Chapter 19 - Perasaan Aneh terhadap Adik Angkat

Sina tidak bisa menolak permintaan adik perempuannya itu, kalau tidak di penuhi bisa-bisa adiknya ini tidak akan berhenti ngambek lagi dan tidak mau pergi ke sekolah.

Jadi dengan cepat Sina langsung menggendong Nisa di punggungnya menuju kamar mandi. Sementara Soni terlihat sedang membuka lemari pakaian untuk mencari seragam sekolah mereka yang telah di siapkan Datta.

Karena kamar mandinya hanya satu, Sina yang juga belum mandi dengan sangat terpaksa harus menunggu Nisa yang telah bersiap-siap untuk mandi selesai lebih dulu.

Tak lama itu, Sina yang baru saja kembali dari mengambil handuk untuk Nisa, seketika sontak terkejut ketika melihat Nisa yang tanpa sehelai benang telah mandi dengan pintu kamar mandi yang tidak tertutup.

Apa yang di lihat Sina membuatnya merasa sangat malu sampai memunculkan bercak kemerahan di atas pipinya.

"Eeeee ... a-apa yang kau lakukan Nisa??" sahut Sina dengan gugup sembari menutup matanya lalu dengan cepat ia langsung berbalik badan dan kembali berkata, " cepat tutup pintunya!!"

Nisa yang berekspresi heran, bertanya kebingungan, "Eeee ... memangnya kenapa kak ...? Kenapa harlus di tutup ...?? Miow, dulu aja seperlti ini kan."

Sina yang masih malu-malu kembali menjawab dengan sedikit gugup dan terbata-bata. "W-w-waktu itu kan beda, saat itu kan kau masih kecil, kalau sekarang punya mu sudah besar, eee bukan itu maksud ku, maksud kakak itu, s-sekarang kan kau sudah besar, jadi tidak boleh seperti itu lagi Nisaaa!!"

Sina sadar kalau Sikap geroginya itu membuatnya terlihat bodoh, di batinnya ia juga kesal dengan dirinya, kenapa dia malah menyebutkan kalimat 'Punyamu Sudah besar' yang baginya saat ini terkesan c*abu*l, apalagi saat terbayang apa yang baru saja ia lihat di tubuh pubernya Nisa.

Nisa yang sedang menggosok dadanya, dari tadi dia hanya bengong dengan ocehan kakaknya itu, namun tak lama itu akhirnya dia menuruti seruan kakaknya. "Hemmm ... jadi begitu ya ... Okelah Nisa tutup pintunya ya, Miow."

"Syukurlah ..." celetuk Sina yang nampak merasa sangat lega.

*******

"Wihhh kakak keren sekali, Miow," Sahut Nisa yang selesai mandi dan hanya mengenakan handuk di depan pintu kamar mereka yang terbuka. Dia melihat Soni yang sedang memakan roti telah memakai seragam sekolah nya.

"Seragam mu ada di atas meja itu!!" ucap Soni kepada Nisa, sambil menunjuk ke tumpukan pakaian yang di maksud yang sepertinya telah Soni setrika.

"Woke makasih kak!" Nisa membalas dengan semangat lalu langsung berlari menuju seragam sekolah nya sembari melepaskan handuknya sampai jatuh kelantai dan membuat tubuhnya tidak mengenakan apapun lagi.

Ketika Soni menjawab "Hmmm," dan saat melihat ke arah Nisa, betapa terkejutnya dia sampai menyemburkan roti yang ada di dalam mulutnya.

Suara berisik Soni yang di dengar, membuat Nisa juga terkejut dan langsung menoleh kearah Soni sambil bertanya keheranan, "Eeeee ... ada apa kak? ... makanannya tidak enak ya?? Miow."

"Apa yang kau lakukan Nisa? cepat tutupi tubuhmu sekarang juga!" ucap Soni sambil menutup kedua matanya dengan satu tangan.

"Tadi kak Sina ... sekarang Kak Soni?? ... ada apa sih dengan kalian ini, Miow, kita kan saudarla kenapa harus malu? dulu juga kita kan seling begini, Miow."

Soni menjawab dengan sedikit berteriak, "Jangan protes Nisa ... Cepat pakai nanti kakak marah!"

Tanpa menunggu jawaban Adiknya itu, Soni pun dengan sangat cepat langsung keluar dari kamar itu sambil membawa rotinya dan tak lupa menutup pintu kamarnya.

*******

Ketika Sina dan Soni yang berada di luar kamar sedang menunggu Nisa yang masih di dalam kamarnya, tiba-tiba saja mereka cukup terkejut ketika melihat adik perempuan mereka yang telah selesai itu nampak semakin cantik dan imut saja dengan seragam sekolahnya.

Kedua Pria ini, menelan ludah getir, apalagi saat melihat ekor cantik Nisa yang keluar dari sela lubang rok mininya di tambah lagi kuping kucing cantik itu yang seolah menjadi aksesoris bandonya.

"Seragam ini cantik sekali ya kak!? Nisa suka sekali, Miow," ucap Nisa sambil memamerkan seragamnya.

Sina menjawab sedikit kaku, "Iya Nisa benar sekali, keliatannya seragam ini cukup elit ya ... Bentuknya juga keren, benarkan Soni ... hehehehe?"

"Terserah ..." Soni menjawab Cuek menyembunyikan pipinya yang sedikit memerah.

"Kakak! apakah Nisa semakin cantik dan imut saat pakai serlagam ini?? Miow" Nisa bertanya dengan pose cantik dan imut sambil menggerak-gerakkan ekor dan telinganya. Dia melirik kedua kakaknya itu dengan cara sedikit mendekatkan wajahnya ke wajah kedua kakaknya secara bergantian sambil memamerkan dan menepuk-nepuk seragamnya.

"Eeee ...--" gumam singkat Sina dan Soni yang nampak terdiam dan sedikit malu-malu, mereka berdua terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba saja itu. Dan terkesan cukup memalukan bagi mereka berdua untuk menjawabnya, karena mereka merasa gengsi dengan satu sama lain untuk sesama pria.

Reaksi aneh dari kedua kakaknya itu membuat Nisa semakin percaya kalau sebenarnya memang benar mereka berdua bukanlah kakak kandungnya. Lagian kalau kakak kandung tidak mungkin mempunyai rasa terhadap adik kandungnya sendiri. "Berarti benar mereka berdua tidak sedarah denganku," pikir nisa.

Melihat Kedua kakaknya yang masih saja diam, akhirnya membuat Nisa semakin menjadi-jadi untuk mempermainkan mereka.

Nisa menaikan level pesonanya dengan kembali berpose secantik dan seimut mungkin sambil menggerak-gerakkan ekor dan kuping kucingnya.

Lalu Dia juga semakin kembali mendekatkan wajah nya ke hadapan kedua kakaknya, sambil membulatkan bola matanya yang memantulkan kerlingan cahaya, dan memberikan senyuman termanisnya.

Jujur Sina dan Soni tak kuasa menahan perasaan gugup yang luar biasa bergejolak aneh, bahkan Soni yang berkepribadian dingin pun merasa kalau es didalam dirinya terlarut dan terbuai dengan keindahan dan keelokan Nisa.

Lalu akhirnya Sina pun bersuara lebih dulu dan setelahnya di ikuti juga oleh Soni yang berkata sangat pelan hampir tidak terdengar, mereka berdua sama-sama mengatakan, "Iya Nisa cantik, dan imut."

Setelah mengatakan itu cepat-cepat Soni langsung berbalik badan memalingkan wajahnya yang tersipu malu.

Sementara Sina menutupi perasaan gugupnya dengan cara terkekeh pelan dan menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.

Tidak heran kenapa Sina dan Soni bereaksi seperti demikian terhadap Nisa, mengingat Nisa bukanlah adik kandung mereka, jadi wajar saja mereka sedikit canggung dan terpesona, apalagi saat ini Nisa sudah ABG berusia 12 tahunan dan sudah puber, bisa di lihat dari berbagai daerah sensitif tubuhnya yang mulai tumbuh jelas, meski masih sedikit kecil, namun itu sudah cukup membuat pria normal tergoda. Jadi wajar saja kalau Sina dan Soni merasakan sensasi terpesona terhadap lawan jenisnya yang bukan sedarah.

"Woy ....! Apa yang kalian lakukan, kenapa kalian lama sekali? Paman dari tadi nunggu di mobil lo ... Eee kalian malahan ngerumpi di sina ... Ayo cepat nanti telat!!" Sahut Datta yang sedang berdiri di depan pintu masuk utama rumahnya.

Mendengar itu, Sina dan Nisa pun dengan cepat dan tergesa-gesa langsung berlari menuju pintu keluar setelah berkata 'Oke-oke-Paman' secara bersamaan.

Sementara Soni seperti biasa nya hanya nampak santuy berjalan keluar tanpa bersuara sambil memasukkan kedua tangan di dalam saku celananya.

...****************...

...To Be Continue...

Episodes
1 Chapter 1. - Kematian Bukan Akhir Dari Segalanya
2 Chapter. 2 - Hidup Kembali Di tanggal 05-05-3005
3 Chapter 3 - Universe(Alam Semesta) lain yang berbeda, Tahun 3005
4 Chapter 4 - Akademi Wajib Pentra & Enggib
5 Chapter 5 - Kelam
6 Chapter 6 • Makhluk Misterius
7 Chapter 7 • Ancaman dari Ras Manusias Goblin
8 Chapter 8 - Pertarungan part 1
9 Chapter 9 - Pertarungan part 2
10 Chapter 10 - Di Rasuki Siluman
11 Chapter 11 - Di Rumah Orang Tua angkat
12 Chapter 12 - Malam Tahun Baru
13 Chapter 13 - Kedatangan Pria flash Blue
14 Chapter 14 - Meninggalkan Desanya Menuju Kota Pentra
15 Chapter 15 - Kebohongan
16 Chapter 16 - Teori Jurus Teleportasi Milik Datta
17 Chapter 17 - Jalan Kaki bentuk dari Latihan
18 Chapter 18 - Kemampuan Yang Mulai Bangkit
19 Chapter 19 - Perasaan Aneh terhadap Adik Angkat
20 Chapter 20 - Kota Pentra Tampak Sangat Futuristik
21 Chapter 21 - Setiba di Tempat Tujuan
22 Chapter 22 - Kelas 7D dan 10D
23 Chapter 23 - Perkara Mencari Bangku
24 Chapter 24 - Perkenalan Murid Pindahan
25 Chapter 25 - Istilah Kata Sempurna di Dunia Barunya Sina
26 Chapter 26 - Perbedaan dasar Penciptaan 3 Makhluk
27 Chapter 27 - Kantin Akademi Wajib Pentra
28 Chapter 28 - Kerusuhan Teman Lama
29 Chapter 29 - Keanehan Pada diri Sina
30 Chapter 30 - Raja (Alderus) dan Kaisar Pentra (Eldarus)
31 Chapter 31 - Gelisah
32 Chapter 32 - Persiapan Magang (Latihan Misi Pertama) Murid Pentra
33 Chapter 33 - Mesin Pemindaian Pintar (MPP)
34 Chapter 34 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas
35 Chapter 35 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 1
36 Chapter 36 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 2
37 Chapter 37 - Keputusan Yang menegangkan
38 Chapter 38 - Keanehan Tubuh Sina
39 Chapter 39 - Firasat Buruk
40 Chapter 40 - Markas Khusus Pasukan Macan Biru (Pasukan Bintang 6 Perunggu)
41 Chapter 41 - Flashback Kemunculan Monster dari dalam Portal Misterius
42 Chapter 42 - Kota Mati (Kota Perak)
43 Chapter 43 - Pasukan Kelas Standar (Bintang Perunggu)
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Chapter 1. - Kematian Bukan Akhir Dari Segalanya
2
Chapter. 2 - Hidup Kembali Di tanggal 05-05-3005
3
Chapter 3 - Universe(Alam Semesta) lain yang berbeda, Tahun 3005
4
Chapter 4 - Akademi Wajib Pentra & Enggib
5
Chapter 5 - Kelam
6
Chapter 6 • Makhluk Misterius
7
Chapter 7 • Ancaman dari Ras Manusias Goblin
8
Chapter 8 - Pertarungan part 1
9
Chapter 9 - Pertarungan part 2
10
Chapter 10 - Di Rasuki Siluman
11
Chapter 11 - Di Rumah Orang Tua angkat
12
Chapter 12 - Malam Tahun Baru
13
Chapter 13 - Kedatangan Pria flash Blue
14
Chapter 14 - Meninggalkan Desanya Menuju Kota Pentra
15
Chapter 15 - Kebohongan
16
Chapter 16 - Teori Jurus Teleportasi Milik Datta
17
Chapter 17 - Jalan Kaki bentuk dari Latihan
18
Chapter 18 - Kemampuan Yang Mulai Bangkit
19
Chapter 19 - Perasaan Aneh terhadap Adik Angkat
20
Chapter 20 - Kota Pentra Tampak Sangat Futuristik
21
Chapter 21 - Setiba di Tempat Tujuan
22
Chapter 22 - Kelas 7D dan 10D
23
Chapter 23 - Perkara Mencari Bangku
24
Chapter 24 - Perkenalan Murid Pindahan
25
Chapter 25 - Istilah Kata Sempurna di Dunia Barunya Sina
26
Chapter 26 - Perbedaan dasar Penciptaan 3 Makhluk
27
Chapter 27 - Kantin Akademi Wajib Pentra
28
Chapter 28 - Kerusuhan Teman Lama
29
Chapter 29 - Keanehan Pada diri Sina
30
Chapter 30 - Raja (Alderus) dan Kaisar Pentra (Eldarus)
31
Chapter 31 - Gelisah
32
Chapter 32 - Persiapan Magang (Latihan Misi Pertama) Murid Pentra
33
Chapter 33 - Mesin Pemindaian Pintar (MPP)
34
Chapter 34 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas
35
Chapter 35 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 1
36
Chapter 36 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 2
37
Chapter 37 - Keputusan Yang menegangkan
38
Chapter 38 - Keanehan Tubuh Sina
39
Chapter 39 - Firasat Buruk
40
Chapter 40 - Markas Khusus Pasukan Macan Biru (Pasukan Bintang 6 Perunggu)
41
Chapter 41 - Flashback Kemunculan Monster dari dalam Portal Misterius
42
Chapter 42 - Kota Mati (Kota Perak)
43
Chapter 43 - Pasukan Kelas Standar (Bintang Perunggu)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!