Di Era Modern tepatnya di Planet Bumi yang telah berusia sangat tua, telah terjadi tragedi Peperangan yang sangat besar di tengah bencana alam yang juga besar terjadi di mana-mana, kedua hal itu mereka anggap sebagai bentuk dari Era Armageddon.
Bukan tanpa alasan kenapa istilah itu di tetapkan tepat di Era tersebut, itu di karenakan akibat dari Perang yang berlangsung terus-menerus tiada henti sampai membuat populasi peradaban manusia sebagian besarnya telah musnah atau hanya tinggal 10 persen saja.
Perang Besar tersebut melibatkan semua kalangan yang berbeda pandangan, dari kalangan Politik, Budaya, Etnis, Ras, serta Agama sekalipun dan lain sebagainya.
Dalam peperangan itu mereka juga memakai segala cara, dari memanfaatkan Teknologi yang sangat mengerikan, senjata Nuklir, senjata biologis mematikan, bahkan ada yang menggunakan sihir dan lain sebagainya.
Di tengah perang yang bergemuruh tiada henti, siang itu terlihat banyak sekali penduduk biasa sedang berlari ketakutan menyelamatkan diri mereka masing-masing, menjauhi tanah lahir mereka yang telah di serang, terutama menuju ke wilayah Zona aman yang tidak terkena radiasi radioaktif Nuklir.
Dari sekian banyaknya orang yang berlarian itu nampak ada 2 Pemuda dan 1 Gadis Muda yang cukup mencolok, karena terlihat salah satu dari Pemuda itu terus menggandeng tangan Gadis muda tersebut sambil masih berlari meski kelelahan dan terengah-engah.
Namun apa daya nasib baik tidak memihak mereka bertiga, tiba-tiba saja Bom menghantam cukup dekat dengan posisi mereka yang masih sedang berlari, sampai membuat mereka terhempas, terpisah cukup jauh dengan tubuh yang terluka parah dan berlumuran darah.
Salah satu dari ketiga korban Bom itu atau Pria sebelumnya yang sempat mengandeng tangan Gadis Mudah, tenyata ia nampak masih memiliki sedikit kesadaran.
Dengan sebagian tubuhnya yang hancur dan air mata yang mengalir, dia terus berusaha mencoba mengulurkan tangannya dengan susah payah ke arah kedua korban lainya yang sudah di pastikan telah tewas akibat dari bagian tubuh mereka yang hancur berserakan.
Di akhir sisa-sisa kesadaran nya yang hampir menghilang dan dengan raut wajahnya yang menyedihkan, Pria malang itu bergumam lemah di dalam hati;
"Siapa saja tolong kami, aku mohon, untuk pertama kalinya aku mohon Tuhan ...! kalau kau memang ada, aku mohon tolong bantu kami, tolong bantu Adik dan Tunanganku, kenapa hidup kami selalu menderita seperti ini."
Setelah itu, akhirnya dia pun menutup matanya yang meredup untuk terakhir kalinya dan meninggalkan sisa-sisa butiran air mata yang masih mengalir, menandakan kalau dia benar-benar sudah tewas.
Pemuda tewas yang terakhir itu bernama Chris Sina, berusia 25 tahun, sedangkan korban lainya yang seorang Gadis adalah tunangannya yang cantik bernama Yuna Arashi berusia 24 tahun, dan untuk Pemuda satunya lagi adalah saudara laki-lakinya, bernama Chris Soni berusia 24 tahun.
...****************...
...05-05-3005...
Tak lama kemudian, seketika samar-samar Sina mendapatkan kembali kesadarannya, namun dia merasa sangat kebingungan, kenapa Dia tidak bisa membuka matanya, dan kenapa Dia juga tidak bisa menggunakan mulutnya, bahkan telinga nya juga tidak dapat mendengar suara apapun di sekitarannya.
Selain itu Dia juga tidak habis pikir kenapa tanah yang tadinya keras dan gersang tempat Dia terkapar tiba-tiba saja di rasakannya malahan kini menjadi sangatlah nyaman dan empuk seperti sebuah kasur, bahkan udaranya pun terasa sangatlah sejuk di kulit dan segar di pernapasannya.
Tak berhenti untuk merasa heran, kini Sina juga kembali bertanya-bertanya di dalam hati, "Kenapa rasa sakit di tubuhku menghilang ..? padahal kan seingat ku tadi kami kena ledakan boom ..? di mana Yuna dan Soni ...?"
Meskipun fakta sebenarnya Dia adalah seorag Atheis yang sebelumnya tidak percaya dengan Surga, namun akibat dari apa yang dipikirkan dan di rasakannya saat ini, akhirnya hal itu membuatnya beranggapan mungkin saja benar saat ini dia memang telah berada di surga??
Untuk menghilangkan rasa penasaran sekaligus memastikan keadaan sekitarnya seperti apa, hal itu pun membuatnya terus berusaha membuka matanya yang masih saja terasa sangat berat.
Meski ada sedikit terbesit rasa takut ketika membayangkan apa yang akan di lihatnya selanjutnya, namun tetap saja Dia memberanikan diri untuk segera membuka mata.
Walau penglihatannya sempat gelap dan kabur saat baru saja berhasil membuka mata, namun tidak lama atau hanya beberapa detik saja, akhirnya penglihatannya berangsur-angsur kembali normal seperti sediakala.
Ketika dia sedang mengamati sekitarnya dengan serius, apa yang di lihatnya membuatnya kembali kebingungan, Dia bingung kenapa saat ini dia malahan sedang berada di dalam sebuah ruangan kaca yang sangat nyaman.
"Di mana ini ..? apa benar ini di Surga ..? Kalau benar ini surga lalu kenapa telinga ku tidak bisa mendengar suara apapun, apa mungkin ruangan ini yang kedap suara, atau .... mungkin kuping ku yang cedera ...?" batinnya yang bermonolog, terus bertanya-bertanya dengan perasaan bingung.
Lalu saat dia melihati tangannya yang nampak sangatlah kecil, unyu-unyu, hal itu pun membuatnya sangat terkejut dengan penuh pertanyaan di dalam hati yang tetap tidak bisa menggunakan Lisan mulutnya ;
"Eeeeee ... Apa-apan ini, apakah ini tanganku ...?? kenapa tanganku jadi kecil begini Woy .... Ini tidak mungkin kan ?? .... tidak mungkin aku jadi Bayi-kan ...??"
"Bentar-bantar - ... dari tadi kan Aku tidak bisa bicara ... Itu berarti aku beneran jadi Bayi dong ... Bayi kan memang tidak bisa bicara ... ??," lanjut batinnya yang seolah tidak percaya jika seandainya dia Bayi.
Dia juga akhirnya Dia sadar, jadi saat matanya yang sempat gelap dan kabur itu, semua itu juga pasti di sebabkan oleh dia yang mungkin seorang Bayi, di tambah lagi telinga nya juga masih tidak bisa mendengar.
Tapi meski begitu tetap saja dia merasa aneh, Bayi mana yang sejak lahir bisa melihat secepat itu, dan apakah ada bayi lainnya yang jiwanya adalah jiwa orang dewasa yang memiliki memori masa lalu di kehidupan sebelumnya??
Lalu tiba-tiba saja Sina merasakan kalau kedua telinganya seketika berangsur-angsur bisa mendengarkan suara di sekitarannya.
Suara jelas yang pertama kali di dengar Sina adalah suara lembut seorang perempuan yang sedang berbicara cukup dekat dengannya, atau hanya bersebelahan saja dengan ruangan kaca miliknya.
Meski Sina sangat ingin melihat sumber suara yang berada di samping nya itu, namun apa daya ternyata dia tidak bisa, di karenakan dia merasa kepalanya sangat berat atau sulit sekali untuk menoleh ke arah samping, jadi saat ini dia hanya bisa menatap ke atasnya saja.
"Maaf ... Pak-Bu ....l! sepertinya Bayi kalian mengalami masalah, dari sejak baru lahir tadi Bayi kalian tidak menunjukan reaksi menangis, bahkan sampai dengan saat ini masih saja belum menunjukkan tanda-tanda, selain itu tidak ada masalah lainnya, dan untuk tanda hitam seperti luka cakaran di pipinya itu hanyalah sebuah tanda lahir saja bukan masalah."
Suara Perempuan yang terdengar lembut seakan prihatin itu membuat Sina berpikir apakah Dia Bayi yang di maksud tidak bisa menangis tersebut. Kalau benar begitu, itu berarti perempuan tersebut pasti sedang berbicara dengan ke-Dua Orang Tuanya??
Memikirkan hal tersebut membuat mata Sina merah berair dan terbelalak melotot tajam ke atas, tanpa basa basi lagi Dia pun terus berusaha mengeluarkan seluruh kekuatannya agar bisa menoleh kesamping untuk melihat apakah benar itu rupa Kedua Orang Tuanya.
Kalau benar, maka Sina pikir pasti sekarang ini dia telah di hidupkan kembali ke Masa lalunya.
"Aku mohon Buk Dokter ! tolong lakukan yang terbaik untuk anak kami ... Aku mohon !!" Suara perempuan lain yang terdengar lemah itu terdengar sedih dan gemetar.
"Bu Dokter !! aku mohon dengan sangat !! berapapun biayanya pasti akan ku bayar, asalkan Bayi kami baik-baik saja," Ucap Suara Pria yang juga terdengar sedih.
"Baik Pak-Bu, sebisa mungkin akan kami usahakan semaksimal mungkin" jawaban bijak Bu Dokter itu yang ternyata adalah suara lembut perempuan pertama sebelumnya.
Sina sangat yakin, pasti kedua suara yang terdengar sedih sedang memohon degan sangat kepada Bu dokter itu pasti adalah suara kedua orang tua yang sangat berharap bayi mereka baik-baik saja.
Tapi apakah betul Bayi yang di khawatirkan mereka itu adalah Dirinya ?? dan apakah betul juga kalau Kedua Orang Tua itu adalah orang tuanya dulu??
...****************...
...To Be Continue...
Lalu ketika semua pandang mata orang Dewasa yang ada di ruangan itu melirik ke arah Bayi yang sedang di bicarakan atau Bayi yang berada di dalam tabung kaca tak jauh dari mereka yang hanya bersebelahan saja.
Tiba-tiba saja Bayi tersebut balik melirik memperhatikan mereka dengan mata yang melotot tajam seolah sedang terkejut lalu setelahnya Dia langsung menangis kencang.
Walau sempat bingung dengan ekspresi pertama yang terkesan aneh dari Bayi tersebut, namun pada akhirnya semua orang itu pun langsung berekspresi lega meski sebelumnya sempat panik.
"Syukurlah akhirnya bayi ibu menangis juga," suara perempuan lainya yang terdengar senang.
"Sebenarnya ini fenomena langkah, reaksi menangis nya telat, tapi ini pertanda baik," ucap suara lembut Perempuan yang merupakan Dokter tersebut.
Mendengar ucapan kedua perempuan itu membuat Sepasang Suami Istri ini langsung meneteskan butiran air mata kebahagiaan, sementara untuk Bayi mereka yang di dalam tabung kaca itu, ternyata masih saja terus menangis tiada henti.
***
Beberapa menit kemudian, Sina yang telah menyadari kalau sebenarnya dia lah bayi yang di bicarakan sebelumnya, atau yang masih di dalam tabung kaca, yang sempat menangis, membuatnya terus berpikir keras tentang apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya saat ini.
Reaksi sebelumnya yang terkesan aneh dan menangis itu ternyata bukanlah tanpa alasan kenapa bisa terjadi, itu semua dikarenakan sepasang Suami istri yang di lihatnya itu ternyata rupa wajah mereka memanglah sangatlah mirip sekali dengan rupa kedua orang tuanya dahulu, atau Ayah dan ibu kandungnya dahulu yang juga telah lama tewas akibat dari dampak perang, saat Sina masih anak-anak.
Jadi hal itulah yang membuat Sina menangis haru, tangisan kebahagiaan saat melihat kedua orang tuanya kembali, orang tua yang sangat ia cintai.
Berdasarkan apa yang telah di lihatnya itu, jadi Sina kembaki berpikir apakah benar dia telah hidup kembali ke masa lalunya, masa di mana kedua orang tuanya masih hidup??
Namun dengan cepat Dia menyadari atau mengingat kembali, sesuatu yang membuatnya tidak habis pikir, "Kalau benar aku hidup kembali ke masa lalu, lalu kenapa Dokter perempuan yang ku lihat tadi itu wujudnya seperti Elf, telinga nya juga panjang dan runcing."
Dokter dengan Rupa Elf yang Sina maksud itu adalah Dokter yang sempat di lihatnya saat sedang menangis atau saat baru saja berhasil menoleh kesamping.
Bahkan suara lembut perempuan lainya yang ternyata adalah seorang Suster bersebelahan dengan Dokter itu, Sina ingat juga ternyata dia memiliki rupa Manusa Hewan dengan telinga kucing.
Jadi Sina pikir bukankah hal seperti itu, atau makhluk seperti itu biasanya hanya ada di cerita fiksi fantasi saja?
"Kalau memang Dunia ini bukanlah masa laluku, lalu kenapa ada kedua orang tua ku ?? apa mungkin sekarang ini aku hidup kembali di Dunia Fantasi semacam Dunia paralel, atau Dunia Cermin, atau Dunia salinan, yang mirip dengan Bumi, yang di ciptakan untuk orang-orang yang telah mati seperti ku ... jadi, apakah Ayah dan ibuku yang sekarang ini juga orang yang sama dari Dunia asalku, yang hidup kembali ke dunia ini, seperti ku??."
Bukan tanpa alasan kenapa Sina berpikiran liar seperti itu, itu semua di karenakan dia sangat ingat betul kalau sebenarnya di Dunia asalnya itu sepanjang hidupnya dia tidak pernah sekalipun melihat atau mendengar berita yang namanya Manusia Elf maupun Manusia Hewan, yang ada malahan populasi manusia yang tinggal 10% dan bencana alam ada di mana-mana.
*****
Beberapa menit dari Sina yang masih termenung dalam rupa bayinya, tak lama itu kini dia tampak sedang bergantian di gendong ibunya dengan perasaan sayang setelah sebelumnya di gendong Ayahnya.
"Sina Anakku ...! ibu sangat senang sekali ... akhirnya kau baik-baik saja nak!!" celetuk ibunya sambil mencium pelan pipi bayinya dengan perasaan yang sangat sayang dan berhati-hati.
"Istriku ...! Ini semua berkat berkah dari Sutma, bersyukurlah kepadanya," Timpalan Suaminya dengan ulasan senyuman ramah.
"Iya suami ku ! kau benar sekali, ..." balasan Istrinya yang juga memberi senyuman ramahnya.
Lalu setelahnya dia memanjatkan Doa sambil menyatukan kedua telapak tangannya, "Ya-Sutma ! aku sangat berterima kasih atas berkah mu ini, terimakasih atas anak yang kau titipkan kepada kami, aku sangat bersyukur."
Mendengar percakapan kedua orang tuanya yang seolah menganggap SUTMA itu seperti tuhan, akhirnya menambah keyakinan Sina kalau memang benar adanya dia telah terlahir kembali di Dunia lain, bukannya ke masa lalunya.
Karena seingat atau setahunya dulu, di Dunia asalnya itu seharusnya tempat bersyukur adalah Tuhan/Dewa bukanya Sutma. Walau dulunya Sina adalah seorang Atheis, namun dia sempat mengetahui hal tersebut dari beberapa buku dan pergaulan teman-temannya.
Sina heran dengan emosi yang di siratkannya untuk situasi yang sangat membingungkan ini, Emosi itu antara emosi bahagia dan juga bersedih, bahagia karena bisa melihat rupa kedua orang tuanya kembali yang sangat mirip, bersedih ketika memikirkan apakah kedua orang tua barunya itu adalah orang yang sama atau jiwa yang sama yang ada di kehidupan sebelumnya.
Kalau seandainya mereka memang benar orang yang sama dari kehidupan sebelumnya, lalu apakah mungkin mereka juga memiliki ingatan yang sama dari kehidupan sebelumnya itu? Yang sama halnya seperti dirinya Sina saat ini yang memiliki memori kehidupan sebelumnya??
Selain itu saat mendengar kedua orang tuanya memanggil namanya dengan sebutan Sina yang sama persis dengan nama di kehidupan sebelumnya, hal itu pun lagi-lagi menambah keyakinannya kalau benar adanya Dunia ini adalah Dunia salinan, semacam Dunia paralel atau yang meniru, mirip dengan Dunia asalnya atau bahasa yang lebih mudahnya adalah Dunia kembar.
Keyakinan nya tentang Dunia Kembar ini bertambah lagi saat Dia baru saja sadar kalau bahasa yang mereka gunakan sama persis dengan bahasa dari Dunia asalnya yakni Bahasa Indonesia, bahkan sedikit bercampur dengan beberapa bahasa Negara lainya khususnya seperti Bahasa Inggris.
Namun untuk sementara, semua itu hanya anggapan pertamanya saja, atau baru hanya asumsi liarnya saja, yang kenyataan dia masih belum tahu pasti.
Terlepas dari semua itu, sebenarnya waktu setelah kematian atau sebelum Sina di hidupkan kembali, dia hanya mengingat dan merasakan tiba-tiba saja Dia melesat melayang ke dimensi ruang yang aneh, ruang yang di penuhi dengan gelombang cahaya dan banyak sekali suara-suara aneh seperti suara jeritan jiwa seseorang.
Selain itu dia juga sempat melihat satu sosok yang seolah sedang memperhatikannya. Sosok itu terlihat seperti sebuah sketsa Manusia, akan tetapi tidak terlihat seperti manusia pada umumnya, karena seluruh tubuhnya adalah cahaya putih yang terang, bahkan Sina tidak melihat bibir mata hidung, rambut dan lain sebagainya seperti yang ada pada diri manusia.
Di tubuh sosok cahaya putih itu, Sina hanya melihat sketsa kepala badan kedua kaki dan tangan, selebihnya tidak ada lagi.
Dia juga merasa sepertinya sebagian dari ingatannya tentang dimensi aneh dan sosok aneh itu menghilang atau hanya merasakan seolah-olah otaknya terbuat dari bubur, yang terasa seperti mimpi namun jauh lebih nyata dari itu.
Bahkan saat berada di dalam kandungan selama 9 bulan sampai dengan proses kelahiran di Dunia barunya itu pun Sina tidak mengingat atau tidak mengetahuinya sama sekali.
Karena ingatan dan kesadarannya itu untuk pertama kalinya hanya muncul saat dia telah berada di dalam tabung kaca.
...****************...
...To Be Continue...
Beberapa Lama kemudian, saat Sina menjalani kehidupannya yang masih seorang bayi yang telah bisa berjalan seperti bayi ajaib, akhirnya Dia mengetahui nama kedua orang tuanya itu juga sama persis dengan nama kedua orang tua nya yang ada di Indonesia dahulu, yakni Ibunya bernama Sinra Soraya sedangkan Ayahnya bernama Cris Suliwa.
Dan akhirnya dia juga mendapatkan fakta yang sangat jelas kalau sebenarnya Dia memanglah terlahir kembali ke Dunia lain atau Dunia fantasi yang menyerupai Bumi.
Sina mendapatkan fakta tersebut dari beberapa pengetahuan yang ada di sekitar lingkungannya termasuk dari beberapa buku yang dia baca, yang tampak di mata orang dewasa aktifitasnya itu seolah hanyalah seperti sedang bermain tanpa di curigai sedikit pun.
Jenis Buku yang di pelajari Sina itu beragam, dari buku Biologi, Astronomi, Kimia, Fisika, Sosiologi, Sejara, Filsafat, Sastra, serta Kitab Suci dan lain sebagainya masih banyak lagi.
Hasil dari pengetahuan Sina itu salah satu pentingnya adalah fakta bahwa Dunia lain tempat tinggal barunya itu adalah Planet lain yang cukup mirip atau cukup kembar dengan Bumi.
Planet itu mempunyai nama SOS dan memiliki Satelit Alami bernama Blureen, selain itu Planet SOS ini juga mengorbit di Tata Surya (Solar System) Pusat Bintang yang mempunyai nama Metahary, dan berada di dalam Galaxy Pusdasa yang berbentuk pusaran.
Arti istilah kata dari Blureen itu cukup mencuri perhatian Sina, karena penjelasan di dalam buku Astronomi itu mengatakan istilah kata Blureen di dapat dari pergabungan kata dari Warna Blue(biru) dan Warna Green(Hijau), atau lebih tepatnya saat permukaan asli Blureen yang berwarna Biru/Blue itu terkena Sinar cahaya Metahary yang berwarna Kuning, maka akan membuat Satelit Alami milik SOS itu menjadi Warna Green(Hijau).
Kesimpulan nya, buku Astronomi atau buku perbintangan yang Sina baca tersebut, menjadi penjelasan tentang perbedaan dan kemiripan Antara Dunia ini dengan Dunia asalnya. Dan tidak ada istilah kata Matahari, Bulan, Bumi serta planet lainya, bahkan galaksi bima sakti dan galaksi lainya pun tidak ada di Alam semesta ini, hanya cukup mirip saja.
Jadi Sina beranggapan mungkin saja keberadaan Planet SOS ini sangatlah jauh berjarak kisaran jutaan/miliaran tahun cahaya atau bahkan berbeda dari Alam Semesta (Universe) asalnya.
Sina juga telah mendapatkan pengetahuan kalau di Dunia ini memiliki Perhitungan tanggal yang cukup berbeda yakni ;
1 Tahun \= 13 Blureen
1 Blureen \= 3 Minggu
1 Minggu \= 8 Hary
Jadi kalau semuanya di hitung Haryan maka akan di dapatkan seperti ini ;
1 Blureen \= 24 Hary -> (Karena, 3 Minggu x 8 Hary)
1 Tahun \= 312 Hary (Karena, 24 Hary x 13 Blureen)
Untuk di Dunia ini ternyata sudah memasuki Abad ke-30, atau lebih tepatnya Hary Senin, Tanggal 10, Blureen 13, dan Tahun 3005 (10-13-3005).
Sementara tanggal lahir Sina itu sendiri adalah tepat di Hary Minggu, Tanggal 5, Blureen 5, dan Tahun 3005 (05-05-3005).
Berdasarkan Keterangan dari perhitungan tanggal tersebut, maka umurnya Sina saat ini dapat di ketahui lebih kurang baru 8 Blureen.
Terlepas dari semua itu yang jelas Planet SOS tempat tinggal baru Sina itu di penuhi dengan keajaiban, Aura Magis, kecanggihan dan Seni maha karya. Di mana Sihir, Teknologi, Sains dan Seni saling berhubungan erat. Dunia di mana Modernisasi kecanggihan di padukan dengan kekunoan dan fantasi.
Ketika ilmu pengetahuan (Sains), Teknologi dan Sihir di padukan dengan Seni, maka hasilnya adalah sebuah mahakarya yang penuh dengan keindahan yang serbaguna, seperti sebuah keajaiban.
Bukan itu saja, ternyata di Dunia barunya itu juga banyak sekali, sejarah, legenda, cerita rakyat yang hampir mirip dengan Dunia asalnya.
Selain itu, Sina juga mendapatkan fakta lain yang ternyata selama ini dirinya adalah makhluk bernama Manusias bukanya Manusia. Namun dari segi rupa wajah dan bentuk fisik seluruh tubuh Manusias sangatlah mirip atau sama persis seperti Manusia pada umumnya.
"Ku rasa hanya kosakata istilah katanya saja yang berbeda dengan Manusia, tapi pada dasarnya manusia dan Manusias itu makhluk yang sama?!" Gumam batin Sina yang nampak di mata kedua orangtuanya dia seolah sedang memainkan tumpukan buku Sejarah dan Kitab.
Saat lanjut membaca kedua buku itu, Sina pun menemukan bahwa Manusias itu juga memiliki beragam golongan Ras Manusias, di antaranya adalah Ras Manusias Murni, Ras Manusias Hewan, Ras Manusias Elf, Ras Manusias Tumbuhan, Ras Manusias Batu, Ras Manusias Logam, Ras Manusia Goblin/Orcg dan lain sebagainya yang juga memiliki sejarah asal usul latar belakang masing-masing.
*******
5 Blureen kemudian atau saat Sina telah berusia 1 Tahunan, tiba-tiba saja Dia di kejutkan kembali dengan sebuah peristiwa yang sangat aneh baginya, ia melihat ibunya melahirkan lagi seorang anak laki-laki yang membuat nya sengat tidak habis pikir, karena mereka memberi nama anak kedua mereka sama dengan adik laki-laki nya yang ada di dunia asalnya dahulu, yaitu Chris Soni.
Hal itu membuat Sina heran apakah ini hanya kebetulan saja, atau mungkin benar kedua orang tuanya ini memang orang yang sama atau jiwa yang sama dari kehidupannya di Bumi??
"Apakah saat besar nanti wajahnya akan sama seperti adikku dulu ya, dia juga memiliki tanda lahir di pipinya yang sama dengan ku saat ini, tapi itu di sebelah kiri ??" batin Sina yang masih bayi tanpa bisa berbicara, ketika menatap wajah adik laki-lakinya yang sedang di susui ibunya.
Tanda lahir yang di maksud Sina di pipi mereka berdua itu terlihat cukup unik, karena sama-sama memiliki pola yang cukup keren, seperti sebuah satu cakaran yang berwarna hitam sedikit pudar.
Rambut Sina tidak berubah tetap berwarna hitam sama seperti saat dia di Bumi dahulu, sedangkan untuk Soni versi di Dunia ini rambutnya berbeda dengan Soni yang ada di Bumi, kalau yang di Bumi rambutnya berwarna hitam, sementara untuk di Dunia ini rambutnya berwarna merah tua kehitaman.
Apa yang di saksikan Sina itu membuatnya sempat berpikiran kembali tentang Dunia salinan atau tiruan, meski di Dunia ini tidak ada sumber pengetahuan tentang Bumi, akan tetapi dia tetap beranggapan sangat yakin kalau Planet SOS ini adalah salinan atau tiruan dari Planet Bumi, namun Planet SOS ini telah lebih di sempurnakan lagi.
*******
Seiring waktu berganti tahun, Sina yang telah memasuki usia 6 tahunan, akhirnya mendapatkan fakta bahwa kedua Orang Tua dan adiknya itu tidak memiliki ingatan tentang Bumi. Karena Dia sendiri telah bertanya persolan Bumi kepada mereka bertiga, sementara mereka menjawabnya tidak mengetahui sama sekali.
Hanya saja yang Sina sadari, kepribadian, sifat serta wajah ketiga keluarganya barunya itu sangatlah mirip sekali dengan keluarga nya yang ada di bumi dahulu, maka dari itu Sina merasa sudah lebih dari cukup, karena yang terpenting baginya adalah, ia masih bisa melihat sosok kehadiran Mereka bertiga yang sangat mirip dan sangat ia sayangi.
Suatu hari Sina yang terlihat sedang kembali rajin membaca banyak buku di setiap harinya mendapatkan banyak sekali pengetahuan tentang Dunia barunya itu, dari segi Budaya, Norma, Hukum, Adat Istiadat, Kepercayaan, sejara dan lain sebagainya, yang terasa cukup berbeda dan ada juga yang sedikit sama dari Dunia asalnya.
Planet SOS tempat tinggal Sina itu memiliki letak Geografis yang hanya memiliki 5 Benua saja, namun tiap-tiap Benua nya juga cukup banyak memiliki Negara yang di pimpin oleh seorang Raja atau ratu di tiap-tiap kerajaannya.
Benua yang di maksud itu memiliki nama bersejarah yang di buat oleh orang terdahulu berdasarkan jumlah Sumber Daya Alamnya yang paling Dominan dan sebagainya. Nama benua nya antara lain sebagai berikut :
Benua Batsin (Batu Sihir dan Sains)
2. Benua Logsin (Logam Sihir dan Sains)
3. Benua Sematsu (Semua Materi Bersatu)
3. Benua Fafusin (Flora-Fauna Sihir dan Sains)
4. Benua Babsin (Bahan Bakar Sihir dan Sains)
Jika di lihat dari Peta maka letak Geografis Benua nya itu juga dapat di lihat sebagai berikut;
Benua Batsin terletak di bagian Barat
Benua Logsin terletak di bagian Selatan
Benua Sematsu terletak di bagian Tengah
Benua Fafusin terletak di bagian Timur
Benua Babsin terletak di bagian Utara
Sementara itu, Sina sendiri saat ini berada di Benua Sematsu, Negara Serasu, dan di Desa Pohon, Desa terpencil, pelosok yang tersembunyi.
"Jadi di Negara ku ini memakai Sistem Pemerintahan 'Kerajaan Demokrasi' ya ..., Apakah di Dunia ku dulu ada juga yang seperti ini ya??" Gumamnya yang masih sedang membaca dengan sangat serius.
Pengetahuan yang Sina dapat tentang Sistem Pemerintahan Kerajaan Demokrasi, ternyata memiliki Pengertian di mana Pemimpin Kepala Negara yaitu Raja nya di pilih oleh rakyat, bukan terpilih berdasarkan garis keturunan. Bahkan tidak memiliki istilah Putra Mahkota dan lain sebagainya seperti halnya Kerajaan Monarki.
Dan pemilihan Raja/Ratu nya pun akan di atur serta di awasi oleh sebuah Lembaga Pemerintahan yang biasa di sebut LPKR (Lembaga Perwakilan Kerajaan & Rakyat)
"Hmmhhhh ... ternyata istila kata Lembaga ini sedikit mirip dengan DPR, Dewan Perwakilan Rakyat, hehehe," Sina sedikit terkekeh ketika membayangkan DPR di Dunia asalnya.
Pemerintahan di Dunia barunya itu selain memiliki organisasi kepolisian serta Tentara yang sebagai Keamanan serta Pertahanan Negaranya, ternyata juga Memiliki Badan Organisasi Pemerintahan yang mempunyai tugas yang sama, yang sangat bergengsi dan sangat kuat bernama PENTRA NEGERA.
Pentra sendiri memiliki arti dari sebuah pergabungan kata 'Pendekar dan Kesatria,' namun untuk mengikuti tren kekinian di Dunia Modern, maka istilah kuno itu di singkat menjadi PENTRA, seseorang yang bisa menggunakan Sihir sebagai kekuatan utamanya.
Organisasi Pemerintahan Pentra Negeri tersebut di Pimpinan oleh Seorang Kaisar Pentra. Gelar Kaisar Pentra tersebut pun hanya bisa di peroleh dengan nilai terbaik di dalam organisasinya sekaligus menjadi Pentra terkuat di Negaranya.
Bahkan Gelar Kaisar Pentra ini lebih bergengsi dari pada seorang Raja, itu dikarenakan adanya pengaruh kepahlawanan seorang Kaisar Pentra di masa lalu yang dulunya menyelamatkan Dunia dari Perang besar, yakni Perang Dunia ke-1.
Termasuk Ayah dan Ibunya Sina saat ini, ternyata mereka berdua juga salah satu mantan bagian dari seorang Pentra yang di maksud.
Namun kini mereka telah berhenti bertugas, karena memiliki masalah di Organisasi Pentra Negara tersebut sehingga tidak bisa melanjutkan jenjang karir menjadi yang lebih tinggi seperti Kaisar Pentra, Dan memilih untuk mengasingkan diri bersembunyi di Desa tersembunyi.
Mereka pernah sedikit menaruh harapan kepada kedua anak mereka, Sina dan Soni, Mereka berharap Kedua anaknya itu di masa depan bisa menjadi Pentra Negara yang di kagumi banyak orang bahkan syukur-syukur bisa menjadi Kaisar Pentra.
Kedua orang tuanya itu sebenarnya tidak pernah memaksa dan tidak berambisi keras kepada kedua anaknya itu, bahkan mereka hanya bertanya sesekali saja menawari Sina dan Soni apakah mereka ingin menjadi kaisar Pentra.
Meski terdengar mustahil namun tetap saja Sina berpikir kalau kebahagiaan kedua orang tuanya itu adalah yang utama, jadi Sina sudah bertekad ingin mewujudkan mimpi kedua orangtuanya itu, Dia ingin menjadi Kaisar Pentra, atau melanjutkan mimpi kedua orangtuanya yang tidak kesampaian.
...****************...
...To Be Continue...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!