asia. Wanita tua itu kini tengah mencarikan seorang istri untuk putra semata wayangnya yang merupakan duda beranak 1.
Mendengar ucapan Puput tadi, Jolie sangat senang karena banyak sekali wanita yang mengantri untuk anaknya. Tapi bukan berarti Jolie memilih wanita sembarangan, dia ingin memilih seorang menantu yang pengertian, terutama kepada cucunya dan anaknya juga.
“Katakan kepada Fendy. Aku akan menyelesaikan audisinya hari ini juga. Jam 9 pendaftaran akan di tutup.” Jelas Jolie. Puput mengangguk dengan sangat mengerti.
Dari arah tangga, seorang pria bertubuh tinggi, gagah berotot, juga berpenampilan rapi layaknya seorang CEO. Seorang pria dewasa berkulit putih, pemilik Vernandez Corp juga Mansion mewah dengan nama marganya tercantum di depan gerbang Mansion.
Jolie yang melihat putranya baru saja menuruni tangga dengan terburu-buru. Senyuman yang awalnya terlukis di bibir sang wanita tua tadi, perlahan mulai memudar saat anaknya datang dengan wajah tegas dan dinginnya yang selalu pria itu tampakan.
Puput sendiri merasa takut jika tuan besarnya berdiri di dekatnya, seperti saat ini.
“Ibu masih melanjutkan audisinya?” suara berat dan tegas mulai terdengar. Bersikap seperti para orang tua, Jolie memasuki masa dimana dia tidak mau dilawan. Puput mulai gemetar mendengar teguran dari tuannya, meski pria itu tidak mengatakan kepadanya, tetap saja, Puput ada di sana juga membantu nyonya-nya.
“Iya. Dan hari ini, aku akan menyelesaikan audisinya secepat mungkin.” Tegas Jolie tanpa melihat ke arah putranya yang masih berdiri di samping dia duduk.
“Kenapa Bu? Aku sudah bilang, lupakan audisinya... ”
“Kau mau menunggunya lagi? Sampai kapan kau menunggu seseorang yang sudah meninggal?” kali ini Jolie menatap mata putranya yang terlihat marah namun masih bisa mengendalikannya ketika pria itu berhadapan dengan sang ibu.
Pria berkarisma, pemilik rahang tegas itu terdiam, namun keningnya masih berkerut kesah. Jolie mulai berdiri, menyentuh lembut lengan kekar putranya itu.
“Ini sudah lima tahun kau menunggu Saffron kembali. Apa kau sudah melihat tandanya? Tidak' kan.” Sudah berulang kali Jolie mencoba membujuk putranya agar mau menikah lagi setelah kecelakaan yang menimpa istrinya hingga dinyatakan hilang dan meninggal.
“Bagaimana jika dia kembali disaat aku sudah menikah?” pertanyaan yang cukup masuk akal, tetapi Jolie masih mencoba menyadarkan putranya lagi.
“Pikirkan kembali Arky. Putrimu juga butuh seorang ibu, sudah lima tahun dia hidup tanpa pendamping dari seorang ibu. Apa kau tahu itu?” tegas Jolie.
“Aku tahu, dan selama ini aku juga merawatnya.”
“Merawatnya? Kau selalu sibuk dan memprioritaskan pekerjaan mu itu hingga putrimu menjadi liar. Setidaknya pikirkan masa depan anakmu, jangan menjadi egois.” Kini suara Jolie meninggi jika harus menyangkut sang cucu satu-satunya, apalagi cucunya seorang wanita.
Pria bernama lengkap Arky Vernandez (38) itu langsung terbungkam tak bisa menjawab perkataan ibunya. Semua yang Jolie katakan benar. Selama ini Arky selalu menyibukkan dirinya sehingga dia tidak mempunyai waktu bersama dengan putrinya yang kini sudah berusia 19 tahun.
Hanya sebagai pendengar, Puput mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan perkataan nyonya-nya.
“Terserah Ibu.” Arky bergegas pergi dengan perasaan kurang nyaman. Dia tidak ingin menikah, tetapi ucapan ibunya yang menyangkut Alina sungguh membuat Arky menjadi melepaskan semuanya demi putri dan ibunya.
Melihat kepergian Arky begitu saja, Jolie hanya bisa menghela napas saja.
...***...
Semalaman Irie berteduh di sebuah cafe yang memang buka 24 jam, untungnya sang penjaga sama sekali tidak keberatan karena keadaan semakin sepi jika semakin malam hari. Kini setelah sang surya mulai timbul, Irie segera menelepon teman dekatnya dan menanyakan detail soal audisi yang ia temukan, mungkin saja temannya itu tahu— Secara, dia bekerja sebagai seorang kru.
.
.
.
“Ramai sekali. Di sini tidak tercantum audisi apa?” wanita cantik yang masih mengenakan pakaian yang sama itu menatap penuh curiga. Tetapi setelah melihat banyaknya para peserta yang berkumpul di lokasi, membuat Irie semakin bertekad ingin memenangkan audisi yang ia pikir itu adalah audisi menyanyi. Tanpa wanita itu sadari bahwa peserta di sana hanyalah para wanita saja.
Selang beberapa menit Irie mengantri pendaftaran, kini gilirannya untuk mendaftarkan diri.
“Siapa namamu?” tanya seorang pria bertopi yang merupakan kru dari audisi tersebut.
“Em... Bolehkah aku bertanya, ini audisi apa?” tanya Irie sebelum mendaftarkan diri. Suara ricuh di sana membuatnya harus mengeraskan sedikit suaranya agar lebih terdengar.
“Ini audisi— ” Derttt! Derttt!
“Tunggu sebentar, permisi!” potong Irie memilih mengangkat panggilan telepon dari temannya.
Sambil menyumpal telinga kirinya dengan jari telunjuknya, Irie mulai berbicara dengan temannya. [“Halo Emile! Bagaimana, kau sudah mencari tahunnya?”] betapa kerasnya suara Irie jika kericuhan menjadi hening.
[“Sudah. Dan aku rasa itu memang audisi menyanyi. Ada banyak sekali audisi yang diadakan di kota kita. Kau coba saja, tidak ada salahnya kan! ”] jelas teman wanita bernama Emile tersebut. Irie tersenyum lebar.
[“Jika itu bukan audisi menyanyi bagaimana? Bisa— ”]
“20 DETIK LAGI PENDAFTARAN DI TUTUP!” pemberitahuan yang sangat mengejutkan. Tanpa bla-bla-bla, Irie segera menghampiri kembali meja pendaftaran dan menulis namanya tanpa bertanya lagi. Sementara tangan kirinya sibuk memegang ponsel yang masih terhubung dengan temannya.
“Terima kasih!” ucap Irie kepada kru di sana seraya tersenyum lebar. Dia sangat tahu hadiah utama bagi para peserta lomba. Emile sudah pernah menceritakannya dan Irie rasa, dia bisa membayar setengah hutang ibu dan Ken dari hasil hadiah tersebut, jika menang.
Sambil menunggu pemberitahuan selanjutnya mengenai audisi tersebut. Irie memilih menghabiskan waktunya dengan mengobrol bersama Emile lewat ponsel. Wanita itu menceritakan kelakuan Ken namun dia masih menutupi kebusukan ibunya, bagaimana pun Jillian sudah mau merawatnya sejak dia berusia 14 tahun.
.
.
.
Setelah menunggu begitu lama, akhirnya para peserta dipersilahkan masuk ke dalam gedung. Mereka begitu banyak, mungkin ada 50 lebih single ladies di sana termasuk Irie.
Satu persatu dari para wanita tadi diperiksa seperti memutar tubuh wanita tersebut dan memperhatikan dari bawah ke atas lalu memperhatikan setiap inci wajahnya. Irie sangat merasa aneh melihatinya, tapi dia mencoba berfikir positif.
-‘Yang benar saja. Apa mereka dikeluarkan?’ batin seorang wanita bermata hazel itu masih kebingungan di dalam sana. Apalagi ketika melihat para wanita yang sesudah di periksa tadi, ada yang di keluarkan dan ada yang di pilih.
Salah seorang dari kru di sana juga mulai memeriksa Irie yang masih kebingungan dan hanya bisa mengikuti arahan di sana. Sama seperti wanita lainnya, dia juga di periksa secara detail, dari atas ke bawah serta wajahnya yang nampak berantakan juga di amati dengan saksama.
Beberapa menit usai memilih para wanita yang layak ke babak selanjutnya, Irie tak menyangka bahwa dia juga terpilih.
“Baik. Kami sudah memilih para peserta yang layak masuk ke final. Sebentar lagi Nyonya Jolie Vernandez akan segera datang.” Ucap seorang kru wanita bertopi sama seperti temannya yang lainnya.
Irie semakin kebingungan, berbeda dengan para wanita lainnya yang terlihat begitu kegirangan dan tak sabaran.
“Em.. Permisi— ”
Hendak bertanya, para wanita di sana malah mengabaikannya begitu saja. Tiba-tiba suara tepuk tangan mulai terdengar ricuh di satu ruangan tersebut, Irie melihat sosok wanita tua baru saja masuk ke dalam ruangan seraya tersenyum.
Karena peserta menjadi sedikit akibat pemilihan masal tadi. Irie jadi lebih tenang karena antrian tidak begitu banyak.
“Positif saja Irie.. Mungkin ini pemilihan final untuk ikut lomba menyanyi!” gumam wanita lugu itu seraya tersenyum lebar menikmatinya.
Kali ini para wanita berbaris seperti kereta api dan di ujungnya terdapat meja dan juga wanita tua yang nampak seperti orang kaya. Mengingat nama marga Vernandez, sepertinya Irie pernah mendengarnya, tapi dia lupa dan enggan memikirkannya lebih dalam.
“Berapa ukuran payudara mu?”
“E cup!” jawab suara seksi.
“Apa kewajiban seorang istri?”
“Menghabiskan uang suami!!!!” jawab kegirangan wanita bertubuh gemuk.
“Bagaimana sudut pandang mu tentang seorang duda?”
“Tampan dan kaya!”
Jolie tak habis pikir, para peserta wanita yang dia tanyai begitu terbuka, dan perilakunya sangatlah diluar apa yang dia inginkan. Sudah separuh wanita yang dia wawancarai.
“Apa yang akan kamu lakukan jika putri tirimu sangat nakal dan liar?”
Irie melirik ke kanan dan kiri dengan wajah kebingungan. Dia tidak tahu apa maksud dari pertanyaan itu? Bibirnya hanya bisa tersenyum remang menatap wanita tua di depannya yang nampak lelah.
“Aku... Aku akan mencoba mendekatkan diri kepadanya!” jawab Irie pelan.
Seketika rasa lelah Jolie menjadi rasa penasaran ketika mendengar jawaban pertama yang masuk di akal. Tak seperti jawaban lainnya.
“Bagaimana jika dia masih tidak menerimamu?”
“Aku akan terus mencobanya karena dia sudah menjadi putriku.” Mendengar jawaban Irie, Jolie pun tersenyum tipis seraya mengangguk.
Irie yang melihat wanita tua di depannya tadi menoleh ke para kru di sana lalu kembali menatapnya dengan senyuman lebar sungguh membuat hati Irie berdegup kencang karena merasa bahwa dia akan memenangkan babak ini dan masuk ke lomba menyanyi.
“Selamat! Aku memilihmu sebagai menantuku!”
“APA????”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
nobita
ya Ampun ada ada aja... pemilihan calon menantu ada audisi nya... wkwkwk.. aku juga daftar dehh
2025-01-31
1
Ananda Muthaharoh
syok dah tuh,tpi gpp semoga kehidupan km kedepannya jauh lbih baik lgi, semoga km bahagia
2024-11-21
1
HNF G
kirain anaknya masih kecil😅
2024-11-14
1