Di dalam ruangan, Abiyan baru saja selesai meeting dengan klien yang dari luar negeri. Abiyan duduk di kursi kebesaran nya sambil melihat ponsel yang menampilkan foto seorang gadis yang tengah tersenyum.
"Kenapa aku sangat penasaran samu kamu. padahal kita gak saling kenal". Gumam Abiyan.
" Aku harus bertemu dengan nya ". Ucap Abiyan yang ingin bertemu dengan Chana.
Abiyan meletakkan kembali ponsel nya lalu fokus pada laptop untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda. Hingga tak terasa waktu sudah beranjak sore, dan tiba nya jam pulang kerja.
tok tok tok...
" Masuk ".
" Maaf bos, sudah waktu nya pulang! ". Kata Adrian mengingatkan.
" Ya sudah, kita selesaikan esok hari saja ". Jawab Abiyan menutup laptop nya.
Adrian tercengang mendengar perkataan bos nya. Dalam hati dia bersyukur karena hari ini tidak lembur seperti biasa nya, entah apa yang membuat bos nya berubah.
" Siap bos. Tapi tumben gak lembur biasa nya kan loe paling doyan kerja dan selalu lembur? ". Tanya Adrian dengan bahasa santai, karena sudah di luar jam kerja.
" Gue hanya ingin istirahat, dan gak terus memikirkan pekerjaan ". Jawab Abiyan sambil memakai jas nya yang tadi sengaja di lepas.
" Ini beneran loe kan, apa loe sakit? ". Tanya Adrian yang tak percaya, laki-laki itu bahkan meletakkan punggung tangan nya di dahi Abiyan.
" Haish... jauhkan tangan mu dari ku ! ". Seru Abiyan kesl sambil menghempas tangan sekretaris nya.
" Ya gue hanya mastiin saja siapa tahu loe sakit kan, karena gak biasa nya loe gak lembur ".
" Oke kalau begitu, kita lembur sampai esok hari! ". Ucap Abiyan sambil menatap kesal sekretaris nya.
" Hehe...
jangan bos, saya hanya bercanda. saya mau apel di rumah gebetan saya bos ". Kata Adrian langsung keluar dari ruangan bos nya.
" Apa aku juga harus apel ke rumah gadis itu? ".Gumam Abiyan, sambil mengetuk dagu nya dengan jari.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Chana sedang berbaring di kasur empuk milik nya sambil memainkan ponsel.
" Kok om-om dompet belum kabarin aku si, perasaan kang ojek nya juga sudah laporan kalau udah sampai tuh dompet sama pemilik nya". Gumam Chana seorang diri.
"Atau jangan-jangan nomor yang kemarin malam telfon itu nomor dia ". Ucap Chana sambil mengecek riwayat panggilan di ponsel nya.
Chana membuka riwayat panggilan di telfonnya, melihat kembali nomor yang kemarin telfon tapi hanya diam saja.
" Lebih baik aku ke kafe aja lah, dari pada bingung". Chana beranjak dari rebahan nya menuju kamar mandi.
Selesai bersiap, Chana keluar kamar lalu menghampiri ibu nya yang sedang duduk.
"Ma, aku ke tempat papa ya, bosen di kamar terus! ". Pamit Chana pada ibu nya.
" Iya, tapi kamu jangan naik motor sendiri ya. pesen taksi online aja ". Jawab mama Laksmi menatap putri nya.
" Iya mama". Meski enggan, Chana tetap menuruti keinginan ibu nya agar memesan taksi online.
"Ya udah aku nunggu di luar aja ma! ". Ucap Chana lalu mencium punggung tangan ibu nya.
" Hati-hati sayang! ".
" sip ma".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Abiyan yang masih dalam perjalanan pun memutuskan untuk mampir ke tempat kafe tempat orang tua Chana usaha. Siapa tahu Abiyan beruntung dan bisa bertemu dengan gadis yang telah membuat nya penasaran.
Mobil pun memasuki pelataran kafe yang tak terlalu ramai itu. setelah memarkirkan mobil nya di tempat aman, Abiyan melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kafe lalu duduk di kursi dekat dengan jendela.
"Semoga aku bertemu dengan nya di sini". Batin Abiyan.
Pelayan pun memberikan buku menu untuk Abiyan. Laki-laki itu hanya memesan secangkir kopi untuk menemani duduk. Karena sejujurnya Abiyan datang ke kafe ini hanya untuk bertemu dengan Chana.
Abiyan memainkan ponsel nya selagi kopi yang di pesan selesai di buat. Sesekali mata nya menatap ke arah luar cafe. Hingga mata nya memperhatikan satu gadis yang baru saja turun dari taksi online.
deg deg deg..
Mendadak jantung Abiyan berdetak lebih cepat melihat gadis itu yang berjalan menuju cafe tempat nya ngopi.
Mata nya terus memperhatikan gadis itu, yang tengah tersenyum ke arah pelayan yang menyapa nya. Abiyan terpesona dengan senyuman gadis kecil yang berhasil menggetarkan perasaan nya.
Chana masih belum menyadari ada laki-laki yang sejak tadi memperhatikan nya. Kaki nya terus melangkah menuju ruangan ayah nya. Namun belum sampai di ruangan ayah nya berada, Chana berpapasan dengan pelayan yang membawa pesanan untuk pelanggan.
"Mbak, itu buat siapa, biar aku aja yang anterin! ". Ucap Chana menghentikan langkah pelayan tersebut.
" Tapi non ". Ucap pelayan tersebut ragu.
" Udah gak apa-apa mbak, sebaik nya mbak layani pelanggan lain ". Jawab Chana meyakinkan.
Chana memang kerap kali membantu melayani pelanggan cafe ayah nya, meski para pelayan sungkan di bantu Chana karena merupakan anak dari bos mereka, namun Chana bersikeras membantu.
" Iya non, terimakasih ya non Chana udah bantu mbak. Kalau begitu ini ya non, pesanan untuk meja yang dekat jendela itu". Ucap pelayan tersebut.
" Oke mbak ". Chana pun berjalan sambil membawa nampan berisi pesanan pelanggan cafe tersebut.
" Silahkan tuan! ". Ucap Chana, meletakkan kopi nya di meja.
Abiyan hanya diam tak menjawab perkataan Chana, dirinya malah terpesona dengan wajah Chana yang putih bersih, tanpa riasan make up.
Hingga Chana mendongakkan kepala nya, melihat orang yang hanya diam tak menjawab nya ucapan nya.
Deg..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
jaran goyang
𝑗𝑑 𝑎𝑞 𝑦𝑔 𝑏𝑝𝑒𝑟🤣🤣🤣
2024-03-18
1