Bab 10

Like nya jangan lupa.. Happy Reading💐

Sore hari itu mereka kedatangan tamu yang Raffi belum tau, ingin memanggil Mami Naya tapi dia urungkan. Dan lebih memilih dia sendiri yang bertemu langsung.

"Hallo, selamat sore. Cici nya ada?" tanya seorang lelaki berkacamata dengan tubuh tinggi seperti atlet.

"Ada perlu apa?" sahut Raffi dengan raut datar, dia melirik dari atas hingga bawah penampilan lekaki di hadapan nya.

"Saya guru bimbel privat nya Cici. Cici nya ada di rumah kan?" jawab lelaki itu sembari memperbaiki letak kacamata nya.

"Oh, saya panggilkan sebentar" Raffi segera berbalik tanpa menyuruh lelaki itu untuk duduk.

"Mi.." panggil Raffi saat melihat Mami Naya keluar dari kamar.

Mami Naya menoleh. "Kenapa Raf?" sahut Mami Naya, dia hendak pergi ke dapur.

"Ada tamu, kata nya guru bimbel nya Cici" ucap Raffi, dia lebih dulu memberitahu Mami Naya.

"Oh, kalau gitu minta tolong panggilin Cici di kamar ya Raf, Mami mau bikinin minum buat Pak Ridwan" titah Mami Naya di angguki patuh oleh Raffi.

Oh nama nya Ridwan.

"Ci" panggil Raffi dengan nada dingin.

Cici yang asik nyemil di sofa dengan laptop di pangkuan nya pun menoleh.

"Guru bimbel lo di bawah" ujar Raffi langsung mengatakan nya tanpa menunggu sahutan.

Cici menghela napas pelan. "Ngga pernah ngebiarin gue istirahat dengan tenang tu guru muda" gumam Cici masih bisa di dengar oleh Raffi.

"Lo ngga ikut ke bawah?" tanya Cici meras Raffi malah hendak tiduran di kasur.

"Buat apa?" tanya Raffi balik, dia ingin bermalas-malasan hari ini.

"Buat bikin lo makin pinter, ketua osis harus punya otak cemerlang dan cerdas" jawab Cici membuat Raffi memutar bola mata.

"Gue ke bawah dulu ya, mau ketemu sama Pak Ridwan yang ganteng itu" pamit Cici dengan berbinar.

Raffi yang sudah tiduran, langsung bangkit setelah mendengar ucapan Cici.

Lo naksir sama tu guru Ci? Gue ngga bisa biarin ini, gue harus ikut ke bawah.

Raffi mengikuti Cici dari belakang. Tanpa Cici tau.

"Hai Pak" sapa Cici dengan ramah saat berjumpa dengan guru bimbel nya yang sudah duduk manis di sofa.

"Ya Ci.. Mana buku tulis kamu? Kenapa turun dengan tangan kosong?" tanya Pak Ridwan melirik tangan Cici yang hanya memegang hp.

Cici menepuk jidat nya reflek. "Ya ampun, Cici lupa. Bentar Cici ambil dulu" balas Cici langsung ngacir kembali ke kamar.

Raffi menatap Cici dalam diam. Kemudian duduk di sofa yang tak jauh dari guru bimbel Cici bernama Ridwan itu.

"Bapak ngajar mata pelajaran apa?" tanya Raffi basa-basi dengan raut datar, padahal terlihat jelas buku paket yang ada di atas meja bertuliskan Fisika Kimia.

"Fisika dan Kimia. Kamu bisa lihat di judul buku paket yang tertera" jawab Ridwan tak kalah datar.

"Pak," Cici kembali datang dan mengubah tatapan Ridwan yang semula datar kini menjadi ramah.

Tanpa ada yang menyadari, Raffi sempat berdecih melihat tingkah guru bimbel Cici yang bermuka dua.

"Raf, lo mau ikut belajar juga kah?" tanya Cici, dia baru sadar ada Raffi yang duduk di sofa.

"Ngga, gue cuma bosan di kamar" jawab Raffi sekena nya saja, dia sebenarnya hanya ingin mengawasi Cici dan guru bimbel itu.

Tak lama Mami Naya datang dengan nampan beserta camilan dari arah dapur.

"Di minum ya Rid, jangan sungkan-sungkan. Anggap aja rumah sendiri, seperti biasa nya" ucap Mami Naya dengan ramah.

"Terimakasih Tante" balas Ridwan tak kalah ramah.

Raffi menukik alis melihat keakraban Ridwan dan Mami Naya. Bahkan Ridwan tak sungkan memanggil dengan sebutan Tante.

"Oh ya Raf, kenalin ini guru bimbel nya Cici dari Cici masih kelas 1 SMA, kamu tau sendiri kan kelakuan Cici gimana di sekolah, makanya Mami carikan dia guru pribadi, biar dia tetep ada belajar walau di sekolah sering bolos" jelas Mami Naya dengan panjang lebar dan duduk di samping Raffi.

Raffi mangut-mangut paham. Pantas saja Cici tak bisa di keluarkan dari sekolah ya karena sebolos-bolos nya Cici, Cici tetap murid pintar yang selalu mendapat nilai ujian A+.

"Kamu kalau mau ikut belajar, ngga papa Raf. Biar kamu lebih banyak nambah ilmu juga" usul Mami Naya membuat Raffi berpikir.

"Boleh deh Mi, aku ikut belajar juga" Raffi menerima usulan Mami Naya setelah berpikir.

"Raffi itu udah pinter Mi, ngga usah aja dia ikut belajar" cetus Cici sambil membuka buku paket.

Raffi melirik sinis ke arah Cici yang duduk di bawah beralaskan karpet.

Gue bukan mau belajar Ci, gue mau mantau kelakuan lo, biar ngga gatel sama ni guru.

Terpopuler

Comments

Ce Habibah

Ce Habibah

cie cie cemburu ni ye

2024-05-07

0

c

c

saingan nih jadi nya

2024-02-19

0

c

c

wah mau di apain tu Raf

2024-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!