bab 14 hujan

" Kenapa loe tolak si Na ajakan kak Nathan? kalau gue yang di tawarin gak perlu mikir langsung gas aja ". gerutu Loli.

" loe kayak gak tahu gimana bokap gue. dia pasti bakal ngomel kalau tahu gue di antar laki-laki! ". Kata Chana yang mengingat jika diri nya tak di perbolehkan dekat dengan laki-laki.

" iya juga ya Na, secara kan om Narya itu sangat protektif sama loe! ". jawab Loli baru ingat jika papa dari sahabat nya melarang Chana bergaul dengan lawan jenis dengan alasan agar anak nya tak terjerumus pergaulan bebas dan bisa lebih fokus pada pelajaran.

" nah itu loe tahu ". Jawab Chana menatap Loli.

" terus loe mau gimana Na pulang nya. mau nebeng gue atau sama Loli? ". tanya Raya melihat ke arah sahabat nya.

" kalian pulang duluan aja gak apa-apa, gue mau naik taksi online aja ". jawab Chana tak ingin merepotkan sahabat nya, karena rumah mereka berlawanan arah.

" bener nih gak mau nebeng kita na? ". tanya Loli memastikan.

" iya Loli, kalian duluan aja ". Ujar Chana meyakin kan sahabat nya.

" ya udah kalau gitu kita duluan ya Na, papayy Nana ". ucap Loli melambai ke arah Chana.

" bye Na. loe hati-hati ya ". ucap Raya.

" iya loe tenang aja ". Jawab Chana tersenyum tipis.

 Chana memisahkan diri, gadis itu memilih menunggu taksi online yang di pesan nya di luar sekolah. sementara Loli dan Raya menuju parkiran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

  Abiyan sengaja menunggu Chana pulang sekolah, entah mengapa, setelah pertemuan nya dengan Chana di cafe, laki-laki itu terus memikirkan Chana. bahkan Abiyan sulit untuk tidur.

Terlihat dari kaca mobil nya, gadis yang membuat nya gelisah tengah berdiri seorang diri. seperti nya tengah menunggu jemputan. karena sejak tadi gadis itu terlihat fokus pada ponsel nya, dan tak memperhatikan sekitar.

   Sementara Chana sejak tadi menggerutu sebal, karena taksi yang di pesan nya tiba-tiba di cancel bagitu saja. mau tak mau gadis itu harus memesan ulang.

"Tahu gini, tadi gue nebeng Loli atau Raya aja. mana sebentar lagi hujan lagi". gerutu Chana kesal.

   Baru saja di ucapan kan, hujan turun dengan deras nya, Chana langsung berlari menuju pos satpam untuk berteduh.

" Ya ampun, apes banget sih gue. mana sekolahan udah sepi lagi. kan jadi serem gini ". Gumam Chana yang masih berusaha memesan taksi online.

" Ini mana lagi taksi nya, dari tadi gak dapat-dapat ". Gumam Chana yang mulai kedinginan karena, baju seragam nya sedikit basah.

   Dari dalam mobil, Abiyan yang memperhatikan Chana menunggu seorang diri pun terlihat khawatir. mana jalanan sudah mulai gelap, di tambah hujan turun dengan deras. membuat Abiyan memutuskan untuk menghampiri Chana.

  Abiyan membuka jas nya, lalu ia sembunyikan di depan dada agar tidak terkena air hujan. berlari menuju pos satpam dimana gadis itu menunggu seorang diri.

"nona mari saya antar pulang! ". ucap Abiyan ketika sudah di depan Chana.

" Loe ngapain di sini? ". tanya Chana terkejut dengan kedatangan Abiyan.

" Tadi saya lewat dan tak sengaja lihat kamu di sini sendiri". jawab Abiyan berbohong.

"Ayo nona saya antar pulang. lagi pula hujan sangat deras. hari juga sudah mulai gelap! ". ajak Abiyan lagi saat Chana hanya terdiam sambil memperhatikan nya.

" Gak makasih, gue mau nunggu taksi aja ". tolak Chana.

" gak akan ada taksi yang lewat, jalanan juga sepi. mau sampai kapan kamu menunggu? ". Kata Abiyan yang memang benar.

" Gue bilang gak ya gak. ngerti gak sih ". jawab Chana ketus. namun suara petir yang menggelegar membuat nya terlonjak kaget dan reflek memeluk Abiyan dengan erat.

Jdarr...

   Abiyan yang mendapat pelukan mendadak oleh gadis di depan nya, terkejut dan melotot kan mata nya. bingung harus bereaksi apa, Abiyan memutuskan untuk diam tak membalas pelukan Chana.

petir kembali menggelegar membuat Chana mengeratkan pelukan nya pada tubuh Abiyan, gadis itu bergetar ketakutan dalam pelukan Abiyan.

"ayo kita pulang, biar saya antar ". bujuk Abiyan lagi. Chana tak lagi menolak, gadis itu menurut dan berjalan dengan masih memeluk Abiyan menembus deras nya hujan. jas yang sejak tadi di pegang abiyan di gunakan untuk menutupi kepala Chana. meski air hujan tetap tembus dan membasahi gadis itu.

  Melihat gadis nya bergetar ketakutan membuat Abiyan panik. meski sudah di dalam mobil, Chana masih tak berani membuka mata nya.

"Hei tenang lah, kita sudah di dalam mobil. petir nya juga sudah tidak ada ". Bukan nya tenang, Chana justru menangis kencang, membuat Abiyan semakin panik di buat nya.

" Huaa gue takut ". Teriak Chana yang sudah menangis kejer.

" eh kok malah nangis sih. kita sudah aman sekarang, jangan nangis ya ". bujuk Abiyan agar Chana tak lagi menangis.

" Tapi baju gue basah ". Kata Chana yang masih terisak.

" Nih pakai jas saya, untuk nutupin baju kamu yang basah ''. Abiyan menyerahkan paper bag berisi jas pada Chana. Laki-laki itu biasa membawa jas cadangan .

" Thanks ya". Jawab Chana menerima paper bag tersebut.

" Ya udah sekarang saya antar kamu pulang, kamu kasih tahu dimana alamat rumah kamu ". Chana mengangguk mendengar perkataan laki-laki di samping nya.

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

byk.lagu , mo dianterin aj , nyolot , issshh , gk ada sopan2 ny , sekolah apain aj 😞😞

2024-06-24

0

Ruk Mini

Ruk Mini

nenk..biar marah..dikit lebih berakhlak

2024-04-13

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!