Nisa sedang fokus menatap layar laptopnya mendesain sebuah gaun.Meski ia sudah menyandang status Nyonya Dirgantara tapi ia ingin tetap ingin berkarir meski tanpa persetujuan sang suami.Pernikahan mereka hanya diatas kertas,ia tidak berharap Dion memberinya uang nafkah.
Nisa menghentikan pekerjaannya saat mendengar Arsha merengek.Gadis itu menghampiri boks bayi Arsha lalu menggendongnya.
"Haus ya sayang,hm?",ujar Nisa membuat Arsha yang merengek langsung diam.
"Sus... tolong buatkan susu Arsha ya",seru Nisa pada pengasuh Arsha yang baru saja memasuki kamar bayi itu.
"Baik Non",jawab pengasuh Arsha langsung membuatkan susu untuk Arsha.
Nisa mendudukan bokongnya di sofa dengan Arsha masih berasa di dalam dekapan Nisa.Bayi itu terlihat diam saja tidak seperti biasanya selalu saja menangis sehingga pengasuh Arsha kewalahan.
"Ini Non...",ujar pengasuh Arsha memberikan botol susu milik Arsha.
"Terimakasih ya Sus",jawab Nisa tersenyum tipis menerima botol berisi susu untuk Arsha.
"Iya Non...", angguk sang pengasuh.
"Wah... Arsha benar benar anteng jika sama Non ya,biasanya Arsha sangat rewel jika sudah di tinggal Tuan pergi kerja",ujar sang pengasuh.
"Benarkah Sus?",tanya Nisa.
"Iya Non",jawab sang pengasuh.
"Apa maksudnya ini?",Nisa tersentak kaget saat tiba-tiba saja Dion melempar sebuah map tepat di hadapannya.
Pengasuh Arsha yang melihat kemarahan di mata majikannya langsung pergi keluar dari kamar itu.
"Mas...a-
"Baca...ini!",ujar Dion menatap tajam Nisa.
Perlahan tangan Nisa terulur mengambil map itu dan membukanya.Gadis itu terlihat terkejut membaca apa yang tertulis dan juga sebuah foto dirinya.
"Mas ini--
"Apa?",tanya Dion menatap tajam Nisa dengan rahang yang tampak mengeras menahan amarahnya.
Nisa ingat beberapa bulan yang lalu ia datang ke rumah ini atas permintaan sang Kakak untuk membantunya mempacking barang barangnya untuk akan Kakaknya bawa ke lokasi pemotretan.
Namun saat ia sampai , tanpa sengaja ia melihat sang Kakak sedang melakukan hubungan terlarang dengan adik iparnya sendiri yang tak lain adalah Arlan.
Nisa yang begitu syok memekik keras sehingga kedua insan yang sedang berbagi peluh itu kaget bulan main.Dan dari situlah Arlan mulai mengancam Nisa untuk tidak mengatakan apa yang telah ia lihat pada siapapun.
Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga tidak ada satu orang pun yang tau kecuali Nisa sendiri.Hingga sang Kakak dinyatakan hamil dan Arlan membantah anak yang dikandung Via adalah anaknya.
Dan terakhir keduanya terlibat cekcok,Arlan meminta Via untuk mengugurkan kandungannya.Dan Nisa tahu itu dan ikut mengancam Arlan akan mengatakan rahasia mereka pada Dion jika Arlan tetap meminta Kakakanya mengugurkan kandungannya.
Arlan tidak punya cara lain kecuali mengalah saat itu.Arlan yang hanya memanfaatkan Via sebagai budak ranjangnya saja dan sebenarnya ia tidak ingin Via menggugurkan kandungannya tapi jika anak itu lahir ia takut akan mendatangkan masalah dikemudian hari.
Dan Arlan mencari cara untuk mengancam balik Nisa.Arlan mengetahui jika diam diam Nisa menyukai Dion dan itu ia jadikan senjata untuk mengancam balik Nisa.Arlan meminta Nisa untuk mencampurkan serbuk penggugur kandungan pada makanan Via jika tidak Arlan akan memberitahu Via jika dirinya diam diam menginginkan suaminya.
Dan inilah yang dibahas Dion saat ini,entah darimana Dion tahu jika dia pernah mencampurkan serbuk itu pada makanan Via.Meski tidak berhasil saat itu karena makanan itu tertukar tanpa sengaja.
"Jawab Nisa!", bentak Dion membuat Nisa tersentak kaget.
"Kau pernah mencoba melenyapkan Arsha saat masih dalam kandungan Via,iya kan?", tuduh Dion.
"Mas ini--
"Dasar pembunuh,lalu sekarang apa kau juga akan membunuh anakku,hah?", bentak Dion membuat Arsha yang berada didalam gendongan Nisa menangis kencang.
Nisa mencoba menenangkan Arsha yang menangis,namun usahanya sia-sia karena Dion merebut bayi itu dari gendongan Nisa lalu membawanya keluar dan memberikannya pada pengasuhnya.
Dion kembali masuk kedalam kamar Arsha lalu mengunci pintu kamar dan menghampiri Nisa yang terlihat gelisah.
"Katakan!,apa tujuanmu sebenarnya?",tanya Dion menatap nyalang Nisa.
"Aku tidak punya tujuan apapun Mas,saat itu aku dalam an--
Nisa menghentikan ucapannya, hampir saja ia keceplosan.Jika Dion tahu Arsha bukan anaknya maka Arsha dalam bahaya.Atau bisa saja Dion tidak percaya dan menuduhnya berkata yang tidak-tidak.Tidak hanya Dion tapi Bundanya pasti juga akan menuduhnya memfitnah Kakaknya.
"Katakan dengan jelas Nisa.Aku belum memiliki bukti kuat keterlibatanmu dalam kecelakaan Via tapi secepatnya aku menemukannya",ujar Dion.
"Mas... aku tidak membunuh Kak Via,dia yang menyelamatkan aku Mas",jawab Nisa.
"Tapi inilah rencanamu dengan pelaku kan,kau tau jika Via pasti akan menyelamatkanmu maka kau merencanakan semua ini",ujar Dion.
"Ingat Nisa aku akan membuatmu lupa akan apa itu bahagia", sambung Dion.
"Tapi aku bersumpah jika aku bukanlah pelakunya Mas",jawab Nisa.
"Oh ya..?,jangan berpura pura polos di hadapanku Nisa.Aku tidak akan tertipu oleh wajah lugumu ini",ujar Dion mencengkram erat dagu Nisa lalu menghempaskannya dengan kasar.
"Ingat, jika sampai aku memiliki bukti keterlibatanmu.Maka aku sendiri yang akan menghancurkanmu", sambung Dion lalu keluar dari kamar Arsha meninggalkan Nisa yang menangis tergugu.
"Mas bukan aku pelakunya,hiks",isak Nisa.
Prok orok prok
"Bagus, inilah akibatnya karena kau melanggar perintahku",ujar seseorang memasuki kamar Arsha.
"Mas Arlan...",gumam Nisa melotot kaget.
"Ck ck... menyedihkan", ejek Arlan tersenyum smirk.
"Aku yakin cepat atau lambat semuanya akan terbongkar",jawab Nisa.
"Hahahaha...kau yakin?,bahkan tidak ada satupun orang yang mau mempercayai ucapanmu",ujar Arlan tertawa keras.
"Tidak selamanya kejahatan itu menang,Arsha sendiri yang akan membuktikannya",jawab Nisa.
"Apa maksudmu?",ujar Arlan.
"Kamu belum bertemu Arsha?,dia sangat mirip denganmu.Dan Kakakmu tak menyadarinya", jawab Nisa.
"Jangan mencoba untuk menakutiku ",ujar Arlan.
"Terserah jika kamu tidak percaya",jawab Nisa.
"Aku tidak akan pernah takut Kakak Ipar.Justru kau dalam bahaya, Arsha akan tetap menjadi anak Dion meski aku adalah ayah biologisnya", kekeh Arlan tersenyum jahat.
"Kamu--
"Jangan mencoba-coba untuk mengancamku gadis bodoh", ujar Arlan.
"Ada ini?",tanya Raisa memasuki kamar Arsha.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Sapna Anah
apa Arsa anaknya arlan y klubegitu fioan bodoh dong pinternya keblinger hanya sebuah surat percsya
2024-11-25
0
Radiah Hassan
Dimana Dion tau semua nya....
2024-10-16
0
💥💚 Sany ❤💕
Kapan mata n hatimu terbuka Dion
2024-04-16
1