Berubah

“Assalamu’alaikum.”

“Waalaikumsalam.”

Setelah mencium punggung tangan Ara, Naima langsung naik ke lantai dua di mana kamarnya berada. Di antara empat anak Farel dan Ara, hanya dirinya yang belum menikah. Ketiga kakaknya sudah menikah dan tinggal terpisah dari kedua orang tua. Kini hanya tinggal Naima saja yang masih bersama kedua orang tuanya.

Begitu sampai di kamarnya, Naima melemparkan tas ke atas kasur. Gadis itu masih kesal atas peristiwa yang tadi terjadi. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Ervano akan nekad melakukan hal seperti itu. Naima memang kadang berkhayal bibirnya dicium oleh seorang pria. Namun tentu saja pria itu yang menjadi suaminya. Tapi sekarang malah Ervano yang sudah mencuri ciuman di bibirnya.

Gadis itu bangun dari duduknya, kemudian membuka lemarinya. Dia mengeluarkan pakaian dari dalam lemari. Naima mengeluarkan dress, kaos dan kemeja lengan pendek yang dimilikinya. Hampir setengah isi dalam lemari dikeluarkan olehnya. Kemudian gadis itu memasukkan baju-baju tersebut ke dalam tas besar.

Ara yang curiga melihat sikap anak gadisnya yang tak biasa segera naik ke lantai atas. Setelah mengetuk pintu, wanita itu langsung masuk ke dalam kamar anaknya. Dia hanya terbengong melihat Naima yang sedang memasukkan pakaiannya ke dalam tas besar.

“Ima.. kamu mau kabur kemana?”

“Ish mama.. siapa juga yang mau kabur.”

“Lah itu baju kamu mau dikemanain?”

“Mau aku kasih ke orang.”

“Kenapa?”

“Aku mau ganti isi lemari. Ma… beliin aku baju baru.”

“Kamu kenapa sih?”

Ara memegang kening anaknya. Memastikan kalau sang anak tidak mengalami demam tinggi yang membuatnya bersikap aneh. Naima menyingkirkan tangan sang mama, kemudian mengajak wanita itu duduk. Gadis itu duduk di samping Ara, kemudian memeluk lengan sang mama.

“Ma.. aku mau pake hijab mulai sekarang.”

“Alhamdulillah.. akhirnya anak mama dapat hidayah juga. Eh kok tiba-tiba? Kamu dapet ilham dari mana?”

Sudah berulang kali Farel dan Ara meminta Naima untuk berhijab, namun Naima menolaknya dengan halus. Gadis itu mengatakan kalau dirinya belum siap untuk berhijab. Nalendra juga sudah berusaha membujuk adiknya itu, namun Naima bersikeras. Farel akhirnya memberikan waktu pada anak bungsunya setahun lagi. Namun belum genap setahun, Naima akhirnya memutuskan untuk berhijab.

“Ternyata apa yang papa dan mama bilang benar. Selain untuk menutup aurat, hijab juga bisa menjaga diri kita agar tidak terkena kejahatan seperti pelecehan seksual.”

“Siapa yang melecehkan kamu?”

“Ngga ada, ma. Ini kan buat jaga-jaga aja. Aku lihat berita di tivi, banyak kasus pelecehan seksual gitu.”

“Ooh.. syukurlah kalau kamu sudah sadar.”

Walau kesal dengan sikap Ervano, namun Naima tidak mengadukan apa yang dilakukan pria itu padanya tadi. Dia tidak mau saja karena masalah itu terjadi keributan. Apalagi kalau sampai membuat dua keluarga besar bermusuhan. Dia menganggap apa yang dilakukan Ervano tadi hanya spontanitas saja. Namun begitu, Naima akan tetap menjaga jarak darinya.

“Kamu tunggu di sini.”

Ara melepaskan diri dari anaknya. Dia keluar dari kamar Naima, kemudian turun ke bawah. Tak berapa lama kemudian dia kembali ke atas dengan koper kecil di tangannya. Ara meletakkan koper di atas kasur, kemudian membukanya. Di dalam koper terdapat beberapa potong gamis, hijab persegi dan dan hijab instan.

“Ini mama sudah belikan beberapa gamis untukmu. Nanti kita belanja lagi.”

“Ya ampun mama, kapan mama belinya?”

“Waktu itu pas jalan-jalan ke mall, mama lihat gamis yang bagus dan sepertinya cocok buatmu. Makanya mama belikan. Kamu mau coba.”

“Boleh, ma.”

Dengan antusias Naima mencoba pakaian yang dibelikan oleh mamanya. Ara juga mengajarkan bagaimana mengenakan hijab. Ternyata wanita itu juga sudah membelikan perlengkapan untuk hijab seperti peniti dan bross. Naima memandangi pantulan dirinya di cermin yang sudah mengenakan gamis dan hijab.

“Gimana, ma? Cantik ngga?”

“Cantik.”

“Aku mau mandi terus pake gamis. Biar pas papa pulang, kaget lihat aku.”

“Iya, sayang.”

“Makasih, ma.”

Naima memeluk mamanya erat. Apa yang terjadi padanya tadi mendorong Naima untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Gadis itu berharap, jika dirinya bertemu dengan Ervano, pria itu tidak akan melakukan hal seperti tadi padanya.

🍄🍄🍄

Dengan langkah lunglai, Ervano memasuki kediaman Kevin. Dia dan beberapa sepupunya memang janji bertemu di sini. Selain dirinya, sudah ada Firhan, Dipa, Arya, Zar dan Gilang. Ervano segera mendudukkan diri di samping saudara sepupunya.

“Kenapa lo? Anyep banget tuh muka?” tanya Zar.

“Gue lagi kena sial, bang.”

“Sial kenapa?” kali ini Arya yang bertanya.

“Gue abis ditabok sama Naima.”

“Hah???”

Kompak para pria itu terkejut mendengar ucapan Ervano. Gilang melihat pipi kakak sepupunya itu. Memang pipi sebelah kiri Ervano terlihat merah.

“Emangnya lo apain dia sampe kena tabok?”

“Tadi tuh Naima abis bantu gue betulin gelang mama yang rusak sama Suci. Ya gue senang aja tuh gelang bisa dibetulin. Saking senangnya gue, ngga sadar gue cium bibirnya. Sumpah cuma nempel doang, bentaran juga.”

“Lagian elo, anak orang main cip*k aja. Dikasih status juga belum,” celetuk Firhan.

“Ya namanya juga khilaf. Tapi bukan masalah ditaboknya, tapi dia udah ngga mau temenan lagi sama gue. Terus gue gimana dong? Belum juga bilang lope, eh udah dijauhin.”

“Salah elo sendiri.”

“Iya gue salah. Terus gimana dong cara memperbaikinya.”

“Untuk sementara lo jangan ketemu dulu sama dia. Jaga jarak aja sesuai permintaannya. Nah kalau situasi udah mereda, baru deh lo dekatin lagi sambil minta maaf.”

“Tul.. tapi menurut gue, mending lo temuin om Farel terus lamar si Ima,” usul Arya.

“Kalau diterima, kalau ditolak?”

“Ya nasib elo kalau ditolak, hahaha..”

“Gini aja, lo jaga jarak dulu. nanti kalau situasinya udah aman terkendali, lo ketemu sama om Farel. Lo bilang sama om Farel kalau mau melamar Naima. Tapi berhubung kalian lagi perang dingin, jadi minta ijin om Farel buat pedekate ke Naima. Buat jaga-jaga, lo bawa setan kalau mau ketemu Naima.”

“Siapa yang mau jadi setannya?”

“Nih si Gilang nganggur, hahaha..”

“Dih males banget gue jadi obat nyamuk bakar. Ajak aja si Suci.”

“Iyalah, kayanya buat sementara gue harus jaga jarak dulu sama Naima.”

Ervano meraih gelas minuman di depannya, lalu meneguknya sampai habis. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Andai dirinya bisa menahan diri tadi, mungkin rencananya untuk melamar Naima setelah ulang tahun Metro East bisa terlaksana. Tapi sekarang dia terpaksa menunda hal tersebut.

“Lang.. si Sam kemana sih? Tuh anak kok jarang ngumpul sama kita sekarang?”

“Lagi sibuk dia.”

“Sibuk apaan?”

“Sibuk pacaran.”

“Serius? Emang dia udah punya pacar?”

“Udah, tapi dia doang yang ngaku punya calon istri. Ceweknya mah belum kasih keputusan apa-apa.”

“Bhuahahaha… halu juga abang lo.”

“Udah lupain soal Sam. Kata opa Kevin, pas ulang tahun Metro East, cucunya kakek Fahri sama opa Vano mau dateng. Gue disuruh pedekate sama opa,” celetuk Firhan.

“Sama, gue juga disuruh,” sambung Farzan.

“Gue juga,” sahut Dipa.

“Penasaran gue, kaya gimana sih yang namanya Aiza itu.”

“Tapi kalau cantik, bolehlah. Gue yakin bisa bikin Aiza klepek-klepek,” ujar Dipa sambil menaikturunkan alisnya.

Di antara Firhan, Farzan dan Dipa, hanya Dipa saja yang paling bersemangat untuk mendekati Aiza. Farzan masih fokus dengan masa residennya, begitu pula dengan Firhan yang fokus dengan pekerjaannya sekarang.

Gilang hanya memandangi ketiga kakak sepupunya itu bergantian. Dia sudah tahu kalau Aiza adalah perempuan yang disukai oleh kakaknya. Namun Abi melarangnya untuk mengatakannya pada siapa pun, termasuk pada Firhan, Farzan dan Dipa. Pria itu mengingat kembali apa yang dikatakan Abi padanya.

“Gilang.. kakek kasih kamu tugas untuk membantu kakakmu. Firhan, Farzan dan Dipa akan diminta untuk mendekati Aiza. Tapi kakek sebenarnya mau Sam yang menikah dengan Aiza. Kakek hanya ingin kasih pelajaran saja pada kakakmu itu. Kamu tahu sendiri kakakmu seperti apa. Jadi kamu harus bantu dia menyingkirkan ketiga sepupumu. Tapi awas, jangan sampai Sam tahu kalau ini semua rencana kakek.”

“Bang Firhan, bang Farzan sama bang Dipa udah tahu soal ini?”

“Ngga. Ngga seru kalau mereka tahu. Kakek juga taruhan sama eyang dan opa kamu. Siapa yang bakal dapetin Aiza. Jadi sebenarnya ini pertarungan yang fair, hanya saja kakek minta kamu bantuin Sam.”

“Sip.. kek.. pasti aku bakal bantuin. Tapi jangan lupa bayarannya ya, kek. Di dunia ini kan ngga ada yang gratis.”

“Dasar cucu gemblung!”

“Biarin. Kan biar ganteng-ganteng gini, aku turunan kakek juga.”

Gilang segera pergi meninggalkan Abi. Pria itu hanya menggeleng saja, kenapa bisa memiliki cucu yang absurdnya tidak ketulungan seperti Gilang. Entah perempuan seperti apa nanti yang akan menjadi pendampingnya.

Lamunan Gilang buyar ketika ponselnya berdering. Di layar ponselnya tertera nama sang mommy yang memanggil. Dengan cepat pria itu segera menjawab panggilannya. Pasti ibu negara akan memberinya tugas.

🍄🍄🍄

Nah kan Abi beneran licik. Diam² kirim bantuan buat Sam. Ngga mau kalah dia dari Cakra sama Kevin. Padahal Firhan cucunya juga ya😂

Ini penampakan Ervano dan Naima versiku

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R•ᗪḕɛ 🌸

⏤͟͟͞R•ᗪḕɛ 🌸

meuniii ganteng2 dan cantik2 yaaa 🤭

2024-04-01

2

⏤͟͟͞R•ᗪḕɛ 🌸

⏤͟͟͞R•ᗪḕɛ 🌸

Alhamdulillah yaaa..
setiap kejadian pasti ada hikmahnyaa.. walaupun perbuatan Ervano itu salah tp akhirnya bisa mngetuk hati Naima utk berubah

2024-04-01

3

Raisya 𝐙⃝🦜

Raisya 𝐙⃝🦜

Abi liciknya gak pernah pudar😂

2024-03-30

3

lihat semua
Episodes
1 Merantau ke Jakarta
2 Bantuan Kecil
3 Teringat Mantan
4 Pandangan Pertama
5 Vlogger Bikin Geger
6 Titisan Putri
7 Cewek Jahil
8 Amukan Kuda Betina Liar
9 Pertolongan Tidak Terduga
10 Promosi Besar-Besaran
11 Peragawan Dadakan
12 Bertemu Musuh Bebuyutan
13 Pertemuan Ketiga
14 Calon Suami
15 Tidak Semudah Itu, Ferguso
16 Kecewa
17 Berubah
18 Calon Cucu Mantu
19 Bikin Keki
20 Keabsurdan Berlanjut
21 Mengakui Kesalahan
22 Teknik Pelangi
23 Pepetan Para Jomblo
24 Tebak-Tebakan
25 Alden's Angels
26 Misteri Wanita di Mall
27 Bertemu Mafia
28 Kamu Lagi
29 Amazing Iris
30 Kepingan Puzzle
31 Bukan Calon Suami Tapi Calon Imam
32 Tanpa Ampun
33 Ganteng Kaya Sekoteng
34 Duo Pengacau
35 Kehilangan
36 Sakit Tak Berdarah
37 Satu Sama
38 Kabayan dan Iteung
39 Meraih Restu
40 Kecurigaan
41 Hero
42 Insiden
43 Saling Terkait
44 Mencari Jejak
45 Crash
46 Koma
47 Janji Suci
48 Reka Adegan
49 Awakened
50 Serangan Dadakan
51 Bertahan Hidup
52 Mak Comblang Sepi Job
53 Sepupu Durjana
54 Kampanye Terselubung
55 Doa yang Diijabah
56 Penemuan
57 Maaf, Tidak Menjaga Kalian Dengan Baik
58 Rencana Jebakan
59 Undercovered
60 Misi ala Pandawa Lima
61 Mission Accomplished
62 Menyiapkan Jebakan Lain
63 Beradu Siasat
64 Trap
65 Tertangkap
66 Benar-Benar Kehilangan
67 Salah Sasaran
68 Kita Bikin Romantis
69 Duka Ruang Operasi
70 Separated
71 Mempertahankan Posisi Calon Istri
72 Miss Jomblo
73 Pencopet Sial
74 Nikita
75 Escape Plan
76 Rencana Jebakan atau?
77 Sambil Menyelam Nangkap Ikan
78 Pesta Pertunangan
79 Sandera
80 Tanggung Jawab
81 Kidnapping
82 Double Kill
83 Welcome To The Club
84 Calon Pengantin
85 Kucing dan Tikus
86 Cemburu Bikin Turun Bero
87 Win Win Solution
88 Pink in Love
89 Batu, Gunting, Kertas
90 Derita Farzan
91 Pantun Bikin Malu
92 Rahman The Explorer
93 Tukar Pasangan
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Merantau ke Jakarta
2
Bantuan Kecil
3
Teringat Mantan
4
Pandangan Pertama
5
Vlogger Bikin Geger
6
Titisan Putri
7
Cewek Jahil
8
Amukan Kuda Betina Liar
9
Pertolongan Tidak Terduga
10
Promosi Besar-Besaran
11
Peragawan Dadakan
12
Bertemu Musuh Bebuyutan
13
Pertemuan Ketiga
14
Calon Suami
15
Tidak Semudah Itu, Ferguso
16
Kecewa
17
Berubah
18
Calon Cucu Mantu
19
Bikin Keki
20
Keabsurdan Berlanjut
21
Mengakui Kesalahan
22
Teknik Pelangi
23
Pepetan Para Jomblo
24
Tebak-Tebakan
25
Alden's Angels
26
Misteri Wanita di Mall
27
Bertemu Mafia
28
Kamu Lagi
29
Amazing Iris
30
Kepingan Puzzle
31
Bukan Calon Suami Tapi Calon Imam
32
Tanpa Ampun
33
Ganteng Kaya Sekoteng
34
Duo Pengacau
35
Kehilangan
36
Sakit Tak Berdarah
37
Satu Sama
38
Kabayan dan Iteung
39
Meraih Restu
40
Kecurigaan
41
Hero
42
Insiden
43
Saling Terkait
44
Mencari Jejak
45
Crash
46
Koma
47
Janji Suci
48
Reka Adegan
49
Awakened
50
Serangan Dadakan
51
Bertahan Hidup
52
Mak Comblang Sepi Job
53
Sepupu Durjana
54
Kampanye Terselubung
55
Doa yang Diijabah
56
Penemuan
57
Maaf, Tidak Menjaga Kalian Dengan Baik
58
Rencana Jebakan
59
Undercovered
60
Misi ala Pandawa Lima
61
Mission Accomplished
62
Menyiapkan Jebakan Lain
63
Beradu Siasat
64
Trap
65
Tertangkap
66
Benar-Benar Kehilangan
67
Salah Sasaran
68
Kita Bikin Romantis
69
Duka Ruang Operasi
70
Separated
71
Mempertahankan Posisi Calon Istri
72
Miss Jomblo
73
Pencopet Sial
74
Nikita
75
Escape Plan
76
Rencana Jebakan atau?
77
Sambil Menyelam Nangkap Ikan
78
Pesta Pertunangan
79
Sandera
80
Tanggung Jawab
81
Kidnapping
82
Double Kill
83
Welcome To The Club
84
Calon Pengantin
85
Kucing dan Tikus
86
Cemburu Bikin Turun Bero
87
Win Win Solution
88
Pink in Love
89
Batu, Gunting, Kertas
90
Derita Farzan
91
Pantun Bikin Malu
92
Rahman The Explorer
93
Tukar Pasangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!