Pelampiasan Seorang CEO.
Buliran bening yang jatuh dari langit dengan derasnya membuat seorang gadis yang tengah mengendarai motor maticnya harus berteduh sejenak di depan sebuah ruko.
"Bagaimana aku bisa segera tiba di kampus jika hujannya semakin deras begini." Dea terlihat mengibas-ngibas kemejanya yang sedikit basah karena air hujan.
Sudah sepuluh menit Dea berteduh namun hujan tak kunjung reda. suara klakson mobil yang berhenti tak jauh darinya mengalihkan perhatian Dea ke sumber suara.
Tak berselang lama, seorang pria terlihat turun dari mobil mewah tersebut dengan membawa sebuah payung lalu menghampiri Dea.
"Sepertinya hujannya awet, sebaiknya kamu berangkat ke kampus bersamaku!!!." Ajak Dani yang merupakan sahabat sekaligus teman sekampus Dea.
"Ayolah.... jangan menolak, lagi pula setengah jam lagi kamu ada mata kuliah, bukan????." kata Dani ketika melihat Dea seakan enggan menerima tawarannya. Bukan apa apa, Dea hanya tidak ingin sampai kekasih dari sahabatnya itu sampai salah paham dan marah pada dirinya seperti yang terjadi sebelumnya.
"Tidak perlu mencemaskan Lita, nanti aku yang akan menjelaskan padanya." tutur Dani seakan paham dengan pemikiran Dea saat ini.
"lalu bagaimana dengan motorku???."
"Tidak perlu khawatir, setelah hujan reda aku akan meminta orang suruhan papa untuk mengantarkannya ke kampus."
Setelah berpikir sejenak akhirnya Dea pun terpaksa menerima tawaran Dani untuk berangkat ke kampus bersama.
Tanpa di sadari Dea, dari balik kaca mobil sepasang mata kini tengah menatapnya dengan tatapan penuh kemarahan, Apalagi saat hendak masuk ke mobil Dea dan Dani berteduh pada satu payung yang sama.
"Sialan kamu Dea, sepertinya selama ini kamu tidak pernah mengindahkan peringatan dariku." Ya, sepasang mata indah yang sejak tadi memperhatikan keduanya adalah Lita, seorang gadis sebaya dengan Dea sekaligus kekasih hati dari Dani. lebih tepatnya gadis itu sendiri yang menobatkan diri sebagai kekasih dari pria itu sementara Dani sendiri tidak pernah mengungkapkan cinta padanya.
Mengingat Lita merupakan anak dari sahabat ayahnya, maka Dani pun membiarkan begitu saja Lita yang selama ini mengaku sebagai kekasihnya, Namun akhir akhir ini Dani jadi jengah sendiri dengan sikap Lita yang menurutnya sudah keterlaluan. Di mana Lita melarangnya sekedar berinteraksi dengan Dea.
Sementara hubungan Dani dan Dea, keduanya merupakan sahabat sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Dani dan Dea murni berteman tanpa ada perasaan lebih di antara keduanya.
**
Setelah waktu kuliah selesai Dea segera meninggalkan kampus dengan mengendarai motor maticnya yang tadi telah diantarkan oleh orang suruhan Dani.
Di perjalanan kembali ke rumah, Dea merasa seperti ada kendaraan yang sedang membuntutinya namun ketika gadis itu menoleh ia tak melihat apapun yang mencurigakan di belakang motornya.
Namun, saat melintas di jalanan yang cukup sepi tiba-tiba saja motornya di salip oleh sebuah mobil sedan berwarna hitam hingga membuat gadis itu meremas rem secara mendadak.
Tubuh Dea terlihat bergetar ketakutan saat melihat beberapa orang pria bertubuh kekar baru saja turun dari mobil tersebut. Dari perawakannya, para pria tersebut seperti penjahat yang ada di Film Film yang pernah ia tonton di layar TV.
"Kalian mau apa??." dengan tubuh bergetar ketakutan Dea bertanya kala beberapa orang pria berpakaian serba hitam semakin melangkah mendekatinya. berteriak pun rasanya percuma karena jalanan yang ia lalui sangat sepi, sudah pasti tidak akan ada yang mendengar teriakannya.
Tanpa mengindahkan pertanyaan Dea, dua orang di antaranya semakin mendekat pada Dea lalu menempelkan sebuah handuk kecil pada mulut gadis itu.
"Emh...emh...." suara teriakan Dea tercegat kala mulutnya di bekap, hingga sesaat kemudian Dea pun tak sadarkan diri akibat obat bius.
*
Perlahan Dea membuka matanya, walaupun kepalanya masih terasa pusing. sepertinya akibat reaksi obat bius tadi.
"Kau sudah sadar, Nona???." suara bariton seorang pria mengalihkan perhatian Dea ke sumber suara. Dea memulai pandangan nya pada para pria bertubuh kekar yang tadi menangkapnya, sampai kini pandangannya terhenti pada seorang pria bertubuh tegap dengan stelan jas hitamnya. Pria itu nampak duduk bersandar di sofa dengan menyilangkan kedua kaki serta kedua tangannya yang direntangkan pada sandaran Sofa.
"Anda siapa??? mengapa anda membawa saya di tempat ini, tuan???." cecar Dea, dengan keberaniannya yang tersisa.
Bukannya menjawab, pria itu justru menatap Dea dengan tatapan terhunus tajam layaknya seekor elang yang hendak menerkam mangsanya.
Menyadari aura kemarahan di manik mata coklat tuannya, para pria bertubuh kekar tadi memilih meninggalkan ruangan tersebut lalu kemudian menutup kembali pintu ruangan itu.
Perlahan pria itu berdiri dari duduknya, mendekat ke arah Dea yang kini terduduk dengan posisi kedua tangan serta kakinya yang sengaja diikat oleh seuntai tali.
"Jauhi pria bernama Dani!!!." tekan pria itu dengan tatapan membunuh, hingga membuat nyali Dea semakin menciut.
"Kau bebas menjajakan tu_buhmu pada pria manapun di luar sana asalkan bukan pada pria itu!!!."
"Jaga ucapan anda, tuan!!!." sentak Dea, entah keberanian dari mana yang membuat Dea berani berkata demikian pada pria asing dihadapannya itu. mungkin karena merasa tersinggung dengan kata-kata yang diucapkan pria itu hingga tanpa sadar Dea meninggikan nada suaranya.
Dengan kerasnya pria itu meremas rahang Dea dengan tangan besarnya. "Beraninya kau berteriak padaku, Nona???." tatapan manik mata coklat pria itu terlihat semakin tajam.
"Jadi kau menantang ku???." sinis pria itu kala melihat Dea membalas tatapannya tak kalah tajam.
Tanpa aba aba pria itu meraup bi_bir Dea dengan kasarnya, bahkan ia terlihat menggigit bi_bir bagian bawah gadis itu saat Dea masih saja merapatkan bi_birnya.
"Arg...." rintihan Dea tercegat saat pria itu mulai mengabsen semua bagian mu_lutnya dengan li_dahnya. Dea yang merasa di le_cehkan terdengar terisak dalam tangisnya.
Menyadari gadis itu hampir kehabisan oksigen pria berperawakan bule itu pun lantas melepas pa_gutannya. Namun itu hanya sesaat, sebelum kemudian ia kembali meraup bi_bir mungil Dea, namun kali ini pria itu melakukannya dengan penuh ha_srat.
"Emmt.....emt.....emt......" Dea terus berusaha melepas pa_gutan pria itu, namun tubuh pria itu yang jauh lebih besar dan juga lebih tinggi darinya membuat usaha Dea sia sia.
Crek.
Dengan sekali hentakan pria itu berhasil membuat hampir semua kancing kemeja yang kini dikenakan Dea terlepas. Spontan Dea menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi kedua a_set miliknya yang kini hanya tinggal di tutupi oleh bra berwarna merah terang.
Dengan kasarnya pria itu menarik tangan Dea yang menghalangi pandangannya.
"Waw....pantas saja pria itu tidak mau jauh darimu, ternyata tu_buhmu cukup meng_gairahkan." tutur pria itu seraya menatap kedua gu_nung kembar Dea yang hanya tinggal tertutup oleh benda yang menyerupai kacamata.
Tatapan pria itu terlihat semakin terbakar ga_irah hingga ia mengarahkan tangan kekarnya untuk menarik bra yang menyangga dua buah benda ke_nyal yang sejak tadi membuatnya penasaran ingin mencicipinya.
"Tuan, saya mohon jangan lakukan itu!!! Apa salah saya pada anda??? Saya bahkan tidak mengenal anda, tuan." dengan berderai air mata Dea memohon pada pria asing dihadapannya itu, berharap pria itu masih memiliki sedikit rasa iba padanya.
Tetapi sayangnya Isak tangis Dea tak mampu menghentikan pergerakan pria itu. Dengan kedua tangan yang terikat di belakang punggungnya, Dea hanya bisa pasrah dan menangis hingga sesenggukan ketika pria itu mulai meny_esap salah satu buah da_danya dengan rakus, Sementara salah satu di antaranya terlihat dimainkan oleh pria itu, mulai dari mere_mas hingga meme_lintirnya dengan gerakan sen_sual.
Seperti tengah dirasuki setan, pria mendorong tubuh Dea Hingga terjerembab ke ranjang, lalu kemudian mengung_kungnya.
"Arg....." ringisan Dea tak mampu memadamkan gai_rah pria itu. dengan gerakan cepat pria itu menarik celana jeans yang dikenakannya hingga menampilkan area sen_sitifnya yang tinggal tertutup oleh benda segitiga senada dengan warna bra yang dikenakan nya.
Sembari men_yesap salah satu ujung benda kenyal milik Dea, pria itu memasukkan jemarinya ke dalam benda segitiga milik Dea. Permohonan serta Isak tangis Dea seakan tak berpengaruh apapun padanya.
Kini tu_buh mulus Dea tak lagi terbalut sehelai benang pun. ikatan pada kaki serta tangannya pun telah dilepaskan oleh pria itu, namun hal itu tak serta Merta membuat Dea bisa menyelamatkan diri. Bukan hanya Dea yang kini telah po_los namun pria itu pun sama, dengan belalai besar yang berdiri tegak dengan sempurna.
Pria itu membolak-balikkan tubuh mungil Dea dengan sesuka hatinya sebelum sesaat kemudian bersiap memasuki area yang sejak tadi membuatnya menggila.
"Argh......" rasa sakit kian menjalar di sekujur tub_uh gadis itu saat merasakan benda tumpul yang kini berusaha membenamkan diri dalam int_inya.
"Bukankah kata Lita, gadis ini rela menjajakan tub_uhnya pada kekasihnya tapi kenapa rasanya begitu sempit???." sejenak batin Brian bertanya tanya, namun sesaat kemudian pertanyaan dibenaknya itu seakan hilang begitu saja setelah merasakan kenik_matan tiada Tara kala mil_iknya berhasil masuk dengan sempurna.
Sejenak Brian menatap wajah polos gadis yang saat ini berada di bawah Kung_kungannya, ada perasaan yang berbeda hinggap di relung hatinya saat melihat air mata di sudut mata indah itu, apalagi setelah tahu jika gadis itu baru saja berstatus mantan pera_wan akibat perbuatannya.
Malam itu Brian melakukannya bukan hanya sekali sehingga membuat Dea kehabisan tenaga dan tanpa sadar memejamkan matanya. Entahlah apakah wanita itu sedang tidur atau justru jatuh pingsan karena kelelahan. kenik_matan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya kini dinikmati Brian dari gadis yang baru ditemuinya beberapa saat yang lalu, gadis malang yang harus kehilangan kepe_rawanannya di tangan pria asing.
Selamat datang di karya baru aku sayang sayangku.......😘😘😘😘 jangan lupa untuk memberikan like, koment, vote, give, and subscribe ya........dan jangan lupa untuk memberikan ulasan 🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Khairiah
😭😭
2024-05-29
0
Tarmi Widodo
nyimak
2024-02-19
1
Wirda Lubis
sampai hati menjual teman
2024-02-08
0