Dengan near sedikit bingung akhirnya ia membulatkan tekad dengan dengan meminta pertemanan dengan kanna.
"Jika aku tidak melakukan ini mungkin aku akan menyesal nanti. Oleh karena marilah kita berteman" dengan menjulurkan tangannya.
"ehmm jangan mengada-ada. Aku bahkan masih tidak tahu kau itu siapa jika aku tidak membaca buku harianku"
"Aku akan memberitahumu itu besok, besoknya lagi dan seterusnya aku akan selalu memberitahumu"
"Jika kau memang kasihan sebaiknya kita pertahankan hubungan dimana kita hanya makan bekal bersama-sama disini" kanna menutup bekalnya dan pergi begitu saja
"Kanna tunggu penjelasanku" near hanya bisa memanggilnya
**********
Besoknya lagi saat jam istirahat
"Kanna mari kita berteman, aku akan selalu memberitahumu bahwa aku near dan aku temanmu"
"........." kanna tetap menghiraukan.
(mungkin besok dia akan menyerah) dalam benak kanna
*********
besoknya lagi dijam yang sama
"Kanna mari kita berteman, aku akan selalu memberitahumu bahwa aku near dan aku temanmu" memelas
"SUDAH KUBILANG BUKANKAH LEBIH BAIK KITA HANYA SEBATAS TEMAN MAKAN BEKAL SIANG. APAKAH KAMU BISA MEMASTIKAN BAHWA KAMU TERUS MENGINGATKANKU."
melihat kanna marah near diam sejenak
"Hei, apa yang kamu lakukan jika kamu bisa mengembalikkan waktu"
".....aku mungkin akan mencari tahu. kenapa aku mengalami kecelakaan dan kenapa aku hanya mengingat keluargaku saja. Tapi mengembalikkan waktu hanya cerita fiksi biasa saja"
"hahaha mengembalikan waktu itu tidak mungkin ya" senyum canggung (hampir aku bilang bahwa aku bisa mengulang waktu, aduh cerobahnya mulutku.) Dalam hati near
"Maaf, Mungkin aku tidak bisa memastikan bahwa akan selalu memberitahumu bahwa aku ini temanmu tapi apa salahnya jika kita mencoba"
"Mereka juga dulu bilang begitu tapi kenyataannya membuatku terluka, mungkin kamu juga tidak ada bedanya sama mereka" (sedih dengan tatapan kosong)
mereka akhirnya terdiam sejenak
"Aku dengan mereka mungkin tidak ada bedanya dalam banyak hal tapi aku tau satu hal yang membedakanku dengan mereka yaitu kesendirianku."
"aku sudah tau itu" kanna menyela pembicaraan
"Tunggu jangan menyela pembicaraanku dan seharusnya kamu juga jangan setuju dong"
"Emang aku harus bilang tidak saat kenyataannya bahwa kamu memang sendiri. Meskipun aku bilang tidak kenyataan saat kamu sendiri itu tidak berubah" wajah datar
"Aaaaaa.. jangan membuatku tambah sedih gitu dong"
"Emang aku harus bilang apa, saat kenyataan bahwa kamu sendirian dan aku juga sendirian itu tidak akan berubah" sedih
Near yang melihat itu, Dia langsung menghampiri kannna dan mengelus kepalanya. elusan kepala itu membuat kanna kaget
"Memang kenyataan tidak akan berubah jika kita tidak merubahnya dan sekarang kamu tidak sendirian karena ada aku yang akan selalu menemanimu. Walapupun kau mungkin akan melupakanku. aku akan selalu mengingatkanmu bahwa kita ini berteman dan aku tidak merasa terbebani oleh itu. saat aku memiliki hawa keberadaan yang tipis kau menyadari keberadaanku. Kau menyelamatkanku dari tidak mempunyai teman menjadi mempunyai teman yaitu kau. Oleh karena itu jangan ragu dan cerialah. Jika teman-temanmu dulu membantumu dari belakang aku akan membantumu dari samping dan membimbingmu."
Angin berehembus tengah pembicaraan mereka membuat kanna menutup mata agar tidak terkena debu.
Saat Kanna membuka mata dia melihat tangan yang terjulur dan tangan itu dari near.
"Aku akan mengulanginya lagi mari kita berteman"
kanna terdiam sejenak tapi kemudian dia perlahan-lahan menggerakkan tangannya menuju tangannya near dan mengenggamnya.
"Iya, mari kita berteman" dengan senyum diwajahnya dan pipinya yang memerah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments