Tenyata sebuah jebakan.

Pagi harinya Dea terjaga dengan tubuh yang serasa mau remuk semua.

"Argh.....tulangku rasanya mau patah semua." batin Dea saat meregangkan otot-otot nya. Sesaat kemudian Pandangan wanita itu beralih pada sisi tempat tidur di sebelahnya yang kini nampak kosong tak berpenghuni, pria yang semalam menikmati tu_buhnya kini meninggalkannya begitu saja bagai seorang ja_lang tak berharga.

"Biarlah....demi Kak Aris aku rela melakukan semua ini." batin Dea dengan kedua bola mata yang berubah berkaca-kaca.

Dengan memaksakan kaki dan tubuhnya Dea beranjak turun dari tempat tidur hendak mencari keberadaan pakaian yang ia kenakan semalam. Pakaian yang sejak semalam sudah teronggok tak berharga di lantai.

"Sepertinya mulai hari ini aku harus mulai membiasakan diri diperlakukan seperti ini." lirih Dea dengan wajah sendunya saat memasang kembali kemejanya setelah lebih dulu membersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Setelah mengenakan pakaian lengkapnya Dea segera beranjak meninggalkan kamar yang menjadi saksi bisu perlakuan Brian padanya.

"Tuan Brian sudah berangkat setengah jam lalu, Nona." beritahu salah seorang maid pada Dea padahal tak sepatah katapun wanita itu mempertanyakan hal tentang Brian.

"Memangnya siapa juga yang tanya. Mau majikan anda itu berangkat satu jam yang lalu sekalipun apa urusannya denganku." tentu saja kalimat itu hanya berani dilontarkan Dea di dalam hati saja.

"Tuan Brian juga meminta anda untuk sarapan terlebih dahulu sebelum pergi." lanjut maid tersebut.

"Terima kasih, tapi saya harus segera pergi." sahut Dea seraya melanjutkan langkahnya tanpa peduli lagi dengan ucapan maid selanjutnya.

Pagi ini setelah meninggalkan rumah mewah yang terasa seperti neraka baginya, Dea segera menuju kantor po_lisi untuk memastikan Brian tak ingkar dengan janjinya semalam.

Setelah berkutat dengan padatnya jalanan ibukota selama empat puluh menit akhirnya Dea pun tiba di kantor po_lisi tempat kakaknya ditahan sejak kemarin.

Baru saja berada di ambang pintu, kedatangan Dea sudah di sambut senyuman manis yang terukir di wajah tampan kakak laki-lakinya itu.

"De, kakak terbebas dari semua tuduhan itu." dengan perasaan haru Aris memeluk tubuh adiknya.

"Benarkah....???." Dea memasang wajah seolah olah baru saja mengetahui hal itu. Senyum palsu tak lupa di tampilkan Dea untuk menunjang sandiwaranya di depan kakaknya itu, padahal kenyataannya semalam ialah yang meminta bahkan mengorbankan tu_buhnya demi kebebasan Aris pada seorang Brian Jilbert.

"Iya de. semua ini berkat tuan Brian. tuan Brian meminta tim audit untuk memeriksa kembali berkas kemarin dan hasilnya menunjukkan semua itu hanyalah kesalahan data dan tidak terjadi penggelapan dana Sama sekali dengan begitu secara otomatis kakak terlepas dari tuduhan itu." jelas Aris, dan Dea hanya bisa mengangguk serta mengulas senyum di bibirnya.

"Apa jadinya jika kakak tahu, pria yang kakak anggap sebagai malaikat penolong itu justru menjadikan adik kak Aris sebagai sarana untuk melampiaskan naf_su bir_ahinya???." batin Dea.

Dengan bebasnya Aris semakin meyakinkan Dea jika seorang Brian Jilbert mampu melakukan apapun yang diinginkannya, dengan kemampuan yang dimiliki pria itu.

Fiks mulai semalam hingga batas yang belum ditentukan ia akan menjadi budak pelampiasan na_fsu dari pria itu.

Sesaat kemudian, Senyum di bibir Aris perlahan memudar kala menyadari wajah pucat adik perempuannya itu.

"Kamu sakit De, wajah kamu terlihat sangat pucat."

Dea menyentuh wajahnya sendiri. "masa sih kak??? Mungkin karena semalaman Dea kurang tidur karena memikirkan kak Aris." Dea terpaksa berdusta, karena tidak mungkin juga ia jujur pada kakaknya itu jika semalam ia tak bisa tidur karena melayani seorang pria demi kebebasan kakaknya. Jika sampai Aris tahu tentu saja pria itu akan lebih memilih mendekam dibalik jeruji besi daripada harus melihat masa depan adiknya hancur di tangan Brian.

Aris kembali membawa adiknya itu ke dalam pelukannya. "Maafkan kakak sudah membuat kamu cemas, De" sesal Aris sembari mengusap Surai panjang milik Dea.

"Dea juga minta maaf kak, karena sudah mengecewakan kak Aris." tentu saja permintaan maaf itu hanya terucap dalam hati Dea. tanpa sadar kedua sudut matanya sudah mulai basah namun dengan cepat ditepisnya agar tak nampak oleh Aris.

Setelahnya, Aris pun mengajak Dea untuk segera meninggalkan kantor po_lisi untuk kembali ke rumah, rumah yang merupakan satu satunya harta peninggalan kedua orang tua mereka.

**

Satu jam kemudian, Di perusahaan Jilbert Group.

"Sesuai dengan perintah anda tuan, laporan kepoli-sian atas kasus yang dituduhkan pada pak Aristio telah di cabut dan sekarang pak Aristio telah meninggalkan kantor polisi bersama dengan adiknya, Nona Deanita." selaku asisten pribadi yang ditugaskan Brian menghandle semua itu, Bani terdengar menyampaikan laporan pada tuannya itu.

"Bagus." sahut Brian seraya menutup berkas yang baru saja ditandatanganinya.

"Satu lagi, pastikan tidak ada yang tahu jika saya sengaja memanipulasi kasus ini hanya untuk menjebak wanita itu." lanjut Brian.

Deg.

Baik Brian maupun Bani tidak menyadari keberadaan seseorang yang sejak beberapa saat yang lalu berdiri di ambang pintu ruangan kerjanya yang tidak tertutup dengan sempurna.

Pergerakan seseorang membuka lebar pintu ruang kerjanya mengalihkan perhatian Brian dan juga Bani ke sumber suara.

"Nona Deanita." cicit Bani, terkejut menyadari keberadaan Dea. Tak berbeda jauh dengan asisten pribadinya, Brian juga tak kalah terkejutnya melihat keberadaan Dea namun begitu pria itu tetap menampilkan wajah tenangnya.

"Bisa anda jelaskan dengan maksud ucapan anda tadi, tuan Brian Jilbert???." Dea tidak bodoh untuk dapat menyimpulkan ucapan Brian tadi, namun wanita itu ingin mendengar penjelasan dari pria itu.

"Karena anda sudah mendengarnya sendiri jadi saya rasa tidak ada yang perlu saya jelaskan lagi, Nona." sudah kepalang basah Brian pun tak lagi menyembunyikan kenyataan itu dari Dea.

"Tapi kenapa tuan, kenapa anda melakukan semua ini pada saya???? Bukankah sebelumnya kita tidak punya masalah dan bahkan saya tidak mengenal anda, lalu kenapa anda melakukan semua ini pada saya???? dari seribu satu wanita yang hidup di muka bumi ini, kenapa harus saya yang anda perlukan seperti ini, tuan???? Tolong katakan apa sebenarnya kesalahan yang pernah saya perbuat pada anda???." kini genangan yang sejak tadi beranak sungai di pelupuk mata Dea luruh sudah membasahi pipinya.

"Untuk peringatan anda tempo hari, bukankah saya sudah menjauhi Dani yang notabenenya adalah sahabat saya. Tapi kenapa tuan....kenapa....... kenapa anda belum puas membuat hidup saya menderita????." kini tubuh Dea sudah luruh ke lantai, rasanya kakinya tak sanggup lagi menopang tubuhnya. Sementara Brian, pria itu terlihat diam saja dengan tatapan tak terbaca.

"Nona Dea ....ayo berdirilah!!!!." Bani yang tak tega melihat kondisi Dea itupun lantas membantu wanita itu untuk kembali menegakkan tubuhnya.

Dea yang kini telah menegakkan tubuhnya terlihat mengusap sisa air mata di pipinya dengan kasar. "Saya rasa perjanjian kita tadi malam tidak perlu dilanjutkan lagi." ucapnya sebelum kemudian membalikkan tubuhnya hendak berlalu meninggalkan ruangan yang membuatnya seakan kekurangan oksigen untuk bernapas. tapi sayangnya baru beberapa langkah, kalimat Brian mampu menghentikan langkahnya.

"Saya tidak pernah memaksa anda, Nona Deanita elisya, namun jika anda tetap ingin membatalkan keputusan anda semalam maka anda juga harus tahu tidak sulit bagi saya untuk memutar kembali keadaan yang akan membuat kakak laki-laki tercinta anda itu kembali mendekam dibalik jeruji besi." kalimat Brian datar namun sanggup membuat Dea membeku seketika.

"Saya rasa anda cukup pandai dalam mengambil keputusan, Nona Deanita Elisya. Dan jangan lupa, malam ini saya menunggu kedatangan anda di rumah saya. Dan Jika anda sampai tidak datang, saya rasa anda sudah tahu apa yang akan saya lakukan besok.!!!."

Dea menghela napas dalam dalam seolah paru parunya membutuhkan pasokan oksigen lebih, sebelum kemudian benar benar beranjak dari tempatnya tanpa merespon ancaman Brian.

Tadinya kedatangan Dea ke perusahaan Brian hanya untuk menyampaikan rasa terima kasihnya pada pria itu karena telah menepati janjinya untuk membantu membebaskan Kakaknya. terlepas dari imbalan apa yang diminta oleh Brian untuk membantu Aris, menurut Dea ia tetap harus menyampaikan rasa terima kasihnya pada pria itu, namun siapa sangka ketika hendak mengetuk pintu ia justru mendengar pengakuan mengejutkan yang terucap dari mulut Brian.

Untuk mendukung karya recehku jangan lupa like, koment, vote, give, and subscribe ya sayang sayangku.....biar aku makin semangat dalam menyajikan karya receh untuk kalian semua.....😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

keterlaluan Brian laki laki bejat

2024-02-08

0

Alexia

Alexia

semangatt kakk...lanjutt trss ceritanyaaa 😁

2024-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan kesucian.
2 Merasa kotor.
3 Pria itu lagi.
4 Keinginan Brian.
5 Apa sebenarnya alasan dan tujuannya???
6 Tuduhan terhadap Aristio.
7 Meminta bantuan Pria itu.
8 Kembali meni_kmati .
9 Tenyata sebuah jebakan.
10 Untuk kesekian kalinya.
11 Perkelahian dua wanita cantik.
12 Hukuman dari pihak kampus.
13 Perintah Brian yang terasa aneh.
14 Pesan dari seorang sahabat.
15 Wanita pilihan Paman.
16 Wanita simpanan???.
17 Tolong Lepaskanlah aku!!!!
18 Keberangkatan Dea.
19 Hari pertama kuliah.
20 Salad buah.
21 Jatuh pingsan.
22 Memeriksakan kandungan.
23 Tudingan Dani terhadap Lita.
24 Menyerah pun tak mungkin.
25 Berita pertunangan Brian.
26 Kedatangan Dude.
27 Kebesaran hati Dude.
28 Mual Muntah.
29 Kehamilan simpatik.
30 Keputusan Brian.
31 Membatalkan rencana pertunangan.
32 Rencana keberangkatan Brian.
33 Tetap bersyukur memilikinya.
34 Perkara salad buah tante Lili Dilema.
35 Tak sengaja melihatnya.
36 Kedatangan seseorang.
37 Aku tetap ayah kandungnya.
38 Menikahlah denganku!!!."
39 Bertanggung jawab.
40 Lamaran Brian.
41 Pengakuan Brian.
42 Kedatangan Lita.
43 Mulai menunjukkan sikap posesif.
44 Perhatian Brian.
45 pengakuan Brian dihadapan Aris.
46 Keinginan menikah di tanah air.
47 Memasak untuk pertama kalinya.
48 Sikap aneh Dani.
49 Setelah menjauh baru terasa.
50 Tamparan di wajah berharga seorang Brian Jilbert.
51 Pernikahan Dea dan Brian.
52 Kesalahpahaman berakhir manis.
53 Kecemburuan bumil.
54 Beralih profesi.
55 Kedatangan Sahabat Papa dan juga putranya.
56 Pembuktian Seorang Dani.
57 Tak ingin sampai menyesal.
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Kehilangan kesucian.
2
Merasa kotor.
3
Pria itu lagi.
4
Keinginan Brian.
5
Apa sebenarnya alasan dan tujuannya???
6
Tuduhan terhadap Aristio.
7
Meminta bantuan Pria itu.
8
Kembali meni_kmati .
9
Tenyata sebuah jebakan.
10
Untuk kesekian kalinya.
11
Perkelahian dua wanita cantik.
12
Hukuman dari pihak kampus.
13
Perintah Brian yang terasa aneh.
14
Pesan dari seorang sahabat.
15
Wanita pilihan Paman.
16
Wanita simpanan???.
17
Tolong Lepaskanlah aku!!!!
18
Keberangkatan Dea.
19
Hari pertama kuliah.
20
Salad buah.
21
Jatuh pingsan.
22
Memeriksakan kandungan.
23
Tudingan Dani terhadap Lita.
24
Menyerah pun tak mungkin.
25
Berita pertunangan Brian.
26
Kedatangan Dude.
27
Kebesaran hati Dude.
28
Mual Muntah.
29
Kehamilan simpatik.
30
Keputusan Brian.
31
Membatalkan rencana pertunangan.
32
Rencana keberangkatan Brian.
33
Tetap bersyukur memilikinya.
34
Perkara salad buah tante Lili Dilema.
35
Tak sengaja melihatnya.
36
Kedatangan seseorang.
37
Aku tetap ayah kandungnya.
38
Menikahlah denganku!!!."
39
Bertanggung jawab.
40
Lamaran Brian.
41
Pengakuan Brian.
42
Kedatangan Lita.
43
Mulai menunjukkan sikap posesif.
44
Perhatian Brian.
45
pengakuan Brian dihadapan Aris.
46
Keinginan menikah di tanah air.
47
Memasak untuk pertama kalinya.
48
Sikap aneh Dani.
49
Setelah menjauh baru terasa.
50
Tamparan di wajah berharga seorang Brian Jilbert.
51
Pernikahan Dea dan Brian.
52
Kesalahpahaman berakhir manis.
53
Kecemburuan bumil.
54
Beralih profesi.
55
Kedatangan Sahabat Papa dan juga putranya.
56
Pembuktian Seorang Dani.
57
Tak ingin sampai menyesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!