Bab.3 Semua karena Nisa

Nisa menoleh ke belakang, seorang pria berpakaian rapi tersenyum miring padanya.Nisa mengusap sisa air matanya dengan kasar menggunakan punggung tangannya lalu kembali berdiri menatap pria itu.

"Apa maksudmu Mas?",tanya Nisa.

"Kau sudah tau maksudku kan?",jawab pria itu menatap tajam Nisa.

"Jangan bilang kamu dalang dari balik semua ini Mas",ujar Nisa menatap nyalang pria yang memiliki tinggi 180 cm itu.

"Hahaha...aku sudah memperingatkan sebelumnya Nisa tapi kalau melanggarnya",jawab pria itu tertawa dengan cukup keras.

"Aku sudah tutup mulut Mas sesuai keinginanmu.Tapi kenapa kamu--

"Aku melanggarnya Nisa.Aku juga melarangmu untuk berdekatan dengan Via.Tapi kalian kemarin malah terlihat bersama,jadi jangan salahkan aku",jawab pria itu acuh.

"Biadap kamu Mas.Kak Via adalah Kakakku jadi wajar jika kami dekat.Dimana salahnya?",tanya Nisa menatap penuh kebencian pada pria itu.

"Salah Nisa.Aku meminta kamu untuk pergi dari keluarga itu.Tapi kamu malah--

"Kamu takut rahasiamu terbongkar,iya kan Mas?. Mungkin aku akan tutup mulut tapi ingat,tidak selamanya bau busuk itu akan tersimpan rapi",jawab Nisa.

"Berani kamu sekarang,hm?",desis pria itu mencengkeram kuat dagu Nisa.

"Sa--kkiit...Mas.Lepaskan!",lirih Nisa.

"Jangan pernah menentangku Nisa jika kamu tidak ingin hidupmu akan berakhir seperti Kakakmu.Gadis pembunuh sepertimu tidak layak hidup",ujar pria itu.

"Lepas Mas Arlan...", pekik Nisa tertahan.

"Aku bukan pembunuh tapi kamu Mas yang sudah membunuh Kakakku",jawab Nisa.

"Hahaha...mungkin iya aku yang membunuhnya dengan ketidaksengajaanku karena target awalku adalah kamu.Tapi Via malah mengorbankan nyawanya demi gadis sepertimu",ujar pria itu melepaskan cengkeramannya dengan kasar.

"Ingat,Nisa.Jika kamu tetap dirumah itu mungkin besok kamu akan melihat pemakaman orangtuamu", ancam pria itu lalu pergi dari sana meninggalkan Nisa yang tampak tak berdaya.

"Apa yang harus aku lakukan Kak", lirih Nisa di depan pemakaman Kakaknya.

Setelah matahari meninggi,Nisa pergi dari pemakaman itu dengan langkah gontainya.Ia harus kembali sebelum orang dirumah menyadari jika tidak berada dikamarnya.

Aldo melarangnya datang ke pemakaman karena Bundanya terus menyalahkannya atas apa yang terjadi pada Via.Sakit,itu yang ia rasakan saat wanita yang melahirkannya menuduhnya seperti itu.Bukan inginnya di selamatkan dari kejadian naas itu.

Via menelusuri jalan setapak menuju rumahnya yang letaknya memang tak jauh dari pemakaman.Ia sengaja lewat sana karena ujung jalan setapak itu berada tepat dibelakang rumahnya.

Sesampainya di belakang rumah,Nisa tertegun saat melihat sang Bunda menatapnya tajam.Gadis berhijab itu tertunduk karena takut akan kemarahan sang Bunda.

"Dari mana kamu?",tanya Arumi degan suara dingin.

"A-aku-- da-ri pemakaman Bun--da",jawab Nisa dengan kepala tertunduk dan kedua tangannya meremas ujung hijab yang ia kenakan.

"Bukankah aku sudah memintamu untuk tidak datang kesana", ucap Arumi menaikan nada suaranya sehingga Nisa tampak tersentak kaget.

Nisa makin tertunduk.Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Arumi membentaknya dan itu membuat hatinya terluka.

"Maaf Bunda...", cicit Nisa.

"Kamu memang anak pembawa sial,kamu membunuh putriku Nisa.Kamu pembunuh", pekik Arumi histeris membuat Hasbi yang kebetulan berada di dapur berhamburan keluar melihat apa yang terjadi.

"Tidak Bunda...Nisa bukan pembunuh", geleng Nisa bersimbah air mata.

"Harusnya kamu, tapi kenapa malah putriku yang--

"Dek...cukup,tahan emosi kamu",Hasbi memeluk sang istri untuk menenangkannya.

"Mas...dia membunuh anak kita",isak Arumi.

"Dek Rumi, ini takdir.Jangan lagi menyalahkan Nisa",ujar Hasbi dengan lembut.

"Tidak Mas... aku--

"Bunda...maafkan Nisa.Tapi Nisa mohon jangan membenci Nisa Bunda.Nisa juga terpukul dengan kepergian Kak Via",ujar Nisa yang sudah bersimpuh di kedua kaki Arumi.

"Jangan lagi memanggilku Bunda,aku--

"Jangan bicara seperti itu Bunda.Aku juga putrimu sama seperti Kak Via",isak Nisa memeluk kedua kaki Arumi.

"Jangan menyentuh kakiku", Arumi melangkah masuk kedalam rumah meninggalkan Nisa yang terduduk di atas tanah.

"Nisa...maafkan Bunda,dia butuh waktu untuk menerima keadaan ini", ucap Hasbi membantu Nisa berdiri.

"Iya Ayah.Bagaimana dengan anak yang di lahirkan Kak Via?",tanya Nisa.

"Bayinya laki-laki, masih di rumah sakit karena lahir prematur",jawab Hasbi.

"Masuklah ke kamarmu Nak!",ujar Hasbi menepuk pelan pundak Nisa.

"Iya Yah...", angguk Nisa.

***

Dion menatap foto pernikahannya dengan Via, pria itu mengusap foto dimana Via tersenyum begitu sangat manisnya.Meski pernikahan mereka awalnya karena kesalahan satu malam dan harus membuat Dion bertanggungjawab atas semua nya, tapi ia sudah mulai menerima Via dan belajar mencintai wanita itu.

Ceklek

"Dion... boleh Mama masuk?",tanya Raisa sang Mama.

Tak ada sahutan dari Dion, pria itu tampak larut dalam lamunannya membuat Raisa menggeleng pelan.

"Dion...ayo makan dulu Nak,kamu belum memakan apapun dari tadi pagi. Sedih boleh tapi ingat anak kamu membutuhkan kamu juga setelah ini",ujar Raisa dengan lembut.

"Ma...Dion akan membalas orang yang sudah membuat Via meninggal",jawab Dion tatapan penuh dendam.

"Siapa yang kamu maksud Dion?", tanya Raisa.

"Nisa.Dia yang menyebabkan semua ini terjadi.Ini rencana gadis itu Ma",jawab Dion.

"Tidak.Mana mungkin gadis lugu seperti Nisa melakukan semua ini Dion.Kamu harus memastikannya, jangan sampai kamu salah orang dan menyesalinya Nak",ujar Raisa.

"Semuanya sudah aku selidiki Ma",jawab Dion.

"Mama hanya mengingatkan kamu.Jangan sampai karena dendam kamu hancur Dion.Ingat,memaafkan jauh lebih baik Nak,ini takdir.Via yang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Nisa",ujar Raisa.

"Mama turun dulu, ingat kamu harus makan.Mama sudah memasakkan makanan kesukaan kamu", sambung Raisa lalu melangkah pergi dari kamar anak putra.

Dion akhirnya keluar kamar dan melangkah menuju meja makan.Disana sudah tersedia menu kesukaannya.Pria itu mengambil makanan dan langsung menyuapnya meski rasanya begitu hambar.Rencananya setelah ini ia akan ke rumah sakit untuk melihat putranya.

"Aku turut berdukacita Bang", seorang pria yang merupakan adik Dion datang menghampiri nya membuat Dion menghentikan suapannya.

"Arlan...kamu darimana saja?.Kenapa kamu tidak hadir di pemakaman Kakak iparmu", cecar Raisa saat memasuki ruang makan.

"Aku ketiduran Ma,maaf",jawab Arlan sekenanya.

"Selalu saja begitu", sungut Raisa.

Dion mengabaikan pembicaraan keduanya,ia memilih menyudahi makannya, selera makannya sudah hilang karena kedatangan Arlan.Pria itu bangkit dari duduknya meninggalkan Arlan yang tersenyum sinis.

Hubungannya dengan Arlan tidak pernah akur sejak dulu.Mereka seringkali berseteru dalam hal apapun.Meski mereka Kakak adik tapi Dion jauh lebih tampan dari pada Arlan yang memiliki warna kulit coklat mewarisi warna kulit Papanya.Sedangkan Dion memiliki warna kulit putih bersih dan juga tubuh jauh lebih tinggi dari Arlan yaitu hampir 190cm mewarisi kulit sang Mama.Juga dalam prestasi dan bisnis Dion juga jauh lebih unggul.

Dion mengendarai mobilnya menuju rumah sakit untuk melihat putranya yang kini masih berada di rumah sakit.Ia ingin melihat rupa wajah sang putra yang semalaman belum sempat ia lihat karena harus mengurus kepulangan jenazah sang istri.Untuk tahlilan biarlah menjadi urusan Mamanya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

O'oooo ada rahasia dengan Arlan...??🤔

2025-02-11

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Sopo kui Arlan, kok jahat kali.

2025-02-11

0

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kecelakaan.
2 Bab.2 Meninggal
3 Bab.3 Semua karena Nisa
4 Bab.4 Kepergian Nisa
5 Bab.5 Perintah bukan permintaan
6 Bab 6.Permintaan Dirga
7 Bab.7 Hanya di atas kertas
8 Bab 8.Keputusan Nisa
9 Bab 9.Pertunangan.
10 bab 10.Fitting
11 Bab 11.Kebenaran
12 Bab 12.Sah
13 Bab 13.Mommy
14 Bab 14.Kepulangan Arlan
15 Bab 15. Pindah
16 7.Hasutan Arlan
17 Bab 17.Berusaha menerima keadaan.
18 Bab18.Valencia
19 Bab 19.Bosan
20 Bab 20. Makan malam.
21 Bab 21.Fakta baru
22 Bab 22.Pembalasan Dion.
23 Bab 23.Kehebohan di pagi hari
24 Bab 24.Negatif
25 Bab 25.Di usir
26 Bab 26.Hancur.
27 Bab 28.Maaf
28 Bab 28. Perkara pecel lele.
29 Bab 29.Mual
30 Bab 30.Pusing
31 Bab 31 Hamil
32 Bab.31 Ngidam
33 Bab 33.Mulai menyelidiki
34 Bab 34.Kepulangan Dion
35 Bab 35.Bertemu Vita
36 Bab 36.Lemah
37 Bab 37.Menguntit
38 Bab 38.Masakan Dion
39 Bab 39.Bertemu
40 Bab 40.Rencana Vita
41 Bab 41.Kepulangan Dion
42 Bab 42.Ingin masakan pedas
43 Bab 43.Makan siang bersama
44 Bab 44.USG
45 Bab. 45 kebahagiaan Raisa
46 Bab 46.Pertemuan Nisa dan Vita
47 Bab 47.Ancaman Vita.
48 Bab 48.Perhatian Dion
49 Bab.49 Keterkejutan Dion.
50 Bab 50.Mulai cemas
51 Bab 51. Kedatangan Raisa di Valencia
52 Bab.52 Alergi
53 Bab 53.Tidak rela
54 Bab 54 Tes DNA
55 Bab 58.Nisa bertemu Raisa
56 Bab.59 Mulai terungkap
57 Bab 57.Omelan Raisa
58 Bab 58.Rencana Raisa
59 Bab. 59 Make over
60 Bab 60.Pujian Dion
61 Bab 61 Arlan berulah lagi
62 Bab 62.kepulangan Elvan
63 Bab 63.Permintaan Dion
64 Bab 64.Kemarahan Dirga
65 Bab 66.Gugup(Revisi)
66 Bab 66.Drop
67 Bab 68.Penjelasan Arlan.
68 Bab 69.Kembali
69 Bab 69.Bertemu Arlan
70 Bab 70.Keputusan Elvan
71 Bab 71.Takut kecoa
72 Bab 71.Dua jagoan
73 Bab 73.Fakta baru
74 Bab 74.Perminta maafan Dion
75 Bab 74.Bertengkar
76 Bab 76.Hasil tes DNA
77 Bab 77.Kekesalan Dion
78 Bab 78.Pertemuan Nisa dan Laura
79 Bab 79.Bertemu besan
80 Bab 80.Di dorong
81 Bab 81.Penyesalan Dion
82 Bab 82.Koma
83 Bab 83.Pertemuan dua keluarga
84 Bab 84.Kamarahan Kamila
85 Bab 85.Kebenaran
86 Bab 86.Siuman
87 Bab 87.Akhir nasib Arumi
88 Bab 88.Pulang
89 Bab 89.Kemesraan Dion dan Nisa
90 Bab 90.Menemani Dion
91 Bab 91.Ngidamnya Nisa
92 Bab 92. Ke rumah mertua
93 Bab 93.Mimpi buruk
94 Bab 94.Tentang Dion
95 Bab 95.Ancaman Arlan.
96 Bab 96 Kekecewaan Raisa
97 Bab 97.Hukuman Arlan
98 Bab 98.Cemburunya Dion
99 Bab 99.Hukuman untuk Arlan
100 Bab 100.Kesal
101 Bab 101.Keluarga harmonis
102 Bab 102.Kecurigaan Emily
103 Bab 103.Pembalasan Dion
104 Bab 104 Salah paham
105 Bab.105 Memaafkan
106 Bab 106.Kedatangan Dirga
107 Bab 107 Hukuman Arlan
108 Bab108.Makin posesif
109 Bab 109.Kehangatan keluarga
110 Bab 110.Sikap ketus Dion pada Aldo
111 Bab 111 Sepasang
112 Bab 112.Baby Bryan dan Bryana
113 Bab 113.Manjanya Abang Arsha(Revisi)
114 Bab 114.Kepulangan baby twins
115 Bab 115.Pertunangan Vita dan Elvan
116 Bab 116.Buka puasa
117 Bab117.Pertemuan untuk pertama kalinya
118 Bab118.Konsultasi
119 Bab 119.Nisa cemburu
120 Bab 220.Merajuk
121 Bab 221.Pertemuan Elira dan Arlan.
122 Bab 122.Ke Bali
123 Bab 123.Pernikahan Vita dan Elvan
124 Bab 124.Nasehat Dion untuk Arlan
125 Bab 125.Kembali bertemu
126 Bab 126.Ungkapan perasaan (part Arlan dan Elira)
127 Bab 127.Bersambut
128 Bab 128.Rencana tambah momongan
129 Bab 129.Terbongkar
130 Bab 130.Kembali kritis
131 Bab 131.Bertengkar
132 Bab 132.Siuman
133 Bab 133.Patah hati
134 Bab 134.Maafkan Mas
135 Bab 135.Pingsan
136 Bab 136.Restu Eyang
137 Bab 137.Kedatangan Arlan
138 Bab 138.Restu dari Mama Elira dan Elvan
139 Bab 139.couvade syndrome
140 Bab 140.Positif
141 Bab 141.Keputusan Mama Elira
142 Bab.142 Omelan Raisa
143 Bab 143.Persiapan Lamaran
144 Bab 144.Talak
145 Bab 145.Rencana pernikahan
146 Bab 146.Kembali ke tanah air
147 Bab 147.Sikap tegas Arlan
148 Bab 148.Kembali ke perusahaan
149 Bab 149.Pertemuan Arlan dan Radit
150 Bab 150.Bertemu Rania
151 Bab 151.Cemburu
152 Bab 154.Kecewa
153 Bab 153.Hancurnya hati seorang anak perempuan
154 Bab 154.Pertemuan Elvan dan sang Papa
155 Bab 155.Pulang ke Indonesia
156 Bab 156.Ancaman Vita
157 Bab157.Wanita tidak tahu malu
158 Bab 158 Makan malam
159 Bab 159.Saran Dion
160 Bab 160.Surprise
161 Bab 161.Ancaman Arlan untuk Rania
162 Bab 162.Liburan
163 Bab 163.
164 Bab 164.Pendarahan
165 Bab 165.
166 Bab 166.
167 Bab 167.Bertengkar
168 Bab 168.Merajuk
169 Bab 169.Salah paham
170 Bab 170.
171 Bab 171
172 Bab 172.Terungkap
173 Bab 173.
174 Bab 174.Rencana prewedding
175 Bab 175.Ancaman Arlan pada Dave
176 Bab 176.Lemah
177 Bab 177.Prewedding
178 Bab 178.Kecemasan Dion
179 Bab 179.Dion pulang
180 Bab 180.Tiba-tiba di labrak
181 Bab 181.Viral
182 Bab 182.Masalah mulai selesai
183 Bab 183.
184 Bab 184.Hadiah dari Dion untuk Arlan
185 Bab 185.H-1 Pernikahan
186 Bab 186.Sah
187 187.Resepsi
188 Bab 188.Tentang Emily
189 Bab 189.
190 Bab 190.Penolakan Dion
191 Bab 191.
192 Bab 192.Saingan
193 Bab 193.Hamil(revisi)
194 Bab 194.Kebahagian Arlan
195 Bab 195.ulangtahun perusahaaan
196 Bab 196.Mulai dekat
197 Bab 197.Tentang keluarga Radit
198 Bab 198.Mualnya Elira
199 Bab 199.Ngidam
200 Bab 200.Di serang orang yang tak dikenal
201 Bab 201.Calon menantu
202 Bab 202.Titik terang
203 Bab 203.
204 Bab 204.Pertemuan Emily dengan Mama Radit.
205 Bab 205.Pertemuan tidak terduga
206 Bab 206.jebakan Raisa dan Maya untuk Emily
207 Bab 207.
208 Bab 208.Pengakuan Rania
209 Bab 209.Peringatan Dion untuk Karla
210 Bab 210.Kekecewaan Radit
211 Bab 211.
212 Bab 212.Nisa kritis
213 Bab 213.Siuman
214 Ban 214.Ditemukan
215 Bab 215.Terkuak
216 Bab 216.Kedatangan Radit
217 Bab 217.Pelukan seorang ayah
218 Bab 218.Penjelasan Bastian
219 Bab 219
220 Bab 220.Tamat
221 Pengumuman
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Bab 1. Kecelakaan.
2
Bab.2 Meninggal
3
Bab.3 Semua karena Nisa
4
Bab.4 Kepergian Nisa
5
Bab.5 Perintah bukan permintaan
6
Bab 6.Permintaan Dirga
7
Bab.7 Hanya di atas kertas
8
Bab 8.Keputusan Nisa
9
Bab 9.Pertunangan.
10
bab 10.Fitting
11
Bab 11.Kebenaran
12
Bab 12.Sah
13
Bab 13.Mommy
14
Bab 14.Kepulangan Arlan
15
Bab 15. Pindah
16
7.Hasutan Arlan
17
Bab 17.Berusaha menerima keadaan.
18
Bab18.Valencia
19
Bab 19.Bosan
20
Bab 20. Makan malam.
21
Bab 21.Fakta baru
22
Bab 22.Pembalasan Dion.
23
Bab 23.Kehebohan di pagi hari
24
Bab 24.Negatif
25
Bab 25.Di usir
26
Bab 26.Hancur.
27
Bab 28.Maaf
28
Bab 28. Perkara pecel lele.
29
Bab 29.Mual
30
Bab 30.Pusing
31
Bab 31 Hamil
32
Bab.31 Ngidam
33
Bab 33.Mulai menyelidiki
34
Bab 34.Kepulangan Dion
35
Bab 35.Bertemu Vita
36
Bab 36.Lemah
37
Bab 37.Menguntit
38
Bab 38.Masakan Dion
39
Bab 39.Bertemu
40
Bab 40.Rencana Vita
41
Bab 41.Kepulangan Dion
42
Bab 42.Ingin masakan pedas
43
Bab 43.Makan siang bersama
44
Bab 44.USG
45
Bab. 45 kebahagiaan Raisa
46
Bab 46.Pertemuan Nisa dan Vita
47
Bab 47.Ancaman Vita.
48
Bab 48.Perhatian Dion
49
Bab.49 Keterkejutan Dion.
50
Bab 50.Mulai cemas
51
Bab 51. Kedatangan Raisa di Valencia
52
Bab.52 Alergi
53
Bab 53.Tidak rela
54
Bab 54 Tes DNA
55
Bab 58.Nisa bertemu Raisa
56
Bab.59 Mulai terungkap
57
Bab 57.Omelan Raisa
58
Bab 58.Rencana Raisa
59
Bab. 59 Make over
60
Bab 60.Pujian Dion
61
Bab 61 Arlan berulah lagi
62
Bab 62.kepulangan Elvan
63
Bab 63.Permintaan Dion
64
Bab 64.Kemarahan Dirga
65
Bab 66.Gugup(Revisi)
66
Bab 66.Drop
67
Bab 68.Penjelasan Arlan.
68
Bab 69.Kembali
69
Bab 69.Bertemu Arlan
70
Bab 70.Keputusan Elvan
71
Bab 71.Takut kecoa
72
Bab 71.Dua jagoan
73
Bab 73.Fakta baru
74
Bab 74.Perminta maafan Dion
75
Bab 74.Bertengkar
76
Bab 76.Hasil tes DNA
77
Bab 77.Kekesalan Dion
78
Bab 78.Pertemuan Nisa dan Laura
79
Bab 79.Bertemu besan
80
Bab 80.Di dorong
81
Bab 81.Penyesalan Dion
82
Bab 82.Koma
83
Bab 83.Pertemuan dua keluarga
84
Bab 84.Kamarahan Kamila
85
Bab 85.Kebenaran
86
Bab 86.Siuman
87
Bab 87.Akhir nasib Arumi
88
Bab 88.Pulang
89
Bab 89.Kemesraan Dion dan Nisa
90
Bab 90.Menemani Dion
91
Bab 91.Ngidamnya Nisa
92
Bab 92. Ke rumah mertua
93
Bab 93.Mimpi buruk
94
Bab 94.Tentang Dion
95
Bab 95.Ancaman Arlan.
96
Bab 96 Kekecewaan Raisa
97
Bab 97.Hukuman Arlan
98
Bab 98.Cemburunya Dion
99
Bab 99.Hukuman untuk Arlan
100
Bab 100.Kesal
101
Bab 101.Keluarga harmonis
102
Bab 102.Kecurigaan Emily
103
Bab 103.Pembalasan Dion
104
Bab 104 Salah paham
105
Bab.105 Memaafkan
106
Bab 106.Kedatangan Dirga
107
Bab 107 Hukuman Arlan
108
Bab108.Makin posesif
109
Bab 109.Kehangatan keluarga
110
Bab 110.Sikap ketus Dion pada Aldo
111
Bab 111 Sepasang
112
Bab 112.Baby Bryan dan Bryana
113
Bab 113.Manjanya Abang Arsha(Revisi)
114
Bab 114.Kepulangan baby twins
115
Bab 115.Pertunangan Vita dan Elvan
116
Bab 116.Buka puasa
117
Bab117.Pertemuan untuk pertama kalinya
118
Bab118.Konsultasi
119
Bab 119.Nisa cemburu
120
Bab 220.Merajuk
121
Bab 221.Pertemuan Elira dan Arlan.
122
Bab 122.Ke Bali
123
Bab 123.Pernikahan Vita dan Elvan
124
Bab 124.Nasehat Dion untuk Arlan
125
Bab 125.Kembali bertemu
126
Bab 126.Ungkapan perasaan (part Arlan dan Elira)
127
Bab 127.Bersambut
128
Bab 128.Rencana tambah momongan
129
Bab 129.Terbongkar
130
Bab 130.Kembali kritis
131
Bab 131.Bertengkar
132
Bab 132.Siuman
133
Bab 133.Patah hati
134
Bab 134.Maafkan Mas
135
Bab 135.Pingsan
136
Bab 136.Restu Eyang
137
Bab 137.Kedatangan Arlan
138
Bab 138.Restu dari Mama Elira dan Elvan
139
Bab 139.couvade syndrome
140
Bab 140.Positif
141
Bab 141.Keputusan Mama Elira
142
Bab.142 Omelan Raisa
143
Bab 143.Persiapan Lamaran
144
Bab 144.Talak
145
Bab 145.Rencana pernikahan
146
Bab 146.Kembali ke tanah air
147
Bab 147.Sikap tegas Arlan
148
Bab 148.Kembali ke perusahaan
149
Bab 149.Pertemuan Arlan dan Radit
150
Bab 150.Bertemu Rania
151
Bab 151.Cemburu
152
Bab 154.Kecewa
153
Bab 153.Hancurnya hati seorang anak perempuan
154
Bab 154.Pertemuan Elvan dan sang Papa
155
Bab 155.Pulang ke Indonesia
156
Bab 156.Ancaman Vita
157
Bab157.Wanita tidak tahu malu
158
Bab 158 Makan malam
159
Bab 159.Saran Dion
160
Bab 160.Surprise
161
Bab 161.Ancaman Arlan untuk Rania
162
Bab 162.Liburan
163
Bab 163.
164
Bab 164.Pendarahan
165
Bab 165.
166
Bab 166.
167
Bab 167.Bertengkar
168
Bab 168.Merajuk
169
Bab 169.Salah paham
170
Bab 170.
171
Bab 171
172
Bab 172.Terungkap
173
Bab 173.
174
Bab 174.Rencana prewedding
175
Bab 175.Ancaman Arlan pada Dave
176
Bab 176.Lemah
177
Bab 177.Prewedding
178
Bab 178.Kecemasan Dion
179
Bab 179.Dion pulang
180
Bab 180.Tiba-tiba di labrak
181
Bab 181.Viral
182
Bab 182.Masalah mulai selesai
183
Bab 183.
184
Bab 184.Hadiah dari Dion untuk Arlan
185
Bab 185.H-1 Pernikahan
186
Bab 186.Sah
187
187.Resepsi
188
Bab 188.Tentang Emily
189
Bab 189.
190
Bab 190.Penolakan Dion
191
Bab 191.
192
Bab 192.Saingan
193
Bab 193.Hamil(revisi)
194
Bab 194.Kebahagian Arlan
195
Bab 195.ulangtahun perusahaaan
196
Bab 196.Mulai dekat
197
Bab 197.Tentang keluarga Radit
198
Bab 198.Mualnya Elira
199
Bab 199.Ngidam
200
Bab 200.Di serang orang yang tak dikenal
201
Bab 201.Calon menantu
202
Bab 202.Titik terang
203
Bab 203.
204
Bab 204.Pertemuan Emily dengan Mama Radit.
205
Bab 205.Pertemuan tidak terduga
206
Bab 206.jebakan Raisa dan Maya untuk Emily
207
Bab 207.
208
Bab 208.Pengakuan Rania
209
Bab 209.Peringatan Dion untuk Karla
210
Bab 210.Kekecewaan Radit
211
Bab 211.
212
Bab 212.Nisa kritis
213
Bab 213.Siuman
214
Ban 214.Ditemukan
215
Bab 215.Terkuak
216
Bab 216.Kedatangan Radit
217
Bab 217.Pelukan seorang ayah
218
Bab 218.Penjelasan Bastian
219
Bab 219
220
Bab 220.Tamat
221
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!