Episode 4: Membuka Segelnya

“Aku dapat mengurus sisanya,” ucap Yohanes, meraih kembali tas koper jinjing yang sempat berada di tangan Ares yang membantu membawakannya.

“Jika perlu bantuan… Panggil saja. Aku akan membantu semua kebutuhanmu selama di sini,” kata Ares.

Yohanes tersenyum dan mengangguk seraya berkata, “Tentu. Terima kasih.”

“Kalau begitu, aku pamit,” Ares berbalik badan dan mengambil langkahnya pergi.

Baru beberapa saat kedatangan Yohanes, kondisi kediaman biarawati sedikit ricuh. Terdengar riuh suara para biarawati yang sedang membicarakan Yohanes.

“Dia masih terlalu muda untuk menjadi seorang pastor,” ucap salah satu biarawati.

“Umurnya memang sudah sedikit jauh dari seperempat abad, tapi masih tergolong muda. Memilih untuk mengabdikan diri sebagai seorang pastor, itu sangat mulia,” balas biarawati yang lain.

“Kau seperti sangat mengenalnya…”

“Rumor mengenai Pater Yohanes tersebar dengan sangat rapi hampir menyapu seluruh Eropa. Bagaimana bisa tidak untuk mengetahuinya.”

“Apa yang kau tahu tentangnya, cepat beri tahu kami.”

“Usianya baru menginjak tiga puluh tahun, tapi sudah berhasil melakukan praktik eksorsisme, menyelamatkan umat manusia dari roh jahat. Selain tampan, prestasinya begitu membanggakan,” puji biarawati itu.

“Dari mana kau mendengarnya?”

“Telingaku cukup sensitif, mendengar mereka yang selalu membicarakan pastor tampan itu.”

“Sejak tadi kau memujinya… Apakah kau menyukai Pater Yohanes?!”

Belum Biarawati itu membuka mulutnya, seorang kepala biara menginterupsi lebih dulu dengan suara lantangnya.

“Apa yang sedang kalian lakukan?”

Suara bariton suster kepala biara, membuat sekumpulan biarawati yang sedang membicarakan Yohanes, langsung membubarkan diri.

“Suster Alberta!” Panggil sang kepala biara.

Alberta berbalik badan tidak jadi mengambil langkahnya pergi. Dirinya harus lebih dulu menghadap kepala biara dan menjelaskan apa yang baru saja telah diperbuatnya. Alberta menelan salivanya kemudian mengambil napasnya dalam dan mengaturnya.

“Iya, suster kepala,” sahutnya.

“Sadar dengan apa yang baru saja kau perbuat?” Tatapannya tegas, menatap Alberta.

“Maaf suster kepala. Aku siap menerima konsekuensinya,” Alberta sedikit menunduk.

“Kau tidak seharusnya melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Berdoalah, meminta ampun pada-Nya,” perintah suster kepala.

Suster kepala biara berjalan melewati Alberta. Dengan menunjukkan sikap sopan santunnya, Alberta sedikit membungkuk memberikan sikap hormat kepada suster kepala biara.

Di sebuah ruangan, suasana tegang sangat dapat dirasakan. Ruangan tersebut tidak terlalu besar namun menjadi tempat yang cukup nyaman jika digunakan untuk berbincang. Ruangan tersebut dikelilingi oleh tembok yang kedap suara, sehingga terdengar senyap dari luar.

Terdapat patung bunda Maria dengan ukuran sedang yang terletak di atas meja. Tidak terdapat tempat tidur, hanya sofa panjang dan sofa tunggal dengan posisi sejajar.

Keseriusan yang terlihat dari ekspresi Yohanes dan Eugenius. Sedang membicarakan perihal yang sangat serius.

“Uskup Agung baru saja menelepon, menanyakan, apakah kau sudah sampai. Apakah kau tidak memberinya kabar?” Tanya Eugenius.

“Aku masih belum sempat melakukannya, masih harus meluangkan waktu untuk berbenah,” balas Yohanes. “Apakah beliau hanya menanyakan perihal kedatanganku?” Lanjutnya bertanya.

“Keuskupan telah memberikan izin. Mereka juga akan mengirimkan rekan yang membantumu menyelesaikan misi ini.”

Yohanes menghela napasnya, “Sampaikan rasa terima kasihku pada Uskup Agung. Tapi, aku masih belum membutuhkannya.”

“Kau berencana untuk memilih sendiri seorang diaken yang akan menjadi rekanmu?!”

“Pater Eugenius, bisakah kau menjelaskan situasi yang terjadi di sini?” Yohanes enggan menjawabnya dan memilih untuk mengubah topik pembicaraan mereka.

Sejak dirinya melakukan eksorsisme, tidak pernah ada seorang diaken atau rekan yang membantunya. Semuanya dilakukannya seorang diri. Yohanes adalah salah satu pastor yang andal dalam melakukan eksorsisme.

“Beberapa kejadian belakangan ini, cukup memakan korban jiwa. Bukan yang pertama kali. Beberapa bagian dari kami, tidak berhasil menuntaskan misi ini. Kami semua mengharapkan kehadiranmu di sini,” tukas Eugenius. “Tuhan telah menunjukkan jalan-Nya kepadamu,” lanjutnya.

Yohanes bukanlah seorang pastor pertama yang akan melakukan eksorsisme di tempat ini. Sebelumnya telah ada pastor yang melakukannya. Namun, banyak yang meregang nyawa selama proses eksorsisme. Akhirnya, pastor yang melakukannya memilih untuk menghentikan misinya, dan memilih pergi.

“Aku belum sepenuhnya mencium keberadaannya di sini. Mungkin, harus dilakukan lebih cepat,” katanya.

Beberapa waktu menjelang kedatangan Yohanes, kasus kerasukan belum lagi terjadi. sampai detik kedatangannya. Ataukah iblis belum menyambut kedatangannya? Mungkinkah sedang cuti dari tugas utamanya?

“Dia sangat kuat dan berbahaya. Kau tidak boleh melakukannya seorang diri,” Eugenius memperingatinya.

“Aku yakin akan sanggup melakukannya. Bersama kekuatan-Nya, akan aman terkendali,” Yohanes mencoba menenangkan kekhawatiran yang dirasakan oleh Eugenius.

“Pikirkan dirimu, Yohanes. Misi ini sangat berat dan berbahaya. Kami semua mengakui prestasimu, tapi kali ini berbeda. Iblis yang menyerang bukanlah termasuk golongan roh jahat biasa.”

“Terima kasih atas kekhawatiranmu, Pater Eugenius. Kalau begitu, aku akan segera mencari rekanku untuk menjalani misi ini,” Yohanes mengalah dalam pendiriannya.

Akhirnya, Eugenius memberikan kesempatan bagi Yohanes untuk memilih sendiri rekannya. Dirinya akan memberitahukan hal ini kepada Uskup Agung sebelum mengesahkan keputusannya, dalam mengirimkan bantuan.

“Sebelumnya telah ada pastor yang sangat ahli dan dapat diandalkan dalam hal eksorsisme. Beliau sempat berhasil mengurungnya sampai sebelumnya ada yang membangkitkannya kembali.”

“Bagaimana dia bisa kembali?”

Eugenius menggeleng setelahnya berkata, “Ada yang telah membuka segelnya.”

Seketika Yohanes merasa sedikit cemas. Jauh dari dalam lubuk hatinya, terbesit keraguan yang tidak pernah dirasakannya ketika akan melakukan pengusiran iblis. Dirinya selalu memiliki keyakinan penuh sebelum menjalankan misinya. Tiba – tiba saja, merasakan hal yang berbeda dan sangat meresahkan pikirannya.

“Bisa kau pertemukan aku dengan beliau?” Pinta Yohanes.

“Sangat sulit untuk menemuinya saat ini,” kata Eugenius. “Beliau memenjarakan dirinya sendiri di sebuah daerah yang cukup jauh dari sini. Setelah kejadian itu, dia memilih untuk mengurung diri.”

Kejadian yang dimaksud Eugenius adalah sang iblis yang telah kembali. Iblis yang pernah terkurung, kembali bebas untuk menyesatkan umat manusia. Sang pastor yang merasa gagal dalam misinya, mengurung dirinya sendiri dan fokus untuk melakukan peribadatan guna melindungi dirinya dari serangan iblis.

“Katakan saja, aku akan berusaha untuk menemuinya,” tekadnya sangat meyakinkan.

Yohanes berniat untuk menemui seorang pastor terdahulunya yang pernah berhasil melakukan eksorsisme, pengusiran iblis berkekuatan besar dan yang telah berhasil mengurungnya.

Eugenius menghela napasnya pasrah. Dirinya memberikan sebuah peta kepada Yohanes. Lokasi tempat sang pastor yang telah mengurung dirinya.

Tujuan utama dari Yohanes menemuinya, adalah untuk meminta sebuah nasehat guna mengalahkan sang iblis yang telah kembali dengan rencana sesatnya.

“Aku akan meminta Ares untuk mengantarkanmu ke sana…” Tawaran langsung oleh Eugenius.

“Tidak perlu. Aku akan menemuinya seorang diri. Banyak hal yang harus dipersiapkan. Aku tidak ingin merepotkan Ares,” tukasnya, menolak dengan halus.

“Baiklah… Kau harus berhati – hati, Yohanes. Dia akan dengan sangat mudah menghalangi langkahmu,” ucapnya memperingatkan.

“Tuhan senantiasa memberikan berkat dan perlindungan-Nya untukku,” Yohanes mengucapkan kalimat yang sangat dapat menenangkan dirinya.

“Amin,” ucap Yohanes dan Eugenius secara bersamaan.

Terpopuler

Comments

Otra Mas Aqui

Otra Mas Aqui

Aku sangat menikmati setiap halaman, keep it up thor!

2024-01-02

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 39 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!