Malam hari di rumah Chana. Terlihat keluarga kecil itu tengah menikmati makan malam bersama. Tak ada obrolan di meja makan hingga makan malam telah usai dan ketiga orang itu duduk santai di ruang keluarga untuk menonton tv.
"Gimana keadaan kamu Na?. Kalau masih sakit besok kita periksa ke rumah sakit ya". Tanya papa Narya.
" Udah lebih baik kok pa, tadi juga aku udah minum obat". Jawab Chana yang tak mau di bawa ke rumah sakit.
"Papa kayak gak tahu Nana aja, dia mana mau di ajak ke rumah sakit. Pasti akan ada saja alasan nya ". Ucap bu Laksmi terkekeh. Chana yang mendengar ucapan dari sang ibu pun mengerucut kan bibir nya.
" iya ma, kamu benar. Anak kamu kalau di ajak nengokin orang sakit aja susah nya minta ampun. Apalagi di suruh periksa sendiri ". Ucap pak Narya tertawa kecil.
" Terus aja menistakan anak sendiri pa, ma". Ucap Chana dramatis. kedua orang tua Chana hanya tertawa mendengar perkataan putri nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Abiyan sedang dalam perjalanan pulang ke rumah orang tua nya. Malam ini Abiyan di suruh pulang ke rumah orang tua nya dan Abiyan menuruti keinginan ibu tercintanya. Memang selama ini Abiyan tinggal sendiri di apartemen yang tak jauh dari kantor nya selain dekat dengan kantornya, Abiyan juga ingin hidup mandiri. Juga alasan utama nya selain tak mau tinggal bersama kedua orang tua nya adalah ,Abiyan menghindari pertanyaan dan tuntutan kedua orang tua nya yang selalu menanyakan 'kapan nikah'.
" Pak kita mampir ke toko kue dulu ya". Ucap Abiyan pada sang sopir.
" Baik tuan". Pak ujang pun membelokkan ke toko kue yang menjadi langganan majikan nya.
Abiyan turun dari mobil, lalu masuk ke dalam toko tersebut. Selesai memilih kue yang di inginkan, kaki Abiyan melangkah menuju kasir untuk melakukan pembayaran.
"Total nya jadi 250 ribu tuan ". Ucap pelayan kasir.
Abiyan merogoh saku celana nya untuk mengambil dompet. Namun, dompet yang di cari nya tidak ada. Abiyan mengingat lagi kapan terakhir dirinya mengambil dompet.
" Apa mungkin dompet ku jatuh saat memberikan uang pada orang yang tadi tertabrak? ". Batin Abiyan, setelah mengingat kapan terakhir dirinya membuka dompet.
" Maaf tuan, mau bayar cash atau pakai kartu? ". Tanya pelayan tersebut.
" Bisa pakai scan? ". Tanya Abiyan.
" Bisa tuan. silakan scan di sini ". Ucap pelayan tersebut.
Selesai melakukan pembayaran, Abiyan pun keluar dari toko tersebut lalu masuk ke dalam mobil. Pak ujang pun kembali melajukan mobil. nya menuju rumah utama.
" Setelah ini pak Ujang ke tempat tadi pagi ya ". Kata Abiyan.
" Iya tuan. Tapi maaf apa ada masalah tuan? ". tanya pak Ujang hati-hati.
" Hmm. Sepertinya dompet saya terjatuh di sana ". Jawab Abiyan.
" Baik tuan, maaf atas kecerobohan saya tuan!. Dan semoga saja dompet nya masih ada di sana ". ucap pak ujang merasa bersalah.
" Hmmmm". Dehem Abiyan.
Setelah nya tak ada obrolan lagi di antara kedua nya. Hingga mobil telah memasuki pelataran kediaman orang tua Abiyan.
Abiyan keluar sambil membawa kue yang baru saja di belinya. Masuk ke dalam rumah dan terlihat kedua orang tua nya sedang duduk santai sambil menikmati secangkir teh.
" Malam mom, dad". Sapa Abiyan lalu duduk di samping mommy nya.
"Malam son". Jawab daddy Lukman.
" Dasar anak nakal, mommy harus mohon-mohon dulu baru kamu mau pulang! ". Ucap mommy Sofi sambil menjewer anak nya. Sementara, daddy Lukman hanya terkekeh saja melihat anaknya di jewer layak nya anak kecil.
" Ampun mom". Ucap Abiyan sambil meringis.
" Gak ada. Kamu itu ya, gak tahu apa mommy kangen sama kamu".Kata mommy Sofi yang masih menjewer telinga anak nya.
"Akhir-akhir ini aku sibuk mom, jadi belum sempat pulang". Ucap Abiyan memberikan alasan.
" Oh jadi kamu lebih mentingin kerjaan dari pada mommy iya! ". ucap mommy Sofi merasa kesal.
" Bu bukan begitu mom". Jawab Abiyan tergagap. Bisa gawat jika mommy nya ngambek, bisa jadi dia akan di diamkan beberapa hari oleh mommy nya dan Abiyan tak mau jika mommy nya mendiamkan nya.
"Halah alasan saja kamu ini ". Ucap mommy Sofi melepas jeweran pada anaknya lalu bersedekap dada.
" Tadi Abi beli kue khusus untuk mommy ". Kata Abiyan menyerahkan kue yang tadi di belinya. Agar sang mommy tercinta tak jadi ngambek.
" Kamu tahu aja kalau mommy lagi kepingin kue ini. Makasih ya nak ". Ucap mommy Sofi. wajah nya langsung berubah, dari yang tadi kesal dengan Abiyan, sekarang jadi sumringah.
Abiyan bernafas lega saat mommy nya tak lagi ngambek pada nya.
" Ah gak asik. Masa' di sogok kue aja udah luluh gak jadi marah sih mom ". Ucap daddy Lukman memprovokasi istri nya.
" Lebih baik di sogok kue. Dari pada daddy dari tadi mommy minta di beliin kue ini tapi gak mau". Sungut mommy Sofi.
" Waah parah banget sih daddy mom. masa' mommy hanya minta di beliin kue tapi gak mau" . Kata biyan gantian memprovokasi mommy nya. Daddy Lukman melotot ke arah nya, yang memprovokasi istri nya.
"Tau tuh daddy kamu. Udah gak sayang sama mommy, jadi mommy minta di beliin kue aja gak mau! ". Ucap mommy Sofi kesal pada suami nya.
" Bu bukan begitu mom. Daddy sayang banget sama mommy. Tadi nya kan daddy mau beliin mommy kue itu. Tapi keburu Abiyan datang terus bawa kue yang mommy mau, jadi dari pada daddy beli terus nanti gak ke makan kan". Ucap daddy Lukman memberi alasan. Bisa gawat kalau istri nya ngambek, dan berakhir daddy Lukman tidur di sofa malam ini.
"Alasan aja tuh mom daddy ". Kata Abiyan sambil menahan tawa nya, melihat wajah ngenes daddy nya.
" Diam son". Ujar daddy Lukman sambil melotot ke arah Abiyan.
"Udah ah, lebih baik mommy makan kue, dari pada di sini sama kalian yang suka nya ribut ". Kata mommy Sofi melenggang pergi dengan membawa plastik berlogo toko kue ternama.
Kedua laki-laki beda generasi itu pun ikut menyusul mommy Sofi ke meja makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Jing Mingzhu5290
Empati kuat!
2024-01-14
2