Bab 7

Like nya jangan lupa.. Happy Reading💐

Acara pernikahan mereka terjadi secara dadakan untuk kedua mempelai, tapi berbeda dengan para orang tua yang memang sudah mengatur sejak awal.

Kini Raffi dan Cici telah resmi menjadi suami istri pada malam itu.

Raffi berdiri tegak di atas pelaminan dengan kemeja berwarna putih, di padukan dasi kupu-kupu berwarna hitam, menambah ketampanan Raffi malam itu.

Sedangkan Cici, dia nampak kesusahan gaun yang di pakai nya. Cici kurang terbiasa dengan gaun itu.

Gaun nya bisa di ganti jadi tanktop aja ngga sih? Ribet banget ya tuhan. Batin Cici mengeluh.

Sesekali Cici melirik ke samping, dimana Raffi berdiri tanpa ada niatan untuk Cici ternotice.

"Ekhem.." dehem Cici berharap Raffi paham.

Raffi malah semakin dingin pada nya. Membuat Cici menghela napas.

"Es.. Panggilin Mami gue dong," pinta Cici tanpa basa-basi lagi, dia sudah tak tahan apalagi mereka menjadi canggung kembali.

Raffi tak menjawab permintaan Cici, tapi dia segera bergeser ke samping menjauh dari Cici yang sibuk membenarkan gaun.

"Mi.." panggil Raffi dengan pelan.

Mami Naya menoleh, dan mendekati Raffi dengan senyuman manis pada lelaki yang sudah menjabat sebagai menantu nya.

"Kenapa Raf?" sahut Mami Naya dengan ramah.

"Acara nya udah selesai apa belum Mi? Cici boleh ganti baju ngga?" tanya Raffi membuat Mami Naya menoleh ke belakang Raffi melihat Cici.

"Dia ngga nyaman sama gaun nya?" tebak Mami Naya langsung di angguki oleh Raffi.

"Boleh aja, kamu juga kalau mau ganti baju silahkan, besok kalian ngga usah sekolah, Mami sama Mommy kamu udah bikin surat izin buat kalian berdua" jelas Mami Naya dengan panjang lebar.

"Makasih Mi, maaf ngerepotin" balas Raffi, Mami Naya tersenyum dan menepuk pundak Raffi sebagai tanda pamit.

"Temani Cici ke kamar sana, baju kamu udah ada di kamar Cici kok" ucap Mami Naya sebelum menjauh dari Raffi dan kembali posisi awal nya.

"Ah.. Lega banget asli" pekik Cici setelah berhasil melepas gaun yang melekat pada tubuh nya.

Raffi yang ada di dalam kamar yang sama dengan Cici hanya bisa geleng-geleng kepala kecil, tanpa Cici ketahui.

"Mandi sana" cetus Raffi membuat mata Cici yang hampir terpejam, langsung kembali terbuka.

Cici bahkan sampai bangkit dari posisi tidur nya di kasur. Dia lupa, status nya baru berubah beberapa jam yang lalu.

"Sejak kapan lo di situ?" tanya Cici dengan cengo menatap Raffi yang duduk santai di sofa yang ada di dalam kamar.

Raffi merotasikan mata nya melihat reaksi Cici yang seakan lupa, yang membantu Cici ke kamar ialah dia.

"Lo duluan atau gue yang duluan?" tanya Raffi dengan nada dingin, dia ingin segera membersihkan diri yang sudah lengket seharian.

"Gue aja," jawab Cici langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam kamar mandi, sejenak terlupakan handuk yang seharusnya Cici bawa.

"Handuk!" pekik Cici dari dalam kamar segera keluar dan menyambet handuk kesayangan nya.

Raffi terkekeh kecil tanpa Cici tau. "Dia gemes banget sih, tapi apa gue harus jadi dingin terus-terusan ke dia setelah ini? Tapi kan dia yang minta buat gue tetep jadi Raffi yang dulu" gumam Raffi setelah mendengar bunyi keran sir.

"Gue saranin ya Raf, solusi hubungan lo tetep langgeng setelah nikah nanti, lo ubah sifat dingin lo ke dia, dia bakal tergila-gila sama lo saat lo ngeluarin sifat peduli dan romantis"

"Ngga berguna saran lo, Sen. Ngga akan gue pakai saran lo itu, ngga akan pernah lagi" ucap Raffi dengan gelengan kepala mengingat ucapan teman nya, Arsen.

Terpopuler

Comments

G

G

diharap hari ini double up

2024-02-17

0

G

G

lanjut thor please tiap hari up ya

2024-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!