Chapter 12 - Malam Tahun Baru

Beberapa jam kemudian mereka semuanya nampak telah berkumpul di ruangan tengah termasuk Ayah mereka yang bernama Kenzo. Kenzo sebenarnya telah pulang beberapa menit yang lalu dari pekerjaannya yang sekarang hanya sebagai seorang petani setalah berhenti menjadi Pentra.

Mereka semua duduk bersila mengapar di tikar yang di tengah-tengahnya telah di hidangkan beragam makanan yang sangat enak di pandang mata dan lagi sedap di indra penciuman.

Semuanya baru akan mengambil makanan setelah ibu Mereka selesai mengambilkan makanan untuk suaminya terlebih dahulu.

"Selamat makan...." ucap Kenzo setelah menerima piring berisi makanan yang di berikan istrinya, lalu ia menempelkan kedua tangannya sambil di iringi doa di dalam hati dan setelahnya ia langsung memakan makanannya itu dengan lahap dan tak lupa ia juga memuji masakan itu sambil sesekali melemparkan senyuman ramah kearah istrinya yang baru saja selesai mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

Anak-anak melakukan hal yang sama seperti Kenzo, berdoa di dalam hati, sementara Karina terlihat dan terdengar sedang melafalkan doanya dengan suara yang dapat di dengar sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"Sistem tertinggi di langit 'SUTMA' terimakasih atas nikmat yang engkau berikan, semoga semua ini menjadi berkah untuk Kami amin."

(Catatan : SUTMA adalah semacam Sang Pencipta di Dunia ini yang mereka Sembah, yang merupakan salah satu kepercayaan mereka)

"Emhhh enak sekali ...!" celetuk Sina yang nampak berekspresi sangat senang setelah menelan makanan yang ada di mulutnya. "Masakan ibu memang paling enak sedunia."

"Hmm ... ini masakan Nisa juga Lo, Miow," timpalan Nisa setelah menelan makanannya sambil melirik ke arah Sina.

"Iya iya Nisa juga hebat kok," balasan Sina sambil tersenyum.

"Makacih, Miow," ucap Nisa sambil tersenyum imut dan sedikit memiringkan kepalanya.

Tiba-tiba Soni dengan santainya ikut bersuara di sela-sela ia yang sedang menyendok sayur Sup, "Padahal Nisa cuma bantu potong-potong doang."

Mendengar ucapan Soni yang terkesan menjahilinya membuat Nisa merasa kesal, ia cemberut jutek menggembungkan pipi dan memonyongkan bibir sebelnya sambil melototi Soni dengan tatapan tajam. "Biarin Miow, yang penting pokoknya ini juga masakan Nisa, Miow, jadi Nisa juga hebat titik."

"Sudah-sudah tidak baik berisik saat sedang makan." Karina menegur Anak-anak nya sambil menaruh paha ayam goreng ke piring Nisa yang langsung membuat Nisa berekspresi kesenangan, karena sisa satu Ayam goreng itu di berikan lagi untuknya.

Setelah santapan makan malam mereka selesai, selanjutnya mereka telah berada di halaman depan rumah, Mereka semua menikmati moment malam tahun Baru itu dengan beragam aktivitas yang sangat menyenangkan, seperti membakar jagung, membakar sate, bermain kembang api dan lain sebagainya yang juga di ramaikan oleh tetangga mereka.

Malam tahun baru itu terasa sangatlah menyenangkan, Desa pohon tempat tinggal mereka terlihat sangat nyaman dan tentram, lampu kerlap kerlip yang menghiasi tiap-tiap rumah, pepohonan dan taman sangat menambah panorama indahnya suasana malam yang luar biasa asri dan sejuk.

Karina dan Kenzo terlihat sedang duduk berduaan di teras depan rumah, sementara ketiga anak mereka nampak sedang bermain kembang api kecil yang ada di tangan mereka.

"Jadi begitu ya ... Tapi syukurlah mereka baik-baik saja, baiklah ... kalau begitu aku akan banyakin waktu di rumah," ujarnya Kenzo setelah selesai menyimak cerita istrinya tentang kejadian berbahaya yang di alami ketiga anak mereka sore lalu.

"Aku berharap mereka bertiga bisa hidup bahagia selamanya," Timpalan karina sambil menatap langit berbintang yang di hiasi banyaknya curahan ledakan kembang api yang sangat indah.

"Kakak! kembang api nya bagus sekali ya? Miow," Sahut Nisa yang nampak sangat bergembira saat sedang menatap langit yang di hiasi warna-warni dari kembang api itu.

Sina yang juga sedang meratapi kembang api, ia membalas Nisa sembari menunjuk apa yang di lihatnya di langit dan mengulas senyum, "Iya ... yang itu bentuknya seperti Bendera Negara kita ya!?"

Bendera Negara tempat tinggal mereka yang di maksud Sina itu warna latarnya biru, memiliki gambar lingkaran di tengah-tengahnya yang memiliki dua warna berbatasan sejajar, warnanya yakni di sebelah kanan berwarna putih sementara yang di sebelah kiri berwarna merah terang.

Sementara Soni dari tadi nampaknya tidak terlalu menikmati momen malam tahun baru itu, ia terlihat hanya melamun sambil memainkan kembang api yang ada di tangannya dengan lesu dan menatapnya dengan tatapan kosong.

"Ayah, ibu ...! sedang apa kalian di sana??" batin Soni yang sedang mengingat ayah dan ibu kandungnya sambil menatap langit dengan tatapan yang masih kosong.

...****************...

Dua tahun kemudian atau lebih tepatnya saat ini Sina telah berusia 16 tahun, sementara Soni 15 tahun dan Nisa berusia 12 tahun.

Atau saat di Akademi Pentra, Sina dan Soni sekarang sama-sama sudah kelas 10 pentra, sementara Nisa baru kelas 7 Pentra.

Bukan tanpa alasan kenapa Sina dan Soni bisa satu tingkatan, sama-sama kelas 10, itu di akibatkan karena Sina dulu telat satu tahun masuk Akademi Wajib Pentra, saat gagal cek Enggib tubuh di umur 6 tahun.

Jadi dia berhasil lulus tes Enggib Masuk di usia 7 tahun berbarengan dengan Soni yang telah berusia 6 tahun.

Saat ini mereka nampak sedang berada di halaman belakang rumah mereka. Seperti biasanya mereka bertiga berlatih seni belah diri Pentra dan keterampilan sihir.

"Kapan ya paman Datta kesini, padahal kita Sudah Kelas 10 Pentra, mau menunggu sampai kapan lagi," ucap Sina setelah menghentikan latihannya.

"Sudah berapa kali kau bahas itu kak, aku rasa dia memang sengaja melupakan Janji itu ... padahal dulu dia sendiri yang janji akan kesini lagi," timpalan Soni yang masih memukul boneka kayu.

Sementara Nisa hanya melongok mendengar percakapan kedua kakaknya itu, dengan ekspresi heran. Nisa tidak tahu siapa itu paman Datta? hanya sesekali saja dia menderita nama tersebut.

"Iya Paman kan dulu pernah bilang akan memasukkan kita ke Akademi Wajib Pentra yang ada di Kota Akademi Pentra, apakah Paman akan menepati janjinya ya, padahal ini sudah sangat lama?" Sina berkata saat baru saja duduk di kursi rotan sambil melirik Soni.

Soni membalas dengan ekspresi dan suara yang terkesan sangat antusias. "Aku tidak sabar lagi pindah ke Akademi yang ada di sana, aku yakin kita akan menjadi lebih kuat, kalau melihat Dunia lebih luas lagi."

"Kau benar, aku jadi bersemangat dan tidak sabar menunggu," Ucap Sina sambil mengepalkan tangannya.

"Dengan begitu aku bisa balas dendam dengan orang-orang berjubah aneh itu," Ucap Soni yang juga mengepalkan genggaman tangannya.

"Siapa orang beljubah aneh yang kakak maksud itu kak?? Miow," Nisa bertanya dengan ekspresi kebingungannya yang polos, namun sudah lancar berbicara.

Sina menjawab sambil cengengesan, "Bukan siapa-siapa Nisa ...! yang di maksud Kak Soni mu itu cuma komplotan Penjahat yang menyerang kita waktu itu, Ras Manusias Goblin, kau ingat kan ??" Setelah mengatakan itu, di sisi lain benaknya, Sina berharap Nisa percaya kebohongannya.

Benar saja, ternyata Nisa yang lugu itu keliatannya percaya dengan ucapan Sina, terlihat jelas saat ia mengangguk dengan ekspresi polos. "Ohh ... tapi tidak perlu balas dendam kak!! bahaya Miow ... pasti komplotan mereka itu jauh lebih berbahaya lagi." Di kalimat terakhirnya, Nisa mengatakannya sambilan mengguncang lengan Soni dengan ekspresi kesal namun tidaklah marah.

"Iya-iya." Soni membalas dengan ekspresi datar yang di palingkan.

"Tenang saja Nisa ... tidak akan kakak biarkan dia balas dendam dengan orang berbahaya itu." Sina menanggapi Nisa sambil tersenyum mengejek ke arah Soni tanpa sepengetahuan Nisa, dan hal itu pun membuat Soni cuma bisa kesal dan bermuka masam.

Nisa kembali berkata, "Oh iya Miow, Lalu kenapa kalian mau pindah ke Akademi Wajib pentra yang ada di Kota Akademi Pentra? Miow, Kenapa harus kesana kak? Emangnya Akademi Pentra yang ada di Desa ini tidak enak ya? Miow, kalau kalian mau pindah kesana, Nisa juga ikut ya?? Miow,"

"Eeeee ..." gumam Sina dan membuat ia dan Soni seketika tidak bisa berkata-kata lagi, lalu mereka melanjutkan latihan mereka.

...****************...

...To Be Continue...

Episodes
1 Chapter 1. - Kematian Bukan Akhir Dari Segalanya
2 Chapter. 2 - Hidup Kembali Di tanggal 05-05-3005
3 Chapter 3 - Universe(Alam Semesta) lain yang berbeda, Tahun 3005
4 Chapter 4 - Akademi Wajib Pentra & Enggib
5 Chapter 5 - Kelam
6 Chapter 6 • Makhluk Misterius
7 Chapter 7 • Ancaman dari Ras Manusias Goblin
8 Chapter 8 - Pertarungan part 1
9 Chapter 9 - Pertarungan part 2
10 Chapter 10 - Di Rasuki Siluman
11 Chapter 11 - Di Rumah Orang Tua angkat
12 Chapter 12 - Malam Tahun Baru
13 Chapter 13 - Kedatangan Pria flash Blue
14 Chapter 14 - Meninggalkan Desanya Menuju Kota Pentra
15 Chapter 15 - Kebohongan
16 Chapter 16 - Teori Jurus Teleportasi Milik Datta
17 Chapter 17 - Jalan Kaki bentuk dari Latihan
18 Chapter 18 - Kemampuan Yang Mulai Bangkit
19 Chapter 19 - Perasaan Aneh terhadap Adik Angkat
20 Chapter 20 - Kota Pentra Tampak Sangat Futuristik
21 Chapter 21 - Setiba di Tempat Tujuan
22 Chapter 22 - Kelas 7D dan 10D
23 Chapter 23 - Perkara Mencari Bangku
24 Chapter 24 - Perkenalan Murid Pindahan
25 Chapter 25 - Istilah Kata Sempurna di Dunia Barunya Sina
26 Chapter 26 - Perbedaan dasar Penciptaan 3 Makhluk
27 Chapter 27 - Kantin Akademi Wajib Pentra
28 Chapter 28 - Kerusuhan Teman Lama
29 Chapter 29 - Keanehan Pada diri Sina
30 Chapter 30 - Raja (Alderus) dan Kaisar Pentra (Eldarus)
31 Chapter 31 - Gelisah
32 Chapter 32 - Persiapan Magang (Latihan Misi Pertama) Murid Pentra
33 Chapter 33 - Mesin Pemindaian Pintar (MPP)
34 Chapter 34 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas
35 Chapter 35 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 1
36 Chapter 36 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 2
37 Chapter 37 - Keputusan Yang menegangkan
38 Chapter 38 - Keanehan Tubuh Sina
39 Chapter 39 - Firasat Buruk
40 Chapter 40 - Markas Khusus Pasukan Macan Biru (Pasukan Bintang 6 Perunggu)
41 Chapter 41 - Flashback Kemunculan Monster dari dalam Portal Misterius
42 Chapter 42 - Kota Mati (Kota Perak)
43 Chapter 43 - Pasukan Kelas Standar (Bintang Perunggu)
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Chapter 1. - Kematian Bukan Akhir Dari Segalanya
2
Chapter. 2 - Hidup Kembali Di tanggal 05-05-3005
3
Chapter 3 - Universe(Alam Semesta) lain yang berbeda, Tahun 3005
4
Chapter 4 - Akademi Wajib Pentra & Enggib
5
Chapter 5 - Kelam
6
Chapter 6 • Makhluk Misterius
7
Chapter 7 • Ancaman dari Ras Manusias Goblin
8
Chapter 8 - Pertarungan part 1
9
Chapter 9 - Pertarungan part 2
10
Chapter 10 - Di Rasuki Siluman
11
Chapter 11 - Di Rumah Orang Tua angkat
12
Chapter 12 - Malam Tahun Baru
13
Chapter 13 - Kedatangan Pria flash Blue
14
Chapter 14 - Meninggalkan Desanya Menuju Kota Pentra
15
Chapter 15 - Kebohongan
16
Chapter 16 - Teori Jurus Teleportasi Milik Datta
17
Chapter 17 - Jalan Kaki bentuk dari Latihan
18
Chapter 18 - Kemampuan Yang Mulai Bangkit
19
Chapter 19 - Perasaan Aneh terhadap Adik Angkat
20
Chapter 20 - Kota Pentra Tampak Sangat Futuristik
21
Chapter 21 - Setiba di Tempat Tujuan
22
Chapter 22 - Kelas 7D dan 10D
23
Chapter 23 - Perkara Mencari Bangku
24
Chapter 24 - Perkenalan Murid Pindahan
25
Chapter 25 - Istilah Kata Sempurna di Dunia Barunya Sina
26
Chapter 26 - Perbedaan dasar Penciptaan 3 Makhluk
27
Chapter 27 - Kantin Akademi Wajib Pentra
28
Chapter 28 - Kerusuhan Teman Lama
29
Chapter 29 - Keanehan Pada diri Sina
30
Chapter 30 - Raja (Alderus) dan Kaisar Pentra (Eldarus)
31
Chapter 31 - Gelisah
32
Chapter 32 - Persiapan Magang (Latihan Misi Pertama) Murid Pentra
33
Chapter 33 - Mesin Pemindaian Pintar (MPP)
34
Chapter 34 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas
35
Chapter 35 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 1
36
Chapter 36 - Status Kemampuan Murid Akademi Wajib Pentra Kelas 10D - Part 2
37
Chapter 37 - Keputusan Yang menegangkan
38
Chapter 38 - Keanehan Tubuh Sina
39
Chapter 39 - Firasat Buruk
40
Chapter 40 - Markas Khusus Pasukan Macan Biru (Pasukan Bintang 6 Perunggu)
41
Chapter 41 - Flashback Kemunculan Monster dari dalam Portal Misterius
42
Chapter 42 - Kota Mati (Kota Perak)
43
Chapter 43 - Pasukan Kelas Standar (Bintang Perunggu)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!