Near dan ardi, mereka akhirnya akan pergi kerumah kanna setelah beberapa saat ardi menunggu lama dirumah near.
"Maaf ardi, karena tidak bertemu dengan ayahnya near. Dia sangat ingin bertemu denganmu tapi dia sedang kerja lembur " ibunya senyum meminta maaf
"Oh iya tante. Gak papa kok " ardi canggung sambil menggaruk kepalanya
"Tolong selalu berteman dengan near ya ardi"
"Iya, tante" senyum canggung
"dan near jangan pulang terlalu malam, selalu baiklah kepada temanmu" ibunya near
"Ya sudah kami pergi dulu dahh ibu" melambaikan tangan ke ibunya
"Permisi tante" ardi berjalan pergi
"Iya hayi-hati dijalan" ibunya melambaikan tangan
********
sedikit jauh dari rumah
"Ardi kamu tahu rumahnya kanna?" near bertanya
"Enggak tahu tuh, kau kan sudah diberi gambar jalan menuju rumahnya " berbicar acuh
"Iya, kukira kamu juga tahu rumahnya" tatapan penuh curiga
"Mana mungkin, aku bukan dukun yang bisa tahu rumahnya " ardi membantah
"Oooh gitu ya, kamu bukan dukun tapi bisa tau rumahku" near menjawab datar
"Terseralah kamu mau bilang apa yang penting kamu diam, karena aku capek... wuaahh( menguap)"
Merekapun membaca peta yang diberikan kanna dan mencari rumahnya kanna. Setelah bolak-balik bertanya ke orang, merekapun sampai kerumah kanna
"Apakah ini rumahnya kanna???" Near kebingungan
"Iya mungkin " tidak yakin
"Kamu aja yang ketuk pintunya " mendorong ardi
"Harusnya kamu, bukankah kamu yang semangat soal ini "
"Kamu aja, entah kenapa sepertinya akan terjadi seseatu jika aku mengetuk pintunya " near ketakutan
"wuahh(mengantuk )... merepotkan sekali kamu ini " ardi malas
"Hehehe " tertawa kecil
Karena tidak ada pilihan lain, ardi lah yang mengetuk pintu. ardi sempat ragu dan dia juga merasakan akan terjadi seseatu ketika mengetuk pintunya.
"glek.. " ardi menelan air liurnya ketakutan dan ardi mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya.
"ayolah, cepat kamu ketuk pintunya" near tidak sabar
"iya ini sabar... kamu sajalah kalau kamu tidak sabaran gitu " ardi kesal
"jangan(mencegah) kamu aja, hehehe ... oke maafkan aku" near ketakutan
ardi mengambil nafas lagi dan dia mengetuk pintunya.
[Tokkk....tok..tok]
keadaan hening tidak ada tanggapan
"tidak ada tanggapan tuh. mungkin kanna lupa dan pergi dengan keluarganya" ardi mau beranjak pergi
"tunggu... pintunya terbuka itu" near mencegah
pintu terbuka perlahan, terasa ada tekanan yang menusuk membuat mereka gemetaran.Pintu terbuka sepenuhnya tampak ada tatapan menggerikan dari seorang pria tua. Near ketakutan melihat itu, langsung pindah dibelakangnya ardi sedangkan ardi hanya diam membeku.
"Mau apa kalian kemari??? " pria tua tadi bertanya dengan tegas
"Emmm ini om saya near dan ini ardi. Kami mau menjemput kanna untuk pergi keluar"
"Oh ardi dan near, kamu tunggu didalam saja . Aku mau siap-siap. Ayah jangan takuti mereka dong" kanna berlari menghampiri
"enggak ayah hanya menanyai mereka saja " bersikap ramah
"Silahkan masuk" kanna mempersilahkan
near dan ardi masuk dengan bercucuran keringat karena mereka merasakan tekanan dari ayahnya. tekanan itu hilang saat ibunya kanna mempersilahkan ke ruang tamu dan memberi mereka teh, tapi tekanan itu muncul kembali setelah ibunya pergi dan ayahnya kanna ikut duduk di ruang tamu tersebut.
"Selamat pagi om " near menyapa ramah.
"Pagi " dijawab dengan tegas
ardi hanya diam membeku bercucuran keringat.
"Kenapa kalian ingin berteman dengan kanna?? " tanya ayah kanna
"Emmm itu, karna kami memiliki kondisi yang sama dan kebetulan bertemu.. " gelagapan
"Jadi kau bilang kanna suram sepertimu " tatapan tajam
"Ah bukan itu maksutku emm anu " gelagapan
Ditengah percakapan itu kanna dan ibunya mendengarkan mereka
"Ayah( kesal), sudah kubilang jangan takuti mereka " kanna ingin menghampiri mereka tapi dihentikan ibunya
"Jangan dulu, percayalah dengan temanmu. Temanmu pasti bisa menyakinkan ayah " ibu mebisik
"Tapi ibu... " kanna ragu-ragu
"Sudah percayalah kepada temanmu. Berfikirlah positif " ibunya menyakinkannya
"Iya ibu" sambil berharap
(Near ardi buatlah ayah yakin. Agar bisa kita keluar bersama ) dalam hati kanna memohon
"Apa kalian bisa melindungi kanna. Jika dia pergi dengan kalian " dengan tegas
"Iya bisa om " near kaku menjawab itu
"Apa aku bisa mempercayaimu???" Ayahnya menatap tajam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
@ShinShinta31 (IG)
Hallo author. Aku like sampai sini yak. Ditunggu feedback-nya di novel terbaru aku LIFE AFTER MARRIED. Sukses selalu ya thor
2020-08-04
2