Chana masih menunggu di bahu jalan. Netra nya tak sengaja melihat benda yang tak asing. dengan perlahan, Chana bangkit dari duduk nya lalu mengambil benda tersebut yang merupakan sebuah dompet. Chana ingat, itu adalah dompet laki-laki tampan tadi yang memberikan nya uang.
"Buka gak ya. Tapi kalau gak di buka gak tahu alamat rumah nya. Terus gimana cara nya balikin nih dompet? ". monolog Chana seorang diri.
" Nanti saja lah, lebih baik aku simpan dulu dalam tas! ". Kata Chana, tak jadi membuka dompet tersebut.
Saat diri nya menyimpan dompet juga ponsel di tas, ada sebuah motor yang berhenti di dekat motor Chana lalu turun dan menghampiri.
"Neng, kenapa kok duduk di sini? ". tanya bapak-bapak yang menghampiri Chana.
" Saya tadi keserempet mobil pak,". jelas Chana.
"Ya Allah neng, kenapa tidak ke rumah sakit?. Ayo neng biar bapak bantu ke rumah sakit. Itu luka nya harus segera di obati". Ucap bapak itu terdengar khawatir.
"Tidak apa-apa pak, saya sedang menunggu orang tua saya yang dalam perjalanan kesini! ". Kata chana tersenyum tipis.
" Lalu yang nabrak kemana neng? ". Tanya bapak itu lagi.
" udah pergi pak ". Jawab Chana apa ada nya.
" Ya Allah tega banget ya orang nya, ninggalin eneng sendiri. Biar bapak temani ya neng, sampai orang tua nya datang, bahaya duduk sendiri di sini ". Ucap bapak itu, ikut duduk di samping Chana, namun dengan jarak yang cukup jauh agar chana merasa nyaman.
" Terimakasih ya pak, kalau tidak merepotkan". ucap Chana tersenyum tulus.
"Tidak sama sekali neng, bapak juga sedang santai dan tidak buru-buru! ". Jawab bapak itu.
Tak lama berselang, sebuah mobil berwana putih berhenti tak jauh dari Chana duduk. Lalu keluar wanita paruh baya, di susul laki-laki paruh baya yang tak lain adalah kedua orang tua Chana.
" Kok bisa si kamu keserempet mobil nak? ". Tanya laksmi yang langsung menghampiri anak nya.
" Iya bu, ini salah aku karena gak lihat ada mobil tadi. Jadi ya gitu deh". Ucap chana, meringis.
"Ya, sudah ayo kita pulang, biar motor kamu papa yang bawa! ". kata bu laksmi.
" Kamu gak apa-apa kan, nak? ". tanya pak Narya, menghampiri dua wanita beda generasi itu.
" Iya pa, aku gak papa kok hanya lecet sedikit saja". Jawab Chana sambil tersenyum tipis, agar papa nya tak lagi khawatir. meski di rasa badan nya sakit semua.
"Ya sudah, ayo kita pulang. Bapak ini siapa Na, dia yang sudah menolong kamu ?''. Tanya pak Narya menyadari ada laki-laki seumuran dengan nya.
" Oh ini, bapak yang nemenin aku menunggu papa sama mama datang ". Ucap Chana .
" Terimakasih pak, sudah menemani putri saya". Kata pak Narya, sambil menjabat tangan laki-laki di depan nya.
" Sama-sama. Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu. Mari pak, bu". Pamit bapak tersebut.
"Iya pak, sekali lagi terimakasih ya!". Ucap Pak Narya sambil tersenyum tipis.
"Ayo Na, kita langsung ke rumah sakit ya". Kata bu laksmi . Chana hanya pasrah saja saat ibu nya menuntun tangan nya masuk mobil, sementara pak Narya membawa motor kesayangan Chana ke bengkel.
" Mah kita langsung pulang saja ya, aku juga gak apa-apa kok". Kata Chana tak mau di bawa ke rumah sakit.
" Beneran kamu gak apa-apa Na, itu luka nya harus segera di obati kalau tidak bisa infeksi. lebih baik ke rumah sakit ya ". ucap bu Laksmi membujuk anak nya.
" Gak mau mah, mama aja yang obatin luka nya ya. Aku gak mau ke rumah sakit! ". Ucap Chana menolak ke rumah sakit.
Bukan nya apa, Chana takut bertemu dokter apalagi kalau nanti di suntik. Membayangkan saja sudah membuat tubuh Chana bergidik.
" Ya sudah kita pulang! ". Putus bu Laksmi membawa anak nya pulang ke rumah.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
꧁꧁❁꧂꧂Biyung E Wirashada꧁꧁❁꧂꧂
menarik
2024-03-08
2
beybi T.Halim
awal yang bagus.,
2024-02-08
2
Mưa buồn
Saya benar-benar terhanyut dalam imajinasi penulisnya.
2024-01-13
1