Bab 11

Like nya jangan lupa.. Happy Reading💐

Selama Cici belajar. Raffi selalu mencela setiap Cici bertanya sesuatu pada Pak Ridwan.

"Pak ini jawaban nya bener apa ngga?" tanya Cici menunjukkan hasil jawaban nya pada guru les privat nya.

Raffi langsung menyerobot mengambil buku yang hendak Pak Ridwan ambil dari tangan Cici.

Raffi memeriksa jawaban Cici tanpa memperdulikan Cici dan Pak Ridwan yang menatap nya tajam.

"Jawaban lo salah" ucap Raffi sembari menyerahkan buku itu ke tangan Cici lagi.

Cici menatap Raffi kesal dan curiga. "Gue ngga percaya sama kata-kata lo" ketus Cici lalu berbalik menatap guru les nya.

"Ini pak" ucap Cici dengan ramah.

Raffi berdecih dan menatap ke sembarang arah saat mendengar nada bicara Cici yang begitu berbeda.

Pak Ridwan mulai mengoreksi. "Salah Ci, harus nya yang pertama di jumlah itu yang sama muatan nya" ucap Pak Ridwan dengan detail.

"Di apain dulu Pak?" tanya Cici setelah mengetahui letak kesalahan nya.

"Di kali dulu Ci, habis itu di bagi, baru dapat hasil nya" jawab Pak Ridwan dengan pelan.

"Kan bener kata gue," cetus Raffi dengan bangga nya setelah Cici mendapatkan kembali buku tulis nya.

"Ya lo ngga bilang salah nya dimana, mana gue tau" kilah Cici tak ingin di salah kan lagi.

"Dari awal lo hitung juga udah salah. Kalau hitungan lo salah tapi jawaban akhir nya bener itu perlu di curigain" jelas Raffi dengan panjang lebar.

Cici melirik Raffi dengan sinis. "Jauh-jauh lo sana" usir Cici sembari menyenggol lutut Raffi yang berada di dekat nya.

"Gue numpang belajar ya di suruh Mami, ngapain lo usir-usir gue" balas Raffi membuat Cici berdecak sebal.

"Lo udah pinter, ngga usah belajar" ketus Cici mendapat senyum lebar dari Raffi.

"Thanks atas pujian nya loh ya, gue emang pinter dari sana nya" balas Raffi dengan santai.

Cici menggeram tertahan. Pak Ridwan hanya menjadi penonton perdebatan kedua nya.

Sudah seminggu Raffi berada di rumah Mami Naya dan Papi Ethan. Kini sudah saat nya pasutri itu pindah ke rumah Mommy Key dan Daddy Juan.

"Kalau Mami kangen Cici gimana?" tanya Cici mencoba menahan kepergian mereka.

"Ci.. Kamu itu cuma di boyong ke rumah mertua kamu, bukan mau pergi selama nya.." balas Mami Naya dengan malas.

"Nanti Mami kangen sama Cici, kangen marahin Cici, kangen bangunin Cici, terus ngga ada denger ocehan Cici di rumah ini" oceh Cici masih terus membujuk.

"Asli Ci.. Mami malah pengen kamu minggat dari rumah, Mami cape sama kecerewetan kamu" keluh Mami Naya dengan tatapan datar.

"Boong nya keliatan banget, Mi.." goda Cici.

"Mami kamu bisa ke sana kalau kangen kamu, Cici" cetus Papi Ethan dengan tegas.

Cici menghela napas. "Papi sering-sering juga ya ke sana" ucap Cici mengalihkan pandangan nya ke Papi Ethan.

"Iya, tenang aja Ci.." balas Papi Ethan dengan senyum tipis.

Cici melambaikan tangan dari dalam mobil setelah banyak nya drama yang di terlewatkan.

Mobil yang di kemudi Raffi perlahan menjauh dari area rumah keluarga besar Cici.

Mami Naya menghela napas. "Bener kata Cici, rumah udah sepi aja" cetus Mami Naya dengan mata berkaca-kaca.

Papi Ethan mengelus pundak sang istri mencoba memberi kekuatan.

"Kita yang udah pikirin secara matang tentang pernikahan Cici. Sekarang kita berdoa aja sama Tuhan agar Cici di lindungi dan di jaga dalam pernikahan nya" ucap Papi Ethan memberi nasehat.

"Semoga aja ya Pi.." balas Mami Naya ikut berdoa dan mengaminkan.

Terpopuler

Comments

G

G

lanjut thor please up lagi ya hari ini

2024-02-21

0

c

c

cemburu ya raf

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!