Bagian 5

Iska berjalan sendirian di pagi hari. Biasanya ia berangkat dengan Ori dan Dinda sahabatnya sejak SMP, tetapi karena hari ini ia harus bertugas, ia harus berangkat lebih pagi.

Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya, matanya itu terusik dengan sesosok gadis yang sedang sibuk memberi makan pada kucing-kucing liar di sekolah.

Iskandar tersenyum lalu mendatangi gadis itu,

"Apa yang lu kasih ke mereka?" Tanya Iska pada gadis itu.

Mendengar suara Iska, gadis itu langsung berhenti dari aktivitasnya,

Iska lalu berjongkok di sampingnya, dan mengelus salah satu kucing liar itu dengan lembut,

"Lu suka kucing juga?" Tanya Iska lagi.

Gadis itu menoleh, "Umm..., Emmm...,"

Iska juga ikut menoleh, ia lalu tersenyum, gadis itu memandang Iska heran,

"Lu..., Lu kenal gue?" Tanya gadis itu.

"Ya iyalah, lu Rin, kan?" Tanya Iska.

Gadis itu alias Rin langsung berdiri,

Iska memandangnya heran, Rin berjalan mundur pelan-pelan,

"Uhm.., emm.., daah!" Kata Rin langsung lari, pergi meninggalkan Iska.

Iska menghela nafas, "Ah, kesan gue kayaknya buruk." Gumam Iska, ia lalu memandang kucing-kucing liar yang menempel padanya,

"Hei, gue bertugas dulu,ya. Semoga kalian kenyang." Kata Iska pada kucing-kucing liar itu lalu beranjak, tiba-tiba matanya terusik pada sebuah tas kecil di dekat kucing itu, ia lalu tersenyum.

*

Rin berjalan dengan cepat, sejak terkena hukuman Minggu lalu, ia tidak lagi mau terlambat. Bahaya. Untuk menjadi populer itu ada dua cara, menjadi anak yang berprestasi atau menjadi anak yang bermasalah. Rin tidak mau jadi keduanya.

Ia langsung duduk di bangkunya.

"Fiuh...., Hampir aja." Katanya lega lalu bersender di bangkunya.

"Sumpah, dia ngapain SKSD sama gue? Ewh...," Kata Rin.

Tok..,

Tok..,

Tok..,

Tiba-tiba pintu kelasnya diketuk. Rin segera menegakkan tubuhnya,

"Si,siapa?" Katanya.

Tiba-tiba muncul sebuah tas kecil lalu muncul orang yang membawanya,

"Kayaknya lu ninggalin ini." Kata orang itu yang sebenarnya adalah Iska.

Rin mematung.

Tap

Tap

Tap

Suara sepatu berhak Iska terdengar sangat jelas, membuat Rin merinding, ia masih memalingkan mukanya,

Iska meletakkan tas kecil itu di atas meja Rin,

"Lu gak perlu takut sama gue. Gue gak makan orang, kok, haha...," Katanya tertawa tanpa kebahagiaan.

Rin mengangkat kepalanya, "ma,makasih...,"

Iska tersenyum lagi lalu pergi.

"Wah..., Kenapa kalo berpapasan langsung sama dia gue gak bisa nafas??" Kata Rin mengambil nafas panjang untuk mengisi paru-parunya.

"Ta,tadi dia bercanda,ya?" Kata Rin berbicara sendiri.

"Woah.., dasar orang aneh!" Kata Rin.

*

Suasana kelas XI MIA C yang biasanya penuh keributan kini hening karena sedang dilangsungkan Pre test kimia, namun tiba-tiba dari speaker kelas terdengar sebuah lagu yang menandakan bahwa akan ada pengumuman penting, semua anak langsung mengangkat kepalanya,

"Ori!" Bisik Rin dari bangkunya.

"Hm?" Kata Ori yang masih sibuk mengerjakan pre testnya.

"Hari ini ada razia,kah?" Tebak Rin.

"Yah, dengerin aja bakalan ada pengumuman apa." Kata Ori.

"Test.., test..., Kepada seluruh siswa-siswi SMA Gandaria, dimohon menghentikan aktivitasnya sejenak karena akan dilangsungkan razia dalam waktu sepuluh menit, dimohon siswa-siswi berdiri di luar kelas untuk menunggu....,"

"Baik anak-anak, selesai gak selesai, pre testnya dikumpulkan." Kata Bu Farah.

"Yah, Bu.., belum kelar, ini...," Keluh anak-anak.

"Tidak apa-apa, dipertemuan berikutnya, kita bahas soal pre testnya." Kata Bu Farah.

Akhirnya anak-anak mengumpulkan kertas jawaban mereka. Setelah itu mereka keluar kelas.

*

Rin menghentakkan kakinya berkali-kali, ia benar-benar ingin tugas para anggota komdis itu selesai.

Tap

Tap

Tap

Para anggota komdis keluar dengan membawa barang-barang sitaan,

"Yang merasa nanti dipanggil oleh wali kelas, harap datang ke ruang BK." Kata Iska, setelah itu ia dan anggotanya pergi ke kelas lain untuk melanjutkan tugas.

Anak-anak langsung ke dalam kelas dan memeriksa tas mereka,

"Sial! maskara gue!! Pasti ke sita lagi!" Kata Pinky.

"Iih.., eyeshadow gue juga, ah sial!" Kata Veronica.

"Yes! Komik gue masih ada!" Kata Andra.

"Sial, korek gue...," Kata Roger.

"Lu bawa korek? Ngerokok di sekolah lu?" Tanya Ori ketika tau teman sebangkunya mengeluh tentang koreknya.

"Yah, kagaklah, tadi sebelum berangkat." kata Roger.

"Eh, sial, fd gue gak ada masa!" Celetuk Gunawan.

"Waah..., Lu nyimpen apa di FD Lu?" Tanya Teguh.

"Ah, apes gue, deh!" Kata Gunawan.

"DVD drama gue...,"

Semua anak mengeluh tentang barang-barang mereka yang tersita.

"Rin...," Panggil Yura.

"Hm?"

"Komdis di sini itu gak ada ampun, ya?"

"Iya, mereka gak ada ampun dan sangat teliti." Kata Rin.

"Tapi, Ipod aku kok ga disita,ya?" Tanya Yura.

"Komik, novel, Ipod, dan hal-hal seperti itu gak disita, baru disita kalo digunakan saat KBM berlangsung, apalagi kalo guru lagi nerangin pelajaran. Bisa dihancurkan saat itu juga sama guru yang bersangkutan." Jelas Rin.

"Wah.., harusnya kamu juga jadi anggota komdis,ya." Kata Yura.

"Kamu harus tau hal-hal seperti itu, Yura." Kata Rin yang merasa bangga dengan dirinya sendiri.

"Eh, tapi itu tas kamu yang isinya alat tulis kok kayak abis diobrak-abrik gitu?" Tanya Yura.

"Yah, pasti dirogoh semualah...," Kata Rin lalu mengambil tas kecilnya itu, namun tiba-tiba ia mencium bau yang aneh,

"Kenapa, Rin?" Tanya Yura.

"Bentar, aku ke Roger dulu." Kata Rin. Lalu mendatangi Roger yang sedang ngobrol dengan Teguh.

"Woy, jambul cetar membahana!" Panggil Rin.

"Eh, Rin, Napa?" Tanya Roger.

"Lu cium tas gue, deh." Kata Rin memberikan tas kecilnya.

"Kenapa tas ini..," Roger lalu menciumnya, "rokok..., Ini bau rokok...," Kata Roger.

"Nah, iya, kan, gue juga mikirnya itu...,"

"Eh, Pak Dwi udah Dateng. Balik ke bangku lu semua." Kata Teguh yang mengingatkan kalau wali kelas mereka sudah datang.

Seketika anak-anak yang tadi heboh karena barang mereka yang disita bubar dan kembali ke tempat duduk mereka.

"Selamat sore anak-anak...," Sapa Pak Dwi sambil berdiri di depan kelas.

"sore, pak.., "

"Yang namanya bapak panggil, nanti setelah bel pulang ke ruang BK ya...," Kata Pak Dwi lalu membaca secarik kertas yang dibawanya,

"Yaah.., ada tiga orang doang. Dua laki-laki dan satu perempuan...," Kata pak Dwi.

Anak-anak langsung heboh, mempertanyakan siapa orang yang harus pergi ke ruang BK hanya karena barangnya yang disita.

"Gunawan...," Nama pertama yang dipanggil pak Dwi.

"Rohman..., Ehmm.., maksudnya Roger, kamu jangan pura-pura gak tau Roger, nama asli kamu,kan Rohman." Kata Pak Dwi yang memergoki Roger memalingkan wajahnya.

"Ba,baik, Pak," kata Roger cengengesan.

"Baik, yang ketiga, Hem.., padahal anak ini gak pernah berbuat onar, bahkan termasuk seratus anak teladan tahun lalu...," Kata Pak Dwi.

Anak-anak langsung heboh, berusaha menduga-duga,

"Arini..., Bapak sangat menyayangkan." Kata Pak Dwi.

Rin yang merasa namanya dipanggil langsung melotot tak percaya,

"Eh, Arini siapa?" Tanya Veronica.

"Arini? Kita punya temen namanya Arini?" Tanya Andra.

Pak Dwi memukul meja, "Rin, maksudnya..., Kalian biasa manggil Arini dengan sebutan Rin." Kata Pak Dwi.

"Ooh..., Si kembaran culun...," Kata mereka kompak.

"Sudah-sudah..., Jangan lupa pesan bapak, lebih baik tiga orang itu ke ruang BK daripada dapet hukuman Lebih berat. Terimakasih atas waktu kalian. Bapak permisi dulu." Kata Pak Dwi lalu pergi.

"Rin.., itu kamu,kan?" Bisik Yura.

Glek!

Rin hanya bisa menelan ludahnya, kenapa ia bisa dipanggil ke ruang BK, memangnya barang apa yang dia bawa?

KRIIING...,

Disaat yang bersamaan bel tanda pulang berbunyi.

Episodes
1 Bagian 1 : Mengapa Dia Menatapku?
2 Bagian 2 : Dia Tahu Namaku
3 Bagian 3 : Permintaan Keisha
4 Bagian 4 : Salah Sasaran
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Extra Story 1
102 Extra Story 2
103 Extra Story 3
104 Extra Story 4
105 Extra Story 5
106 Extra Story 6
107 Extra Story 7
108 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bagian 1 : Mengapa Dia Menatapku?
2
Bagian 2 : Dia Tahu Namaku
3
Bagian 3 : Permintaan Keisha
4
Bagian 4 : Salah Sasaran
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Extra Story 1
102
Extra Story 2
103
Extra Story 3
104
Extra Story 4
105
Extra Story 5
106
Extra Story 6
107
Extra Story 7
108
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!