Bab 5

Like nya jangan lupa.. Happy Reading💐

"Ekhem.." dehem Cici membuat Raffi melirik tipis ke arah samping, dimana Cici berdiri.

"Gue harus nemuin Papi gue," cetus Cici seperti berpamitan pada Raffi, dengan nada canggung.

Raffi menatap wajah Cici dengan alis terangkat sebelah. "Dimana?" tanya Raffi singkat.

"Ruang konseling" jawab Cici dengan pelan. Kepeduliaan Raffi yang tak seberapa bisa membuat nya canggung, apalagi bila benar-benar peduli, bisa mati kutu Cici.

"Gue temenin," cetus Raffi, dia langsung berlenggang pergi meninggalkan Cici yang terbengong.

"Hari ini manusia es itu kenapa sih? Aneh banget, gue jadi takut ngelawan kalo gini jadi nya" keluh Cici sembari melangkah dengan pelan mengekori Raffi.

"Jagain Cici selama di sekolah ya Raf, kalau dia buat masalah lagi, lapor ke Papi aja" ucap Papi Ethan kepada calon menantu nya.

"Iya Pi" sahut Raffi dengan singkat tapi tak mengurangi sopan nya pada orang yang lebih tua.

Raffi mengantarkan Papi Ethan sampai ke parkiran, setelah selesai melakukan konseling.

Cici ingin ikut mengantar, tapi dia di larang oleh Papi Ethan. "Kamu harus jadi anak yang penurut dan ngga buat onar lagi, Chintia Maizar" ucap Papi Ethan dengan tegas.

Cici tak bisa melawan, apalagi nama lengkap nya sampai di sebut oleh si pembuat nama nya itu, makin tak bisa berkata-kata Cici.

Papi Ethan sudah melajukan mobil nya keluar dari kawasan sekolah. Raffi pun melangkah kembali ke kelas nya.

Saat melewati kelas Cici, Raffi menyempatkan untuk melirik tipis. Mencari keberadaan Cici di dalam kelas.

Nampak sekali, satu bangku kosong di sana, Raffi menghela napas pelan.

Dah mulai lagi aja.

Raffi hari ini tak ingin terlalu berurusan dengan kenakalan Cici. Dia akan mengurus nya nanti sepulang sekolah.

"Ci.." panggil Raffi dengan datar, saat berpapasan dengan Cici di parkiran, pembelajaran sudah selesai, banyak yang berbondong-bondong untuk pulang.

Noa dan Aeri reflek menoleh ke belakang, berbeda dengan Cici yang fokus menatap layar hp nya.

Noa yang berada di tengah-tengah, segera menepuk pundak Cici. "Gue sama Aeri duluan ya Ci," pamit Noa tak ingin mengganggu urusan Cici dan Raffi.

"Lah? Udah pada di jemput?" tanya Cici sembari melepas salah satu airpods yang berada di telinga nya.

"Udah, duluan ya. Bye Ci" jawab Noa dan Aeri bersamaan, langsung berjalan lebih cepat.

"Yah, sendiri deh" gumam Cici kembali memasang airpods ke telinga nya.

Sret

Tangan Cici tiba-tiba di tarik ke samping mobil yang bersebelahan dengan nya.

"Eh?" cengo Cici dengan kaget.

"Si es?" gumam Cici menatap ke arah depan dengan mata melotot pada Raffi, si pelaku yang menarik tangan nya.

"Kenapa? Mau ngapain? Mau marahin gue karna gue bolos lagi?" tanya Cici langsung galak.

"Ikut gue" tanpa menjawab, Raffi segera membuka pintu mobil yang berada di belakang Cici dan menarik Cici untuk masuk ke dalam nya.

"Kasar banget sih, ngga lembut-lembut nya sama cewek, semoga aja istri lo nanti punya kesabaran sepuluh kali lipat" oceh Cici menyumpah serapah Raffi.

"Kan lo yang bakal jadi istri gue" cetus Raffi saat masuk ke dalam mobil bagian kemudi.

Deg

Cici terdiam, dia kalah telak. Seperti mulut nya sudah salah berbicara, hingga membuat boomerang bagi nya sendiri.

"Mau di bawa kemana gue ini?" tanya Cici di pertengahan jalan, dia sudah cukup lama diam setelah Raffi membuat nya kalah dalam perdebatan.

"Rumah lo" jawab Raffi dengan singkat dan tetap fokus pada jalanan nya yang lumayan padat.

Cici kembali tak bersuara, dia memilih untuk memainkan hp nya agar bosan yang melanda hilang.

Terpopuler

Comments

G

G

dibab 6 mereka harus nikah dan hari ini harus double up
please lanjut hari ini

2024-02-14

0

G

G

semoga aja di update berikutnya raffi dan cici nikah

2024-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!