Keberangkatan Dea.

Seminggu berlalu, hari ini Dea bisa kembali melakukan kegiatan perkuliahannya di kampus usai menjalani skorsing selama satu Minggu lamanya. sejak kejadian seminggu yang lalu di apartemen Brian, Dea tak lagi pernah bertemu dengan pria itu. kini Dea kembali menjalani kehidupannya layaknya sebelum ia bertemu dengan pria bernama Brian Jilbert. untuk black card pemberian Brian, tak sekalipun dipergunakan Dea, wanita itu hanya menyimpan benda itu di dalam lemari kamarnya.

Pagi ini nampak para mahasiswa mencari nama masing masing yang masuk ke dalam anggota mahasiswa yang akan melakukan pertukaran mahasiswa ke luar negeri.

Senyum di wajah Dea seketika terbit kala melihat namanya menjadi salah satu dari beberapa mahasiswa yang akan melakukan pertukaran mahasiswa ke luar negeri.

"Selamat ya, De."

"Dari awal sih aku sudah yakin kalau kamu bakalan terpilih dari salah satunya, De, secara kamu itu pintar."

"Jangan lupa sama kita kita ya, De!!!."

Para teman sekampus Dea terlihat memberikan selamat atas terpilihnya dirinya menjadi salah satu mahasiswi yang akan berangkat ke luar negeri.

"Thank you, ya guys..." Dea dan beberapa orang teman sekampus terlihat saling berpelukan.

Sejak dua bulan kemarin Dea terus belajar dan berjuang agar menjadi salah satu di antara mahasiswa yang akan berangkat ke luar negeri dan akhirnya hari ini keinginannya itu pun terwujud. Keberangkatan yang rencananya akan dilaksanakan dua hari ke depan tersebut membuat Dea segera kembali dari kampus untuk mempersiapkan sesuatunya, setelah jadwal kuliahnya hari itu usai.

"De, sebenarnya kakak berat melepas kamu pergi jauh, tapi kakak juga ingin kamu sukses meraih cita-cita kamu, de." Aris tidak dapat menyembunyikan kesedihannya saat Dea menyampaikan kabar gembira sekaligus kabar sedih karena ia harus berpisah dengan jarak yang cukup jauh dari adik perempuannya itu.

Melihat kesedihan di wajah kakak laki-lakinya itu, Dea lantas meraih kedua tangan Aris ke dalam genggamannya.

"Kak Aris tidak perlu cemas, Dea janji akan menjaga diri dengan baik selama berada di sana, dan kak Aris juga harus janji sama Dea kalau kak Aris juga harus menjaga diri dengan baik selama Dea tidak ada di sini!!!."

Mendengar ucapan Dea membuat Aris membawa adik perempuannya itu ke dalam pelukannya. "Seandainya ayah dan ibu masih ada, mereka pasti sangat bangga sama kamu, De." ucapan Aris berhasil membuat Dea menangis di dalam pelukannya. Wanita itu kembali teringat akan sosok kedua malaikat yang dipanggilnya dengan sebutan ayah dan ibu tersebut.

Menyadari tubuh Dea yang bergetar di dalam pelukannya, Aris pun mengusap lembut punggung adiknya itu. "Sudah, jangan menangis lagi karena kamu akan terlihat sangat jelek bila menangis!!." ucapan Aris yang sengaja ingin menghentikan tangisan Dea sepertinya tak sia sia buktinya adiknya itu langsung memanyunkan bibirnya sambil memukul pelan lengan kakak laki-lakinya itu.

"Kak Aris."

**

Dua hari kemudian, keberangkatan Dea hari ini luar negeri pun akhirnya sampai ke telinga Brian. Namun begitu, Brian tak tahu pasti negara mana yang akan menjadi tujuan wanita itu untuk melanjutkan pendidikannya.

"Sepertinya kita memang tidak akan bertemu lagi." gumam Brian setelah mendengar penyampaian dari asisten Bani jika penerbangan yang di tumpangi Dea baru saja bertolak meninggalkan tanah air.

Teringat akan sosok wanita pertama yang sudah membuatnya merasakan nik_matnya surga dunia tersebut membawa ingatan Brian kembali ke saat pertama kali ia melihat Dea, gadis cantik yang selalu dianggap adik sepupunya,Lita, sebagai saingannya di kampus. bagaimana Lita tidak sampai merasa tersaingi, dengan penampilannya yang sederhana sama sekali tidak memudarkan kecantikan alami yang dimiliki Dea.

"Lupakan gadis itu, biarkan dia menjalani kehidupannya dengan semestinya!!!. Sekarang kau lebih baik fokus dengan rencana pernikahanmu dengan Tesa!!!." ucapan Damar yang baru saja memasuki ruangan kerjanya sekaligus membuyarkan lamunan Brian tentang sosok gadis bernama Dea, lebih tepatnya mantan gadis sebab ia sendiri yang telah merenggut kegadisannya.

"Jangan katakan jika kau sudah mulai mencintai gadis itu????." lanjut tebak Damar saat melihat gurat wajah sahabatnya itu tak seperti biasanya.

"CK." lidah Brian terdengar berdecak. "Hentikan omong kosong mu itu!!." lanjut Brian menepis dugaan Damar.

Damar terlihat menaikan bahunya kala melihat ekspresi yang di tunjukkan sahabatnya itu.

Kini kedua pria tampan tersebut kembali dalam mode serius untuk membahas tentang pekerjaan, hingga dua jam kemudian Damar pun pamit karena pagi tadi ia berjanji akan makan siang di rumah bersama istri dan juga anaknya.

Baru beberapa saat setelah kepergian Damar, tiba-tiba pintu ruangan kerja Brian kembali terbuka dari arah luar.

"Ada apa lagi??." cecar Brian yang berpikir jika yang kembali ke ruangannya Adalah Damar, tapi ternyata dugaannya salah.

"Tesa...."

Wanita itu menyambangi Brian di perusahaan tanpa memberi kabar sebelumnya hingga membuat Brian cukup terkejut dengan kedatangannya.

"Selamat siang." ucap Tesa dengan senyuman yang merekah indah di bibirnya.

"Siang."

"Aku datang membawakan makan siang untukmu." ungkap wanita itu saat pandangan Brian jatuh pada kantong plastik di tangannya.

"Lain kali tidak perlu repot-repot membawakan makan siang untukku!!." tutur Brian dengan nada datarnya, sebelum kemudian kembali memusatkan pandangannya pada layar laptopnya.

Tanpa meminta izin dari Brian, Tesa yang baru saja mengeluarkan wadah makanan dari kantong plastik tersebut lantas mempersilahkan Brian untuk mencicipi makanan yang diakui sebagai masakan buatannya sendiri.

Entah karena Tesa yang kehilangan keseimbangannya atau bagaimana, sehingga secara tak sengaja makanan di tangannya tumpah hingga mengenai kemeja Brian.

"Sorry...." dengan gerakan spontan Tesa meraih beberapa lembar tisu kemudian mengarahkan tangannya untuk membersihkan kemeja Brian yang terkena tumpahan makanan, namun siapa sangka Brian justru menghindar.

"Please, don't touch me!!! Saya bisa melakukannya sendiri." nada ucapan Brian memang terdengar rendah namun tersirat penekanan di setiap kata-katanya.

"Sorry." untuk kedua kalinya Tesa terdengar mengucapkan permintaan maaf pada calon suaminya itu. Tesa berusaha untuk tidak merasa tersinggung dengan ucapan Brian.

Brian memilih beranjak masuk ke ruangan pribadinya yang masih berada di dalam ruang kerjanya untuk mengganti kemejanya. Sementara Tesa, wanita itu masih menyaksikan Langkah Brian hingga tubuh pria itu tak lagi terlihat oleh pandangannya.

"Apa kau mencintai wanita lain, Brian???." tebak Tesa, mengingat semua sikap yang selama ini ditunjukkan Brian padanya, sikap dingin tak tersentuh. Tesa menggelengkan kepalanya seolah ingin menepis dugaan yang bukan bukan terhadap calon suaminya itu.

Tak berselang lama, Brian kembali dari ruangan pribadinya dengan mengenakan kemeja yang baru.

"Sorry, sudah membuatmu menunggu." kata Brian.

"It's ok."

Selanjutnya Brian menjatuhkan bokongnya di kursi kebesarannya lalu kemudian mulai menyantap makanan yang dibawakan oleh Tesa untuknya, sebagai rasa terima kasih karena wanita itu sudah repot-repot mengantarkan makan siang untuknya.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

menikah lah sama tesa biar kan Dea mencari kebahagiaan nya

2024-02-08

0

Nur HAsanah

Nur HAsanah

semangat kk lanjutkan

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan kesucian.
2 Merasa kotor.
3 Pria itu lagi.
4 Keinginan Brian.
5 Apa sebenarnya alasan dan tujuannya???
6 Tuduhan terhadap Aristio.
7 Meminta bantuan Pria itu.
8 Kembali meni_kmati .
9 Tenyata sebuah jebakan.
10 Untuk kesekian kalinya.
11 Perkelahian dua wanita cantik.
12 Hukuman dari pihak kampus.
13 Perintah Brian yang terasa aneh.
14 Pesan dari seorang sahabat.
15 Wanita pilihan Paman.
16 Wanita simpanan???.
17 Tolong Lepaskanlah aku!!!!
18 Keberangkatan Dea.
19 Hari pertama kuliah.
20 Salad buah.
21 Jatuh pingsan.
22 Memeriksakan kandungan.
23 Tudingan Dani terhadap Lita.
24 Menyerah pun tak mungkin.
25 Berita pertunangan Brian.
26 Kedatangan Dude.
27 Kebesaran hati Dude.
28 Mual Muntah.
29 Kehamilan simpatik.
30 Keputusan Brian.
31 Membatalkan rencana pertunangan.
32 Rencana keberangkatan Brian.
33 Tetap bersyukur memilikinya.
34 Perkara salad buah tante Lili Dilema.
35 Tak sengaja melihatnya.
36 Kedatangan seseorang.
37 Aku tetap ayah kandungnya.
38 Menikahlah denganku!!!."
39 Bertanggung jawab.
40 Lamaran Brian.
41 Pengakuan Brian.
42 Kedatangan Lita.
43 Mulai menunjukkan sikap posesif.
44 Perhatian Brian.
45 pengakuan Brian dihadapan Aris.
46 Keinginan menikah di tanah air.
47 Memasak untuk pertama kalinya.
48 Sikap aneh Dani.
49 Setelah menjauh baru terasa.
50 Tamparan di wajah berharga seorang Brian Jilbert.
51 Pernikahan Dea dan Brian.
52 Kesalahpahaman berakhir manis.
53 Kecemburuan bumil.
54 Beralih profesi.
55 Kedatangan Sahabat Papa dan juga putranya.
56 Pembuktian Seorang Dani.
57 Tak ingin sampai menyesal.
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Kehilangan kesucian.
2
Merasa kotor.
3
Pria itu lagi.
4
Keinginan Brian.
5
Apa sebenarnya alasan dan tujuannya???
6
Tuduhan terhadap Aristio.
7
Meminta bantuan Pria itu.
8
Kembali meni_kmati .
9
Tenyata sebuah jebakan.
10
Untuk kesekian kalinya.
11
Perkelahian dua wanita cantik.
12
Hukuman dari pihak kampus.
13
Perintah Brian yang terasa aneh.
14
Pesan dari seorang sahabat.
15
Wanita pilihan Paman.
16
Wanita simpanan???.
17
Tolong Lepaskanlah aku!!!!
18
Keberangkatan Dea.
19
Hari pertama kuliah.
20
Salad buah.
21
Jatuh pingsan.
22
Memeriksakan kandungan.
23
Tudingan Dani terhadap Lita.
24
Menyerah pun tak mungkin.
25
Berita pertunangan Brian.
26
Kedatangan Dude.
27
Kebesaran hati Dude.
28
Mual Muntah.
29
Kehamilan simpatik.
30
Keputusan Brian.
31
Membatalkan rencana pertunangan.
32
Rencana keberangkatan Brian.
33
Tetap bersyukur memilikinya.
34
Perkara salad buah tante Lili Dilema.
35
Tak sengaja melihatnya.
36
Kedatangan seseorang.
37
Aku tetap ayah kandungnya.
38
Menikahlah denganku!!!."
39
Bertanggung jawab.
40
Lamaran Brian.
41
Pengakuan Brian.
42
Kedatangan Lita.
43
Mulai menunjukkan sikap posesif.
44
Perhatian Brian.
45
pengakuan Brian dihadapan Aris.
46
Keinginan menikah di tanah air.
47
Memasak untuk pertama kalinya.
48
Sikap aneh Dani.
49
Setelah menjauh baru terasa.
50
Tamparan di wajah berharga seorang Brian Jilbert.
51
Pernikahan Dea dan Brian.
52
Kesalahpahaman berakhir manis.
53
Kecemburuan bumil.
54
Beralih profesi.
55
Kedatangan Sahabat Papa dan juga putranya.
56
Pembuktian Seorang Dani.
57
Tak ingin sampai menyesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!