Bab 20

Like nya jangan lupa.. Happy Reading💐

"Lo kasih aja surat itu ke Arsen, biar Arsen yang ngasih tau guru mapel gue" ucap Raffi membuat Cici memutar bola malas.

Raffi membangunkan Cici pagi-pagi buta, dan menyuruh nya untuk ke sekolah.

"Ngga bisa agak siangan gitu? Gue masih mau santai-santai di rumah" tawar Cici mendapat gelengan tegas dari Raffi.

"Mentang-mentang gue ngga turun hari ini, lo jangan seenaknya di sekolah. Masih ada Arsen dan anggota osis yang lain yang ngejaga" ucap Raffi tak bisa di bantah.

"Tapi ini masih terlalu pagi" elak Cici dengan nada malas.

"Pagi mata lo katarak! Udah jam setengah tujuh lo masih santai? Pantesan lo selalu di hukum" oceh Raffi yang masih berada di atas kasur.

"Lah kan setengah tujuh emang masih pagi" gumam Cici berpikir, jam menurut Raffi itu yang bagaimana sih.

"Udah sana! Jangan sampe telat lo" ucap Raffi. "Tergantung satpam nya bolehin apa ngga gue masuk" sahut Cici membuat Raffi menggeram kesal.

Raffi menghela napas pelan setelah Cici keluar dari kamar bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Kalau aja gue ngga sakit, habis tu orang" gumam Raffi sembari mendengar suara motor matic milik Cici mulai melaju meninggalkan area rumah.

"Psstt.. Pstt.. Senn.." panggil Cici berbisik, diri nya sedang berada di tengah lapangan dengan beberapa murid yang lain yang terlambat juga.

Arsen yang berada di depan nya pun menoleh dan menaikkan dagu nya sebentar bertanya 'kenapa?'

Cici melambaikan tangan menyuruh Arsen untuk mendekat, diri nya tak mau ada orang lain yang tau hubungan nya dengan Raffi kecuali Arsen.

Arsen menurut dengan jarak beberapa langkah dari Cici. "Kenapa?" tanya Arsen ingin to the point.

"Raffi nitip surat sama gue" bisik Cici lebih mendekat dan memundurkan diri agar tak ada yang mendengar selain Arsen.

"Oh ya? Raffi kemana?" tanya Arsen ikutan berbisik agar tak ada yang curiga.

"Dia sakit, sebenarnya udah agak mendingan tapi dia nya pemalas, jadi hari ini dia istirahat dulu katanya" jawab Cici sedikit menjelek-jelekkan Raffi.

Arsen melirik tipis ke arah samping kemudian mengangguk sekali. Setelah nya tanpa berbicara dia kembali ke posisi awal.

"Buset, ngga di respon, sia-sia suara emas gue" lirih Cici berdecak sebal. Tak Raffi, tak teman nya Raffi pun sama.

Tring

Notifikasi pesan di hp Cici membuat atensi para anggota osis yang berada di depan sedang menceramahi murid nakal pun terhenti.

"Tolong silent hp kalian dulu" ucap Arsen dengan tatapan dingin ke arah depan.

Cici mencebik tanpa ada yang mengetahui.

"Harusnya gue langsung kasih ke satpam aja surat sakit nya Raffi, terus cabut. Ngga usah pake nurut buat sekolah, emang lo siapa nya gue?"

"Sen.." panggil seseorang dari arah belakang mengalihkan atensi semua yang ada di lapangan.

Terlihat El berdiri di temani satu teman nya, Dera.

"Kenapa El?" sahut Arsen mendekat ke arah El. El nampak celangak-celunguk mencari keberadaan seseorang.

"Raffi mana?" tanya El setelah tak mendapatkan orang yang dia cari.

"Raffi sakit, El. Jadi ngga bisa turun hari ini" jawab Arsen dengan jujur. El nampak terkejut.

"Pasti Raffi sakit gegara nganterin aku pulang kemarin," ucap El dengan raut bersalah.

"Lo pulang bareng Raffi?" tanya Arsen dengan tatapan curiga. El mengangguk dengan raut khawatir.

"Harus nya aku ngga minta tolong ke Raffi.." sesal El masih menampilkan raut bersalah.

Terpopuler

Comments

G

G

thor kok blm up sih

2024-03-12

0

G

G

thor kpn nih up nya

2024-03-12

0

G

G

thor kok blm up

2024-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!