Chapter 13 - Kedatangan Pria flash Blue

Tak lama itu tiba-tiba saja terdengar suara pria Dewasa yang menyahuti dari balik pintu depan rumah panggung mereka.

"Permisi selamat siang!" sahut pria itu sambil mengetuk pintu yang tidak tertutup.

Menyadari kehadiran pria yang berpakaian elit tepat di depan pintu, membuat Kenzo dan Karina merasa sedikit terkejut, meraka tidak menyangka ternyata pria yang datang adalah pamannya Sina dan Soni atau kakak dari ibu kandungnya anak angkat mereka.

"Eeee ... Datta ... Lama tidak bertemu ... Silahkan masuk-Silakan masuk!" Sapaan Kenzo kepada Datta, lalu mereka berdua pun saling berjabat tangan dan saling merangkul saat Datta telah masuk ke dalam rumah.

"Suara itu ... seperti suara paman??" Gumam Soni sambil melirik ke arah Sina, lalu ia menggunakan kekuatan matanya untuk memastikan. "Benar sekali, itu paman Datta."

Sementara Sina yang nampak sedang menerawang sambil memejamkan mata ia membenarkan ucapan Soni. "ia ... aku juga merasakannya, ini memang hawa nya paman, Panjang umur paman Datta, baru saja kita bicarakan tentang dia, Eeee akhirnya dia datang juga."

Sedangkan Nisa yang tidak mengenal siapa itu Paman Datta, hal itu pun membuatnya merasa kebingungan saat sedang mengendus keberadaan pria yang di maksud kedua kakaknya. Lalu tanpa berlama-lama lagi akhirnya mereka bertiga pun segera menuju ke ruang tengah untuk berkumpul menemui pria yang di maksud.

Flash back on

Beberapa tahun yang lalu semenjak kematian kedua orang tua kandung Sina dan Soni, paman mereka yang bernama Datta itu juga menitipkan harapan kepada kedua orang tua angkat mereka.

Datta sangat yakin kalau Karina dan Kenzo itu adalah ibu dan ayah yang sangat baik, Mengingat mereka berdua juga adalah sahabat baik dari Ayah dan ibu kandung keponakannya, jadi menurutnya pasti mereka berdua bisa mendidik Sina dan Soni menjadi anak yang baik juga.

Dan sebelum Datta pergi meninggalkan keponakan nya yang masih berusia 6 dan 5 tahun, Ia juga menyempatkan untuk memberikan biaya hidup yang lebih dari cukup untuk keponakannya sekaligus untuk keluarga yang telah mengasuh mereka.

"Tolong terima ini!" Ucap Datta sambil menaruh uang yang cukup banyak di tengah-tengah duduk ia bersama Karina dan Kenzo.

"Apa ini ...?" ujar Karina yang syok dan bertanya-tanya sambil sesekali menatap wajahnya Datta. "Ini terlalu berlebihan Data, ... uang nya banyak sekali, aku tidak bisa menerimanya."

"Ini tanda terimakasih ku karena kalian selama ini sangatlah baik," balas Datta setelah memilih kosa kata yang baik agar tidak menyingung perasaan Karina dan Kenzo.

Kenzo menimpali dengan ekspresi bijak, "Iya Datta! tidak perlu repot-repot, Kami akan mengasuh mereka berdua dengan ikhlas, selama ini kami juga telah menganggap mereka berdua sebagai anak kami sendiri."

Karina menimpali di tengah ulasan senyumnya saat pandangannya masih melihat Anak-anaknya yang sedang bermain di halaman rumah, "Tindakan kami ini tidaklah sebanding dengan pengorbanan yang telah di lakukan kedua orang tua mereka, Suliwa dan Soraya itu sangat sering menyelamatkan nyawa kami dari kematian, seandainya saja mereka tidak menyelamatkan kami waktu itu pasti kami telah mati di tangan siluman biadab itu."

"Bukan hanya terus menyelamatkan nyawa kami saja, bahkan mereka berdua juga telah menyelamatkan seluruh nyawa penduduk Desa." Kenzo mengatakan itu sambil melirik kearah Soni yang sedang murung duduk di pinggiran teras rumah.

"Maafkan aku, tapi aku harus memberikan uang itu pada kalian, jadi aku mohon jangan menolak, sekali lagi terima kasih, ...." Setalah mengatakan itu Datta langsung berbalik menyahuti keponakan nya, "Sina, Soni ...!! paman pamit ya, jaga diri kalian baik-baik, jangan jadi anak nakal ...!" sementara Kenzo dan Karina kini hanya diam dan melamun.

"Cihhh ...!" Soni tidak menanggapi pamannya, ia hanya berdecih kesal sambil memalingkan ekspresi dinginnya yang cuek.

"Iya paman, jangan lupa janjinya ya." ujar Sina yang di balut dengan senyuman unjuk gigi sambil melambaikan tangannya.

"Baiklah kalau begitu aku pamit, terimakasih banyak, jaga diri kalian, sampai jumpa." Setalah mengatakan ucapan sopannya Datta pun menghilang dari posisinya seperti sulap.

"Dasar dia itu, lagi-lagi Teleport," celetuk Kenzo sambil mengulas senyum bijak.

Setelah itu seiring waktu ternyata di setiap bulan nya Datta juga tidak lupa mengirim lagi uang untuk biaya hidup keponakannya bersama keluarga angkat keponakannya itu.

Flashback off

Kembali ke masa sekarang, ketiga saudara yang ingin melihat Paman Datta di ruang tengah, akhirnya sekian detik mereka pun ikut juga bergabung duduk mengapar di bawah tanpa kursi bersama Karina dan Kenzo yang berhadapan dengan Paman Datta.

Datta adalah Seorang PENTRA Negara dengan Pangkat Kapten di Pasukan Macan Biru (Kelas Bintang Perunggu) yang Cukup hebat dalam Teknik Seni bela diri Pentra, ia juga sangat akrab di kenal sebagai si Pentra Flash Blue, julukan itu di dapatnya karena ia memiliki kemampuan ber-teleportasi yang sangat cepat dan juga oleh rambutnya yang berwarna biru.

"Paman Datta! akhirnya kau datang juga," Sahut Sina sambil tersenyum ceria lalu duduk di dekat Ayah dan ibu angkatnya bersama dengan Soni dan Nisa.

Datta membalas Sina dengan gurauan kedua tangannya yang seolah sedang menembak dan menyeringai unjuk gigi. "Yo ... Ternyata kalian sudah sangat besar ya-."

Soni yang berekspresi datar dan dingin langsung memotong ucapan pamannya dengan santai, "Apakah paman datang untuk menepati janji paman waktu itu ...?? Kalau begitu ayo ...!! Aku sangat bersemangat dan siap untuk pergi."

Mendengar itu membuat Nisa tersentak kaget keheranan, sementara Datta hanya tertawa yang di buat-buat. "Whahahhaha ... Santai dulu nggak sih ... Hadeh-hadeeeehh ... Kenapa kau langsung ke intinya Soni ...!? Padahal Aku saja baru mau membahasnya dengan kedua orang tuamu tadi. Kau ini -... sifat dingin mu itu ternyata telah mendarah daging ya ... Ternyata kau ini tidak banyak berubah."

"Cihhh ...." Soni berdecih sambil melipat kedua tangan dan memalingkan pandangannya.

"Maafkan dia paman! dia itu memang sering begitu, maklum agak lain." Bisik-bisik Sina sambil cengengesan dan dengan gelagat bergurau namun suaranya itu cukup keras untuk di dengar semua orang yang ada di sana termasuk Soni yang kini ia terlihat berekspresi jengkel dan kesal.

"Aku dengar goblok ... Dasar kakak sialan," umpatan kekesalan Soni sambil menjelitkan bola matanya ke arah Sina dan membuat Sina hanya bisa berekspresi tidak enakan sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.

Pada akhirnya hal itupun membuat semuanya tertawa terbahak-bahak kecuali Soni, karena dia sadar dia lah yang menjadi bahan tertawaan.

Setelah itu Paman Datta pun memulai percakapan tentang apa tujuan ia sebenarnya datang ke kediaman keponakannya. Tujuan Datta memanglah ingin menepati janjinya kepada keponakannya.

Sudah saatnya hari ini Datta mengajak Sina dan Soni untuk pergi bersamanya ke Kota Pentra, memindahkan keponakannya itu ke Akademi Wajib Pentra yang ada di kota tersebut, menjadikan mereka berdua sebagai Pasukan Pentra Negara di Kota Pentra.

Lokasi Akademi Wajib Pentra atau Kota Pentra yang di maksud itu cukup jauh dari desanya, jadi sudah di pastikan Sina dan Soni akan meninggalkan Desa mereka seperti halnya Yuna Arashi yang telah lebih dulu pergi ke lokasi tersebut.

Sina sempat berfikir mungkin ini kesempatan baginya untuk bertemu kembali dengan Yuna Arashi yang telah lebih dulu berada di Kota Pentra itu.

...****************...

...To Be Continue...

Episodes
1 Chapter 1. - Kematian Bukan Akhir Dari Segalanya
2 Chapter. 2 - Hidup Kembali Di tanggal 05-05-3005
3 Chapter 3 - Universe(Alam Semesta) lain yang berbeda, Tahun 3005
4 Chapter 4 - Akademi Wajib Pentra & Enggib
5 Chapter 5 - Kelam
6 Chapter 6 • Makhluk Misterius
7 Chapter 7 • Ancaman dari Ras Manusias Goblin
8 Chapter 8 - Pertarungan part 1
9 Chapter 9 - Pertarungan part 2
10 Chapter 10 - Di Rasuki Siluman
11 Chapter 11 - Di Rumah Orang Tua angkat
12 Chapter 12 - Malam Tahun Baru
13 Chapter 13 - Kedatangan Pria flash Blue
14 Chapter 14 - Meninggalkan Desanya Menuju Kota Pentra
15 Chapter 15 - Kebohongan
16 Chapter 16 - Teori Jurus Teleportasi Milik Datta
17 Chapter 17 - Jalan Kaki bentuk dari Latihan
18 Chapter 18 - Kemampuan Yang Mulai Bangkit
19 Chapter 19 - Perasaan Aneh terhadap Adik Angkat
20 Chapter 20 - Kota Pentra Tampak Sangat Futuristik
21 Chapter 21 - Setiba di Tempat Tujuan
22 Chapter 22 - Kelas 7D dan 10D
23 Chapter 23 - Perkara Mencari Bangku
24 Chapter 24 - Perkenalan Murid Pindahan
25 Chapter 25 - Istilah Kata Sempurna di Dunia Barunya Sina
26 Chapter 26 - Perbedaan dasar Penciptaan 3 Makhluk
27 Chapter 27 - Kantin Akademi Wajib Pentra
28 Chapter 28 - Kerusuhan Teman Lama
29 Chapter 29 - Keanehan Pada diri Sina
30 Chapter 30 - Raja (Alderus) dan Kaisar Pentra (Eldarus)
31 Chapter 31 - Gelisah
32 Chapter 32 - Persiapan Magang (Latihan Misi Pertama) Murid Pentra
33 Chapter 33 - Mesin Pemindaian Pintar (MPP)
34 Chapter 34 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas
35 Chapter 35 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 1
36 Chapter 36 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 2
37 Chapter 37 - Keputusan Yang menegangkan
38 Chapter 38 - Keanehan Tubuh Sina
39 Chapter 39 - Firasat Buruk
40 Chapter 40 - Markas Khusus Pasukan Macan Biru (Pasukan Bintang 6 Perunggu)
41 Chapter 41 - Flashback Kemunculan Monster dari dalam Portal Misterius
42 Chapter 42 - Kota Mati (Kota Perak)
43 Chapter 43 - Pasukan Kelas Standar (Bintang Perunggu)
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Chapter 1. - Kematian Bukan Akhir Dari Segalanya
2
Chapter. 2 - Hidup Kembali Di tanggal 05-05-3005
3
Chapter 3 - Universe(Alam Semesta) lain yang berbeda, Tahun 3005
4
Chapter 4 - Akademi Wajib Pentra & Enggib
5
Chapter 5 - Kelam
6
Chapter 6 • Makhluk Misterius
7
Chapter 7 • Ancaman dari Ras Manusias Goblin
8
Chapter 8 - Pertarungan part 1
9
Chapter 9 - Pertarungan part 2
10
Chapter 10 - Di Rasuki Siluman
11
Chapter 11 - Di Rumah Orang Tua angkat
12
Chapter 12 - Malam Tahun Baru
13
Chapter 13 - Kedatangan Pria flash Blue
14
Chapter 14 - Meninggalkan Desanya Menuju Kota Pentra
15
Chapter 15 - Kebohongan
16
Chapter 16 - Teori Jurus Teleportasi Milik Datta
17
Chapter 17 - Jalan Kaki bentuk dari Latihan
18
Chapter 18 - Kemampuan Yang Mulai Bangkit
19
Chapter 19 - Perasaan Aneh terhadap Adik Angkat
20
Chapter 20 - Kota Pentra Tampak Sangat Futuristik
21
Chapter 21 - Setiba di Tempat Tujuan
22
Chapter 22 - Kelas 7D dan 10D
23
Chapter 23 - Perkara Mencari Bangku
24
Chapter 24 - Perkenalan Murid Pindahan
25
Chapter 25 - Istilah Kata Sempurna di Dunia Barunya Sina
26
Chapter 26 - Perbedaan dasar Penciptaan 3 Makhluk
27
Chapter 27 - Kantin Akademi Wajib Pentra
28
Chapter 28 - Kerusuhan Teman Lama
29
Chapter 29 - Keanehan Pada diri Sina
30
Chapter 30 - Raja (Alderus) dan Kaisar Pentra (Eldarus)
31
Chapter 31 - Gelisah
32
Chapter 32 - Persiapan Magang (Latihan Misi Pertama) Murid Pentra
33
Chapter 33 - Mesin Pemindaian Pintar (MPP)
34
Chapter 34 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas
35
Chapter 35 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 1
36
Chapter 36 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 2
37
Chapter 37 - Keputusan Yang menegangkan
38
Chapter 38 - Keanehan Tubuh Sina
39
Chapter 39 - Firasat Buruk
40
Chapter 40 - Markas Khusus Pasukan Macan Biru (Pasukan Bintang 6 Perunggu)
41
Chapter 41 - Flashback Kemunculan Monster dari dalam Portal Misterius
42
Chapter 42 - Kota Mati (Kota Perak)
43
Chapter 43 - Pasukan Kelas Standar (Bintang Perunggu)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!