Bagian 8

Rin POV

Aku berjalan setelah turun dari bus. Hari ini aku berangkat pagi-pagi untuk memata-matai orang-orang kurang ajar yang telah melimpahkan kesalahannya padaku. Sepertinya mereka tidak paham, bahwa hukuman bagi seorang yang berbohong atau menuduh kesalahannya pada orang lain akan lebih berat.

Aku tersenyum setelah sampai di "markas" mereka. Seperti yang kuduga, mereka pasti berkumpul di sini untuk menikmati kebahagiaan sesaat mereka. Aku mencari tempat persembunyian, lalu mulai merekam.

*

Aku tersenyum puas saat berhasil mendapatkan rekaman yang bagus, setidaknya jika Pak Lukas masih menganggap aku bersalah, bukti ini bisa menyelamatkanku.

"pft...," tiba-tiba aku mendengar suara tawa seseorang,

berhenti!!" kataku tanpa berbalik. Sekujur tubuhku langsung merinding, apa salah satu dari anak kurang ajar itu mengikutiku? apa aku ketahuan? Tidak, Rin, berpikirlah positif. akhirnya Aku berbalik,

"woah??" aku benar-benar kaget saat mengetahui siapa orang yang ada di belakangku. Dia adalah Iskandar??? sejak kapan dia ada di belakangku???

"Lu.., se,sejak kapan di, di belakang gue??" kataku memberanikan diri untuk bertanya.

"dari tadi..," jawabannya sangat singkat.

"ya ampun..," Aku benar-benar tidak habis pikir. Dengan reflek aku langsung melihat ke arah sepatunya, dia menggunakan sepatu trainers. Pantas saja tidak terdengar langkah mengerikannya.

"Ke,kenapa ngikutin gue?" tanyaku, Aku masih penasaran.

"enggak, Kelas kita,kan di lantai yang sama." katanya santai.

"oh,iya...," Dia berhasil membuatku malu dengan mencurigainya. Sial.

"tunggu..., dari tadi lu ada di belakang gue, sejak dimana?" Aku tidak semudah itu percaya padamu.

"warung."

"wa,warung? Ja,jadi lu denger juga?" Jika dia tau, maka sudah pasti aku tidak akan dihukum.

"uhmm..., menurut lu?" kalau tidak ada peraturan kekerasan, kalau dia bukan ketua komdis, kalau dia bukan laki-laki tinggi yang umm.., kekar, dia cukup kekar untuk anak SMA, dan yang terpenting kalau ini bukan di sekolah, pasti sudah aku habisi dia. Jawabannya itu menyebalkan sekali. Sabar, Rin. Sabar.

"ugh.., lu mungkin gak denger. Ya udah, gue juga gak bisa berharap sama lu." Saat sadar apa yang kukatakan, aku segera memukul mulutku, kenapa aku seolah bilang kalau berharap dengannya, meski tadi aku memang berharap padanya.

"ya.., lu bener, gak ada gunanya berharap sama gue." Katanya, tapi, kenapa dia terlihat sedih begitu?

"Ya.., Ya udah, gue mau ke kelas dulu. Kenapa juga gue ngobrol sama elu?" keputusan yang bodoh sekali untuk berbincang-bincang dengannya.

GEDUBRAK!

Sial..., kakiku ini selalu melemah jika bertemu dengannya. Padahal belum ada tiga langkah aku malah terjatuh.

Tiba-tiba dia mendatangiku dan berjongkok,

"lu bisa jalan?" katanya sambil memasang wajah khawatir.

"Bi,bisa, kok." Jurus sok perhatiannya mulai ia gunakan. tetapi dia tidak memandang mataku, matanya melihat ke arah lain. Lututku, dia memandang ke arah lututku yang terluka rupanya. Namu tiba-tiba dia menggendongku.

"eeh? I,ini gak perlu...," kataku, Apa yang ada di kepalanya itu, sih?

"UKS pasti belum buka, gue bawa betadin sama plester." katanya. Ya ampun.

Dia segera menggendongku dan mendudukkanku di bangku terdekat.

Ia berjongkok di hadapanku lalu mengambil air minumnya dan membasahi kapas, tunggu, dia bawa kapas juga?? Lalu membersihkan lukaku,

"gue.., gue bisa sendiri." kataku lagi. Dia lalu memandangku, dari matanya seolah bertanya, apa aku bisa melakukannya atau tidak.

"tidak apa-apa?" akhirnya itu yang keluar dari mulutnya.

"I,iya...," Aku harus meyakinkannya, namun aku tidak sanggup menerima tatapannya itu dan menghindari matanya. Dia juga langsung memalingkan wajahnya, sepertinya dia juga mempertanyakan apa yang sedang dia lakukan, aku lalu membersihkan lukaku,

"ma,mana Betadin nya?" tanyaku, Ia langsung memberikannya dengan plesternya. aku langsung mengusap lukaku dengan betadin dan menempelkan plester itu. Ia lalu melihat ke arah lututku lagi tanpa bicara apapun lalu berdiri.

"Lain kali, lu harus hati-hati..., kucing kecil." katanya. Tunggu, Siapa yang dia panggil kucing kecil??

"I,iya...," Aku jawab saja dulu sambil menunduk, pergilah segera.

"lu bisa jalan?" Ya ampun, kayak de Javu,

"terus kalau gak bisa, lu mau gendong gue???" jeritku dalam hati

"Bi,bisa,kok." Tapi itu yang akhirnya keluar dari mulutku. Aku lalu berdiri dan dia masih belum pergi, hanya memandangku saja.

"lu ngapain?" sekarang giliranku yang membuatnya canggung.

"uhm...," Dia tidak sanggup berkata-kata, kena, kan!

"gue duluan,ya." Aku bahkan malas untuk tahu apa yang akan keluar dari mulutnya, Jika dia tidak mau pergi, maka aku yang akan pergi.

*

Aku duduk di bangkuku. Aku menarik napas panjang,

"kucing kecil??" sebuah kata yang masih membuatku penasaran.

"itu sebutannya untuk gue, kah?" Otakku ini langsung bekerja,

"apa ini petunjuk atas perilakunya selama ini?" Mulai muncul banyak spekulasi di benakku.

"lupakanlah Rin. Pokoknya, gue gak mau tau!!" baru pertama kali aku menahan hasrat keingintahuanku. Berjuanglah Rin.

*

Author POV

Iskandar membaca buku Sejarah hanya untuk mengisi waktu kosong nya hingga bel masuk.

"ah, sial!!!" umpatnya sambil membanting buku sejarahnya.

"gue udah baca ini semua!!" keluhnya lagi.

ia lalu menarik napasnya panjang, "tenang Iskandar. kendalikan emosi lu...," katanya berbicara sendiri.

Deg

deg

deg

"kenapa juga gue bisa selemah ini??? Sial!!" katanya kesal sendiri.

"lu ngapa heboh sendiri di kelas?" tanya Rhama yang tiba-tiba muncul.

"Rhama? lu udah Dateng?" tanya Iska yang malu.

"ya iyalah..., gue juga biasa dateng jam segini." kata Rhama lalu meletakkan tasnya dan duduk di bangkunya.

"lu mau ngapain?"

"ada penelitian yang lagi gue baca. Mau gue lanjut baca." katanya lalu membuka layar ponselnya.

"ya, seharusnya gue gak perlu tanya. Gue hapal betul keseharian lu." kata Iska lalu beranjak.

"lu mau kemana?"

"lari pagi."

"WHAT??!" tanya Rhama.

"tenang, gue bawa baju ganti,kok."

"lu bawa berapa baju?"

"dua. Hehe...," kata Iskandar cengengesan.

"ya udahlah. Terserahlah." kata Rhama yang kembali ke layar ponselnya.

Iskandar hanya tersenyum lalu keluar kelas.

*

Iskandar berlari sambil melihat jam tangannya,

"ini baru setengah tujuh...," ia lalu berhenti setelah berhasil berkeliling sebanyak 10 kali.

"apa lari gue semakin cepat? ini baru sepuluh menit??" gumamnya.

"wah.., wah..., ada yang sombong di sini...," tiba-tiba ada seorang gadis mendatanginya.

Iskandar langsung tersenyum,

"Dinda...," ia menyebut nama gadis itu.

"nih, gue bawa air minum buat lu." kata Dinda sambil menyerahkan sebotol air minum.

"thanks." kata Iskandar lalu mengambil air minum itu dan membukanya lalu meminumnya.

"ngomong-ngomong, lu gak pake seragam? nanti dapet poin loh...," kata Dinda.

"abis ini gue ganti." kata Iskandar.

"hari ini gue ada jam olahraga, tapi sore."

"dari dulu lu selalu gitu,ya, bawa baju ganti yang banyak."

"yah, gimana..., soalnya lari adalah cara terbaik gue untuk memperbaiki emosi gue."

"emangnya lu lagi ada masalah?" tanya Dinda, tapi matanya melihat ke arah lain, dengan reflek tangannya mengelap keringat Iska yang menetes di pipinya,

"Dinda, lu ngapain?" tanya Iska.

Terpopuler

Comments

Andiyas

Andiyas

keren Thor❤️❤️❤️ jadi penasaran terus.... kayaknya Dinda suka nih sama iska

2020-09-14

0

Nafsiyah 56

Nafsiyah 56

lanjut thur

2020-06-27

0

hany

hany

sampai dini dulu ya...
Nanti lanjut.
lalu ada waktu feedback ya.m

2020-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Mengapa Dia Menatapku?
2 Bagian 2 : Dia Tahu Namaku
3 Bagian 3 : Permintaan Keisha
4 Bagian 4 : Salah Sasaran
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Extra Story 1
102 Extra Story 2
103 Extra Story 3
104 Extra Story 4
105 Extra Story 5
106 Extra Story 6
107 Extra Story 7
108 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bagian 1 : Mengapa Dia Menatapku?
2
Bagian 2 : Dia Tahu Namaku
3
Bagian 3 : Permintaan Keisha
4
Bagian 4 : Salah Sasaran
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Extra Story 1
102
Extra Story 2
103
Extra Story 3
104
Extra Story 4
105
Extra Story 5
106
Extra Story 6
107
Extra Story 7
108
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!