Teman yang membantu

"Jangan khawatir kak. Mana mungkin orang akan datang ketempat sini. Dilihat dari tempatnya saja pasti tidak ada yang datang ketempat ini " ucap preman 2 menenangkan

"Iya kak. Ini seperti bukan dirimu saja yang takut " preman 1 heran

"Aku juga berfikir begitu. Tapi entah kenapa aku merasa tidak enak dengan tempat ini. Ayo kita pergi saja " preman 3 merinding

"Apa kakak takut dengan hantu. Tidak usah dipikirkan mana mungkin hantu ada disiang bolong begini " preman 2 bergurau

"Hahaha sejak kapan kau takut dengan hantu " penjambret itu mengejek

"Bukan itu. Aku kan bilang ini hanya perasaanku. Aku merasa diawasi dari tadi" preman 3 ketakutan

"Sebaiknya kita turuti saja. Aku juga merinding sekarang entah kenapa. Setelah kakak bilang gitu " preman 1 berucap

"Okelah kita pergi. Tapi bagaimana dengan mereka berdua " penjambret itu bertanya

"Kita tinggalkan mereka disini. Mungkin setelah beberapa saat pasti mereka bisa bangkit kembali. Aku tak ingin hukumanku bertambah dengan membunuh mereka " ucap preman 3 menyarankan

"Oke kalau gitu aku mau pamit ke mereka dulu " penjambret berucap

"Oke jangan lama-lama. Perasaanku dari tadi gak enak nih. " preman 3 menyetujui

Penjambret mendekatkan dirinya ke mereka dengan berjongkok melihat sinis ke arah Near dan Ardi.

"Selamat tinggal. Kalau bertemu lagi, kalian jangan sampai mengejar lagi ya atau kalian akan menerima lebih parah dari ini dan jangan bilang kepolisi " penjambret mengancam Ardi dan Near

Near dan Ardi hanya bisa menahan kesakitan dan kesal melihat mereka akan pergi. Kepergian preman itu tertunda karena entah kenapa ada yang memegang kaki penjambret itu saat mau beranjak pergi

.

"Ka...ka..kakah entah kenapa ada hal yang menggerikan " penjambret berucap dengan gemetar

"Apa itu??? " preman 3 kebingungan dengan maksutnya

""Sepertinya benar ada hantu disiang bolong " ucap jambret itu dengan gemetaran

"Ke...ke...kenapa(gelagapan) kau bilang gitu. Apakah kamu melihay penampakan. " preman 3 jadi ketakutan

Para preman itu jadi ketakutan karena mereka pikir penjambret temannya itu melihat hantu.

"Tidak,bukan itu. ada yang lebih menggerikan lagi" ucap penjambret itu gemetaran

"Iya apa itu, cepat katakan dasar bodoh." ucap preman 1 kepanikan

"itu....ituu...ituuu..(ragu)...sepertinya hantunya memegang kakiku" ucap jambret itu sambil menunjuk kebawah

para preman sedikit ragu untuk melihat kebawah. Mereka bertiga saling menatap saling menyakinkan, ketiga preman itu memberanikan melihat kebawah kakinya penjambret itu. Dan yang dilihat adalah tangan ardi yang memegang kaki penjambret itu. Melihat itu para preman itu sangat lega dan menampar ke penjambret itu.

"Oooooh wedhus, ngagetin saja kukira ada hantu beneran " preman 3 kesal

"Masa sih gak ada. Aku masih merasakannya kok tangannya ada di kakiku, apa mungkin hantunya hanya bisa dilihat olehku " ucap jambret itu dengan ketakutan dan gemataran

preman 3 langsung menampar dengan keras lagi membuat penjambret itu sangat kesakitan.

"Kamu lihat saja sendiri aku kan bilang tidak ada hantu hanya tangan anak kecil disana " preman 3 menjelaskan

Penjambret itu melihat kebawah dan yang dilihat adalah tangan Ardi sehingga membuatnya lega dan kesal.

"DASAR. KELIHATANNYA KAMU BELUM CUKUP DIHAJAR. APA KAMU MAU DIPATAHKAN LENGANMU " ucap jambret itu marah

" Jangan bodoh aku hanya tiduran disini bukan berarti aku kalah" Ardi menyangkal

jambret itu kesal, dia menggunakan kaki satunya untuk menginjak tangan ardi. Tapi itu dihentikan oleh near sehingga penjambret itu jatuh dan terlepas pegangan tangan Near dan Ardi di kaki penjambret itu.

"Hahhaa kakak kayak orang bodoh " preman 2 mengejek

"DIAM KAUUUU " penjambret marah

"Sudahlah mereka hanya bocah jangan terlalu serius " preman 3 menenangkan

Jambret itu sudah gak sabar lagi, sehingga jambret itu menginjak-injak keras tangan near yang membuatnya berteriak sangat keras.

"Wahhhhh.... sakitttt " near kesakitan

Ardi yang melihat itu berusaha menghentikan kaki jambret itu tapi apa daya tangannya tidak sampai sehingga dia merangkak untuk menggapainya

"Sudahlah jangan begitu. Mereka hanya anak kecil " preman 3 menenangkan

Tapi perkataan itu tidak dihiraukan, seperti orang yang kesetanan jambret itu menginjak-injak tangan near. Melihat temannya disiksa seperti itu lantas Ardi yang sudah bisa menggapai kakinya, langsung memegang kakinya penjambret itu untuk menghentikan injakannya.

"Jangan kau sakiti temanku " Ardi tegas

Bukannya berhenti penjanbret itu mau menginjak kakinya Ardi juga. Tiba-tiba sebuah bunyi terdengar sehingga menghentikan penjambret itu.

[Wiuuuu...wiuuu..wiuuuu] bunyi sirine polisi

Para preman panik tapi dengan sigap preman 3 mengkomando teman-temanya itu.

"Segera lari berpencar" preman 3 mengkomando

"Siappp bos " kata preman 1 dan 2

mendengar bunyi itu para preman itu langsung labur melarikan diri, melupakan tas yang sejak diawal dibawa penjambret itu. Tapi untuk jambret itu, dia tidak bisa lari karena kakinya sedang dipegangi oleh Ardi.

"Tungggu teman-teman. Siallll...kau. kau lepaskan kakiku" ucap jambret itu mau menginjak tangannya ardi dengan panik

sebelum tepat menginjak kaki ardi, near lebih dulu memegangi kakinya dengan tangan kanannya yang kesakitan akibat diinjak-injak.

"jangan kau sakiti temanku " Near berucap sambil kesakitan

Ardi yang mendengar itu jadi terharu, tapi untuk penjambret itu dia semakin kesal dengan panik penjambret itu berusaha melepaskan kakinya yang dipegangi.

[duk...dukk...dukkkk] suara langkah kaki yang ramai semakin mendekat.

Penjambret itu semakin panik karena tak bisa melepaskan kedua kakinya, dengan pikiran yang tak karuan ia memukul tangan Near dan Ardi.

"Mhhhh..... " Near mengigit bibirnya menahan rasa sakit

"Mhhhh.....(menahan rasa sakit). Kau ti...dak a...kan bi...sa la..ri " ucap Ardi terbata-bata menahan rasa sakit

"huh..huhh..huhhh( nafas tersenggal-senggal) Karna kami bersama makanya kamu tidak akan bisa lari " ucap Near menahan rasa sakit

"Itulah bukti pertemanan kami yang kuat.tidak ada bisa yang mengalahkan pertemanan kita " Near dan Ardi berucap kata yang sama

Setelah beberapa saat penjambret itu mulai pasrah dan diikuti para polisi yang datang mendekat

"Sepertinya kita menang "Near tersenyum kecil

"He'em " ardi balas mengangguk

Polisi dengan cepat tiba dilokasi kejadian.

"Tangkap diaa(menunjuk penjambret itu)... yang lain segera cari 3 teman penjambrett itu. Menurut laporan dan ketereangan dari saksi ada 3 orang lagi. Mereka pasti lari dan belum terlalu jauh" ucap polisi memberi arahan kepada anak buahnya

"Siaaap laksanakan " serentak anak buahnya menyebar

polisi mulai memborgol penjambret itu dan hendak membawanya pergi tapi kakinya masih dipegangi ecara kuat oleh Ardi dan Near.

"Nakkk kami sudah datang segera lepaskan tanganmu dan sembuhkan tanganmu " ucap salah satu polisi dengan penuh perhatian

Mendengar itu Near dan Ardi tetap terdiam tidak ada respon sehingga polisi mencoba menggoyangkan tubuh mereka, tetap tidak ada respon walaupun mereka mencoba digoyang-goyangkan.

"MEDISSSS, TOLONG MEDIS DATANG KEMARI. DISINI ADA ORANG YANG TAK SADARKAN DIRI " teriakan polisi yang tadi mencoba membangunkan Near dan Ardi.

Episodes
1 REPEATING TIME
2 Bertemu denganmu
3 Mari Kita Berteman
4 akan kuulangi lagi
5 Buku harian
6 Bayangan mengintip
7 Teman baru
8 Hai perkenalkan
9 Rencana
10 Meminta izin
11 Menjemput
12 menjemput 2
13 Menjemput 3
14 Mendapat ijin
15 Pilihan film
16 Melakukan pengejaran
17 Muncul preman
18 Pergi dari preman
19 Teman yang membantu
20 kembang api
21 Ada acara
22 Rencana besok
23 Rencana besok 2
24 Rencana besok 3
25 Tidak ikut
26 Mulai balas dendam
27 Menyelamatkan Kanna 1
28 Menyelamatkan Kanna 2
29 Menyelamatkan Kanna 3
30 Menyelamatkan Kanna 4
31 Menyelamatkan Kanna 5
32 Menyelamatkan Kanna 6
33 Menyelamatkan Kanna 7
34 Melupakan Near
35 Rencana melawan penjahat itu
36 Polisi mulai bergerak
37 Kegelapan dalam gedung
38 Rencana dimulai
39 Waktunya Permainan
40 batu gunting kertas
41 Batu gunting kertas 2
42 Satu dan tiga orang
43 Satu dan tiga orang-2
44 Satu dan tiga orang-3
45 Ronde 3 Dimulai
46 Diantara Orang Licik
47 Diantara Orang Licik Bagian 2
48 Diantara Orang Licik Bagian 3
49 Kepala Sekolah
50 BIG
51 Kepala Sekolah Mulai Serius
52 Kekalahan Yang Tidak Terduga
53 Masa Lalu Big
54 Masa Lalu Boss
55 Kasus Benar-Benar Selesai
56 Setelah Kasus
57 Setelah Kasus-2
58 Buku Lama Kanna
59 Adanya Buku Harian Baru
60 Near Sudah Sembuh
61 Near Sudah Sembuh Bagian 2
62 Near Kembali Meminta Berteman
63 Kanna Menunggu Dalam Kelas
64 Kanna Menunggu Dalam Kelas-2
65 Bau Kotor Near
66 Near Ketemu Dengan Kanna Dihari Minggu
67 Riko
68 Near Menemukan Buku Harian Kanna
69 Near Menemukan Buku Harian Kanna-2
70 Kanna Tahu Riko
71 Near Menguping Pembicaraan Dirumah Sakit
72 Near Bertemu Dengan Ardi, Setelah Kanna Pergi
73 Kanna Mencurigai Riko adalah Near
74 Kanna Pergi Ke Kelas Ardi
75 Kanna Sekarang Pergi Kerumah Near Bersama Ardi
76 Kanna dan Ardi Sekarang Kembali Menuju Kebelakang Sekolah
77 Kanna dan Ardi Datang Menghentikan Near Pergi
78 Gosip Tentang Kanna dan Ardi Disetiap Kelas
79 Near, Ardi dan Kanna Dipanggil Ke Ruang Guru
80 Kepala Sekolah Datang Menyelamatkan Mereka Bertiga
81 Kejadian Kepala Sekolah Setelah Kasus Melawan Penjahat
82 Penguntit Dalam Semak-semak Dibelakang Sekolah
83 Kanna Tiba-Tiba Terjatuh Pusing
84 Kanna Meminum Kopi
85 Kanna Mulai Menjelaskan Kenapa Ia Tidak Tidur
86 Mereka Berdua Mulai Menyelidiki Hana
87 Selembaran Putih Berjatuhan Dari saku Hana
88 Masa Lalu Hana dan Ardi
89 Ardi Datang Untuk Membantu
90 Ardi Bertarung Pertama Kali
91 Hana Menjadi Salah Satu Fans Ardi
92 Near menjemput Kanna di Uks
93 Lupa Untuk Mencari Anggota Baru
94 Lupa Mencari Anggota 2
95 Hana Dalam Tampak Dalam Bahaya
96 Kemarahan Jarwo
97 Berhadapan Dengan Ardi
98 Berhadapan dengan Ardi 2
99 Berhadapan dengan Ardi 3
100 Berhadapan dengan Ardi 4
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181 End
Episodes

Updated 181 Episodes

1
REPEATING TIME
2
Bertemu denganmu
3
Mari Kita Berteman
4
akan kuulangi lagi
5
Buku harian
6
Bayangan mengintip
7
Teman baru
8
Hai perkenalkan
9
Rencana
10
Meminta izin
11
Menjemput
12
menjemput 2
13
Menjemput 3
14
Mendapat ijin
15
Pilihan film
16
Melakukan pengejaran
17
Muncul preman
18
Pergi dari preman
19
Teman yang membantu
20
kembang api
21
Ada acara
22
Rencana besok
23
Rencana besok 2
24
Rencana besok 3
25
Tidak ikut
26
Mulai balas dendam
27
Menyelamatkan Kanna 1
28
Menyelamatkan Kanna 2
29
Menyelamatkan Kanna 3
30
Menyelamatkan Kanna 4
31
Menyelamatkan Kanna 5
32
Menyelamatkan Kanna 6
33
Menyelamatkan Kanna 7
34
Melupakan Near
35
Rencana melawan penjahat itu
36
Polisi mulai bergerak
37
Kegelapan dalam gedung
38
Rencana dimulai
39
Waktunya Permainan
40
batu gunting kertas
41
Batu gunting kertas 2
42
Satu dan tiga orang
43
Satu dan tiga orang-2
44
Satu dan tiga orang-3
45
Ronde 3 Dimulai
46
Diantara Orang Licik
47
Diantara Orang Licik Bagian 2
48
Diantara Orang Licik Bagian 3
49
Kepala Sekolah
50
BIG
51
Kepala Sekolah Mulai Serius
52
Kekalahan Yang Tidak Terduga
53
Masa Lalu Big
54
Masa Lalu Boss
55
Kasus Benar-Benar Selesai
56
Setelah Kasus
57
Setelah Kasus-2
58
Buku Lama Kanna
59
Adanya Buku Harian Baru
60
Near Sudah Sembuh
61
Near Sudah Sembuh Bagian 2
62
Near Kembali Meminta Berteman
63
Kanna Menunggu Dalam Kelas
64
Kanna Menunggu Dalam Kelas-2
65
Bau Kotor Near
66
Near Ketemu Dengan Kanna Dihari Minggu
67
Riko
68
Near Menemukan Buku Harian Kanna
69
Near Menemukan Buku Harian Kanna-2
70
Kanna Tahu Riko
71
Near Menguping Pembicaraan Dirumah Sakit
72
Near Bertemu Dengan Ardi, Setelah Kanna Pergi
73
Kanna Mencurigai Riko adalah Near
74
Kanna Pergi Ke Kelas Ardi
75
Kanna Sekarang Pergi Kerumah Near Bersama Ardi
76
Kanna dan Ardi Sekarang Kembali Menuju Kebelakang Sekolah
77
Kanna dan Ardi Datang Menghentikan Near Pergi
78
Gosip Tentang Kanna dan Ardi Disetiap Kelas
79
Near, Ardi dan Kanna Dipanggil Ke Ruang Guru
80
Kepala Sekolah Datang Menyelamatkan Mereka Bertiga
81
Kejadian Kepala Sekolah Setelah Kasus Melawan Penjahat
82
Penguntit Dalam Semak-semak Dibelakang Sekolah
83
Kanna Tiba-Tiba Terjatuh Pusing
84
Kanna Meminum Kopi
85
Kanna Mulai Menjelaskan Kenapa Ia Tidak Tidur
86
Mereka Berdua Mulai Menyelidiki Hana
87
Selembaran Putih Berjatuhan Dari saku Hana
88
Masa Lalu Hana dan Ardi
89
Ardi Datang Untuk Membantu
90
Ardi Bertarung Pertama Kali
91
Hana Menjadi Salah Satu Fans Ardi
92
Near menjemput Kanna di Uks
93
Lupa Untuk Mencari Anggota Baru
94
Lupa Mencari Anggota 2
95
Hana Dalam Tampak Dalam Bahaya
96
Kemarahan Jarwo
97
Berhadapan Dengan Ardi
98
Berhadapan dengan Ardi 2
99
Berhadapan dengan Ardi 3
100
Berhadapan dengan Ardi 4
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!