“Bang Zayn..”
Kepala Zayn langsung menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Apalagi suara yang memanggilnya begitu familiar di telinganya. Matanya langsung melihat Cyra, adik bungsunya sudah berada di belakangnya. Gadis itu tidak sendiri, melainkan bersama dengan Fabian, adik pertamanya. Pria itu segera bangun kemudian menghampiri Cyra.
“Kamu kapan datang, dek?” tanya Zayn seraya memeluk adiknya.
“Baru aja. Tadi aku ke kantor, katanya abang lagi ke kantor kejaksaan.”
“Kok tahu abang di sini?”
“Kalau ke kantor kejaksaan, pasti abang ke sini abis maki-maki jaksa,” celetuk Bian yang hanya dibalas kekehan saja oleh Zayn. Dia segera mengajak Cyra dan Fabian untuk duduk.
“Kenalin ini teman baru abang. Mereka ini calon jaksa.”
Alden dan Yonas langsung mengulurkan tangannya pada Fabian dan Cyra untuk berkenalan sambil menyebutkan namanya. Cyra hanya menangkupkan kedua tangannya seraya menyebut nama. Pandangan Alden terus tertuju pada Cyra. Dia memang sudah sering bertemu gadis cantik, namun menurutnya Cyra itu berbeda. Seperti ada magnet di diri gadis itu yang membuatnya tidak bisa memalingkan wajah.
“Ehem!!”
Sebuah deheman kencang Fabian terdengar membuyarkan lamunan Alden. Zayn hanya tertawa saja melihatnya. Pemandangan seperti ini sudah sering ditemuinya. Rata-rata pria yang dikenalkan pada adik bungsunya, akan terpaku lama melihat wajah cantik adiknya. Dia sudah terbiasa dengan hal itu, namun tidak dengan Fabian. Adiknya itu memang lebih protektif dalam menjaga Cyra.
“Kalian ngapain ke sini?” tanya Zayn.
“Abang udah kaya bang Toyib, ngga pulang-pulang. Makanya mama ngirim kita ke sini buat lihat keadaan abang,” jawab Fabian.
“Hahaha.. tenang aja. Lusa abang dipindah tugas ke Bandung. Jadi mama ngga usah cemas.”
“Dipindah tugas atau dibuang?” sindir Fabian. Dengan kesal Zayn menepak kepala adiknya. Ucapan yang keluar dari mulut adiknya itu selalu tidak enak didengar telinga.
“Kakek sama nenek udah tahu?” tanya Cyra.
Selama ditugaskan di Jakarta, Zayn memang tinggal di rumah kakek dan neneknya. Perjalanan dari rumah kakeknya ke tempat kerjanya juga tidak terlalu jauh, karena sama-sama berada di wilayah Jakarta Selatan.
“Belum. Nanti pas pulang, abang baru kasih tahu. Kalian nginap atau mau langsung pulang ke Bandung?”
“Kalau abang mau ke Bandung juga, kita nginap aja sampai abang pulang bareng kita,” jawab Fabian.
“Café siapa yang jaga?”
“Ck.. kan ada papa juga.”
Berbeda dengan Zayn yang memilih berkarir sebagai abdi negara, Fabian menggeluti bidang yang sama dengan papanya. Membantu Nick membesarkan café miliknya, Zicko Coffee. Saat ini Zicko Coffee sudah mempunyai enam anak cabang yang tersebar di kota Bandung, kabupaten Bandung dan Cimahi.
“De.. kamu udah wisuda?”
“Udah, baru bulan kemarin.”
Sambil makan, Alden dan Yonas hanya menjadi pendengar setia saja perbincangan ketiga kakak adik ini. Sesekali Alden mencuri lihat pada Cyra. Adik dari Zayn itu benar-benar cantik dan langsung menarik perhatiannya. Apalagi Cyra juga sudah menutupi dirinya dengan berhijab.
“Masa prajabatan kalian berapa lama?” tanya Zayn pada Alden dan Yonas.
“Setahun.”
“Habis itu langsung diangkat jadi jaksa?” tanya Fabian.
“Ngga. Kita menjalani masa kerja dulu selama dua tahun di tempat yang sudah ditentukan. Setelah dua tahun tugas, harus ikut tes lagi jadi jaksa dan ada pendidikannya juga selama enam bulan. Baru deh dilantik dan ditugaskan ke berbagai daerah. Nanti setelah beberapa tahun masa tugas, kita dipanggil lagi. Ikut pendidikan jaksa yang lebih spesifik. Seperti kasus narkoba, korupsi, kriminal umum atau lainnya.”
“Status masih CPNS?”
“Kalau sudah selesai prajabatan selama setahun dan pendidikan intensif selama satu bulan, status kita udah jadi PNS.”
“Oh gitu. Panjang juga ya prosedurnya jadi jaksa.”
“Begitulah.”
“Panjang dan lama, tapi hasilnya banyak jaksa oon,” ceplos Zayn.
“Ish abang.. jangan bilang gitu.”
“Kenyataan dek. Selama empat tahun tugas di Jakarta, cuma sedikit jaksa yang kerjanya bagus, ngga tergiur sama uang dan jabatan. Sisanya masukin ke tong sampah aja.”
“Mungkin mereka belum leluasa aja, bang. Kan biar gimana juga, masih ada atasan yang ngatur gerak kita,” jawab Alden.
“Iya juga sih. Mental para pemimpinnya ini yang harus diperbarui. Cuma susah juga kalau uang dan jabatan udah bicara. kamu rencananya nanti mau jadi jaksa khusus apa?”
“Aku kayanya sih kriminal umum,” jawab Alden.
“Aku pengennya sih korupsi,” jawab Yonas.
“Awas jangan sampai kena suap.”
“Kalau disuapin istri ngga masalah kan?”
“Hahaha..”
Acara makan yang diselingi perbincangan terus berlanjut. Fabian tak henti menatap Alden yang sedari tadi tidak berhenti mencuri pandang pada adiknya. Namun pria itu bukannya takut, malah meneruskan aksinya. Fabian cukup kagum juga dengan keberanian Alden. Biasanya para pria yang tertarik pada adiknya, langsung mundur teratur ketika mendapat tatapan tajam darinya. Tapi tidak dengan Alden.
“Dek.. kamu jangan mau nikah sama calon jaksa,” celetuk Fabian yang sukses menarik perhatian Alden.
“Kenapa, bang?”
“Kelamaan. Prajabatan setahun, masa kerja dua tahun, terus ikut seleksi plus pendidikan lagi enam bulan. Kurang lebih hampir empat tahu kalau mau jadi jaksa. Keburu bulukan kamu, hahaha..”
Alden terlihat keki mendengar ucapan Fabian. Pria itu seperti tengah menyindirnya. Zayn yang tahu arah pembicaraan adiknya juga tidak bisa menahan tawanya. Sementara Cyra hanya mengulum senyum saja. Sesekali dia melihat pada Alden yang terus menatap padanya.
“Kalau kamu sudah kerja?” Alden memberanikan diri bertanya pada Cyra.
“Belum. Baru juga lulus.”
“Ada niat kerja di mana?”
“Masih belum tahu. Antara bantu bang Bian atau bantu grandpa di perkebunan.”
“Kalian punya perkebunan juga? Di mana?”
“Di Lembang.”
“Kamu jangan di kebun, dek. Mending bantu abang di café,” seru Fabian.
“Tapi kasihan grandpa, ngga ada yang bantu.”
“Kamu lupa kalau bang Aska tugas di sana?”
“Oh iya, ada bang Aska.”
Aska adalah anak kakak dari Ayura, istri Denis. Sejak kecil Aska sudah diurus oleh Ayura, bahkan dia sudah menganggap wanita itu sebagai mama kandungnya sendiri. Setelah dewasa, Aska mengambil perkuliahan di teknologi pertanian dan setelah lulus langsung membantu Bryan mengembangkan perkebunan miliknya.
“Kamu katanya mau dijodohin sama bang Aska ya?” ceplos Fabian.
“Mana ada! Abang ngaco ih!”
“Hahahaha..”
Terdengar tawa keras Zayn. Adiknya ini memang usil. Dia sengaja mengatakan itu untuk memanas-manasi Alden. Sebenarnya Aska sudah menjalin hubungan dengan anak pertama Fahrul dan Maira. Hanya tingga menunggu waktu saja keduanya mengikatkan diri dalam janji suci pernikahan.
Alden melirik Fabian yang sedari tadi seperti berusaha menghalangi dirinya mendekati Cyra. Tapi bukan Alden namanya kalau menjadi gentar. Dia sudah memantapkan diri untuk mengejar Cyra. Walau baru pertama bertemu, namun gadis itu sudah berhasil mencuri hatinya. Alden akan berusaha mendapatkan gadis itu. Jika Fabian menghalanginya, maka dia akan menjadikan Zayn sebagai sekutunya.
Acara makan siang mereka akhirnya berakhir. Zayn bermaksud kembali ke kantornya untuk mengurus kepindahannya. Sementara Fabian dan Cyra akan ke rumah sang kakek. Sebelum berpisah, Alden dan Zayn saling bertukar nomor ponsel. Sepertinya hubungan kedua pria itu tidak akan berhenti sampai di sini.
“Bye Cyra,” ujar Alden.
“Assalamu’alaikum,” balas Cyra.
“Waalaikumsalam.”
Mata Alden terus memandangi Cyra yang memasuki mobil milik sang kakak. Setelah mobil yang dikendarai Fabian berlalu, barulah pria itu kembali ke kantor kejaksaan bersama dengan Yonas.
🍄🍄🍄
Yang bingung Zayn itu siapa. Kan aku udah pernah bilang bakal kolab sama novel lain. Selain The Heart Chooses, ada juga The Nick's Life. Nah Zayn ini anaknya Nick. Denis itu sahabatnya Nick.
Seperti yg aku bilang untuk novel ini, tiap up 4 bab aku libur. Jadi besok aku libur ya🤗
Ini penampakan Cyra yang sukses bikin Alden kpelek² dan penampakan Fabian yang usil versi diriku😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Mur Wati
busyet bon cabe jg 🤣🤣🤣
2024-12-10
1
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
cyra cantik bingiit.. ini bener-bener manusia kan.. 😊😊😊
2024-05-14
1
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
cantikk kayak ada timur tengahnyaa
2024-03-29
2