Nisa membukakan pintu kamar saat di ketuk dengan cukup keras dari luar,ia baru saja selesai berwudhu.
Ceklek
"Apakah kamu masih tidur jam segini?.dasar pemalas", ujar Dion dengan muka datarnya.
"Aku dari kamar mandi Mas, wudhu.Ada apa?", tanya Nisa sedikit gugup karena Dion hanya mengenakan bathrobe saja.
"Mana Arsha?", tanya Dion.
"Itu di atas ranjang Mas.Apakah Mas mau mengambil Arsha?,aku akan sholat subuh sebentar",jawab Nisa membukakan pintu kamarnya lebar-lebar.
Dion langsung masuk ke dalam kamar Nisa dan mengambil Arsha yang sedang bermain sendiri.Dion membawa Arsha ke kamarnya mengabaikan Nisa yang masih berdiri di depan pintu kamar.
Nisa segera melaksanakan shalat subuh, ia tidak ingin kesiangan mengerjakan sholat subuh.
Setelah selesai,Nisa merapikan tempat tidur lalu turun kelantai dasar untuk membuat sarapan untuknya dan Dion. Ia berharap pria itu tidak banyak protes dengan masakan yang dibuat olehnya dan dan mau menghargai masakannya.
Nisa berencana membuat nasi goreng seafood.Hanya itu bahan yang ada saat ini di dapur.Aroma nasi goreng menguar di dapur itu, gadis itu memang tak begitu mempunyai bakat memakai tapi hanya untuk membuat sarapan berupa nasi goreng ia bisa dan ia berharap Dion menyukainya.
Setelah selesai Nisa berniat memanggil Dion untuk sarapan.Tapi saat Nisa akan mengetuk pintu kamar, gadis itu dikejutkan dengan Dion gan tiba tiba membuka pintu kamar dengan pakaian yang sudah rapi.
"Arsha ada didalam dan ya dia sudah selesai mandi",ujar Dion lalu melangkah meninggalkan Nisa.
"Mas... aku sudah menyiapkan sarapan untukmu di meja makan",jawab Nisa.
"Lain kita tidak perlu",ujar Dion membuat Nisa tersenyum kecut.
Nisa memasuki kamar pria itu untuk mengambil Arsha disana.Nisa langsung menggendong Arsha yang sudah terlihat wangi.
***
Nisa membawa Arsha ke lantai dasar lebih tepatnya ruang makan,ia akan sarapan.Dan setibanya disana Nisa menghembuskan nafas beratnya.Ternyata Dion benar benar tidak menyentuh masakannya pagi ini.Entah kenapa pria itu tidak pernah bersikap baik padanya sedikit saja.Padahal dia hanya ingin Dion mau memakan masakannya.
"Selamat pagi Nyonya",sapa pelayan yang bertugas membersihkan rumah ini.
"Pagi Bik, sudah sarapan?",tanya Nisa pada sang pelayan.
"Sudah tadi sebelum kesini Nyonya.Nyonya mau sarapan?.Biar saya bantu menjaganya Tuan muda sementara Nyonya sarapan",jawab pelayan.
"Tidak usah Bik.Bibik lanjut kerja saja",ujar Nisa lalu duduk di kursi meja makan dan sarapan sembari menggendong si kecil Arsha.
Pelayan menatap iba pada Nisa,ia sedikit tau permasalahan rumah tangga majikannya karena sebelumnya ia bekerja di kediaman keluarga Dirgantara.Ia tau hubungan pernikahan kedua majikannya tidak baik, beberapa saat yang lalu ia tidak sengaja mendengar kata-kata kasar dari majikannya untuk Nisa.
Setelah menyelesaikan sarapannya Nisa membawa Arsha ke taman belakang untuk berjemur.Gadis itu berusaha untuk menjadi ibu yang baik untuk Arsha meski ia tau pernikahannya dengan Dion hanyalah pura pura.Dion membutuhkan dirinya hanya untuk menjadi sosok ibu untuk Arsha dan juga demi memenuhi permintaan terakhir Via.
Nisa memandangi wajah polos Arsha yang terlihat tenang dalam gendongannya.Memang Arsha mirip dengan Via meski ada sedikit mirip dengan seseorang.Tapi bagaimanapun juga Arsha keponakannya dan sekarang akan menjadi ibu tiri untuk Arsha.
Nisa kembali membawa masuk Arsha setelah matahari merangkak naik.Nisa membawa Arsha ke kamarnya dan membuatkan bayi itu susu.Nisa bersyukur jika Arsha mau meminum susu formula.Gadis itu tersenyum lebar saat Arsha menghabiskan dengan cepat susunya.
"Anak Mommy haus nya sayang?", ucap Nisa dengan lembut.
Setelah Arsha menghabiskan sebotol susunya,Nisa meletakkan bayi itu di boksnya.Arsha di rumah ini tidak memiliki kamar khusus karena itu permintaan Nisa sendiri untuk memudahkannya mengurus Arsha.
Nisa meraih laptopnya dan membuka pekerjaan yang kemarin belum ia selesaikan.Baberapa waktu yang lalu ia dihubungi oleh pemilik butik tempatnya dulu bekerja untuk buatkan desain gaun malam.Nisa menyanggupinya hitung-hitung mengisi waktu kosongnya jika Arsha lagi anteng begini.
Nisa ingin memiliki sebuah butik dan itu adalah impiannya sejak dulu bersama sang Kakak.Dulu Nisa berencana akan menjadikan Via sebagai brand ambassador dari rancangannya.Tapi itulah semuanya hanyalah tinggal kenangan.Untuk saat ini biarlah seperti ini dulu.
Setelah menyelesaikan rancangannya,Nisa berjalan menuju boks bayi untuk melihat Arsha.Gadis itu menyunggingkan senyumannya saat meluas Arsha yang tertidur.
Nisa kembali memangku laptopnya dan mengirim rancangannya ke butik melalui email karena ia tidak bisa mengantarkannya secara langsung.Tempatnya yang lumayan jauh dan juga ia tidak bisa membawa Arsha bepergian karena bayi itu yang masih merah.Usia Arsha memasuki 42 hari dan itu masih dini untuk dibawa bepergian.
Nisa turun kelantai dasar saat pelayan memberitahukan jika Neneknya datang berkunjung.Entah darimana Neneknya tau jika ia tinggal disini sekarang.
"Nenek...",sapa Nisa saat sampai diruang tamu.Gadis itu menyalami punggung tangan Kamila lalu memeluknya singkat.
"Apa kabar sayang?",tanya Kamila tersenyum tipis.
"Alhamdulillah baik Nek.Nenek tau darimana jika aku tinggal disini?",tanya Nisa balik.
"Mama mertua kamu memberitahu Nenek.Oh ya Nenek hanya mengantarkan barang barang kamu yang masih tertinggal di rumah Nenek.Barangkali kamu butuh",jawab Kamila menunjuk sebuah koper berukuran cukup besar.
"Nenek tidak usah repot-repot untuk mengantarkannya kesini.Aku bisa mengambilnya sendiri kesana",ujar Nisa.
"Tidak apa-apa sayang.Nenek tau waktu kamu sudah tersita mengurus Arsha.Maafkan Via ya sayang, memberikan amanah ini pada kamu.Harusnya saat ini kamu masih bebas diluaran sana menggapai mimpimu",jawab Kamila.
"Nek...Arsha itu juga keponakan aku,jangan mengungkitnya lagi Nek.Arsha hanya tau aku ini Mommynya",ujar Nisa.
"Kamu gadis yang baik,entah kenapa Arumi seakan-akan buta melihat semuanya",jawab Kamila menatap sendu sang cucu.
"Maaf jika sampai saat ini Nenek dan Ayah kamu belum bisa menemukan keberadaan orangtua kandung kamu",ujar Kamila.
"Tidak apa apa Nek,aku juga belum siap bertemu beliau jika sudah ditemukan",jawab Nisa.
"Oh ya Arsha mana?",tanya Kamila.
"Ada di kamar Nek,baru saja tidur setelah kekenyangan meminum susunya",jawab Nisa.
"Oh...dia tidak rewel kan sayang?", tanya Kamila.
"Tidak Nek,Arsha sangat anteng malah",jawab Nisa.
"Syukurlah...", ujar Kamila.
***
Setelah kepulangan sang Nenek,Nisa kembali ke kamar dan melihat keadaan Arsha.Gadis itu tersenyum tipis saat melihat Arsha yang sudah bangun dan tengah bermain sendiri.
"Sudah bangun sayang?", ucap Nisa menggendong tubuh Arsha.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
💥💚 Sany ❤💕
Pengen banget tua reaksi si Dion pas tau klu itu bukan anak kandungnya tapi anaknya Si Arlan. Kira2 bonyok gak ya muka si Arlan nantinya? . 😁😁😁
2024-04-16
0
💥💚 Sany ❤💕
Untung sang nenek n mertua baik. Kasian Nisa
2024-04-16
0
Alan Alan
lanjut thor
2024-01-25
2