Dion melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.Pikirannya tertuju pada Arsha yang saat ini tengah demam.Andai dia tidak menemui sahabatnya mungkin saat Arsha bersamanya dan membawanya ke rumah sakit.
Ting
Mama
[Dion...Mama sama Papa dalam perjalanan ke rumah sakit xxxxxx.Kamu langsung kesana ya]
Dion kembali putar arah menuju rumah sakit yang di maksud kedua orangtuanya.Padahal tadi siang Arsha baik baik saja.
"Via...andai kami masih ada aku tidak akan sepanik ini sekarang",batin Dion.
Tidak lama pria itu sampai di rumah sakit,ia langsung menuju ruang NICU dimana Arsha saat ini tengah di periksa.
"Ma...",seru Dion menghampiri sang Mama yang sedang duduk di bangku tunggu.
"Arsha kenapa Ma?",tanya Dion menatap ruang NICU yang tertutup.
"Arsha tiba-tiba saja demam tinggi Dion,Mama juga tidak mengerti padahal sebelumnya Arsha baik-baik saja",jawab Raisa memeluk erat sang suami.Ia tak ingin terlalu hal buruk pada cucu pertamanya.
Dion meraup wajahnya kasar,sama aja Mamanya ia tidak mau terjadi hal buruk kepada sang putra.Arsha segalanya untuknya saat ini,hanya Arsha yang bisa mengobati rindunya pada Via sang istri.
"Kamu tenang dulu Dion,kita tunggu hasil dari pemeriksaan Dokter",ujar Dirga.
Tidak lama kemudian pintu ruang NICU terbuka, seorang dokter wanita yang tidak lain adalah sahabat Dion keluar dari ruangan itu.
Dion langsung menghadang sang sahabat."Vita... bagaimana keadaan Arsha?",tanya Dion.
"Kamu tenang dulu Dion.Arsha baik baik saja, demamnya juga sudah turun",jawab Vita tersenyum tipis.
"Syukurlah...", gumam Raisa dan Dirga bersamaan.
Dion langsung masuk kedalam ruangan NICU untuk melihat keadaan sang putra.Sementara kedua orangtuanya masih berdiri di hadapannya Vita.
"Vita kamu yakin Arsha baik baik aja kan?",tanya Raisa.
"Iya Tante.Hal ini biasa menyerang bayi di usia di bawah tiga bulan, bakteri atau virus gampang masuk.Apalagi Arsha lahir secara prematur.Berikan susu formula yang benar-benar cocok untuk Arsha ya Tante",jawab Vita.
"Iya.Terimakasih ya Vita",ujar Raisa.
"Iya... Tante.Aku tinggal dulu",jawab Vita melangkah pergi meninggalkan kedua orangtua sahabatnya itu.
Dion menatap sang putra dengan tatapan sendu,Arsha harus di rawat intensif untuk malam ini agar suhu tubuhnya benar-benar kembali normal.
"Maafkan Daddy sayang",gumam Dion menatap sang putra yang kini tengah tidur dengan lelap.Panasnya memang sudah turun tapi Arsha harus di rawat untuk malam ini.
"Dion... sebaiknya kamu pulang,besok kamu harus bekerja kan.Biar Mama sama suster Mira yang jaga Arsha disini",ujar Raisa.
"Tapi Ma...aku ingin menemani Arsha disini",jawab Dion.
"Mama kamu benar Dion, bukankah besok kamu ada meeting pagi-pagi sekali", timpal Dirga.
"Hufffhh... baiklah Pa,tapi jika terjadi sesuatu hubungi aku ya Ma",jawab Dion akhirnya setuju untuk pulang.
"Ya...",jawab Raisa.
****
"Arsha pasti baik baik saja Nis,kamu mulai hari ini tidak diizinkan keluar rumah untuk satu minggu kedepannya sayang",ujar Kamila pada Nisa yang bersikeras ingin menemui Arsha yang dirawat dirumah sakit.
"Tapi Nek,aku ingin memastikan sendiri jika Arsha baik-baik saja",jawab Nisa.
"Bukankah Nak Raisa mengatakan jika Arsha baik-baik saja sayang.Nenek yakin mereka pasti menjaga Arsha dengan baik",ujar Kamila.
"Ayo...masuk kembali, sebentar lagi orang salon akan datang", sambung Kamila kembali menuntun Nisa masuk kedalam rumah.
Raisa meminta salon langganannya untuk datang ke kediaman Kamila untuk melakukan perawatan untuk Nisa.
Mau tidak mau Nisa terpaksa menuruti keinginan sang Nenek, ia berharap semoga saja Arsha baik baik saja.
Kamila meninggalkan Nisa sendiri dikamar, bersamaan dengan kedatangan Hasbi dan Aldo.Ayah dan anak itu sengaja datang untuk menyampaikan sesuatu pada Nisa.
"Ada apa Hasbi?",tanya Kamila yang terkejut dengan kedatangan anak dan cucunya.
"Nisa mana,Ma?",tanya Hasbi.
"Dikamar,ada apa?", tanya Kamila lagi.
Hasbi tampak menghela nafas beratnya."Nisa berhak tau jika dia bukan darah dagingku Ma",jawab Hasbi.
"Tidak bisakah ini di rahasiakan Hasbi?",tanya Kamila.
Hasbi menggeleng pelan."Nisa akan jauh lebih kaget nanti jika bukan aku yang menikahkannya Ma.Lebih baik Nisa tak sekarang karena memang sudah waktunya", jawab Hasbi.
"Hufffhh... apakah kamu sudah menemukan keluarga kandungnya,Hasbi?",tanya Kamila yang sebenarnya begitu sedih saat tau jika cucu kesayangannya itu bukankah cucu kandungnya tapi ia tetap menyayangi Nisa tidak ada bedanya dulu dan sekarang.
"Belum Ma, aku tidak tau lagi dimana keberadaan ibu kandung Nisa",jawab Hasbi.
"Al... panggilkan adikmu ya",ujar Kamila pada Aldo.
"Baiklah Nek", angguk Aldo lalu bangkit dari duduknya.
Dan disinilah sekarang Nisa berada dihadapan Ayah, Abang dan Neneknya.Ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba Ayahnya terlihat sendih.Apakah Ayahnya masih bersedih karena kehilangan sang Kakam.
"Nisa... apapun yang kamu dengar nanti, yakinkah Ayah, Abang dan Nenek sangat menyayangi kamu",ujar Hasbi.
"Ini ada apa Ayah?",tanya Nisa yang dibuat semakin bingung.
"Nisa...maafkan Ayah,kamu bukankah putri kandung ayahnya",jawab Hasbi.
Jeduar
Nisa menggeleng cepat dan tampak air matanya mengalir deras dipipinya."Tidak...ini tidak mungkin.Tolong katakan ayah lagi berbohong.Iya kan?",isak Nisa.
"Tidak Nak,kamu bukan putri kandung Ayahnya tapi percayalah sayang Ayah sama kamu tidak ada bedanya seperti sayang ayah kepada kedua kakakmu",ujar Hasbi.
"Pantas selama ini Abang Aldo tidak pernah mau berdekatan denganku itu karena kita bukan muhrim.Pantas saja Ayah tidak pernah lagi memelukku",jawab Nisa.
"Aku....aku-- Nisa segera berlari memasuki kamar dan mengunci.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Sweet Girl
Sepahit apapun memang sudah seharusnya kamu tau, Nis...
2025-02-12
0
Sweet Girl
Yo Ndak iso tho Mbah...
2025-02-12
0
Radiah Hassan
Kesian Nisa.. Kebenaran yg bnr2 melukakan hati nya
2024-10-16
0