Reinkarnasi Ke Alam Semesta Lainya

Reinkarnasi Ke Alam Semesta Lainya

Chapter 1. - Kematian Bukan Akhir Dari Segalanya

Di Era Modern tepatnya di Planet Bumi yang telah berusia sangat tua, telah terjadi tragedi Peperangan yang sangat besar di tengah bencana alam yang juga besar terjadi di mana-mana, kedua hal itu mereka anggap sebagai bentuk dari Era Armageddon.

Bukan tanpa alasan kenapa istilah itu di tetapkan tepat di Era tersebut, itu di karenakan akibat dari Perang yang berlangsung terus-menerus tiada henti sampai membuat populasi peradaban manusia sebagian besarnya telah musnah atau hanya tinggal 10 persen saja.

Perang Besar tersebut melibatkan semua kalangan yang berbeda pandangan, dari kalangan Politik, Budaya, Etnis, Ras, serta Agama sekalipun dan lain sebagainya.

Dalam peperangan itu mereka juga memakai segala cara, dari memanfaatkan Teknologi yang sangat mengerikan, senjata Nuklir, senjata biologis mematikan, bahkan ada yang menggunakan sihir dan lain sebagainya.

Di tengah perang yang bergemuruh tiada henti, siang itu terlihat banyak sekali penduduk biasa sedang berlari ketakutan menyelamatkan diri mereka masing-masing, menjauhi tanah lahir mereka yang telah di serang, terutama menuju ke wilayah Zona aman yang tidak terkena radiasi radioaktif Nuklir.

Dari sekian banyaknya orang yang berlarian itu nampak ada 2 Pemuda dan 1 Gadis Muda yang cukup mencolok, karena terlihat salah satu dari Pemuda itu terus menggandeng tangan Gadis muda tersebut sambil masih berlari meski kelelahan dan terengah-engah.

Namun apa daya nasib baik tidak memihak mereka bertiga, tiba-tiba saja Bom menghantam cukup dekat dengan posisi mereka yang masih sedang berlari, sampai membuat mereka terhempas, terpisah cukup jauh dengan tubuh yang terluka parah dan berlumuran darah.

Salah satu dari ketiga korban Bom itu atau Pria sebelumnya yang sempat mengandeng tangan Gadis Mudah, tenyata ia nampak masih memiliki sedikit kesadaran.

Dengan sebagian tubuhnya yang hancur dan air mata yang mengalir, dia terus berusaha mencoba mengulurkan tangannya dengan susah payah ke arah kedua korban lainya yang sudah di pastikan telah tewas akibat dari bagian tubuh mereka yang hancur berserakan.

Di akhir sisa-sisa kesadaran nya yang hampir menghilang dan dengan raut wajahnya yang menyedihkan, Pria malang itu bergumam lemah di dalam hati;

"Siapa saja tolong kami, aku mohon, untuk pertama kalinya aku mohon Tuhan ...! kalau kau memang ada, aku mohon tolong bantu kami, tolong bantu Adik dan Tunanganku, kenapa hidup kami selalu menderita seperti ini."

Setelah itu, akhirnya dia pun menutup matanya yang meredup untuk terakhir kalinya dan meninggalkan sisa-sisa butiran air mata yang masih mengalir, menandakan kalau dia benar-benar sudah tewas.

Pemuda tewas yang terakhir itu bernama Chris Sina, berusia 25 tahun, sedangkan korban lainya yang seorang Gadis adalah tunangannya yang cantik bernama Yuna Arashi berusia 24 tahun, dan untuk Pemuda satunya lagi adalah saudara laki-lakinya, bernama Chris Soni berusia 24 tahun.

...****************...

...05-05-3005...

Tak lama kemudian, seketika samar-samar Sina mendapatkan kembali kesadarannya, namun dia merasa sangat kebingungan, kenapa Dia tidak bisa membuka matanya, dan kenapa Dia juga tidak bisa menggunakan mulutnya, bahkan telinga nya juga tidak dapat mendengar suara apapun di sekitarannya.

Selain itu Dia juga tidak habis pikir kenapa tanah yang tadinya keras dan gersang tempat Dia terkapar tiba-tiba saja di rasakannya malahan kini menjadi sangatlah nyaman dan empuk seperti sebuah kasur, bahkan udaranya pun terasa sangatlah sejuk di kulit dan segar di pernapasannya.

Tak berhenti untuk merasa heran, kini Sina juga kembali bertanya-bertanya di dalam hati, "Kenapa rasa sakit di tubuhku menghilang ..? padahal kan seingat ku tadi kami kena ledakan boom ..? di mana Yuna dan Soni ...?"

Meskipun fakta sebenarnya Dia adalah seorag Atheis yang sebelumnya tidak percaya dengan Surga, namun akibat dari apa yang dipikirkan dan di rasakannya saat ini, akhirnya hal itu membuatnya beranggapan mungkin saja benar saat ini dia memang telah berada di surga??

Untuk menghilangkan rasa penasaran sekaligus memastikan keadaan sekitarnya seperti apa, hal itu pun membuatnya terus berusaha membuka matanya yang masih saja terasa sangat berat.

Meski ada sedikit terbesit rasa takut ketika membayangkan apa yang akan di lihatnya selanjutnya, namun tetap saja Dia memberanikan diri untuk segera membuka mata.

Walau penglihatannya sempat gelap dan kabur saat baru saja berhasil membuka mata, namun tidak lama atau hanya beberapa detik saja, akhirnya penglihatannya berangsur-angsur kembali normal seperti sediakala.

Ketika dia sedang mengamati sekitarnya dengan serius, apa yang di lihatnya membuatnya kembali kebingungan, Dia bingung kenapa saat ini dia malahan sedang berada di dalam sebuah ruangan kaca yang sangat nyaman.

"Di mana ini ..? apa benar ini di Surga ..? Kalau benar ini surga lalu kenapa telinga ku tidak bisa mendengar suara apapun, apa mungkin ruangan ini yang kedap suara, atau .... mungkin kuping ku yang cedera ...?" batinnya yang bermonolog, terus bertanya-bertanya dengan perasaan bingung.

Lalu saat dia melihati tangannya yang nampak sangatlah kecil, unyu-unyu, hal itu pun membuatnya sangat terkejut dengan penuh pertanyaan di dalam hati yang tetap tidak bisa menggunakan Lisan mulutnya ;

"Eeeeee ... Apa-apan ini, apakah ini tanganku ...?? kenapa tanganku jadi kecil begini Woy .... Ini tidak mungkin kan ?? .... tidak mungkin aku jadi Bayi-kan ...??"

"Bentar-bantar - ... dari tadi kan Aku tidak bisa bicara ... Itu berarti aku beneran jadi Bayi dong ... Bayi kan memang tidak bisa bicara ... ??," lanjut batinnya yang seolah tidak percaya jika seandainya dia Bayi.

Dia juga akhirnya Dia sadar, jadi saat matanya yang sempat gelap dan kabur itu, semua itu juga pasti di sebabkan oleh dia yang mungkin seorang Bayi, di tambah lagi telinga nya juga masih tidak bisa mendengar.

Tapi meski begitu tetap saja dia merasa aneh, Bayi mana yang sejak lahir bisa melihat secepat itu, dan apakah ada bayi lainnya yang jiwanya adalah jiwa orang dewasa yang memiliki memori masa lalu di kehidupan sebelumnya??

Lalu tiba-tiba saja Sina merasakan kalau kedua telinganya seketika berangsur-angsur bisa mendengarkan suara di sekitarannya.

Suara jelas yang pertama kali di dengar Sina adalah suara lembut seorang perempuan yang sedang berbicara cukup dekat dengannya, atau hanya bersebelahan saja dengan ruangan kaca miliknya.

Meski Sina sangat ingin melihat sumber suara yang berada di samping nya itu, namun apa daya ternyata dia tidak bisa, di karenakan dia merasa kepalanya sangat berat atau sulit sekali untuk menoleh ke arah samping, jadi saat ini dia hanya bisa menatap ke atasnya saja.

"Maaf ... Pak-Bu ....l! sepertinya Bayi kalian mengalami masalah, dari sejak baru lahir tadi Bayi kalian tidak menunjukan reaksi menangis, bahkan sampai dengan saat ini masih saja belum menunjukkan tanda-tanda, selain itu tidak ada masalah lainnya, dan untuk tanda hitam seperti luka cakaran di pipinya itu hanyalah sebuah tanda lahir saja bukan masalah."

Suara Perempuan yang terdengar lembut seakan prihatin itu membuat Sina berpikir apakah Dia Bayi yang di maksud tidak bisa menangis tersebut. Kalau benar begitu, itu berarti perempuan tersebut pasti sedang berbicara dengan ke-Dua Orang Tuanya??

Memikirkan hal tersebut membuat mata Sina merah berair dan terbelalak melotot tajam ke atas, tanpa basa basi lagi Dia pun terus berusaha mengeluarkan seluruh kekuatannya agar bisa menoleh kesamping untuk melihat apakah benar itu rupa Kedua Orang Tuanya.

Kalau benar, maka Sina pikir pasti sekarang ini dia telah di hidupkan kembali ke Masa lalunya.

"Aku mohon Buk Dokter ! tolong lakukan yang terbaik untuk anak kami ... Aku mohon !!" Suara perempuan lain yang terdengar lemah itu terdengar sedih dan gemetar.

"Bu Dokter !! aku mohon dengan sangat !! berapapun biayanya pasti akan ku bayar, asalkan Bayi kami baik-baik saja," Ucap Suara Pria yang juga terdengar sedih.

"Baik Pak-Bu, sebisa mungkin akan kami usahakan semaksimal mungkin" jawaban bijak Bu Dokter itu yang ternyata adalah suara lembut perempuan pertama sebelumnya.

Sina sangat yakin, pasti kedua suara yang terdengar sedih sedang memohon degan sangat kepada Bu dokter itu pasti adalah suara kedua orang tua yang sangat berharap bayi mereka baik-baik saja.

Tapi apakah betul Bayi yang di khawatirkan mereka itu adalah Dirinya ?? dan apakah betul juga kalau Kedua Orang Tua itu adalah orang tuanya dulu??

...****************...

...To Be Continue...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!